Anda di halaman 1dari 2

NAMA: Mushoffa Haqiqi

NIM: 195120100111052
Kelas: D-2 Sosiologi
1. Struktur sosial merupakan sebuah tatanan dalam masyarakat yang terbentuk oleh unsur-unsur yang
membentuk masyarakat seperti individu sebagai anggota masyarakat, kawasan tempat tinggal individu
tersebut dan nilai dan norma yang mengatur masyarakat tersebut. Unsur-unsur ini saling berkaitan satu
sama lain. Pranata sosial juga menjadi salah satu unsur pembentuk masyarakat yang dimana di dalamnya
terdapat nilai dan norma yang berfungsi untuk mengontrol masyarakat agar tetap terjadi keteraturan
dalam masyarakat tersebut.
Struktur sosial terbentuk karena adanya sosialisasi dan interaksi sosial yang terjadi pada masyarakat. Saat
sosialisasi individu belajar akan nilai dan norma, setelah itu nilai dan norma tersebut melembaga pada
masing-masing individu. Individu-individu yang telah menerima sosialisasi saling berinteraksi satu sama
lain, interaksi itu menimbulkan kesapakatan, kesepakatan ini ditaati oleh masyarakat sehingga tercipta
keteraturan dalam masyarakat itu. Proses ini akan terus berlangsung selama masyarakat itu tetap ada.
Pranata sosial awalanya terbentuk untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan manusia. Kebutuhan tersebut
perlu dipenuhi untuk menciptakan keteraturan, sehingga terbentuk nilai dan norma yang telah disepakati
oleh masyarakat. Nilai dan norma yang telah disepakati akhirnya melembaga pada setiap individu dalam
masyarakat. Nilai dan norma yang telah melembaga pada masyarakat itulah yang disebut pranata sosial.
Untuk mewujudkan ketahanan negara, Indonesia menunjuk kota semarang sebagai progam percontohan
kota yang berketahanan. Progam ini termasuk proyek dari ACCCRN (Asian Climate Change Resilient
Network). Salah satu progam yang dilakukan ACCCN adalah FEWS (Flood Early Warning System)
progam ini bertujuan untuk mewujudkan system peringatan dini banjir. Progam ini didasari karena pernah
terjadi banjir bandang di kota semarang. Implementasi progam ini adalah dibentuk kelompok siaga
bencana di daerah yang terkena banjir, kelompok tersebut mendapat pelatihan penguranga risiko bencana
diantaranya upaya kesiagaan bencana.
Dalam contoh kasus ini kebutuhan manusia yang harus terpenuhi adalah kota yang berketahanan untuk
warganya. banjir di kota semarang perlu diatasi untuk menjaga keteraturan masyarakat. Progam FEWS
ada untuk mengatasi masalah tersebut. Pranata yang tercipta diantaranya adalah dibetuknya kelompok
siaga bencana, kelompok tersebut telah menerima pelatihan yang berarti dia menerima sosialisasi
sehingga pranata sosial melembaga pada kelompok tersebut.
2. Elemen-elemen struktur sosial meliputi status, peran, kelompok, Lembaga, dan jaringan. Status
merupakan posisi individu pada suatu masyarakat, peran adalah implementasi dari status itu. Sedangkan
kelompok adalah sekumpulan individu pada suatu masyarakat , Lembaga merupakan institusi dalam
masyarakat untuk kontrol sosial, dan yang terakhir adalah jaringan yang merupakan koneksi atau
hubungan yang dimiliki individu pada suatu masyarakat
Sedangkan elemen yang ada pada jurnal adalah Status yang dimiliki oleh ketua KSB Wates, ketua KSB
Wonosari, ketua KSB Mangunharjo sebagai pemimpin KSB dan peran mereka sebagai pemimpin dan
pembuat keputusan seperti dibentuknya peraturan mitigasi bencana banjir. KSB Wates, KSB Wonogiri,
KSB Mangunharjo merupakan kelompok sosial yang ada pada jurnal, sedangkan jaringan yang ada
adalah koneksi sesama Ketua KSB antar desa dan Ketua KSB dengan pemerintah desa. Lembaga yang
ada adalah politik karena adanya intruksi yang diberikan pemimpin KSB kepada warganya.
3. Pranta politik pada jurnal adalah adanya kewenangan ketua KSB untuk memberi intruksi, sedangkan
pranta Pendidikan yakni sosialisasi kepada warga mengenai tindakan mitigatif. Pranata kesehatan yang
ada ialah persiapan mental warga saat ada banjir. Pranata keluarga dan pendidkan tidak ada dalam jurnal.
Struktur demografi terletak di daerah perkotaan sehingga penduduknya padat, struktur geografi terletak di
DAS (Daerah Aliran Sungai) sehingga daerah di sekitar akan terkena banjir saat sungai meluap.
Daftar Pustaka:
Nurromansyah, A. N., & Setyono, J. S. (2014). Perubahan Kesiapsiagaan Masyarakat DAS Beringin Kota
Semarang dalam Menghadapi Ancaman Banjir Bandang. Jurna; Wilayah dan Lingkungan, 2(3), 231-244.

Anda mungkin juga menyukai