Anda di halaman 1dari 8

Nama Kelompok 2:

1. Ida Ayu Made Yuniasih (1707531128)


2. Christin Maria Monika (1707531130)
3. Desi Kusuma Dewi (1707531131)
4. Femy Nur’aini (1707531143)
5. Ni Kadek Laksmi Aprillia (1707531153)
CRITICAL REVIEW
MANAJEMEN LABA
1. JURNAL NASIONAL
1.1. Identitas Jurnal
Judul Jurnal :Pengaruh Asimetri Informasi, Ukuran Perusahaan,
Leverage, dan Profitabilitas pada Manajemen Laba
Jurnal : Jurnal Akuntansi Universitas Udayana
Penulis : Ni Putu Tia Rahma Yanti dan Putu Ery Setiawan.
Publikasi : Vol.27.1.April (2019): 708-736
Jumlah Halaman : 29 Halaman
Tanggal Reviewer : 23 November 2019
1.2. Ulasan Permasalahan
Informasi laba pada umumnya merupakan faktor penting dalam
mengukur kinerja manajemen, selain itu informasi laba tersebut membantu
pemilik dan pihak lain yang berkepentingan terhadap perusahaan
melakukan penaksiran atas earning power perusahaan di masa yang akan
datang. Oleh karena itu perubahan informasi atas laba bersih suatu
perusahaan melalui berbagai cara akan memberikan dampak yang cukup
berpengaruh pada tindak lanjut para pengguna informasi laba tersebut,
salah satunya dengan cara melakukan manajemen laba (earning
mangement).
Manajemen laba pada umumnya didasarkan pada berbagai alasan baik
untuk memuaskan kepentingan pemilik perusahaan seperti menaikan nilai
perusahaan sehingga akan muncul anggapan bahwa perusahaan tersebut
memiliki prospek yang bagus untuk berinvestasi karena perusahaan
memiliki risiko yang rendah, menaikkan harga saham perusahaan, dan
perilaku oportunistik manajer seperti untuk mendapatkan kompensasi, dan
mempertahankan jabatannya
Manajemen laba muncul sebagai dampak persoalan keagenan dimana
terjadi ketidakselarasan kepentingan antar pemilik dan manajemen. Salah

1
satu mekanisme yang digunakan untuk mencoba menurunkan konflik yang
disebabkan oleh pemisahan kepemilikan dan kontrol diantara kedua belah
pihak adalah dengan menawarkan manajer untuk berpartisipasi dalam
program opsi saham yang dikenal sebagai kompensasi berbasis saham
(stock-based compensation). Pemberian kompensasi untuk manajer akan
mengakibatkan peningkatan kepemilikan manajerial.
Informasi dalam suatu perusahaan merupakan suatu hal yang sangat
penting, sehingga dibutuhkan oleh pemilik atau principal. Oleh sebab itu
pihak manajemen atau agent harus menyampaikan informasi tersebut
secara transparan. Tetapi sering terjadi dimana pihak manajemen (agent)
dalam menyampaikan informasi kepada principal tidak sesuai dengan
keadaan yang sebenarnya dan cenderung memanipulasi informasi tersebut.
Manajer beranggapan bahwa apabila dia meningkatkan kinerjanya dengan
cara melakukan tindakan tersebut maka principal akan memberikan bonus
kepada agent. Informasi yang luas mengenai kondisi perusahaan yang
dimiliki oleh agent dan informasi minim yang diterima oleh principal
disebut asimetri informasi.Sehingga memberikan kesempatan kepada
agent untuk melakukan tindakan praktik manajemen laba.
1.3. Teori yang Digunakan
Teori keagenan (Agency Theory) mengimplikasikan adanya asimetri
informasi antara manajer sebagai agen dan pemilik (dalam hal ini adalah
pemegang saham) sebagai principal. Schiff & Lewin (1970) menyatakan
bahwa asimetri informasi muncul ketika manajer lebih mengetahui
informasi internal dan prospek perusahaan di masa yang akan datang
dibandingkan pemegang saham dan stakeholoder lainnya. Jika dikaitkan
dengan peningkatan nilai perusahaan, ketika terdapat asimetri informasi,
manajer dapat memberikan sinyal mengenai kondisi perusahaan kepada
investor guna memaksimisasi nilai perusahaan.
Manajemen laba muncul sebagai dampak persoalan keagenan dimana
terjadi ketidakselarasan kepentingan antar pemilik dan manajemen
(Beneish, 2001). Salah satu mekanisme yang digunakan untuk mencoba
menurunkan konflik yang disebabkan oleh pemisahan kepemilikan dan

2
kontrol diantara kedua belah pihak adalah dengan menawarkan manajer
untuk berpartisipasi dalam program opsi saham yang dikenal sebagai
kompensasi berbasis saham (stock- based compensation). Pemberian
kompensasi untuk manajer akan mengakibatkan peningkatan kepemilikan
manajerial.
Informasi dalam suatu perusahaan merupakan suatu hal yang sangat
penting, sehingga dibutuhkan oleh pemilik atau principal. Oleh sebab itu
pihak manajemen atau agent harus menyampaikan informasi tersebut
secara transparan. Tetapi sering terjadi dimana pihak manajemen (agent)
dalam menyampaikan informasi kepada principal tidak sesuai dengan
keadaan yang sebenarnya dan cenderung memanipulasi informasi tersebut.
Manajer beranggapan bahwa apabila dia meningkatkan kinerjanya dengan
cara melakukan tindakan tersebut maka principal akan memberikan bonus
kepada agent. Informasi yang luas mengenai kondisi perusahaan yang
dimiliki oleh agent dan informasi minim yang diterima oleh principal
disebut asimetri informasi. Hal ini memberikan kesempatan kepada agent
untuk melakukan tindakan praktik manajemen laba.
1.4. Metodologi Penelitian
Metodologi penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode kuantitatif, dimana dalam penelitian ini bertujuan mengetahui
pengaruh asimetri informasi, ukutan perusahaan, leverage, dan
profitabilitas pada manajemen laba. Jenis data dalam penelitian ini adalah
data kuantitatif, yang mana data yang digunakan dapat dijelaskan dengan
angka atau bilangan. Berdasarkan sumbernya, sumber data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder dalam
penelitian ini berasal dari dokumen annual report yang diakses melalui
situs www.idx.co.id. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dari tahun 2014-
2016. Metode pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini
adalah metode purposive sampling. Sampel yang digunakan dalam
penelitian ini meliputi perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia (BEI) yang mewakili sifat-sifat populasi yaitu berjumlah 33

3
perusahaan manufaktur. Teknik analisis data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah teknik analisis regresi linier berganda.
1.5. Hasil Penelitian
Berdasarkan analisis penelitian ini menunjukan bahwa asimetri
informasi tidak berpengaruh terhadap manajemen laba, ukuran perusahaan
tidak berpengaruh terhadap manajemen laba, leverage berpengaruh
terhadap manajemen laba, dan profitabilitas berpengaruh terhadap
manajemen laba.

1.6. Kritik dan Saran


Kritik
Secara keseluruhan jurnal ini sudah cukup baik, namun penulis masih
menggunakan kata hubung pada awal kalimat dan terdapat penggunaan
kata yang salah. Variabel yang digunakan pada penelitian sudah terlalu
umum dan sudah banyak digunakan pada penelitian sebelumnya. Referensi
yang digunakan peneliti juga sudah cukup lengkap meskipun masih
terdapat referensi yang sudah lama atau belum terbarukan.
Saran
Saran yang dapat pembaca berikan dalam penulisan penelitian,
sebaiknya penulis lebih memperhatikan penulisan kata yang digunakan,
sehingga tidak terdapat kesalahan penulisan kata dan sesuai dengan kaidah
penulisan. Penulis diharapkan agar menggunakan variabel lain yang masih
jarang digunakan dalam penelitian. Referensi yang digunakan juga
diharapakan menggunakan referensi yang terbaru.

2. JURNAL INTERNASIONAL
2.1 Identitas Jurnal

4
Judul Jurnal :Strangers on the board: The impact of Board
Internationalization on Earnings Management of
Nordic firms
Jurnal :International Business Review
Penulis :Reggy Hooghiemstra, Niels Hermes, Lars
Oxelheim, dan Trond Randoy.
Publikasi :28 (2019) 119-134
Jumlah Halaman :16 Halaman
Tanggal Reviewer :23 November 2019
2.2 Ulasan Permasalahan
Baik akademisi dan praktisi sepakat bahwa dewan direksi harus
memastikan bahwa manajemen mengambil keputusan yang sesuai dengan
pemangku kepentingan. Karena itu, dewan dapat terlibat dalam proses
pengambilan keputusan organisasi dan dapat mempengaruhi tindakan
organisasi. Dewan memiliki tiga peran utama. Pertama, mereka memonitor
manajemen dengan merekrut, mempromosikan, menilai dan
memberhentikan manajer. Kedua, mereka menetapkan sumber daya yang
memungkinkan akses organisasi ke sumber daya penting dan informasi
yang relevan, serta sumber daya yang berkontribusi untuk memastikan
legitimasi. Akhirnya, mereka memberikan saran kepada manajemen dalam
menetapkan strategi perusahaan.
Selama dekade terakhir, perusahaan terus mengalami internasionalisasi,
baik dari segi operasi mereka, maupun dalam hal pembiayaan mereka.
Internasionalisasi ini meyebabkan perusahaan tidak hanya meningkatkan
permintaan untuk pemrosesan informasi sehubungan dengan operasi bisnis
dan pengambilan keputusan keuangan, tetapi juga menghasilkan informasi
yang lebih besar asimetri antara manajer dan dewan, yang mengarah ke
biaya pemantauan yang lebih tinggi. Satu potensi cara menghadapi
meningkatnya permintaan akan pemrosesan informasi dan asimetri
informasi yang lebih besar antara kegiatan perusahaan dengan keinginan
dewan. Memang pada awal 2000-an sifat internasional dewan menjadi
lebih menonjol. Namun pada saat yang sama, beberapa makalah yang telah

5
dipublikasikan tentang efek dari internasionalisasi dewan menunjukkan
mungkin memiliki konsekuensi positif dan negatif.
Peneliti berpendapat bahwa kehadiran direktur asing di dewan
perusahaan dapat bermanfaat serta merugikan kemampuan dewan untuk
secara efektif monitor manajemen. Di satu sisi, ada kemungkinan bahwa
direksi asing mendapat manfaat dari pengawasan dewan, karena ini
direktur asing lebih independen dari manajemen dan karenanya lebih
banyak kemungkinan untuk memeriksa manajemen secara kritis. Di sisi
lain, memiliki anggota dewan asing dapat berpotensi mengurangi
kemampuan dewan untuk memonitor manajemen.
Penelitiann ini fokus pada bagaimana dewan internasional (yaitu,
dewan dengan setidaknya satu anggota asing) memengaruhi manajemen
laba di tingkat perusahaan. Manajemen laba mengacu pada pilihan yang
dibuat oleh pengambil keputusan perusahaan untuk menggunakan metode
akuntansi yang ditawarkan oleh hukum dan peraturan untuk
mempengaruhi pendapatan perusahaan yang dilaporkan. Secara umum
kualitas laporan keuangan perusahaan terganggu ketika pengambil
keputusan perusahaan menerapkan manajemen laba secara oportunistik.
Karenanya, manajemen laba dipandang sebagai manifestasi penting dari
masalah keagenan itu, harus dihindarkan dengan pemantauan manajemen
yang efektif oleh dewan internasional.
2.3 Teori yang Digunakan
Berdasarkan teori agensi, dewan direksi memiliki peran yang sangat
penting dalam membatasi perilaku oportunistik manajer. Teori keagenan
ditandai dengan sebuah perusahaan yang memisahkan kepemilikan dan
pengendalian penuhnya dengan persoalan agensi antara manajemen dan
pemegang saham. Asimetri informasi antara manajer dengan pemegang
saham memberi peluang manajer yang mementingkan diri sendiri untuk
berperilaku oportunis dan meningkatkan kekayaan pribadi mereka dengan
mengorbankan para pemegang saham. Pemantauan dewan direksi yang
dilakukan dengan efisien dapat mencegah terjadinya kecurangan yang
dilakukan oleh manajemen.

6
Mengingat kecenderungan peningkatan kompleksitas operasional
terjadi setelah internasionalisasi perusahaan dan internasionalisasi dewan
juga menyertai kecenderungan ini, maka yang menjadi pertanyaan adalah
seberapa efektif pemantauan dewan dipengaruhi dengan banyaknya orang
asing di dewan. Contoh menarik untuk mempelajari pertanyaan ini adalah
fokus pada terjadinya manajemen laba di tingkat perusahaan. Manajemen
laba dapat dilihat sebagai manifestasi dari masalah keagenan karena
mengarah pada kualitas laba yang lebih rendah.
2.4 Metodologi Penelitian
Metodologi penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode kuantitatif, dimana dalam penelitian ini bertujuan mengetahui
pengaruh anggota dewan internasional pada manajemen laba. Jenis data
dalam penelitian ini adalah data kuantitatif, yang mana data yang
digunakan dapat dijelaskan dengan angka atau bilangan. Berdasarkan
sumbernya, sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data
sekunder. Data sekunder dalam penelitian ini berasal dari data yang
dikumpulkan penulis secara manual untuk informasi terkait anggota
dewan, seperti identitas CEO dan direktur, kebangsaan, jenis kelamin, dan
tanggal pengangkatan pertama ketua dewan. Sumber data terkait informasi
tentang data keuangan dari Compustat Global dam informasi tentang
kapitalisasi pasar berasal dari Datastream. Populasi dalam penelitian ini
adalah perusahaan non keuangan yang terdaftar di bursa efek dan
berkantor pusat di wilayah Nordic (Denmark, Finlandia, Norwegia, dan
Swedia) periode 2001-2008. Metode pengambilan sampel yang digunakan
dalam penelitian ini adalah metode purposive sampling. Sampel yang
digunakan dalam penelitian ini meliputi perusahaan non keuangan yang
terdaftar di bursa efek dan berkantor pusat di wilayah Nordic (Denmark,
Finlandia, Norwegia, dan Swedia) periode 2001-2008 yang mewakili sifat-
sifat populasi yaitu berjumlah 586 perusahaan non keuangan. Teknik
analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis
regresi linier berganda.
2.5 Hasil Penelitian

7
Berdasarkan analisis penelitian ini menunjukan bahwa orang asing yang
menjabat sebagai anggota dewan internasional berpengaruh terhadap
manajemen laba yang terjadi di perusahaan.

2.6 Kritik dan Saran


Kritik
Peneliti hanya fokus pada perusahaan yang berpusat pada kota Normis,
sehingga tidak menggambarkan situasi pada kota lain yang memiliki
regulasi berbeda. Variabel yang digunakan dalam penelitian juga terbatas.
Saran
Saran yang dapat pembaca berikan, peneliti selanjutnya diharapkan
dapat menggunakan sampel perusahaan yang berada diluar kota Normis.
Peneliti juga diharapkan untuk menggunakan variabel-variabel lain,
sehingga pembaca dapat mengetahui lebih banyak faktor yang dapat
memengaruhi manajemen laba. Pengguna laporan keuangan diharapkan
lebih teliti dalam meneliti laporan keuangan.

Anda mungkin juga menyukai