Safira (1404618080)
Kedua orang tua kami, Tim kelompok Bapak Zzulkifli Lubis selaku
dosen pembimbing.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masalah Kebersihan merupakan unsur pokok dalam mewujudkan
kesehatan yang merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur
kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa
Indonesia. Berkaitan dengan hal ini, UU No. 36 Tahun 2009 tentang
kesehatan yang menyatakan bahwa derajat kesehatan masyarakat setinggi-
tingginya dicapai melalui penyelenggaraan pembangunan kesehatan tidak
bisa terlepas dari masalah yang berkaitan erat dengan kebersihan. Profil
kesehatan lingkungan pada tahun 2009 menyajikan data bahwa 64,41%
sarana yang telah dibina kesehatan lingkungannya, yang meliputi institusi
pendidikan (67,52%), tempat kerja (59,15%), tempat ibadah 58,84%),
fasilitas kesehatan (77,02%), dan sarana lain (62,26%).1 Hal ini
menunjukkan bahwa pembinaan kesehatan lingkungan terutama kebersihan
dalam tatanan masyarakat masih memerlukan perhatian yang serius agar
berdampak positif bagi kesehatan masyarakat. Indonesia melalui program
MDGs (Mellenium Development Goals) dengan semboyan “Health is not
everything, but without health everything is nothing” Kesehatan memang
bukan segalanya, tetapi tanpa kesehatan segalanya menjadi tidak berarti,
menempatkan kebersihan sebagai faktor utama dalam meraih untuk
mencapai kesehatan dan kesejahteraan.
Di sisi lain, Islam sebagai agama yang sempurna, memberikan kedudukan
tinggi terhadap kebersihan. Sebagaimana firmanNya,
ِحي ُّ َ ۡ ي َطه ِ ِري حتَ َن مOPُِ ِحي ُّ ِ ِۡب َي ا ۡ ب الOPُِ ب التَّو َّن َهلال
yang artinya “Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat
dan mensucikan /membersihkan diri” (QS. Al Baqarah: 222). 2 Al-Qur‟an
sebagai pedoman hidup umat Islam menggambarkan bahwa orang yang
beriman kepada Allah adalah orang yang senantiasa menjaga kebersihan
dirinya. Sebagaimana diisyaratkan pada ayat di atas dengan
didampingkannya bertaubat dan membersihkan diri, maka pentingnya
perilaku membersihkan diri sejajar dengan pentingnya taubat bagi seorang
muslim. Sehingga orang yang membersihkan diri akan dicintai oleh Allah
SWT sebagaimana Allah mencintai orang yang senantiasa bertaubat.
B. Rumusan masalah
Dari latar belakang diatas dapat ditarik beberapa rumusan masalah, yaitu:
1. Apa pengertian kebersihan?
2. Apa saja hadist-hadist tentang kebersihan hati?
3. Hal-hal apa saja yang harus dilakukan agar terciptanya hati yang bersih?
Demikianlah pentingnya peranan hati bagi manusia, oleh sebab itu manusia
wajib menjaga kesucian hatinya. Adapun yang menjadi penyebab kotornya hati
manusia itu adalah disebabkan berbagai penyakit yang terdapat padanya
sebagaimana dijelaskan oleh firman Allah: “Di dalam hati mereka ada
penyakit”. (Q.S. 2 Al-Baqarah: 10) Terdapat 6666 ayat Al-Qur’an dan 6666
urat-saraf di dalam tubuh manusia, demikian halnya dengan hati manusia, ada
6666 penyakit di dalam hati manusia. Dari sekian banyak penyakit yang ada di
dalam hati manusia, ada beberapa penyakit hati yang paling berbahaya, di
antaranya: hawa nafsu, cintakan dunia, tamak, rakus,pemarah, dendam, hasad
dengki, ujub, riak, takbur, sombong, bongkak. Jadi bila tidak diubati, maka
sambungan ayat mengatakan:
“Beruntunglah orang yang telah mensucikan hatinya dan merugilah orang yang
telah mengotorinya”. (Q.S. 91 As-Syamsi: 9-10)
Itulah sebabnya pada ayat di atas Allah memuji orang-orang yang telah
mensucikan hatinya, sebab hanya orang-orang yang telah mensucikan hatinya
yang dapat mengenal Allah. Adapun orang-orang yang mengotorinya adalah
orang-orang yang rugi, kerana sesungguhnya orang-orang yang hatinya kotor
tidak akan pernah dapat mengenal Tuhan.
Hadis Kedua
Hadis Ketiga
ِ ق ْالقَ ْل
( ،ب لِكُلِّ ِذي قُرْ بَى ٌ َّق ُم َوف
ُ O َو َرجُ ٌل َر ِحي ٌم َرقِيO،ق َ ُذو س ُْلطَا ٍن ُم ْق ِسطٌ ُمت:ٌأَ ْه ُل ْال َجنَّ ِة ثَاَل ثَة
ٌ ِّدOَص
ٌ ص ِّد
ق ٌ َو َر ُج ٌل فَقِي ٌر َعفِي،رواه ابن حبان ) َو ُم ْسلِ ٍم
َ َْف ُمت
Pertama : orang yang punya kekuasaan dan berlaku adil serta mau bersedekah
atas pertolongan Allah.
Kedua ; orang yang di dalam hatinya terdapat rasa belas kasihan kepada sanak
saudara dan sesama muslim.
Ketiga : orang miskin yang mampu menjaga harga dirinya [dari meminta-
minta], dan ia-pun masih mau bersedekah ) HR Ibnu Hibban.
Diriwayatkan dari Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu dari Nabi shallallahu ‘alaihi
wasallam bersabda :
َّ لِي ُمOا َسOOَ فَإِنِّي أُ ِحبُّ أَ ْن أَ ْخ ُر َج إِلَ ْي ُك ْم َوأَن،رواه ) اَل يُبَلِّ ُغنِي أَ َح ٌد ِم ْن أَصْ َحابِي ع َْن أَ َح ٍد َش ْيئًا
( ْد ِرOالص
أبو داود والترمذى
Dari Syaddad Bin Aus radhiyallahu ‘anhu berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wasallam mengajarkan kepada kami doa ini :
( ، َكOOِ َو ُح ْسنَ ِعبَا َدت، َ َوأَسْأَلُكَ ُش ْك َر نِ ْع َمتِك، َوال َع ِزي َمةَ على الرُّ ْش ِد،ك الثَّبَاتَ فِي األَ ْم ِر
َ ُاللَّهُ َّم إِنِّي أَسْأَل
َوقَ ْلبًا َسلِي ًما،صا ِدقًا
َ وأَسْأَلُكَ لِ َسانًا،َ
ِ ك أَ ْنتَ َعالَّ ُم ال ُغيُو
)ب Oَ َوأَ ْستَ ْغفِر،ك ِم ْن َخي ِْر َما تَ ْعلَ ُم
َ َُّك ِم َّما تَ ْعلَ ُم إِن َ ُ َوأَسْأَل،َوأَعُو ُذ بِكَ ِم ْن َش ِّر َما تَ ْعلَ ُم
والنسائيOرواه أحمد والترمذى
(Ya Allah, aku mohon kepadaMu ketetapan hati dalam segala urusan dan
keteguhan kehendak menuju kebenaran. Dan aku memohon agar aku dapat
mensyukuri nikmatMu dan beribadah kepadaMu dengan sebaik-baiknya. Ya
Allah, aku memohon kepadaMu tutur kata yang benar, hati yang bersih, dan aku
berlindung kepadaMu dari keburukan apa yang Engkau ketahui, aku memohon
kepadaMu kebaikan dari apa yang Engkau ketahui, aku memohon ampun
kepadaMu dari apapun yang Engkau ketahui, sesungguhnya hanya Engkau
jualah yang Maha Mengetahui yang ghaib). HR Ahmad, Tirmizi dan Nasai.
Sebaik-baik kondisi hati, yang paling sempurna dan paling tinggi derajatnya
adalah bersihnya hati dan baiknya hati. Dan kesempurnaan bersihnya hati
bertingkat-tingkat. Maka barang siapa yang bersungguh-sungguh dalam
meneladani para nabi –’alaihimus salam- maka ia akan meraih kebersihan hati
sesuai kadar keteladanannya.
Adapun sebaik-baik karakter dan sifat hati yang bersih dan yang paling
tinggi tingkat kesuciannya ialah sebagaimana yang sifat-sifat hati bersih yang
disandang oleh para Nabi -alaihimussalam.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hadits memiliki banyak tema yang dibahas di dalamnya. Hadits yang dibahas sesuai
dengan tema yaitu metode hadits maudhu’I. Salah satu tema dalam hadits maudhu’I adalah
tentang kebersihan hati. Kebersihan hati adalah salah satu perintah Allah SWT dan juga
anjuran Rasulullah SAW. Banyak hal penting dari kita menjaga kebersihan hati. Perintah
menjaga kebersihan hati banyak terdapat dalam Al-Quran dan juga hadits. Oleh karena itu,
menjaga kebersihan hati wajib hukumnya bagi setiap muslim.
Daftar Pustaka
https://www.google.com/url?
sa=t&source=web&rct=j&url=https://pengusahamuslim.com/2013-
menyucikan-jiwa-membersihkan-qalbu-
12.html&ved=2ahUKEwjsl8CfhZToAhUF93MBHcuRC9EQFjAFegQIBxA
B&usg=AOvVaw0Z3zV-HgBEK4PWzvU1qmVG&cshid=1583985392574
https://www.google.com/url?
sa=t&source=web&rct=j&url=https://m.republika.co.id/amp/p2beh3396&
ved=2ahUKEwjr_5aBiJToAhXzzjgGHcxgBBgQFjANegQIBhAB&usg=AO
vVaw3yHhBsYal_hLJohEUqxcom&cf=1&cshid=1583986131957
firanda.com/1540-hati-yang-bersih.html