No Judul/ Pengarang/ th/ publikaser Materi/ Metoda/ Variabel Hasil/ Kesimpulan
1 Rekayasa Alat Uji Suhu Kerut Kulit Suhu pengkerutan kulit adalah suhu pada saat kulit Rekayasa alat uji suhu pengkerutan kulit tersamak Tersamak Sistem Digital / mengkerut maksimum 0,3% dari panjang awal, jika dengan sistem digital yang dibuat dengan dimensi Syaiful Harjanto, Wahyu Pradana Arsitika, Tri kulit dipanaskan secara perlahan-lahan dalam media 220x310x410 mm menggunakan sensor gerak Rahayu Setyo Utami /26 Oktober 2016/ Balai pemanas. Alat uji suhu pengkerutan kulit yang pengkerutan berupa rotary encoder 500 p/r dan sensor Besar Kulit, Karet dan Plastik/ ISSN : menggunakan pembacaan secara visual dengan suhu menggunakan RTD tipe PT100 diitegrasikan 2477-3298/ termometer gelas dan pengamatan pergerakan jarum dengan modul mikrokontroler arduino uno R3 dapat mempunyai kelemahan pada akurasi mata penguji. mengukur suhu pengkerutan kulit sesuai dengan SNI Telah dilakukan Rekayasa Alat Uji Suhu 06-7127-2005. Pengkerutan Kulit Tersamak dengan menggunakan sistemdDigital. Bahan yang digunakan terdiri atas rotary encoder sebagai pendeteksi kerutan, sensor suhu RTD sebagai pembaca suhu media pemanas, character LCD 2 baris sebagai penampil, dan modul mikrokontroller berbasis ATMEL328 sebagai pemroses data. Rekayasa telah menghasilkan prototipe alat uji suhu pengkerutan kulit tersamak sistem digital dengan spesifikasi range pengukuran (0-150)0C, tingkat ketelitian 0,10C, dimensi panjang 30 cm, lebar 20 cm dan tinggi 30 cm. Alat uji suhu pengkerutan kulit tersamak hasil rekayasa dapat mendeteksi suhu pada pengkerutan 0,3% dari panjang semula, suhu dan pengkerutan kulit ditampilkan secara real time. Alat uji yang dihasilkan telah sesuai dengan SNI 06-7127- 2005 Cara Uji Suhu Pengkerutan Kulit Tersamak. Metode yang digunakan pada pengujian ini di gunakan dengan menggunakan sistem digital. 2 PENGARUH BERBAGAI JENIS PENYAMAKAN Kulit biawak (Varanus salvator) merupakan kulit Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa DAN TIPE FINISH TERHADAP MORFOLOGI, SIFAT ORGANOLEPTIS DAN MEKANIS KULIT exotic karena memiliki rajah yang unik, oleh karena perlakuan yang terbaik adalah kulit biawak yang di BIAWAK (Varanus Salvator) / Emiliana itu dalam proses finishingnya rajah asli dari samak menggunakan bahan penyamak nabati dengan Kasmudjiastuti*, Sri Sutyasmi, Rihastiwi binatang tersebut perlu dipertahankan agar tampak tipe finish natural menggunakan kasein dengan nilai Setiya Murti / 10 November 2015/ Balai Besar alami. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ketahanan gosok cat kering Kulit, Karet dan Plastik pengaruh jenis bahan penyamak (nabati dan krom) = 5, basah= 5; kekuatan rekat cat tutup kering dan dan tipe finish (natural, anilin, semi anilin, dan two basah berturut-turut 650 dan 100 g/cm; kekuatan tarik tone) terhadap morfologi, sifat organoleptis dan 207,43 kg/cm2; kemuluran 37,52%; nilai organoleptis= mekanis kulit biawak. Bahan yang digunakan 87,9 (baik) dan memenuhi persyaratan SNI 06-4362- dalam penelitian ini adalah kulit biawak awet 1996, Kulit biawak untuk atasan sepatu. kering dan variasi yang dilakukan meliputi variasi jenis penyamakan (nabati dan krom) dan tipe finish (natural, anilin, semi anilin, dan two tone) dengan penggunaan bahan finishing yang bervariasi (kasein dan binder protein). Uji yang dilakukan meliputi pengamatan struktur menggunakan fotomikrograf, uji ketahanan gosok cat, kekuatan rekat cat tutup, kekuatan tarik, kemuluran, dan organoleptis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil yang terbaik adalah kulit biawak yang disamak nabati menggunakan tipe finish natural dengan kasein dan memenuhi persyaratan SNI 06-4362-1996, Kulit biawak untuk atasan sepatu, dengan nilai ketahanan gosok cat kering dan basah berturut-turut 5 dan 5; kekuatan rekat cat tutup kering dan basah berturut- turut 650 dan 100 g/cm; kekuatan tarik 207,43 kg/cm2; kemuluran 37,52%; dan nilai organoleptis hasil pengamatan panelis 87,9 (baik). Variabel yang digunakan yaitu : Variabel bebas : jenis penyamakan dan tipe fisnish. Variabel terikat : morfologi, sifat organoleptis dan mekanis kulit biawak.