Anda di halaman 1dari 19

KEBUTUHAN GIZI BAGI BALITA

ANAK USIA SEKOLAH DAN REMAJA

MAKALAH
Untuk memenuhi tugas matakuliah
Gizi dan Diet
yang dibinia oleh Dr. Erlina Suci Astuti, S.Kep.,M.Kep

Oleh :

1. Nabila Kamelia (P17210193050)


2. Revi Riska Rina M. (P17210193061)
3. M. Zaidan Naufal K. (P17210193081)
4. Cindy Maulidah S. (P17210193093)

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG


JURUSAN KEPERAWATAN
D3 KEPERAWATAN MALANG
Maret 2020
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis haturkan kepada Allah SWT yang masih
memberikan nikmat iman, nikmat islam, serta nikmat sehat kepada penulis
sehingga dapat menyelesaikan tugas matakuliah Gizi dan Diet. Shalawat serta
salam penulisi haturkan kepada Nabi Muhammad SAW, yang penulis harapan
syafaatnya di hari perhitungan kelak.
Selanjutnya penulis menyadari, bahwa makalah ini tidak akan dapat
terselesaikan dengan baik tanpa campurtangan dan bantuan dari berbagai pihak,
maka dari itu penulis ingin mengucapkan rasa terima kasih kepada pihak yang
ikut berperan dalam terselesainya makalah ini, yakni:
1) Bapak Budi Susatia, S.Kp., M.Kes. selaku kepala Direktorat Politeknik
Kesehatan Kemenkes Malang.
2) Bapak Imam Subekti, S.Kp., M.Kep., Sp., Kom. selaku Kepala Jurusan
Keperawatan Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang.
3) Ibu Dr. Atty Yudiernawati, S.Kp.,M.pd. selaku Ketua Prodi D-III
Keperawatan Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang.
4) Dr. Erlina Suci Astuti, S.Kep.,M.Kep. selaku Dosen Pembimbing yang telah
menjadi sosok penting dalam penulisan makalah ini.
5) Teman – teman yang telah membantu penulis memberikan ide-ide sehingga
penulis dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu serta semua pihak yang
telah memberikan perhatian dan dukungan baik waktu, tenaga, materi, dalam
penulisan makalah ini.
Makalah ini hanyalah sebuah karya sederhana yang mudah-mudahan dapat
bermanfaat luar biasa bagi siapapun yang membacanya. Penulis mohon maaf
sebesar-besarnya apabila dalam penyusunan makalah ini masih terdapat
kekurangan dan kesalahan dalam penulisannya.

Malang, Maret 2020

Penulis
DAFTAR ISI

COVER

KATA PENGANTAR........................................................................................................i

DAFTAR ISI......................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang..............................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah.........................................................................................................2

1.3 Tujuan...........................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Definisi Gizi ................................................................................................................4


2.2 Definisi Makanan.........................................................................................................4
2.3 Masa Pertumbuhan Balita.............................................................................................6
2.4 Kebutuhan Gizi pada Balita..........................................................................................7
2.5 Karakteristik Anak Usia Sekolah.................................................................................8
2.6 Kebutuhan Gizi pada Anak Usia Sekolah....................................................................9
2.7 Masa Remaja...............................................................................................................11
2.8 Kebutuhan Gizi pada Usia Remaja..............................................................................12
2.9 Penanggulangan Gizi Kurang dan Gizi Buruk............................................................14

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan .................................................................................................................16

3.2 Saran............................................................................................................................16

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Kemajuan suatu bangsa bergantung kepada banyak komponen terkait,
termasuk sumber daya manusianya. Sumber daya manusia yang berkualitas
ditentukan oleh kemampuan fisik dan intelegensia yang optimal, dan hal ini
erat kaitannya dengan kecukupan gizi yang dimulai sejak masa janin sampai
dewasa. Kesehatan dibutuhkan untuk melakukan aktifitas. Namun, tidak
semua manusia memiliki tubuh yang prima. Tubuh yang prima akan diperoleh
bila tubuh manusia mendapatkan gizi yang cukup
Gizi adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang
dikonsumsi secara normal melalui proses digesti, absorpsi, transportasi,
penyimpanan, metabolisme, dan pengeluaran zat – zat yang tidak digunakan
untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal dari organ
serta menghasilkan energi. Zat gizi (nutrient) adalah bahan-bahan kimia yang
diperlukan tubuh untuk hidup, tumbuh, bergerak dan menjaga kesehatannya,
yang sumber bahan kimia itu berasal dari makanan.
Zat gizi merupakan unsur yang terkandung dalam makanan yang
memberikan manfaat bagi kesehatan manusia. Masing-masing bahan makanan
yang dikonsumsi memiliki kandungan gizi yang berbeda. Zat gizi yang
terkandung dalam makanan tersebut berbeda-beda antara makanan yang satu
dengan yang lainnya. Perbedaan tersebut dapat berupa jenis zat gizi yang
terkandung dalam makanan, maupun jumlah dari masing zat gizi. Jumlah zat
gizi yang dikenal saat ini sebanyak 45 jenis, dan dikelompokkan menjadi zat
gizi makro dan mikro.
Macam-macam gizi yang dibutuhkan tubuh ialah karbohidrat sebagai
sumber energi. Lemak sebagai cadangan makanan, protein sebagai zat
pengatur sel-sel tubuh, mineral sebagai pembentuk berbagai jaringan tubuh
juga vitamin yang terdiri dari vitamin A, Vitamin B, Vitamin C, Vitamin D,
Vitamin E, dan Vitamin K dan lain sebagainya.
Melihat fungsi dan macam – macam zat gizi diatas tentu kita tahu bahwa
kebutuhan tubuh akan berbagai zat gizi sangatlah penting, karena zat gizi
adalah zat yang membentuk tubuh sehat . Apabila manusia menginginkan
tubuh yang sehat tentu mereka harus mengkonsumsi makanan dengan benar,
karena kebutuhan gizi dalam tubuh harus cukup tidak boleh kurang maupun
lebih. Sebab, kekurangan dan kelebihan zat gizi akan menyebabkan penyakit.
Kebutuhan serta peran gizi bagi tubuh manusia berbeda-beda. Hal itu
tergantung dan dipengaruhi oleh beberapa faktor. Yang diantaranya adalah
karena faktor usia, jenis kelamin, pekerjaan atau status dalam masyarakat, dan
hal lain yang mempengaruhi kegiatan dan sirkulasi serta proses metabolism
dalam tubuh maupun proses pembuangannya.
Dengan pertimbangan-pertimbangan dan alasan diatas , maka dalam
makalah ini penulis akan membahas tentang gizi yang diperlukan bagi balita,
anak sekolah serta remaja. Terutama mengenai suatu fenomena pada jaman
sekarang yang orang kebanyakan memiliki ketidakmampuan atau
ketidaktahuan, bahkan ketidakpedulian terhadap pemenuhan kebutuhan yang
memang harus dipenuhi dalam fase pertumbuhan.
1.2. Rumusan Masalah
1. Apa Definisi dari Gizi?
2. Apa Pengertian dari Makanan?
3. Apa Pengertian dari Masa Balita?
4. Bagaimana Kebutuhan Gizi pada Balita?
5. Apa Pengertian dari Masa Anak Usia Sekolah?
6. Bagaimana Kebutuhan Gizi Anak Usia Sekolah?
7. Apa Pengertian dari Masa Remaja?
8. Bagaimana Kebutuhan Gizi Remaja?
9. Bagaimana Penanggulangan Gizi Kurang dan Gizi Buruk?
1.3. Tujuan Penelitian
Mengidentifikasi bagaimana kebutuhan gizi yang dibutuhkan pada anak
balita, anak usia sekolah dan remaja, serta upaya penanggulangan gizi kurang
dan gizi buruk pada semua usia.
BAB II

PEMBAHASAN

1. Definisi Gizi
Gizi adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang
dikonsumsi secara normal melalui proses pencernaan,absobsi, transportasi,
penyimpanan, metabolism dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan
untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsinormal dari organ-
organ,serta menghasilkan energi. Menurut Drs. Joko Pekik Irianto M.Kes.
didalam bukunya Panduan GiziLengkap Keluarga dan Olahragawan (2007: 2),
istilah gizi berasal dari bahasa arab “ giza” yang berarti zat makanan. Didalam
bahasa inggris dikenal dengan istilah nutrition yang berarti bahan makanan
atau zat gizi atau sering diartikanilmu gizi.
2. Definisi Makanan
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, makanan adalah :
1. Segala sesuatu yg dapat dimakan (seperti lauk-pauk, kue)
2. Segala bahan yg kita makan atau masuk ke dalam tubuh yang membentuk
atau mengganti jaringan tubuh, memberikan tenaga, atau mengatur semua
proses dalam tubuh. Didalam Buku Panduan Gizi Lengkap Keluarga dan
Olahragawan, makanan mengandung banyak unsur seperti
karbohidrat,lemak, vitamin, protein, air, mineral dan lain sebagainya yang
dikelompokkan sesuai kegunaannya menjadi 3 yaitu :
1) Sumber Tenaga
a. Karbohidrat
Adalah satu atau beberapa senyawa kimia termasuk gula, pati,
danserat yang mengadung atom C, H dan O dengan rumus kimia
Cn(H2O)n yang terdapat dalam tumbuhan seperti beras,
jagung,gandum, umbi-umbian dan terbentuk melalui proses
asimilasi dalam tumbuhan.
b. Lemak
Adalah garam yang terbentuk dari penyatuan asam lemak
dengan alkohol organik yang disebut gliserol atau gliserin. Lemak
yang dapat mencair dalam suhu biasa disebut minyak. Sedangkan
dalam bentuk padat disebut lemak. Seperti halnya karbohidrat,
lemak tersusun atas molekul C, H dan Ob dengan jumlah atom
lebih banyak misalnya stearin C57H10O6.
c. Protein
Adalah senyawa kimia yang mengandung asam amino,
tersusun atasatom-atom C,H, O dan N
2) Sumber Zat Pembangun
a. Protein
Disebut juga zat putih telur karena protein pertama kali
ditemukan pada putih telur (ewit). Protein merupakan zat
pembentuk sel tumbuhan, hewan dan manusia, kurang lebih ¾ zat
padat tubuh adalah protein. Oleh karena itu protein disebut zat
pembangun.
b. Air
Merupakan komponen terbesar dalam struktur tubuh
manusia.Kurang lebih 60-70% berat badan tubuh orang dewasa
berupa air sehingga air sangat diperlukan oleh tubuh terutama bagi
mereka yang memerlukan kegiatan olahraga atau kegiatan berat.
3) Sumber Zat Pengatur
a. Vitamin
Adalah senyawa organik yang diperlukan oleh tubuh dalam
jumlah sedikit untuk mengatur fungsi-fungsi tubuh yang spesifik
seperti pertumbuhan normal, memelihara kesehatan dan
reproduksi. Vitamin tidak dapat dihasilkan oleh tubuh sehingga
harus diperoleh dari bahan makanan. Vitamin digolongkan dua
kelompok yaitu :
i. Vitamin larut dalam air. Terdiri dari vitamin B dan vitamin
C. jenis vitamin ini tidak dapat disimpan dalam tubuh.
Kelebihan vitramin ini akan dibuang melalui urine.
ii. Vitamin larut dalam lemakTerdiri dari vitamin A, D, E, dan
K. jenis vitamin ini dapatdisimpan dalam tubuh dengan
jumlah cukup besar terutamadalam hati.
b. Mineral
Adalah zat organik tang diperlukan oleh tubuh dalam jumalah
keciluntuk membantu reaksi funsional tubuh misalnya untuk
memelihara keteraturan metabolisme. Kurang lebih 4% berat tubuh
manusia tersiri dari mineral.Secara umum fungsi mineral dalam
tubuh adalah sebagai berikut :
i. Menyediakan bahan sebagai komponen penyusun tulang
dangigi.
ii. Membantu fungsi organ, memlihara irama jantung,
kontraksi otot, konduksi syaraf dan keseimbangan asam
basa.
iii. Memelihara keteraturan metabolism.
3. Masa Pertumbuhan Balita
Balita adalah anak yang berumur 0-59 bulan, pada masa ini ditandai
dengan proses pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat. Disertai
dengan perubahan yang memerlukan zat-zat gizi yang jumlahnya lebih banyak
dengan kwalitas tinggi. Akan tetapi, balita termasuk kelompok lawan gizi,
mereka mudah menderita kelainan gizi karena kekurangan makanan yang
dibutuhkan. (sediaoetama 2000). Masalah gizi balita yang harus dihadapi
Indonesia pada saat ini adalah masalah gizi kurang dan masalah gizi lebih.
Masalah gizi kurang disebabkan oleh kemiskinan, kurangnya persediaan
pangan, sanitasi lingkungan yang kurang baik, kurangnya pengetahuan
masyarakat tentang gizi dan kesehatan, sedang masalah gizi lebih disebabkan
oleh kemajuan ekonomi pada masyarakat disertai dengan kurangnya
pengetahuan gizi dan kesehatan. (almasteir, 2002).
Pada masa balita, proses pertumbuhan dan perkembangan yang terjadi
sangatlah pesat. Disertai dengan perubahan yang memerlukan zat-zat gizi
yang jumlahnya lebih banyak dengan kualitas yang tinggi. Gizi yang baik
sangat diperlukan untuk proses tumbuh kembang bagi anak-anak yang normal.
Ditinjau dari segi umur, anak balita yaitu anak yang berumur di bawah lima
tahun, merupakan anak yang sedang dalam masa tumbuh kembang adalah
merupakan golongan yang paling rawan terhadap kekurangan kalori protein.
(Back, 2000).
4. Kebutuhan Gizi Pada Balita
Kebutuhan nutrisi pada balita sangatlah penting pada masa pertumbuhan.
Balita membutuhkan energi (sebagai kalori) untuk memungkinkan mereka
beraktifitas serta untuk pertumbuhan dan perkembangan tubuh mereka. Tubuh
mendapatkan energi terutama dari lemak dan karbohidrat tetapi juga beberapa
dari protein. Anak-anak usia balita juga membutuhkan kalori yang cukup
banyak disebabkan oleh aktifitas bergeraknya cukup aktif pula. Mereka
membutuhkan setidaknya 1500 kalori setiap harinya dan balita bisa
mendapatkan kalori yang dibutuhkan pada makanan-makanan yang
mengandung protein, lemak dan gula.
Kebutuhan gizi yang harus dipenuhi pada masa balita diantaranya adalah
energi dan protein. Kebutuhan energi sehari anak untuk tahun pertama kurang
lebih 100-120 kkal/ kg berat badan. Untuk tiap 3 bulan pertambahan umur,
kebutuhan energi turun kurang lebih 10 kkal/ kg berat badan. Energi dalam
tubuh diperoleh terutama dari zat gizi karbohidrat, lemak dan juga protein.
Protein dalam tubuh merupakan sumber asam amino esensial yang
diperlukan sebagai zat pembangun, yaitu untuk pertumbuhan dan
pembentukan protein dalam serum, mengganti sel-sel yang rusak, memelihara
keseimbangan asam basa cairan tubuh, serta sebagai sumber energi. Lemak
merupakan sumber kalori berkonsentrasi tinggi, selain itu lemak juga
mempunyai 3 fungsi, diantaranya sebagai sumber lemak esensial, sebagai zat
pelarut vitamin A, D, E, K, serta dapat memberi rasa sedap dalam makanan.
Kebutuhan karbohidrat yang dianjurkan untuk balita adalah 60-70% dari
total energi. Sumber karbohidrat dapat diperoleh dari beras, jagung, singkong,
tepung-tepungan, gula, dan serat makanan. Serat makanan sangat penting
untuk menjaga kesehatan alat pencernaan. Vitamin dan mineral pada masa
balita sangat diperlukan untuk mengatur keseimbangan kerja tubuh dan
kesehatan secara keseluruhan. Kebutuhan akan vitamin dan mineral jauh lebih
kecil dari pada protein, lemak, dan karbohidrat.
Ada beberapa hal yang perlu dihindari bagi anak agar makannya tidak
berkurang, seperti membatasi makanan yang kurang menguntungkan, seperti
coklat, permen, kue-kue manis karena dapat membuat kenyang sehingga nafsu
makan berkurang. Menghindari makanan yang merangsang seperti pedas dan
terlalu panas, menciptakan suasana makan yang tentram dan menyenangkan,
memilih makanan dengan nilai gizi tinggi, memperhatikan kebersihan
perorangan dan lingkungan, tidak memaksa anak untuk makan serta tidak
menghidangkan porsi makanan terlalu banyak.
Usia balita dapat kita bedakan menjadi 2 golongan, yang pertama adalah
balita usia 1-3 tahun. Jenis makanan yang paling disukai anak balita di usia ini
biasanya adalah makanan yang manis-manis, seperti cokelat, permen, es krim,
dll. Pada anak usia ini sebaiknya makanan yang banyak mengandung gula
dibatasi, agar gigi susunya tidak rusak atau berlubang (caries). Pada usia,
biasanya anak sangat rentan terhadap gangguan gizi, seperti kekurangan
vitamin A, zat besi, kalori dan protein. Kekurangan vitamin A dapat
mengakibatkan gangguan fungsi pada mata, sedangkan kekurangan kalori dan
protein dapat menyebabkan terhambatnya pertumbuhan dan kecerdasan anak.
Kedua adalah anak usia 4-6 tahun. Pada usia ini, anak-anak masih rentan
terhadap gangguan penyakit gizi dan infeksi. Sehingga pemberian makanan
yang bergizi tetap menjadi perhatian orang tua, para pembimbing dan
pendidik di sekolah. Pendidikan tentang nilai gizi makanan, tidak ada salahnya
mulai diajarkan pada mereka. Dan ini saat yang tepat untuk menganjurkan
yang baik-baik pada anak, karena periode ini anak sudah dapat mengingat
sesuatu yang dilihat dan didengar dari orang tua dan lingkungan sekitarnya.
Sehingga akhirnya anak dapat memilih menyukai makanan yang bergizi.
5. Karakteristik Anak Sekolah
Pada usia sekolah ini, anak banyak mengikuti aktifitas, fisik maupun
mental, seperti bermain, belajar, berolah raga. Zat gizi akan membantu
meningkatkan kesehatan tubuh anak, sehingga sistem pertahanan tubuhnya
pun baik dan tidak mudah terserang penyakit. Umumnya orangtua kurang
memperhatikan kegiatan makan anaknya lagi. Mereka beranggapan bahwa
anak seusia ini sudah tahu kapan ia harus makan. Di samping itu, anak mulai
banyak melakukan kegiatan di luar rumah,sehingga agak sulit mengatasi jenis
makanan apa saja yang mereka makan. Anak usia sekolah membutuhkan lebih
banyak energi dan zat gizi dibanding anak balita.
Diperlukan tambahan energi, protein, kalsium, fluor, zat besi, sebab
pertumbuhan sedang pesat dan aktfitas kian bertambah. untuk memenuhi
kebutuhan energy dan zat gizi, anak seusia ini membutuhkan 7 kali waktu
makan, yaitu makan pagi(sarapan), makan siang, makan malam, dan 2 kali
makan selingan. Perlu ditekankan pentingnya sarapan supaya dapat berpikir
dengan baik dan menghindari hipoglikemi. Bila jajan harus diperhatikan
kebersihan makanan supaya tidak tertular penyakit tifoid, disentri, dll. Anak
remaja putri sudah mulai haid, sehingga diperlukan tambahan zat besi. Faktor
yang perlu diperhatikan mengenai gizi anak usia sekolah :
1. Usia Sekolah adalah usia puncak pertumbuhan.
2. Selalu aktif
3. Perubahan Sikap terhadap Makanan.
4. Tidak suka makanan-makanan yang bergizi

Perkembangan mental anak dapat dilihat dari kemampuannya mengatakan


tidak pada makanan yang ditawarkan. Penolakan itu tentu saja tidak boleh
dijadikan alasan oleh orang tua untuk memulai perang di meja makan karena
ketegangan justru akan memicu dan memacu sikap yang lebih defensif. Ada
baiknya diadakan kompromi, anak diberi pilihan satu atau dua macam pilihan.
Pada banyak penelitian dilaporkan bahWa pada usia ini kebanyakan anak
hanya mau makan satu jenis makanan selama berminggu-minggu. Orang tua
tidak perlu gusar, asal makanan tersebut dapat memenuhi kebutuhan gizi anak.
Sementara itu,orang tua atau pengasuh anak tidak boleh jera menawarkan
kembali jenis makanan lain setiap kali ia makan.
6. Kebutuhan Gizi pada anak usia sekolah
Kebutuhan gizi pada anak kecil tinggi, berhubungan dengan ukuran tubuh
mereka. banyak anak-anak memiliki nafsu makan yang kurang, terlalu
memiliH makanan, dan makan berdasarkan mood. Untuk alasan ini, kualitas
makanan yang tinggi dibutuhkan untuk mencapai angka kecukupan asupan
gizinya, terutama untuk kalsium dan zat besi. Rekomendasi asupan makanan
pada anak sekolah berdasar pada Department of Health Dietary Heferences
Ealue (DRVs) (1991). Acuan ini sebaiknya tidak digunakan sebagai
rekomendasi secara indiVidu. Karena laki-laki dan perempuan memiliki
kebutuhan yang berbeda.
Nilai asupan untuk pati, gula, dan lemak diberikan dalam bentuk total
energy intake. Tidak dituliskan untuk non-starch polysaccharide (1SP) atau
serat untuk anak kecil, hal ini dikarenakan anak kecil dianggap membutuhkan
proporsi yang lebih kecil dibandingkan dengan kebutuhan orang dewasa.
Tidak ada nilai untuk Vitamin D karena kebanyakan orang memenuhi
kebutuhan vitamin D paling banyak dari sinar matahari.
Tabel Angka Kecukupan Gizi (AKG)
7. Masa Remaja
Masa remaja merupakan masa perkembangan anak menjadi dewasa dari
segi biologis, emosi, sosial dan kognitif (Riskesdas, 2010). Masa remaja
sangat penting diperhatikan karena merupakan masa transisi antara anak-anak
dan dewasa. Masa remaja merupakan periode dari pertumbuhan dan proses
kematangan manusia, pada masa ini terjadi perubahan yang sangat unik dan
berkelanjutan. Perubahan fisik karena pertumbuhan yang terjadi akan
mempengaruhi status kesehatan dan gizinya. Gizi seimbang pada masa ini
akan sangat menentukan kematangan mereka di masa depan. Masalah gizi
pada remaja timbul karena perilaku gizi yang salah, yaitu ketidakseimbangan
antara konsumsi gizi dengan kecukupan gizi yang dianjurkan.
Pada usia ini, anak banyak mengikuti aktivitas, fisik maupun mental,
seperti bermain, belajar, berolah raga. Zat gizi yang terpenuhi akan membantu
meningkatkan kesehatan tubuh anak, sehingga sistem pertahanan tubuhnya
pun baik dan tidak mudah terserang penyakit. Umumnya orangtua kurang
memperhatikan kegiatan makan anaknya lagi pada masa ini. Mereka
beranggapan bahwa anak seusia ini sudah tahu kapan ia harus makan. Di
samping itu, anak mulai banyak melakukan kegiatan di luar rumah, sehingga
agak sulit mengawasi jenis makanan apa saja yang mereka makan.
8. Kebutuhan Gizi pada Usia Remaja
Penentuan kebutuhan akan zat gizi remaja secara umum didasarkan pada
Recommended Daily Allowances (RDA). Untuk praktisnya, RDA disusun
berdasarkan perkembangan kronologis, bukan kematangan. Karena itu, jika
konsumsi remaja kurang dari jumlah yang dianjurkan, tidak berarti
kebutuhannya belum tercukupi. Status gizi remaja harus dinilai secara
perorangan, berdasarkan data yang diperoleh dari pemeriksaan klinis,
biokimiawi,antropometris, diet, serta psikososial.
Banyaknya energi yang dibutuhkan remaja dapat diacu pada table RDA.
Secara garis besar,remaja putra memerlukan lebih banyak energy ketimbang
remaja putri. Pada usia 16 tahun remaja putera membutuhkan sekitar 3.470
kkal per hari, dan menurun menjadi 2.900 pada usia 16-19 tahun. Kebutuhan
remaja putri memuncak pada usai 12 tahun (2.550 kkal), kemudian menurun
menjadi 2.200 kkal pada usia 18 tahun. Perhitungan ini didasarkan pada
stadium perkembangan fisiologis, bukan usia kronologis. Berikut perhitungan
sederhana untuk kebutuhan energi pada remaja :

Wanita = BBI x 25 kal

Pria = BBI x 30 kal

BI = ( TB – 100 ) – 10% ( TB-100)

Penilaian status gizi untuk usia < 18 tahun :

Status gizi = BB/BBI x 100 %

Untuk yang status gizinya kurang dari 90% berarti underweight, untuk
yang status gizinya diantara 90%-100% berarti normal, antara 100%-120%
berarti overweight, dan yang lebih dari 120% berarti obesitas.
Pada anak remaja kudapan berkontribusi 30 % atau lebih dari total asupan
kalori remaja setiap hari. Tetapi kudapan sering mengandung tinggi lemak,
gula dan natrium dan dapat meningkatkan resiko kegemukan dan karies gigi.
Oleh karena itu, remaja harus didorong untuk lebih memilih kudapan yang
sehat. Kekurangan konsumsi makanan, baik secara kualitatif maupun
kuantitatif, akan menyebabkan metabolisme tubuh terganggu.
Bagi remaja, makanan merupakan suatu kebutuhan pokok untuk
pertumbuhan dan perkembangan tubuhnya.
a. Energi
Kebutuhan energi diperlukan untuk kegiatan sehari-hari maupun untuk
proses metabolisme tubuh. Cara sederhana untuk mengetahui kecukupan
energi dapat dilihat dari berat badan seseorang. Pada remaja perempuan
10-12 tahun kebutuham energinya 50-60 kal/kg BB/ hari dan usia 13-18
tahun sebesar 40-50 kal/ kg BB/ hari.
b. Protein
Kebutuhan protein meningkat karena proses tumbuh kembang
berlangsung cepat. Apabila asupan energi terbatas/ kurang, protein akan
dipergunakan sebagai energi. Kebutuhan protein usia 10-12 tahun adalah
50 g/ hari, 13-15 tahun sebesar 57 g/ hari dan usia 16-18 tahun adalah 55
g/ hari. Sumber protein terdapat dalam daging, jeroan, ikan, keju, kerang
dan udang (hewani). Sedangkan protein nabati pada kacang-kacangan,
tempe dan tahu.
c. Lemak
Lemak dapat diperoleh dari daging berlemak, jerohan dan sebagainya.
Kelebihan lemak akan disimpan oleh tubuh sebagai lemak tubuh yang
sewaktu- waktu diperlukan. Departemen Kesehatan RI menganjurkan
konsumsi lemak dibatasi tidak melebihi 25 % dari total energi per hari,
atau paling banyak 3 sendok makan minyak goreng untuk memasak
makanan sehari. Asupan lemak yang terlalu rendah juga mengakibatkan
energi yang dikonsumsi tidak mencukupi, karena 1 gram lemak
menghasilkan 9 kalori. Pembatasan lemak hewani dapat mengakibatkan
asupan Fe dan Zn juga rendah.
d. Vitamin dan Mineral
Kebutuhan vitamin dan mineral pada saat ini juga meningkat.
Golongan vitamin B yaitu vitamin B1 (tiamin), vitamin B2 (riboflavin)
maupun niasin diperlukan dalam metabolisme energi. Zat gizi yang
berperan dalam metabolisme asam nukleat yaitu asam folat dan vitamin
B12. Vitamin D diperlukan dalam pertumbuhan kerangka tubuh/ tulang.
Selain itu, agar sel dan jaringan baru terpelihara dengan baik, maka
kebutuhan vitamin A, C dan E juga diperlukan.
e. Fe / Zat Besi
Kekurangan Fe/ zat besi dalam makanan sehari-hari dapat
menimbulkan kekurangan darah yang dikenal dengan anemia gizi besi
(AGB). Makanan sumber zat besi adalah sayuran berwarna hijau, kacang-
kacangan, hati, telur dan daging. Fe lebih baik dikonsumsi bersama
dengan vitamin C, karena akan lebih mudah terabsorsi.
Peningkatan kebutuhan energy dan zat gizi sekaligus memerlukan
tambahan vitamin. Asupan thiamin, riboflavin, dan niacin harus ditambah
sejajar dengan pertambahan energi. Vitamin ini diketahui berperan dalam
proses pelepasan energy dari karbohidrat. Untuk menjaga agar sel dan jaringan
baru tidak cepat rusak, asupan vitamin A, C, dan E juga perlu ditingkatkan
disamping vitamin D karena perannya dalam proses pembentukan tulang.
9. Penanggulangan Gizi Kurang dan Gizi Buruk
Penanggulanga gizi kurang dan gizi buruk perlu dilakukan secara terpadu
antar departemen dan kelompok profesi, melalui upaya-upaya peningkatan
pengadaan pangan, penganekaragaman produksi dan konsumsi pangan,
peningkatan status sosial ekonomi, pendidikan dan kesehatan masyarakat,
serta peningkatan teknologi hasil pertanian dan teknologi pangan. Semua
upaya ini bertujuan memperoleh perbaikan pola konsumsi pangan masyarakat
yang beranekaragam, dan seimbang dalam mutu gizi. paya penanggulangan
masalah gizi kurang dan gizi buruk yang dilakukan secara terpadu antara lain:
a. Upaya pemenuhan persediaan pangan nasional terutama melalui
peningkatan produksi beraneka ragam pangan serta pengawasan makanan
dan minuman.
b. Peningkatan Usaha Perbaikan Gizi Keluarga (UPGK) yang diarahkan pada
pemberdayaan keluarga untuk meningkatkan ketahanan pangan tingkat
rumah tangga.
c. Peningkatan upaya pelayanan gizi terpadu dan sistem rujukan dimulai dari
tingkat pos pelayan terpadu (Posyandu), hingga Puskesmas dan Rumah
Sakit.
d. Peningkatan upaya keamanan pangan gizi melalui Sistem Kewaspadaan
Pangan Dan Gizi (SKPG).
e. Peningkatan komunikasi, informasi, dan edukasi dibidang pangan dan gizi
masyarakat.
f. Peningkatan teknologi pangan untuk mengembangkan berbagai produk
pangan yang bermutu dan terjangkau oleh masyarakat luas.
g. Intervensi langsung kepada sasaran mulai pemberian makanan tambahan
(PMT), distribusi kapsul vitamin A dosis tinggi, tablet dan sirup besi
seerta kapsul minyak beryodium.
h. Peningkatan kesehatan lingkungan.
i. Upaya fortifikasi bahan pangan dengan vitamin A, yodium dan zat besi.
j. Upaya penelitian dan pengembangan pangan gizi
BAB III

PENUTUP

1. Kesimpulan
Gizi merupakan suatu zat yang terdapat dalam makanan yang mengandung
karbohidrat,lemak, protein, vitamin, dan mineral yang penting bagi manusia
untuk pertumbuhan dan perkembangan manusia, memelihara proses tubuh dan
sebagai penyedia energi untuk melakukanaktivitas sehari-hari. Tiap orang
memiliki kebutuhan gizi yang berbeda dari kelompok usiatertentu, karena itu
tiap usia tertentu memiliki porsi makan yang berbeda. Masalah gizimenyerang
semua lapisan umur, baik anak-anak hingga orang dewasa.
Penanggulangannyaadalah dengan menyeimbangkan masukan dan keluaran
energi melalui pengurangan makan dan penambahan latihan fisik atau olah
raga serta menghindari tekanan hidup/ stress.
2. Saran
Pemenuhan gizi yang seimbang sangat penting dan diperlukan dari asupan
makanan yangdimakan tiap harinya, yang nantinya akan digunakan untuk
memenuhi energi yang dibutuhkantubuh tiap harinya. Oleh karena itu, harus
memperhatikan makanan yang dikonsumsi untuk pemenuhan gizi.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/8744990/Makalah_kebutuhan_Gizi_Bayi_dan_Balita

http://intanchiechielita.blogspot.com/2016/01/makalah-gizi.html

https://makalah-update.blogspot.com/2012/11/makalah-kebutuhan-gizi-pada-
anak-dan.html

http://alfa-nganjuk.blogspot.com/2012/06/makalah-kebutuhan-gizi.html

http://blogshyfa.blogspot.com/2015/06/makalah-gizi.html

http://gugunnawan.blogspot.com/2017/09/makalah-gizi-pada-bayi.html

https://www.sarihusada.co.id/Nutrisi-Untuk-Bangsa/Kesehatan/Umum/gizi-
seimbang-untuk-masa-balita

http://alfatibonemidwife.blogspot.com/2013/11/makalah-gizi-pada-remaja.html

https://www.academia.edu/38015317/MAKALAH_gizi_pada_remaja.docx

https://www.academia.edu/38015317/MAKALAH_gizi_pada_remaja.docx

http://blogshyfa.blogspot.com/2015/06/makalah-gizi.html

https://www.academia.edu/32028602/Makalah_Gizi_anak_sekolah

Anda mungkin juga menyukai