Anda di halaman 1dari 7

RESUME

BAB VII AKUNTANSI INVESTASI

Untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Akuntansi Pemerintahan

Dosen Pengampu :

Dr. Muhammad Miqdad, S.E., M.M., Ak.

Oleh:

SAHARA URFANI (170810301171)

Program Studi S1 Akuntansi

Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Jember

2020
DEFINISI
Investasi adalah kegiatan pemerintah yang menanamkan uangnya dalam bentuk
penyertaan modal atau pembelian surat utang dalam rangka memperoleh manfaat
ekonomi atau sosial, seperti bunga, dividen dan royalti, atau manfaat sosial, sehingga
dapat meningkatkan kemampuan pemerintah dalam rangka pelayanan kepada
masyarakat.

BENTUK INVESTASI
Pemerintah perlu melakukan manajemen kas yang baik agar tidak terjadi
kekurangan kas dan apabila terdapat kas yang menganggur dapat dimanfaatkan secara
optimal, seperti berinvestasi untuk jangka panjang bisa melalui pemberian pinjaman
atau instrument saham baik dengan membeli atau mendirikan usahan milik
negara/daerah. Investasi pemerintah dibatasi oleh peraturan perundang – undangan,
mengenai bentuk, sifat, dan jenisnya. Investasi jangka pendek dapat dilakukan pada
pasar uang, dan untuk jangka panjang berupa pasar modal. Investasi pemerintah dapat
berbentuk deposito, Sertifikat Bank Indonesia, surat utang dan obligasi BUMN/BUMD,
penyertaan pada BUMN/BUMD, atau penyertaan pada badan usaha lainnya.

KLASIFIKASI INVESTASI
Investasi pemerintah diklasifikasi menjadi dua yaitu investasi jangka pendek dan
investasi jangka panjang. Investasi jangka pendek merupakan kelompok aset lancar
sedangkan investasi jangka panjang merupakan kelompok aset nonlancar. Investasi
jangka pendek harus memenuhi karakteristik sebagai berikut:
 Dapat segera diperjualbelikan secara bebas/dicairksan;
 Ditujukan dalam rangka manajemen kas, artinya pemerintah dapat menjual
investasi tersebut apabila timbul kebutuhan kas dan membeli investasi tersebut
apabila berlebih kas, untuk meningkatkan 5 produktivitas aset; dan
 Berisiko rendah.
Jenis investasi yang tidak termasuk dalam kelompok investasi 8 jangka pendek
antara lain adalah:
 Investasi yang dibeli pemerintah dalam rangka mengendalikan suatu badan
usaha, misalnya pembelian surat berharga saham untuk menambah kepemilikan
modal saham pada suatu badan usaha;
 Investasi yang dibeli pemerintah untuk tujuan menjaga hubungan kelembagaan
yang baik dengan pihak lain, misalnya pembelian surat berharga yang
dikeluarkan oleh suatu lembaga baik dalam negeri maupun luar negeri untuk
menunjukkan partisipasi pemerintah; atau
 Investasi yang tidak dimaksudkan untuk dicairkan dalam memenuhi kebutuhan
kas jangka pendek.
Investasi yang dapat digolongkan sebagai investasi jangka pendek, antara lain:
 Deposito berjangka waktu lebih dari tiga sampai dengan dua belas bulan dan/
atau dapat diperpanjang secara oomatis (revolving deposits)
 Surat Utang Negara (SUN) jangka· pendek dan Sertifikat Bank Indonesia (SBI).
 Saham dipero leh dengan tujuan dijual kembali dalam tempo 12 bulan atau
kurang setelah tanggal neraca;
 Reksa dana;
Investasi jangka panjang dibagi menurut maksud berinvestasi, yaitu permanen
dan nonpermanen. lnvestasi Permanen adalah investasi jangka panjang yang
dimaksudkan untuk dimiliki secara berkelanjutan, sedangkan lnvestasi Nonpermanen
adalah investasi jangka panjang yang dimaksudkan untuk dimiliki secara tidak
berkelanjutan.
Investasi permanen yang dilakukan o leh pemerintah adalah investasi yang tidak
dimaksudkan untuk diperjualbelikan, tetapi untuk mendapatkan dividen dan/ atau
pengaruh yang signifikan dalam jangka panjang dan/ atau menjaga hubungan
kelembagaan. Investasi permanen dapat berupa:
 Penyertaan Modal Pemerintah pada perusahaan negara/ daerah, badan
internasional dan badan usaha lain yang bukan milik negara;
 Investasi permanen lainnya yang dimiliki oleh pemerintah untuk menghasilkan
pendapatan atau meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.
Investasi nonpermanen yang dilakukan oleh pemerintah, antara lain berupa:
 Obligasi atau surat utang jangka panjang yang dimaksudkan untuk pimiliki
sampai dengan tanggal jatuh temponya oleh pemerintah;
 Penanaman modal dalam pro yek pembangunan yang dapat dialihkan kepada
pihak ketiga;
 Dana yang disisihkan pemerintah dalam rangka pelayanan masyarakat seperti
bantuan modal kerja secara bergulir kepada kelompok masyarakat;
 Investasi nonpermanen lainnya.
Penyertaan modal pemerintah dapat berupa surat berharga (saham) pada suatu
perseroan terbatas atau non surat berharga. Penyertaan modal pemerintah berupa non
surat berharga yaitu kepemilikan modal pada perusahaan bukan persero an terbatas atau
lembaga/ organisasi tertentu.
Investasi permanen lainnya merupakan bentuk investasi permanen yang tidak
dapat diklasifikasikan dalam penyertaan modal pemerintah pada perusahaan negara/
daerah, badan internasional dan badan usaha lainnya yang bukan milik negara misalnya
properti investasi yang tidak tercakup dalam pernyataan standar akuntansi pemerintahan
ini.

PENGAKUANINVESTASI

 Kriteria yang digunakan untuk mengakui suatu hal sebagai investasi;


 Kemungkinan manfaat ekonomi dan sosial atau jasa potensial dimasa yang akan
dating atas suatu investasi tersebut dapat diperoleh pemerintah.
 Nilai perolehan atau nilai wajar investasi dapat diukur secara reliable

PENGUKURAN INVESTASI
PSAP No.2 Paragraf 23-35 dikatakan untuk beberapa jenis investasi, terda[at
pasar aktif yang dapat membentuk nilai pasar, dalam hal investasi yang demikian, nilai
pasar dipergunakan sebagai dasar penerapan nilai wajar. Sedangkan, untuk investasi
yang tidak memiliki pasar yang aktif dapat dipergunakan nilai nominal, nilai tercatat
atau nilai wajar lainnya.
Investasi jangka pendek dalam bentuk surat berharga, misalnya saham dan
obligasi jangka pendek (efek), dicatat sebesar biaya perolehan. Biaya perolehan
investasi meliputi harga transaksi investasi itu sendiri ditambah komisi perantara jual
beli, jasa bank, dan biaya lainnya yang timbul dalam rangka perolehan tersebut. Apabila
investasi dalam bentuk surat berharga diperoleh tanpa biaya perolehan, maka investasi
dinilai berdasarkan nilai wajar investasi pada tanggal perolehannya, yaitu sebesar harga
pasar. Apabila tidak ada nilai wajar, maka investasi dinilai berdasarkan nilai wajar aset
lain yang diserahkan untuk memperoleh investasi tersebut. Investasi jangka pendek
dalam bentuk nonsaham, misalnya dalam bentuk deposito jangka pendek dicatat sebesar
nilai nominal deposito tersebut.
Investasi jangka panjang yang bersifat permanen, misalnya penyertaan modal
pemerintah, dicatat sebesar biaya perolehannya meliputi harga transaksi investasi itu
sendiri ditambah biaya itu sendiri ditambah biaya lain yang timbul dalam rangka
perolehan investasi tersebut.
Namun, investasi nonpermanen, misalnya, dalam bentuk pembelian obligasi
jangka panjang dan investasi yang dimaksudkan tidak untuk dimiliki berkelanjutan,
dinilai sebesar nilai perolehanya. Investasi nonpermanen yang dimaksukan untuk
penyehatan/ penyelamatan perekonomian, misalnya dana talangan dalam rangka
penyehatan perbankan, dinilai sebesar nilai bersih yang dapat direalisasikan.
Investasi nonpermanen dalam bentuk penanaman modal diproyek-proyek
pembangunan pemerintah (seperti proyek PIR) dinilai sebesar biaya pembangunan
termasuk biaya yang dikeluarkan untuk pernecanaan dan biaya lain yang diekluarkan
dalam rangka penyelesaian proyek sampai proyek tersebut diserahkan ke pihak ketiga.
Apabia investasi jangka panjang diperoleh dari pertukaran aset peerintah, maka
nilai investasi yang diperoleh pemerintah dalah sebesar biaya perolehan, atau nilai wajar
investasi tersebut jika harga perolehannya tidak ada.
Harga perolehan investasi dalam valuta asing yang dibayar deangan mata uang
asing yang sama harus dinyatakan dalam rupiah dengan menggunakan nilai tukar (kurs
tengah bank sentral) yang berlaku pada tanggal transaksi.
Diskonto atau premi pada pembelian investasi diamortisasi selama periode dari
pembelian sampai saat jatuh tempo, sehingga hasil yang konstan diperoleh dari investasi
tersebut. Diskonto atau premi yang diamortiasi tersebut dikreditan atau didebitkan pada
pendapatan bunga, sehingga merupakan penambahan atau pengurangan dari nilai
tersebut (carrying value) investasi tersebut.
METODE PENILAIAN INVESTASI
Menurut PSAP No. 06 Paragraf 36, penilaian investasi pemerintah dilakukan
dengan tiga metode, yaitu :
1. Metode Biaya
Dengan menggunakan metode biaya, investasi dicatat sebesar biaya perolehan.
Penghasilan atas investasi tersebut diakui sebesar bagian hasil yang diterima dan tidak
memengaruhi besarnya investasi pada badan usaha/badan hukum yang terkait.
Penghasilan tersebut diakui sebagai pendapatn dari bagian laba atas penyertaan modal
(hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan).
2. Metode ekuitas
Metode ekuitas adalah suatu metode penilaian yang mengakui penurunan atau
kenaikan nilai investasi sehubungan dengan adanya laba/rugi badan usaha yang
menerima investasi (investee), proporsional terhadap besarnya saham atau pengendalian
yang dimiliki pemerintah. Dengan menggunakan metode ekuitas, pemerintah mencatat
investasi awal sebesar biaya perolehan dan ditambah atau dikurangi sebesar bagian laba
atau rigi pemerintah setelah tanggal perolehan. Bagian laba setelah dividen dalam
bentuk saham yang diterima pemerintah akan mengurangi nilai investasi pemerintah.
Penyesuaian terhadap nilai investasi juga diperlukan untuk mengubah porsi kepemilikan
investasi pemerintah, misalnya adanya perubahan yang timbul akibat pengaruh valuta
asing serta revaluasi asset tetap.
3. Metode Nilai Bersih yang Dapat Direalisasikan
Metode nilai bersih yang dapat direalisasikan digunakan terutama untuk
kepemilikan yang akan dilepas/dijual dalam jangka waktu dekat. Penggunaan metode-
metode tersebut menurut paragraf 37 PSAK No 6 didasarkan pada kriteria sebagai
berikut.
 Kepemilikan kurang dari 20% menggunakan metode biaya
 Kepemilikan 20% sampai 50% atau kepemilikan kurang dari 20% tetapi
memiliki pengaruh yang signifikan menggunakan metode ekuitas
 Kepemilikan lebih dari 50% menggunakan metode ekuitas
 Kepemilikan bersifat nonpermanen menggunakan metode nilai bersih yang
direalisasikan
PENGAKUAN HASIL INVESTASI
PSAP No 6 Paragraf 39 dan 40, hasil investasi yang diperoleh dari investasi
jangka pendek, antara lain berupa bunga deposito, bunga obligasi, dan dividen tunai
(cash dividend) diakui pada saat diperoleh dan dicatat sebagai pendapatan.

PELEPASAN DAN PEMINDAHAN INVESTASI


Dalam PSAP No 6 Paragraf 41 dikatakan bahwa pelepasan investasi pemerintah
dapat terjadi karena penjualan, pelepasan hak karena peraturan pemerintah, dan lain
sebagainya.
PENYAJIAN INVESTASI DALAM LAPORAN KEUANGAN
Komite standar akuntansi pemerintah dalam modul pelatihan standar akuntansi
pemerintahan (2009) menyebut investasi disajikan sesuai dengan klasifikasi investasi.
Investasi jangka pendek disajikan pada pos asset lancer di neraca, sedangkan investasi
jangka Panjang disajikan pada pos investasi jangka Panjang sesuai dengan sifatnya, baik
yang bersifat permanen maupun yang nonpermanent.

PENGUNGKAPAN INVESTASI
Hal-hal lain yang harus diungkapkan dalam laporan keuangan pemerintah
berkaitan dengan investasi pemerintah menurut PSAP No 6 Paragraf 43, anatara lain :
 Kebijakan akuntansi untuk penentuan nilai investasi
 Jenis-jenis investasi, investasi permanen dan nonpermanent
 Perubahan harga pasar baik investasi jangka pendek maupun investasi jangka
Panjang
 Penurunan nilai investasi yang signifikan dan penyebab penurunan tersebut
 Investasi yang dinilai dengan nilai wajar dan alas an penerapannya
 Perubahan pos investasi

Anda mungkin juga menyukai