Anda di halaman 1dari 6

Optimasi Ukuran

Optimasi Ukuran Partikel dan Komposisi


Partikel dan dalam Pembuatan
Komposisi dalam Tegel Komposit
Pembuatan Tegel Partikulat Granit
Komposit Partikulat Granit (Budiarto)

OPTIMASI UKURAN
OPTIMASI PARTIKEL DAN
UKURAN PARTIKEL DAN KOMPOSISI
KOMPOSISI DALAM
DALAM
PEMBUATAN TEGEL KOMPOSIT
PEMBUATAN TEGEL KOMPOSIT PARTIKULAT
PARTIKULAT GRANIT
GRANIT

Budiarto, Parikin,
Budiarto, Parikin, dan
dan Mohammad
Mohammad Dani
Dani
Puslitbang Iptek Bahan
Puslitbang Iptek (P3IB) -- BATAN
Bahan (P31B) BATAN
Kawasan
Kawasan Puspiptek,
Puspiptek, Serpong 15314, Tangerang
Serpong 15314, Tangerang

ABSTRAK
ABSTRAK
OPTIMASI UKURAN
OPTIMASI PARTIKEL DAN
UKURAN PARTIKEL DAN KOMPOSISI
KOMPOSISI DALAM DALAM PEMBUATAN
PEMBUATAN TEGEL TEGEL
KOMPOSIT PARTIKULAT
KOMPOSIT PARTIKULAT GRANIT. GRANIT. Bahan
Bahan tegel
tegel komposit
komposit partikulat granit bermatriks
partikulat granit epoxy dapat
bennatriks epoxy dapat
diharapkan sebagai
diharapkan sebagai bahan lantai yang
bahan lantai yang kedap air dan
kedap air dan cukup
cukup ulet. Penggunaan bahan
ulet. Penggunaan komposit bagi
bahan komposit bagi industri
industri rumah
rumah
tangga menjadi
tangga menjadi penting dan cukup
penting dan cukup menjanjikan.
menjanjikan. Pembuatan
Pembuatan bahan dimulai dari
bahan dimulai dari pembubukan
pembubukan batuan granit
batuan granit
hingga
hingga ukuran
ukuran mesh 100, 140
mesh 100, I40 dan
dan 200.
200. Bubuk
Bubuk ini
ini kemudian
kemudian dicampur
dicampur dengan
dengan epoxy
epoxy yang
yang telah
telah diberi
diberi hardener
versamid, dalam
versamid, dalam wadah
wadah plastik. Sambil diaduk
plastik. Sambil diaduk hingga terlihat homogen.
hingga terlihat homogen. Pencetakan
Pencetakan spesimen
spesimen uji dilakukan
uji dilakukan
dalam wadah
dalam kaca yang
wadah kaca yang diberi
diberi wax
wax dan
dan di-curing
di—curing dalam
dalam ambient
ambient temperatur
temperatur selama
selama 4848 jam. Bahan spesimen
jam. Bahan spesimen
dipotong-potong sesuai
dipotong-potong sesuai kebutuhan
kebutuhan pengujian;
pengujian; kerapatan,
kerapatan, kekerasan,
kekerasan, kompresi
kompresi dan
dan bending.
bending. Hasil
Hasil uji kekerasan
uji kekerasan
dan kerapatan
dan memperlihatkan perubahan
kerapatan memperlihatkan nilai yang
perubahan nilai yang jelas dari komposisi
jelas dari komposisi partikulat (34, 40,
partikulat (34, 40, 50
50 dan
dan 70)
70) dan
dan
matriks (66, 60,
matriks (66, 60, 50
50 dan
dan 30).
30). Sedang
Sedang pengujian kompresi dan
pengujian kompresi dan bending
bending memperlihatkan
memperlihatkan optimum
optimum ukuran partikulat
ukuran partikulat
antara angka
antara angka 120-123J.1m
120—123um dan
dan komposisi
komposisi partikulat granit berada
partikulat granit diantara angka
berada diantara angka 55-61
55-61% berat. Nilai-nilai
% berat. akurat
Nilai-nilai akurat
ini dapat
ini dapat diprediksi
diprediksi dengan
dengan proses diferensiasi. Disimpulkan
proses diferensiasi. Disimpulkan untuk mendapatkan sifat
untuk mendapatkan sifat mekanik
mekanik bahan
bahan komposit
komposit
yang optimum,
yang optimum, partikulat granit harus
partikulat granit dibuat berukuran
harns dibuat sekitar 121J.1m
berukuran sekitar lZlum dandan komposisi
komposisi partikulat
partikulat granit
granit 57%.
57%.

Kata lunci
Klltll kunci :: Tegel
Tegel komposit,
komposit, partikulat granit, epoksi
partikulat granit, epoksi

ABSTRACT
ABSTRACT
OPTIMATION OF
OPTIMATION OF PARTICLE
PARTICLE SIZE SIZE ANDAND COMPOSITION
COMPOSITION IN IN FABRICATION
FABRICATION OF OF GRANIT
GRANIT
PARTICLE COMPOSITE
PARTICLE COMPOSITE FLOORTILES.FLOORTILES. Granit Granit particle composite flortile
particle composite flortile materials,
materials, that
that have
have epoxy
epoxy
matrix, may
matrix, may bebe utilized
utilized as
as water
water resist
resist and
and ductile
ductile materials.
materials. The
The utility
utility of
of composite
composite materials
materials for
for industrial
industrial
households is,
households is, however,
however, very
very important
important andand very
very promising indeed. Starting
promising indeed. Starting from
from powdering the granit
powdering the granit refuges
refuges
into particles
into of I100,
particles of 140 and
00, 140 and 200
200 in
in mesh,
mesh, the
the powder
powder waswas mixed
mixed by epoxy containing
by epoxy containing versamid
versamid hardener
hardener and and
stirred till
stirred till highly
highly homogenized.
homogenized. Specimens
Specimens werewere mould
mould inin glass
glass frame
frame and
and dried
dried in
in ambient
ambient temperature
temperature for for 4848
hours. The
houTS. The specimens
specimens werewere prepared into certain
prepared into certain dimensions,
dimensions, confonned
conformed to to testing
testing needs:
needs: hardness,
hardness, density,
density,
compression and
compression and bending.
bending. The
The hardness
hardness and
and density
density data
data show
show clearly
clearly the
the value
value change
change of
ofparticulate composition
particulate composition
(34, 40, 50
(34,40, 50 and
and 70)
70) and
and matrix
matrix (66, 60, 50
(66, 60, 50 and
and 30)
30) as
as well.
well. From
From bending and compression
bending and compression tests,
tests, the
the optimum
optimum
grain size
grain size (J.Iffi)
(pm) andand composition
composition (%) (%) of
of granit
granit particles reveal between
particles reveal between thethe number
number ofof 120-123
120-123 andand 55-61
55-61
respectively. The
respectively. The accurate
accurate point
point ofthe
of the values
values can
can be determined by
be detennined by using difl‘erential method.
using differential method. AsAs conclusion,
conclusion,
for the
for the better mechanical properties
better mechanical properties ofofgranit
granit particles composite floortiles,
particles composite floortiles, the
the grains
grains should
should be 121 in
be 121 in J.Iffi
um and and
57 %
57 % composition
composition of of gran
granit
it particles.
particles.

Key words : Composite


Key words: Composite floortiles,
floortiles, granit
granit particles, epoxy
particles, epoxy

PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
Perkembangan industri
Perkembangan industri konstruksi
konstruksi di
di Indonesia
Indonesia berorientasi pasar
berorientasi pasar dan mudah diproduksi
dan mudah skala
dalam skala
diproduksi dalarn
meningkat pesat,
meningkat pesat, sehingga
sehingga para
para peneliti
peneliti berusaha untuk
berusaha untuk industri kecil.
industri komposit ini
Bahan komposit
kecil. Bahan ini diharapkan dapat
diharapkan dapat
menciptakan bahan bangunan
menciptakan bahan altematif yang
bangunan alternatif memiliki
yang memiliki sebagai bahan
digunakan sebagai
digunakan tegel atau
bahan tegel untuk
bahan untuk
atau bahan
sifat lebih
sifat lebih unggul dibandingkan dengan
unggul dibandingkan dengan bahan
bahan bangunan
bangunan bangunan yang
dinding bangunan
dinding kedap air
yang kedap dan cukup
air dan ulet.
cukup ulet.
konvensional[l].
konvensional[ 1). Salah bahan bangunan
satu bahan
Salah satu altematif
bangunan alternatif Batu granit
Batu adalah salah
granit adalah satu varitas
salah satu batuan
dari batuan
varitas dari
yaitu bahan
yaitu bahan komposit merupakan carnpuran
yang merupakan
komposit yang dari
campuran dari mengandung Ca
chalcedony, mengandung
chalcedony, dan Si
Ca dan Si sebagai unsur
sebagai unsur
dua atau lebih
dua atau unggul dari
lebih unggul bahan
sifat-sifat bahan
dari sifat-sifat kandungan terbanyak dalarn
kandungan terbanyak senyawa-senyawa
bentuk senyawa-senyawa
dalam bentuk
penyusunnya[2].
penyusunnya[2). F Faktor-faktor
aktor-faktor yang sifat
mempengaruhi sifat
yang mempengaruhi SiOz,
Si0 CaCOS,
2, CaC0 3, dan CaClz,
dan CaCI 2, merupakan salah satu
merupakan salah sumber
satu sumber
komposit matriks, penguat,
adalah matriks,
komposit adalah dan perbandingan
penguat, dan perbandingan daya alam batu
daya alam hias yang
batu hias didapatkan di
banyak didapatkan
yang banyak di
komposisi fraksi
komposisi volume antara
fraksi volume dan penguat
matriks dan
antara matriks [3].
penguat [3]. Indonesia[4].
Indonesia[ 4]. Dalam bentuk batu
Dalam bentuk alamnya granit
batu alamnya hampir
granit hampir
Paduan partikel
Paduan batuan granit
partikel batuan resin polimer
dengan resin
granit dengan polimer sarna Agate, tetapi
dengan Agate,
sama dengan mempunyai garis-garis
tetapi mempunyai lurus,
garis-garis lurus,
sebagai bahan
sebagai diharapkan menjadi
komposit, diharapkan
bahan komposit, bahan
menjadi bahan menampilkan campuran
menampilkan hitam-putih—abu—abu,
warna hitam-putih-abu-abu,
campuran wama
53
53
Jurnal Sains Materi Indonesia Vol. 6, No.1, Oktober 2004, hal: 53 - 58
Indonesian Journal ofMaterials Science ISSN: 1411- 1098

kekerasan 7 dalam skala Mobs (SM) dan berat jenis rata- butiran; mesh dalam pembuatan tegel komposit tersusun
rata 2,63 glem 3, seperti halnya marmer batu ini mengkilat dalam Tabel I. Spesimen dieetak dalam wadah eetakan
bila digosok. Kelebihannya granit bisa meneruskan teflon berukuran 5 em x 5 em dan 5 em x 25 em dengan
eahaya dan diberi wama lain yang berbeda dari wama ketebalan 1 em di atas landasan kaea yang telah diberi
aslinya. Oleh karen a itu granit biasanya digunakan waks, untuk menghindari terjadinya pelekatan antara
sebagai bahan untuk barang-barang hiasan dan alat bahan dengan eetakan. Kemudian spesimen dibiarkan
rumah tangga, seperti pemak-pemik, lampu hias, meja, mengering dalam suhu kamar dan dikeluarkan dari
hiasan dinding, sanitari dan furniture. Perhiasan dari batu eetakan setelah sekitar 48 jam. Untuk keperluan pengujian
granit ini sudah menjadi komoditi ekspor negeri ini. kuat tekan dan kuat patah spesimen dipotong-potong
Perkembangan industri yang mengolah batu menjadi berukuran masing-masing (3 x 1 x 1) em3 dan
granit ini, mengakibatkan semakin meningkatnya jumlah (6x 1 x l)em3•
limbah buangan granit baik berupa butiran, serpihan,
potongan maupun bentuk peeahan. Salah satu Tflbel 1. Variasi komposisi komposit partikel granit
pemanfaatan limbah itu dengan membuatnya menjadi
bahan komposit berupa tegel. Tegel ini diharapkan bisa Kode Komposisi % berat Ukuran partikel gran it
menjadi satu altematif pengganti tegel yang telah kita Spesimen Granil : epoksi (J.lm)
kenaI selama ini, dibuat dengan teknologi pembuatan . GE 34A 77
sangat sederhana dan bisa dikembangkan oleh industri 34: 66
GE 34 B 108
keeil.
Dalam penelitian ini, bertujuan membuat tegel GE 34C 152
komposit partikel granit dengan menggunakan resin GE40A 77
sebagai matriks dan partikel granit sebagai penguat dan 40: 60
GE 40 B 108
mempelajari karakteristik komposit terhadap sifat fisik
(kerapatan), serta sifat mekanik (kekerasan, kuat patah, GE40C 152
bending). Resin yang digunakan adalah epoksi, dengan GE 50A 77
pertimbangan bahwa resin ini tahan terhadap panas, 50: 50
GE 50 B 108
berwujud eair, sehingga relatif mudah meresap dan
membasahi permukaan penguat, pengerasan pada suhu GE 50 C 152
ruang dan teknik pengerjaan relatif mlidah. Diharapkan GE 70 A 77
tegel komposit yang dibuat merupakan tegel unggul 70: 30
GE 70 B 106
yang kuat, ulet, keras, tahan korosi serta kedap air
sehingga bisa berumur panjang, pembuatannya GE 70 C 150

sederhana, dan mudah dibentuk.


Karakterisasi bahan dilakukan di Laboratorium
Bidang Bahan Industri, untuk uji kerapatan
METODEPERCOBAAN
menggunakan teknik Archimedes, sedangkan pengujian
Bahan kekerasan menggunakan alat uji Shore Scleroscope,dan
pegujian kuat tekan dan kuat patah menggunakan alat
Bahan-bahan yang digunakan batu granit yang uji Universal Testing Machine di Laboratorium Keramik,
didapatkan dari Padalarang berupa butiran dan serpihan, Puslit Fisika, LIPI.
resin epoksi, versamid dan waks merek glaze.

CaraKerja HASIL DAN PEMBAHASAN

Serpihan batuan granit dibersihkan dari kotoran Analisis Kerapatan


dan dihaluskan dengan eara ditumbuk. Selanjutnya
diayak menggunakan ayakan bemomor 100 mesh, Hasil pengujian kerapatan dari komposit partikel
140 mesh dan 200 mesh. Dimana semakin besar angka granit-resin epoksi, dapat dilihat sebagai gam bar
mesh semakin keeil ukuran diameter rata-rata but iran hubungan nilai kerapatan dengan komposisi partikel
partikel granit, yaitu masing-masing 77 1J.Ill, 108 IJ.Ill dan granit pada Gambar 1. Nilai-nilai ini merupakan nilai
152 j.lJll. rata-rata dari pengukuran terhadap 3 spesimen yang
Selanjutnya bubuk partikel granit ini dieampur sejenis. Nilai kerapatan bahan tegel komposit partikel
dengan resin epoksi yang telah diberi hardener versamid granit-resin epoksi seeara urn urn bisa dikatakan
(sebagai pemereepat pengerasan), berdasarkan mengikuti kaidah eampuran, yaitu nilai kerapatan
perbandingan fraksi volume antara partikel granit dan berbanding langsung dengan fraksi volume matriks dan
resin epoksi serta berdasarkan distribusi besar partikel penguatnya. Kerapatan komposit meningkat ketika
granit, kemudian diaduk supaya lebih homogen. Variasi komposisi partikei granit bertambah dalam daerah
komposisi partikel granit, resin epoksi dan ukuran kerapatan 1,35 - 1,92 glem3 [9].

54
Optimasi Ukuran Partikel dan Komposisi dalam Pembuatan Tegel Komposit Partikulat Granit (Budiarto)

merupakan harga rata-rata pengukuran, yaitu harga rata-


2.0
rata ketinggian pantulan bandul alat ukur "Shore
0;;-
1.8 ScJeroscope" yang dijatuhkan pada permukaan spesimen
E
u
..... di 50 titik yang berbeda. Ketinggian pantulan akan kecil
.!!) 1.6 -+-M200
Ii _ _ M14O bila bandul jatuh pada permukaan lunak (resin epoksi)
dan sebaliknya akan tinggi bila jatuh pada permukaan
I
-"
1.4

1.2
-tr--MlOO
keras (partikel granit). Untuk ketiga jenis ukuran partikel
granit pada komposit granit-epoksi yang diuji, nilai
1.0 kekerasan semakin tinggi mengikuti naiknya komposisi
20% 40"1. 60"1. 80"1. partikel granit sampai dengan komposisi 50%.
komposisi portikelgronit ("I.berat)

95 ,
Gambar 1. Kurva hubungan komposisi partikel gran it I
90
dengan kerapatan komposit, dengan ukuran 85 i
a). 100 mesh, b).140 mesh, dan c).200 mesh. Ui" 80
~ -+-M200
Ii 75
Nilai kerapatan ini berada diatas harga kerapatan
resin epoksi 1,15 glcm3 [10], dibawah nilai kerapatan rata-
..
~
-"
70
65
-G-M14O

-tr--MlOO
-"
rata batuan granit 2,63 g/cm 3, nilai kerapatan komposit 60
55
ini memenuhi persyaratan kerapatan komposit bahan
50 ----

tegel untuk sanitari yaitu 1,50 - 2,70 glcm 3[9]. 20"1. 40"1. 60"1. 80"1.
Secara teori penambahan nilai kerapatan akan
kompoSlSl portikel granot ("I.berat)
berbanding linier terhadap komposisi. Akan tetapi nilai
kerapatan hasil pencampuran kali ini berfluktuasi
Gambar 1. Kurva hubungan antara komposisi partikel
walaupun tetap memperlihatkan kecenderungan linier.
penguat dengan kekerasan Komposit, dengan ukuran
Nilai-nilai ini berada dibawah nilai perkiraan a). 100 mesh, b).140 mesh, dan c).200 mesh.
(perhitungan) dengan perbedaan nilai berkisar antara
10% sampai dengan 26%. Perbedaan ini diperkirakan Selanjutnya nilai kekerasan cenderung mendatar
karena pencampuran komposit kali ini dilakukan dengan atau bahkan menu run pada komposisi partikel 70%.
cara yang sangat sederhana yaitu dengan diaduk yang Penurunan ini bisa terjadi karena rendahnya tingkat
memungkinkan timbulnya rongga-rongga kecil antara kehomogenan komposit yang diakibatkan oleh komposisi
partikel sehingga tingkat kehomogenan dari campuran partikel granit yang terlalu besar. Akan tetapi seperti
kurang sempurna yang bisa menyebabkan menurunnya diketahui dari Gambar 2, walaupun pada komposisi 70%
nilai kerapatan. Untuk setiap komposisi komposit nilai nilai rata-rata rasio ketepatannya paling rendah, nilai
rasio ketepatan terhadap nilai perkiraan semakin besar kekerasan komposit pada komposisi terse but nilai
seiring dengan semakin kecilnya ukuran batuan granit. kekerasannya menurun disbanding ukuran 200 mesh.
Hal ini menunjukkan bahwa semakin kecil ukuran partikel Dari bentuk gambar nilai kekerasan terhadap
penguat semakin mudah proses pencampuran komposisi % berat partikel penguat didalam komposit
komponen-komponen pembentuk komposit yang berarti pada Gambar 2, menurunnya nilai kekerasan pada
semakin mudah matriks menyelimuti seluruh permukaan komposisi 70% bisajuga dikarenakan oleh karena kurva
partikel granit. Hal tersebut memperkecil kemungkinan nilai kekerasan pada komposit Granit-epoksi ini
teIjadinya kekosongan diantara partikel-partikel penguat, memang mempunyai kecenderungan polinomial[9].
sehingga mengakibatkan naiknya nilai kerapatan. Kecenderungan seperti itu memberikan komposisi
optimal paduan komposit Granit-epoksi dengan nilai
Analisis Kekerasan Komposit
kekerasan maksimum - untuk setiap ukuran partikel yang
Hasil pengujian kekerasan komposit granit-epoksi diuji - seperti dicantumkan dalam Tabel 2. Dari data
disajikan dalam Gambar 2. Pengujian ini dimaksudkan terse but diketahui bahwa komposisi partikel penguat
untuk mengetahui ketahanan komposit terhadap
deformasi pada permukaannya, karena kekerasan sendiri Tabel 1. Perk iraan nilai optimum kekerasan untuk setiap ukuran
adalah ukuran ketahanan dari suatu bahan terhadap dan komposisi partikel.
indentasi permukaan. Semakin tinggi tingkat kekerasan
Kode spesimen komposisi optimum kekerasan optimum
suatu bahan maka semakin tangguh bahan terse but (ukuran partikel ) (%berat) (SS)
untuk menahan beban yang terdapat pada
M200 - ( 77 ~m) 59,64% 92,77
permukaannya. Kekerasan komposit granit-epoksi yang
dibuat pada penelitian ini berkisar antara 60,63 sampai MI40 - (108 ~m) 60,83 % 92,49
._-- --
dengan 89,45 SS (Skala Scleroscope) atau sekitar MIOO-(152~m) 60,92 % 75,79
4,3 sampai dengan6,6 SM (Skala Mohs). Harga tersebut ----- --------

55
Jurnal Sains Materi Indonesia Vol. 6, No.1, Oktober 2004, hal: 53 - 58
Indonesian Journal o/Materials Science 1SSN: 1411-1098

optimum untuk setiap ukuran partikel penguat pada kekuatan tekan dan kekuatan patah komposit Granit-
komposit granit-epoksi berada pada daerah komposisi epoksi dengan komposisi % berat partikel penguatnya.
partikel penguat 59% sampai dengan 61 % berat. Nilai kuat tekan semakin besar seiring dengan
Nilai kekerasan komposit granit epoksi ini untuk kenaikan komposisi partikel penguat sampai
beberapa spesimen melebihi nilai kekerasan batu marmer pad a komposisi 50% berat, dan cenderung turun
yaitu 4,32 SM (sekitar 60,5 SS), walaupun masih lebih pada komposisi 70% berat, berkisar pada daerah
kecil dari nilai kekerasan batu granit sendiri yaitu 7 SM. 28,5 MPa sampai dengan 89,5 MPa, dengan nilai tertinggi
Dengan memperbaiki nilai kerapatan komposit dicapai oleh spesimen GE50B yaitu komposit dengan
kemungkinan nilai kekerasan bisa diperbaiki menjadi lebih ukuran partikel penguat 108 ~ pada komposisi partikel
baik. Dengan memperhatikan proses produksi yang penguat 50%berat, dengan niIai 89,50 MPa. Nilai kuat
begitu sederhana dan tanpa pemanasan, nilai kekerasan patah komposit terhadap komposisi partikel granit juga
komposit yang dibuat dan diuji kali ini bisa dikatakan mengalami kenaikan sampai pada komposisi partikel
sudah cukup baik untuk dipergunakan di lapangan. penguat 50% berat, dan turun pada komposisi penguat
70"10 berat. Hasil pengujian menunjukkan nilai kuat patah
Analisis Kuat Tekan dan Kuat Patah berkisar pada daerah 14,12MPa sampai dengan 37,8 MPa,
dengan nilai tertinggi diberikan spesimen GE50B yaitu
Pengujian terbadap kuat tekan dan kuat patah 37,80MPa.
dilakukan dengan menggunakan Universal Testing Dari data pengujian diketahui bahwa semua
Machine bertujuan untuk mendapatkan informasi yang komposisi komposit dengan ukuran partikel penguat
dapat menjelaskan berapa besar gaya yang diperJukan 108 J.1lIl (kode B), memiliki nilai kuat tekan yang memenuhi
untuk mematahkan bahan (membuat deformasi pada kekuatan tegel yang disyaratkan yaitu 70 MPa sampai
bahan) dengan cara ditekan atau dibengkokkan. Kedua dengan 100 MPa. Syarat tersebut juga dicapai oleh
sifat mekanik ini mengikuti kaidah campuran, dimana komposit dengan ukuran partikel 152 J.1m (C) pada
peningkatan komposisi dan nomor mesh partikel penguat, komposisi 50% dan 70% berat. Sedangkan komposit
pada dasarnya mampu meningkatkan nilai kuat tekan dan dengan partikel 77 ~ (A) tidak memberikan komposisi
kuat patah komposit. Hasil pengujian kuat tekan dan yang memenuhi syarat tersebut.
kuat patah dari komposit partikel granit-resin epoksi, Seperti halnya pada nilai kekerasan, hasil
dilihat pada Gambar 3, berupa gambar hubungan antara pengujian kekuatan komposit granit-epoksi pada
---------------------------------------- komposisi partikel granit 70% berat, tidak mengikuti
100
kaidah pencampuran, yang berarti peningkatan komposisi
partikel menjadi 70% berat tidak mampu meningkatkan
80
nilai kuat tekan dan kuat patah komposit. Hal tersebut
i
~ 60 teljadi kemungkinan karena komposisi partikel 70% berat
Ii
-: 40
sudah merupakan komposisi yang melewati titik jenuh
1;
""" 20
•• • • bagi matriks epoksi untuk bisa mengikat keseluruhan
partikel granit dengan baik. Buruknya ikatan antara
0
matriks dengan partikel penguat mengakibatkan
20"" 40% 60% 80% komposit yang terbentuk menjadi lebih rapuh, sehingga
nilai kekuatan komposit pada komposisi ini menjadi lebih
k....posisi parti..... grcmit ('X.be....t)
0) kecil dari nilai kekuatan yang diharapkan teljadi. Hal ini
kemungkinan bisa menjadi lebih buruk lagi bila proses
50 pencampuran komposit dilakukan kurang baik.
Dari Gambar 4 diketahui bahwa kekuatan

::?-:
40 komposit dengan ukuran partikel 75 J.1m (M200)
'G'
!30 -.-M200 cenderung tidak berubah banyak pada setiap komposisi

..--.-. .
1; _M14O komposit yang diuji, yaitu berkisar antara 28,50 MPa
120
1; -+--MIOO sampai dengan 32,92 MPa untuk kuat tekan dan 14,2
.i MPa sampai dengan 16,89 MPa untuk kuat patah. Harga-
10
harga tersebut hanya sedikit diatas nilai kuat tekan dan
0 kuat patah resin epoksi yaitu masing-masing 16,5 MPa
20% 40% 60% 80% dan9,3MPa.
~sisi partikel granit ('X.berat) Bila ditinjau dari sudut ukuran partikel granit,
b)
kekuatan komposit granit-epoksi mengikuti
Gllmbllr 3. Kurva hubungan antara komposisi partike1 kaidah pencampuran komposit pada spesimen M 100 dan
penguat dengan nilai kekuatan komposit Granit-epoksi. M 140, yaitu kekuatan komposit bertambah besar ketika
a) kuat tekan (ukuran 100 mesh, 140 mesh dan ukuran partikel yang ditambahkan pada campuran
200 mesh), dan b). kuat patah komposit (ukuran
100 mesh, 140 mesh dan 200 mesh). semakin kecil.
Optimasi Ukuran Partike! dan Komposisi da!am Pembuatan Tege! Komposit Partiku!at Granit (Budiarto)

berat. Jadi ukuran mesh ayakan yang mendekati nilai


100
optimum adalah ayakan mesh M 120 dengan diameter rata-
rata partikel125 ~.
80

:f KESIMPULAN
!. 60
5
-"
:!
t; 40
Tllbel 3. Gambaran komposisi optimum untuk kekuatan komposit
"
-"
yang paling besar.
20
Kondisi kuat tekan Kondisi kuat tekan
Ukuran partikel maksimum maksimum
0 penguat
Komposisi Nilai (MPa) Komposisi Nilai (MPa)
60 80 100 120 140 160
M200 - 75 f1I1l 53,36 % 32,92 56,29% 16,89
ukuran partikd granit (mikrometer)
M140-106f111l 56,14% 89,50 58,67% 37,80

MIOO- 15Of1l1l 55,22 % 73,55 57,42 % 29,62


50

Kondisi kuat tekan Kondisi kuat patah maksimum


40 maksimum
Kode
spesimen
:f Besar partikel Nilai
(MP.)
Besar partikel Nil.i (MP.)
!. 30 (~m) (~m)

1i
+- GE 34 122,0 80,84 120,9 28,43
"
~2O GE 40 122,8 85,82 121,6 32,12
"
-"
GE 50 122,9 94,60 122.2 41,04
10
GE 70 123,8 84,96 12I.3 37,23

0
60 80 100 120 140 160 Telah dilakukan pembuatan dan pengujian
ukurm partikel gran.t (mikrometer)
terhadap komposit dengan matriks resin epoksi dan
b) penguat partikel batuan granit, Dari uji kekerasan
Gllmbllr 4. Hubungan an tara ukuran partikel penguat
terhadap komposit ini diketahui, kekerasan
komposit dengan kekuatannya, komposit granit-epoksi dengan komposisi partikeI40%,
a)kuat tekan dan b) kuat patah. 50% dan 70% berat makin besar kekerasan. Dari uji
kerapatan komposit didapatkan hasil yang cukup
Akan tetapi, hasil pengujian kekuatan pada bagus dengan nilai kesalahan tehadap nilai teori
spesimen M200 menunjukkan bahwa kekuatan komposit pencampuran komposit berkisar antara 10%
mengalami penurunan yang tajam dari kekuatan spesimen sampai dengan 26%, Kekuatan tekan komposit
M140 (Gambar 4). Untuk semua komposisi komposit yang berkisar antara 28,5 MPa sampai dengan 89,50 MPa,
diuji, kekuatan tertinggi didapat pada ukuran partikel sedangkan kuat patahnya 14,12 MPa sampai dengan
penguat 108 ~m. 37,8 MPa,
Kekuatan komposit menurun tajam pada Jadi sebagian komposit yang diuji bisa
ukuran partikel 77~m setelah mengalami kenaikan memenuhi syarat kekuatan tegel standar. Komposisi
ketika ukuran partikel penguat semakin kecil. Perkiraan terbaik komposi uji diberikan oleh komposisi partikel 50%
komposisi optimum untuk nilai kekuatan komposit berat dengan ukuran partikel 106 ~m yang memberikan
yang paling besar untuk setiap ukuran partikel penguat nilai kekerasan 84,43 SS, kuat tekan dan kuat patah
dan komposisi komposit, diperoleh dari kurva masing-masing 89,09 MPa dan 38,03 MPa, Perkiraan
kecenderungan Gambar 3 dan Gambar 4. Untuk setiap kondisi optimum yang menghasilkan kekuatan dan
ukuran partikel yang diuj i kondisi kekuatan kekerasan terbaik adalah komposit dengan ukuran
komposit yang optimum diperoleh pada daerah partikel penguat sekitar 120 ~m sampai dengan 123~
komposisi partikel penguat antara 54% sampai dengan komposisi partikel penguat 55% sampai
dengan 60% berat, dan untuk setiap komposisi dengan 61 % berat.
partikel granit,kondisi optimum didapatkan pada ukuran
mesh partikel penguat antara 118 ~ sampai dengan UCAPAN TERIMAKASIH
123 ~. Gambaran kondisi optimum tersebut dirangkum
pada Tabel 3. Dengan tulus hati penulis ingin mengucapkan
Untuk komposit granit-epoksi dalam pengujian terima kasih yang sebesar-besarnya kepada;
ini, kondisi optimum diperkirakan berada pada ukuran Kepala P3IB-BATAN (Drs, Gunanjar, SU), Drs, w'Prasuad
partikel penguat 120 ~ sampai dengan 123 ~m dengan (sebagai Pimpro P3 IB), serta semua pihak yang langsung
komposisi partikel penguat 55% sampai dengan 61 % dan tak langsung terkait.

57
Jurnal Sains Materi Indonesia Vol. 6, No.1, Oktober 2004, hal: 53 - 58
Indonesian Journal ofMaterials Science ISSN: 1411-1098

DAFTARACUAN
[I]. FELDMAN, D DAN A.J.HARTOMO, Bahan
Polimer Konstruksi Bangunan, Gramedia Pustaka
Utama, (1995)
[2). COLLING, DAVID A., AND THOMAS V.,
Industrial Materials: Polymer Ceramics and
Composites 2, Prentice Hall, Inc. USA,( 1995)
[3]. SCHWARTZ, M.M., Composite Material
Handbook, McGraw Hill,Inc., New York, USA,
(1984)
[4]. MANGGASA, ANDRIAS,DKK, Pengembangan
Pembuatan Ubin Marmer dengan Memanfaatkan
Limbah Pengolahan Marmer, Laporan Penelitian,
Balai Industri Ujung Pandang, Badan Penelitian
dan Pengembangan Industri dan Perdagangan,
Departemen Perindustrian dan Perdagangan, (1998)
[5). ARSLAN, A., Bahan Komposit, Modul Pelatihan
Ilmu Bahan, P3ffi-BATAN, Serpong, (1996)
[6). KIRK, OTHMER, Composite Materials in:
Encyclopedia ofChemical Technology, 7 Edition.
Wiley - Interscience, (1987)
[7]. JONES, ROBERT M., Mechanics of Composite
Materials, International Student Edition, Me. Graw
Hill Kogakusha Ltd., Tokyo, (1989)
[8]. NURHASANAH, Pembuatan dan Karakterisasi
Komposit Partikel Marmer Sebagai Bahan Tegel
Komposit, Skripsi S- 1, Jurusan Fisika, FMIPA, IPB,
Bogor, (2002)
[9). SAYUTI, R., Sintesis dan Karakterisasi Komposit
Partikel Granit-Resin Epoksi, Skripsi S- J, Jurusan
Fisika, FMIPA, Universitas Andalas, Padang,(2002)
[10). TATA SURDIA, SHINROKU SAITO,
Pengetahuan Bahan Teknik, Pradnya Paramita,
(1989)
[11]. JOHN B., WAHMAN JR., Ceramics, Treastise on
Materials Science and Technology, 29, Firsted,
Academic Press, Inc., Toronto, (1985)
[12]. VAN VLACK, SRIATI DJAPRIE, I1mu dan
Teknologi Bahan, Edisi keempat, Penerbit
Erlangga, Jakarta, (1983)

58

Anda mungkin juga menyukai