Anda di halaman 1dari 1

pemerintah telah menyiapkan enam kebijakan yang mampu mengoptimalkan dampak dan hasil

implementasi kemajuan teknologi di Indonesia.

"Pertama, memperbaiki kualitas layanan digital untuk meningkatkan efisiensi dan daya saing sektor
pendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia," kata dia melalui siaran berita yang diterima redaksi
Warta Ekonomi.

Baca Juga: Teknologi Blockchain, Si Rentan yang Penuh Potensi

Kemudian, lanjutnya, meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) agar dapat beradaptasi
dengan kebutuhan lapangan kerja masa depan. Ketiga, mengintegrasikan riset, desain, dan
pengembangan dengan modernisasi industri dan sektor produktif lainnya.

Selanjutnya, mendorong pengembangan fintech untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dengan


memaksimalkan dukungan konektivitas internet dan penetrasi telepon genggam. Kelima, memperkuat
ekosistem inovasi dengan kolaborasi antara pemerintah, pelaku bisnis, institusi pendidikan, dan
komunitas.

Terakhir, mendorong kolaborasi perusahaan rintisan atau startup, mencakup pengembangan ekosistem,
akselerasi, inkubasi hingga model bisnis dan aspek berkelanjutan dari bisnis startup.

Sebagai institusi perencanaan, Kementerian PPN/Bappenas mengandalkan perkembangan teknologi


digital untuk meningkatkan kualitas perencanaan pembangunan, yang mencakup peta jalan
transformasi digital, harmonisasi peraturan perundangan, kebijakan fiskal, kemudahan berusaha, juga
kesediaan akses pendanaan dan tenaga kerja terampil.

"Infrastruktur teknologi komunikasi dan informasi juga menjadi sasaran kebijakan, sekaligus perbaikan
keamanan siber dan tata kelola," ujar Menteri Bambang.

Terkait industri 4.0, kata Bambang, ada lima subsektor manufaktur yang menjadi prioritas, yakni
makanan, tekstil, otomotif, elektronik, dan industri kimia. Potensi ini menghadapi tantangan keamanan
data dan informasi serta distribusi yang efisien dalam sistem desentralisasi yang dapat dijawab
blockchain

Anda mungkin juga menyukai