Anda di halaman 1dari 2

Mushoffa Haqiqi

195120100111052
UTS Sosiologi Organisasi
1. Nahdlatul Ulama
Latar belakang berdirinya NU berkaitan erat dengan perkembangan pemikiran
keagamaan dan politik dunia Islam kala itu. Pada tahun 1924 di Arab Saudi sedang terjadi arus
pembaharuan. leh Syarif Husein, Raja Hijaz (Makkah) yang berpaham Sunni ditaklukan oleh
Abdul Aziz bin Saud yang beraliran Wahabi. Pada tahun 1924 juga, di Indonesia K.H Wahab
Chasbullah mulai memberikan gagasannya pada K.H. Hasyim Asyari untuk perlunya didirikan
NU. Sampai dua tahun kemudian pada tahun 1926 baru diizinkan untuk mengumpulkan para
ulama untuk mendirikan NU.
4 elemen dasar organisasi yang ada pada Nahdlatul Ulama antara lain:
Struktur organisasi
Nahdlatul Ulama terdiri dari:
1. Pengurus Besar (tingkat Pusat)
2. Pengurus Wilayah (tingkat Provinsi)
3. Pengurus Cabang (tingkat Kabupate/Kota) dan Cabang Istimewa (Luar Negeri)
4. Pengurus Majelis Wakil Cabang/MWC (tingkat Kecamatan)
5. Pengurus Ranting (tingkat Desa/Kelurahan)
Untuk Pusat, Wilayah, Cabang, dan Majelis Wakil Cabang, setiap kepengurusan terdiri dari:
1. Mustasyar (Penasehat)
2. A’wan (Pertimbangan)
3. Syuriyah (Pimpinan tertinggi)
4. Tanfidziyah (Pelaksana harian)
Tujuan organisasi
Nahdlatul Ulama bertujuan untuk menegakkan islam yang bernafaskan Ahlussunnah Wal
Jama’ah di tengah masyarakat Indonesia. Selain itu NU juga bertujuan untuk menjaga keutuhan
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dari serangan-serangan islam radikal yang
berusaha memecah belah persatuan.
Partisipan
Nahdlatul Ulama merupakan organisasi kemasyarakatan yang memiliki anggota terbanyak di
dunia, NU sendiri mengklaim bahwa jumlah warga NU diperkirakan sebesar 91,2 juta jiwa pada
tahun 2019, anggotanya tersebar di berbagai daerah di Indonesia sampai luar negeri. NU
merupakan organisasi keagamaan sehingga tidak ada batasan usia untuk menjadi seorang warga
Nahdliyin.
Teknologi
Nahdlatul Ulama memanfaatkan media social untuk berdakwah dan memberikan fatwa-fatwa
terbaru kepada warganya, platfom-platfom tersebut meliputi Instagram, twitter, youtube, dan
facebook. NU juga mempunyai situs sendiri, bahkan NU mempunyai aplikasi yang bisa diunduh
di playstore.
2. GM FKPPI MALANG
Struktur organisasi tersebut termasuk kedalam organisasi vertikal, karena kepengurusan
organisasi ini bersifat hierarkris. Adanya hubungan antara atasan-bawahan di dalam organisasi
tersebut yang menyebabkan adanya rantai komando yang berarti adanya tingkatan personil
dalam organisasi itu.
Permasalahan yang pernah terjadi pada organisasi tersebut pernah terjadi konflik internal
yang menyebakan perpecahan sehingga terbagi menjadi dua yaitu GM FKPPI (khusus anak dari
ABRI) dan FKPPI (masyarakat umum). Lalu diadakan musyawarah nasional untuk
menyelesaikan masalah ini, seluruh pemimpin GM FKPPI dan FKPPI berkumpul dengan di
pimpin oleh Pembina dari TNI-POLRI yang juga menjadi penengah musyawarah itu.
Musyawarah tersebut berjalan sampai muncul solusi yang akhirnya disetujui oleh seluruh
pemimpin nasional.
Kelebihan komunikasi dari organisasi ini adalah banyaknya pertemuan yang dilakukan
dari tingkat pusat sampai tingkat daerah seperti adanya musyawarah nasional, musyawarah
daerah, rapat pimpinan pusat, dan rapat pimpinan daerah. Pertemuan-pertemuan itu turut serta
mengudang pembina dari TNI – POLRI, sehingga membuat organisasi itu tetap berjalan
konsisten. Sedangkan kekurangannya terletak pada adanya beberapa daerah yang berseteru
sehingga menyebabkan komunikasi tidak lancer pada saat musyawarah atau rapat.
3. Pihak-pihak yang muncul dalam artikel tersebut ialah Mentri Kesehatan, Kementrian
Kesehatan, dan Pemerintah. Ketiga pihak tersebut masuk kedalam birokrasi pemerintahan yang
dimana merupakan organisasi birokratis, organisasi birokratis merupakan perwujudan dari
otoritas legal-rasional. Jadi otoritas yang muncul pada artikel tersebut adalah otoritas legal-
rasional.

Anda mungkin juga menyukai