Bukti selesai
Pertanyaan:
Langkah ke dua, diklaim bahwa garis bagi memotong sisi BC pada titik di
antara B dan C. Mestinya didahului dengan pernyataan bahwa garis bagi
adalah garis pada interior segitiga dan memotong sisi di depan sudut pada
titik di antara B dan C sehingga jika P titik potong BC maka urutannya
adalah A-P-B. Dengan demikian dua kemungkinan lainnya yaitu A-B-P atau
P-A-B tidak mungkin terjadi. Dalam bukti di atas, langkah kedua
menunjukkan dasar berpikir yang dituntun oleh gambar.
Sudut A dan sudut B yang akan dibutikan terdapat pada sebuah segitiga
sedangkan dalam bukti, sudut A ada pada segitiga ACP dan sudut B ada
pada segitiga BCP ( Kedua segitiga itu dapat saja terpisah). Dalam bukti di
atas, sudut CAP disamakan sudut CAB; sudut CBP disamakan dengan sudut
CBA.
Materi minggu lalu telah membahas sistem aksioma geometri dari Euclides.
Ternyata sistem itu ada kelemahan-kelemahan, di antaranya masalah
kelengkapan sebagai sebuah sistem aksiomatik dan juga tidak dikemukakan
istilah-istilah pangkalnya. Anda dapat mendalaminya dalam sumber-sumber
lainnya misalnya dalam Greenberg: Euclidean and non Euclidean geometry)
Salah satu postulat Euclides yang dianggap kontroversi adalah postulat ke 5 yang
lebih dikenal dengan postulat kesejajaran.
Postulat 5.
t
Jika dua garis dipotong oleh sebuah
garis lainnya sedemikian sehingga Q
jumlah dua sudut interiornya (sudut l
dalam) pada satu sisi dari garis
pemotong itu kurang dari 1800 maka R ?
kedua garis tersebut akan bertemu
pada sisi garis pemotong tersebut. P m
Keempat postulat pertama mudah dipahami karena dapat dialami atau dilihat
(diindera). Tetapi keberadaan titik R (postulat 5) di jauh tak berhingga tak dapat
dialami keberadaannya. Menurut sebagian ahli geometri, hal seperti ini
seharusnya adalah sebuah teorema yang diturunkan dari keempat postulat
pertama, bukan sebagai postulat. Ternyata bukti tentang itu hingga sekarang
belum ada yang valid. Sebagian ahli geometri dapat menerimanya sebagai
postulat, hanya saja agak panjang pengalimatannya. Postulat kesejajaran yang
ekuivalen dengan postulat 5 di atas adalah seperti yang dirumuskan oleh John
Playfair (1795) yang dikenal dengan Postulat Playfair:
“ Melalui sebuah titik di luar sebuah garis, terdapat tepat satu garis yang sejajar
dengan garis itu.”dinamakan sebagai postulat kesejajaran.
Postulat Kesejajaran
P l
(dirumuskan oleh Playfair)
Melalui sebuah titik di luar sebuah
garis, terdapat tepat satu garis yang
sejajar dengan garis itu.” m