Anda di halaman 1dari 2

Nama : Lisa Deasari

NIM :21030119120009
Jurusan :Teknik Kimia
Kelas :B
No. Ujian :1
Jawaban :
1. Berdasarkan sifatnya Pendidikan Kewarganegaraan merupakan pendidikan nilai atau value, dan
Pendidikan Pendahuluan Bela Negara. Jelaskan maksutnya.
Jawaban : Pendidikan Kewarganegaraan merupakan pendidikan nilai atau value
berdasarkan sifatnya. Maksud dari pendidikan nilai dan value adalah Pendidikan
Kewarganegaraan mengajarkan dan menanamkan nilai yang nantinya akan
berharga, berguna, bermanfaat, berfaedah, atau bernilai bagi hidup manusida,
masyarakat, bangsa, dan negara. Atau dalam kata lain Pendidikan
Kewarganegaraan tidak mengajarkan hal-hal yang bersifat fisis dan materiil,
melainkan sebaliknya. Juga, dalam Pendidikan Kewarganegaraan terdapat
Pendidikan Pendahuluan Bela Negara (PPBN) untuk menumbuhkembangkan
cinta tanah air, bangga menjadi bangsa Indonesia, dan Patiotisme, Hal itu
dikarenakan Bela Negara merupakan kewajiban setiap warganegara yang dapat
diimplementasikan menurut kemampuan dan profesi masing-masing orang.
2. Negara dan Bangsa pada hakekatnya memiliki hubungan kausal. Terangkan begaimana korelasi
antara Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan Bangsa Indonesia.
Jawaban : Hubungan kasual negara dan bangsa sangatlah berkaitan karena hal itu
menerangkan sebab akibat. Hal itu bisa kita lihat dari berdirinya suatu negara
harus memiliki bangsa agar berjalannya suatu negara, bangsa juga harus
memiliki wilayah yang ditempati agar disebut suatu bangsa. Bukan hanya itu
untuk melihat hubungan bangsa dan negara sangat erat yaitu diantaranya
contoh bangsa indonesia sendiri dipandangi memiliki wilayah indonesia yang
berpulau-pulau yang dikenal dengan seribu pulau dan negara pun juga terkenal
dengan bangsa indonesia dengan adanya prinsip gotong royong, musyarah
mufakat dan saling tolong menolong. Korelasi antara NKRI dan bangsa indonesia
itu sendiri maksudnya bangsa indonesia memiliki kewajiban dan hak dalam
bernegara dan juga sebaliknya antara NKRI dengan bangsa indonesia. Peran
Bangsa Indonesia dalam negara sendiri ada 4 yaitu peran aktif, peran pasif,
peran negatif dan positif. Peran Aktif bangsa indonesia dalam negara yaitu ikut
aktif dalam aktivitas publik, peran pasif yaitu kepatuhan warga negara terhadap
perundang - undangan yang berlaku di negara tempat mereka tinggal, peran
negatif permintaan warga negara terhadap negaranya agar tidak turut andil
dalam kehidupan pribadinya, serta peran positif yaitu permintaan dari warga
negara atas pelayanan dari negara untuk memenuhi kebutuhan hidup. Negara
memberikan hak dan kewajiban kepada warga negara yang harus dimiliki dalam
kehidupan bernegara.
3. Bangsa yang besar dan maju seperti Amerika, Inggris, Jepang, Korea dan Cina adalah suatu bangsa
yang dapat menunjukkan “Jatidiri atau Identitasnya” kepada bangsa lain, sehingga eksistensinya
diakuan bangsa-bangsa lain di dunia. Apakah bangsa Indonesia sudah dapat menunjukkan jatidirinya
kepada bangsa-bangsa lain menurut saudara?, dan apakah “inti” Identitas atau Jatidiri bangsa
Indonesia itu?.
Jawaban : ya, bangsa indonesia sudah memiliki jati diri kepada bangsa lain. Hal itu
dibuktikan dengan adanya pancasila, keragaman budaya, ras, suku, bahasa,
memiliki banyak ribuan kepulauan. Inti dari Identitas nasional bangsa indonesia
itu ada karena adanya unsur-unsur yaang membentuknya. Unsur-unsur tersebut
dapat berasal dari diri Indonesia yaitu Indonesia itu sendiri dapat berupa
wilayah negara Indonesia dengan beribu-ribu pulau dan bermacam-macam
budaya disetiap pulaunya yang tidak dapat dimiliki oleh negara lain, unsur yang
berasal dari buatan manusia dan paling penting dapat berupa adanya Pancasila
sebagai dasar negara Indonesia yang didalamnya terdapat pelajaran-pelajaran
tentang kehidupan yang harus berpegang pada ketuhanan, kemanusiaan,
persatuan, kerakyatan, dan keadilan. Serta Unsur-unsur pembentuk identitas
nasional Indonesia, seperti keragaman bahasa, semboyan negara Bhinneka
Tunggal Ika, keragaman agama dan kepercayaan, dan masih banyak lagi.
Identitas bangsa ini harus kita jaga agar tidak hilang dari jati diri bangsa ini.
4. Menurut pengalaman sejarah bangsa Indonesia pada masa kolonial Belanda tahun 1890 hingga
1900-an, bangsa pribumi (kemudian disebut bangsa Indonesia) pernah menjadi “warga Negara”
kelas tiga. Hal tersebut kemudian disebut sebagai “De Privasi Hak-hak Civik dan hak-hak politik”.
Jelaskan apa maknanya, dan berikan contohnya.
Jawaban : De privasi hak-hak civik dan hak-hak politik adalah warga negara tidak memiliki
hak dalam berbagai hak politik dan tidak adanya hak kewarganegaraan yang
diberikan oleh negara. Maksud dari indonesia sebagai warga negara kelas tiga
itu yaitu warga pribumi memiliki kelas yang beda dengan warga Eropa dan
warga timur asing. Contohnya dalam sejarah keadaan etnis Cina di bawah
Belanda yang menyatukan orang Cina peranakan dengan orang Cina totok untuk
berbagai tujuan. Meskipun semua orang Cina (kemudian disebut ‘orang asing
Asia’) ‘disetarakan’ (gelijkgestelde) dengan ‘pribumi’ (Inlanders) berdasarkan
Peraturan Konstitusi (Regeerings Reglement) tahun 1854, pada akhirnya mereka
diperlakukan secara berbeda dengan penduduk asli karena berbagai alasan.
Salah satu kasus tersebut adalah Undang-Undang Agraria tahun 1870 yang
melarang penjualan atau pengalihan tetap atas tanah dari ‘pribumi’ kepada
orang.

5. Berdasarkan pasal 27 ayat 3 UUD’45 disebutkan bahwa: Setiap Warga Negara berhak dan wajib ikut
serta dalam upaya pembelaan Negara. Terangkan maksutnya dan berikan contohnya.di bidang ilmu
yang saudara tekuni sekarang.
Jawaban : Pengertian dari pasal 27 ayat 3 UUD ’45 yaitu setiap warga negara memiliki
kewajiban dalam ikut serta upaya pembelaan negara. Contoh bela negara di
bidang teknik kimia yaitu spesialisasi dalam bidang bidang teknologi membran
yang sangat banysk dimanfaatkan secara luas di kalangan industri, melakukan
inovasi dalam bidang pangan sehingga dapat membantu industri pangan rumah
tangga terbebas dari penggunaan non-pangan yang berbahaya, dan penguasan
skill dan pengetahuan dalam inovasim proses dan produk desain serta inovasi
produksi line chemicals.
6. Sebutkan dan jelaskan teori apakah yang menjadi dasar bagi Negara Republik Indonesia dalam
nenentukan status kewarganegaraan Indonesia? . Dengan demikian apakah bukti kwarganegaraan
Indonesia secara hukum? Dan jika dalam dalam pemilu di Indonesia bukti Daftar Pemilih Tetap
adalah KTP, benar atau salah?
Jawaban : Teori yang menjadi dasar bagi NKRI dalam menetukan status kewarganegaraan
Indonesia yaitu Undang-undang No. 12 Tahun 2006, akta kelahiran dan KTP,
serta SKBRI. Dalam memenuhi tuntutan masyarakat dan melaksanakan amanat
serta dapat menjadi bukti kewarganegaraan indonesia secara hukum Undang-
Undang Dasar yaitu Pasal 26 ayat (3) Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945, Undang-Undang ini memperhatikan asas-asas
kewarganegaraan umum atau universal, yaitu asas ius sanguinis, ius soli, dan
campuran. (1) Asas ius sanguinis (law of the blood) adalah asas yang
menentukan kewarganegaraan seseorang berdasarkan keturunan, bukan
berdasarkan negara tempat kelahiran, (2) Asas ius soli (law of the soil) secara
terbatas adalah asas yang menentukan kewarganegaraan seseorang
berdasarkan negara tempat kelahiran, yang diberlakukan terbatas bagi anak-
anak sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Undang-Undang ini. Selain
asas tersebut di atas, beberapa asas khusus juga menjadi dasar penyusunan
Undang-Undang tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia yaitu Asas
kepentingan nasional, asas perlindungan maksimum, asas persamaan di dalam
hukum dan pemerintahan, asas kebenaran substantif, asas nondiskriminatif,
asas pengakuan dan penghormatan terhadap hak asasi manusia, asas
keterbukaan, asas publisitas. Menurut saya KTP digunakan sebagai bukti daftar
pemilih tetap yaitu kurang tepat. Hal itu dikarenakan pemilu itu sendiri untuk
pemilihan kepala negara sebagai hak warga negara sedangkan KTP indonesia
hanya tanda penduduk indonesia bukan menjelaskan status kewarganegaraan
warga. Yang menjelaskan status kewarganegaraan yaitu akta kelahiran.

Anda mungkin juga menyukai