Anda di halaman 1dari 2

MASALAH 1 : INTERAKSI ANTAR KOMPONEN BIOTIK DAN ALIRAN

ENERGI
Di suatu hari yang cerah di sebuah padang savana, sekumpulan
kerbau sedang mencari makan sambil mengepak-ngepak telinga mereka
agar lalat menjauh. Di punggung mereka burung-burung mungil hinggap dan
memakan parasit kulit di tubuh si kerbau. Hewan besar itu tidak tahu kalau
ada burung di punggung mereka. Namun, ternyata ada fakta kelam terkait
adegan klasik ini. Sebuah penelitian terbaru mengungkapkan burung-burung
itu tidak hanya membersihkan kulit punggung kerbau dari parasit. Beberapa
burung diam-diam melukai punggung si kerbau dan memakan darahnya.
Pernahkah kamu melihat kupu-kupu hinggap pada bunga untuk mengisap
madu? Kupu-kupu mendapatkan makanan dari bunga berupa madu. Pada
saat itu bunga juga dibantu oleh kupukupu,yaitu terjadinya proses
penyerbukan. Di alam ini, ada tumbuhan dan hewan atau dan hewan saling
membantu. Namun, ada juga hewan dan hewan yang saling memakan.
Penjelasan di atas memperlihatkan bahwa pada hubungan simbiosis
mutualisme paling terkenal antara herbivora dan burung sekalipun, terdapat
kecenderungan organisme untuk berperilaku egois, mementingkan diri
sendiri. Faktanya, setiap interaksi mutualisme di alam, kebanyakan dinilai
tidak stabil. Ini karena salah satu pasti akan mengambil untung berlebih dari
yang lain.
Sumber : http://www.bbc.com/indonesia/vert_earth/
Berikut ini merupakan contoh ilustrasi interaksi antar komponen biotik :

Kupu-kupu dengan bunga (https://riatriminarni.wordpress.com/)


Burung jalak di punggung kerbau (https://hannarafika.wordpress.com/)
MASALAH 2 (ALIRAN ENERGI) : PETANI VS HAMA PADI
Kondisi lahan pertanian di seluruh Kabupaten Karawang saat ini
mengkhawatirkan. Kadarisman mengatakan serangan hama terjadi di
seluruh kecamatan di Kabupaten Karawang. “Saya menyatakan status
darurat serangan hama tanaman padi,” katanya.
Sudah hampir tiga pekan, terjadi peningkatan populasi Organisme
Pengganggu Tanaman (OPT) di Karawang. Kadarisman mengatakan,
berdasarkan data yang masuk ke Dinas Pertanian, dia mengklaim seribu
hektare lebih sawah telah rusak diserang hama. Rinciannya 900 hektare
sawah diserang wereng cokelat, 30 ha diserang ulat grayak, 67 ha diserang
penggerek batang, dan 67 ha diserang tikus. “Bahkan peningkatan hama
ulat grayak ini tidak kita prediksi, karena mereka biasanya menyerang pada
masa tanam kedelai. Tetapi saat ini pertumbuhannya semakin meningkat
pada tanaman padi,” ucapnya. Akibat ledakan populasi hama tersebut, Dinas
Pertanian akan mengajukan permohonan bantuan pestisida kepada
pemerintah pusat. “Karena saat ini masih menggunakan stok pestisida pada
2016. Kalau misalnya tidak cukup, kita akan segera mengajukan kepada
pemerintah pusat,” tuturnya.
Sumber : https://m.tempo.co/read/news

Contoh hama dan penyakit tanaman padi. Sumber gambar :


(http://dasar pertanian.blogspot.co.id/2016/07)

Anda mungkin juga menyukai