Anda di halaman 1dari 19

BERFIKIR DEDUKTIF

DIAN SRI MULYANI, S.I.KOM., M.SI


PENGERTIAN

• Proses berfikir yang bertolak dari sesuatu yang umum


(prinsip, hukum, teori, keyakinan) menuju hal khusus.
Berdasarkan sesuatu yang umum itu ditariklah
kesimpulan tentang hal-hal yang khusus yang
merupakan bagian dari kasus atau peristiwa itu.

• Penarikan kesimpulan secara deduktif biasanya


mempergunakan pola berpikir yang dinamakan
silogisme dan entimem.

Umum Khusus
SILOGISME

• Adalah proses penalaran yang


berusaha menghubungkan dua
proposisi (pernyataan) yang
berlainan untuk menurunkan suatu
kesimpulan/inferensi yang
merupakan proposisi ketiga.

• Pola pikir yang bertolak dari dua


buah premis, yaitu pernyataan –
pernyataan yang mendahului,
kemudian ditarik sebuah
kesimpulan yang secara logis
sesuai dengan premis – premis
tersebut.
SILOGISME KATEGORIAL
• Berupa pernyataan yang
menyatakan sebuah kelompok
Premis Umum/Mayor atau kumpulan tertentu yang
memiliki ciri atau sifat tertentu.

• Berupa pernyataan yang


menyatakan salah satu anggota
Premis Khusus/minor dari suatu kelompok tersebut

• Kesimpulan yang menyatakan


bahwa salah satu anggota
Kesimpulan/Konklusi kelompok memiliki ciri atau sifat
pada kelompok tersebut
SILOGISME KATEGORIAL

• Silogisme kategorial adalah silogisme yang semua


proposisinya merupakan kategorial.
• Salah satu premis merupakan anggota premis yang
lain.

Maka rumusnya adalah sebagai berikut:


PU : A = B
PK : C = A
K :C=B
CONTOH

PU : Semua buruh adalah manusia pekerja


PK : Nurdin adalah buruh
K : Jadi, Nurdin adalah manusia pekerja.

PU : Manusia adalah makhluk berakal budi


PK : Aladin adalah seorang manusia
K : Sebab itu, Aladin adalah makhluk berakal budi.
TERM

• Term adalah kata atau kelompok kata yang dapat dijadikan


subjek atau predikat dalam sebuah kalimat proposisi
• suatu kata atau suatu kumpulan kata yang merupakan
ekspressi verbal dari suatu pengertian

• Kata atau sejumlah kata yang dapat berdiri sendiri. Jenis kata
seperti itu disebut kata kategorimatis. Mis. : bunga, burung,
pohon (term tunggal), orang tua asuh, pencinta lingkungan
hidup (term majemuk).
• Ada jenis kata yang tidak bisa berdiri sendiri, baik sebagai
subyek maupun predikat. Ini disebut kata sinkategorimatis. Mis.
: tetapi, beberapa, karena, dengan cepat. Pada dirinya
sendiri kata-kata ini tidak merupakan ekspressi verbal dari
pengertian, dan karena itu tidak merupakan term.
TERM

• Term Predikat dari konklusi adalah term mayor


• Term Subjek dari konklusi adalah term minor
• Term yang muncul dalam kedua premis tetapi tidak
muncul dalam kesimpulan adalah term tengah.

PU : Semua buruh adalah manusia pekerja


PK : Nurdin adalah buruh
K : Jadi, Nurdin adalah manusia pekerja.
KAIDAH – KAIDAH SILOGISME
KATEGORIAL
1. Sebuah silogisme harus terdiri dari tiga proposisi :
premis mayor (umum), premis minor (khusus) dan
Konklusi (kesimpulan)
2. Dalam ketiga proposisi, harus terdapat 3 term :
term mayor, term minor, dan term tengah.
3. Setiap term yang terdapat dalam kesimpulan
harus tersebar atau sudah disebut dalam premis-
premisnya.
Bila dalam kesimpulan terdapat term yang tidak pernah disebut
dalam premis-premisnya, maka konklusi yang diturunkan akan
tidak logis, misalnya :
PU : Manusia adalah makhluk berakal budi
PK : Aladin adalah seorang manusia
K : Sebab itu, Anita adalah makhluk berakal budi, atau
sebab itu, Aladin adalah makhluk tidak berakal budi.
KAIDAH – KAIDAH SILOGISME
KATEGORIAL
4. Bila salah satu premis bersifat universal dan yang
lain bersifat partikular, maka konklusinya bersifat
partikular. Kalau konklusinya bersifat universal,
maka silogisme akan ditolak karena tidak logis.

PU : semua mahasiswa adalah orang-orang yang


rajin.
PK : tommy adalah seorang mahasiswa
K : Sebab itu, semua anak bimbingan saya adalah
orang – orang rajin.
KAIDAH – KAIDAH SILOGISME
KATEGORIAL
5. Dari dua premis yang bersifat universal, konklusi
yang diturunkan juga harus bersifat universal.

PU : semua buruh adalah orang yang suka bekerja.


PK : semua tukang batu adalah buruh
K : sebab itu, semua tukang batu adalah orang
yang suka bekerja.
KAIDAH – KAIDAH SILOGISME
KATEGORIAL
6.
Konklusi
Premis Positif Premis Negatif Negatif

PU : Semua calon mahasiswa yang berusia di atas 30 tahun


tidak mengikuti MOS
PK : Nina adalah calon mahasiswa yang berusia di atas 30
tahun.
K : Sebab itu, Nina tidak mengikuti MOS

Bagaimana kalau
konklusinya positif?
KAIDAH – KAIDAH SILOGISME
KATEGORIAL
7. Tidak
dapat di
Premis Negatif Premis Negatif tarik
konklusi

PU : Semua anggota PKI bukan warga negara yang baik


PK : Budi bukan anggota PKI
K : Sebab itu, budi bukan warga negara yang baik
SILOGISME HIPOTESIS

• Silogisme hipotesis adalah pola penalaran deduktif


yang mengandung hipotesis (jika). Premis
mayornya (PU) mengandung pernyataan yang
bersifat hipotesis. Sedangkan premis minornya (PK)
bersifat kategorial.

PU : Jika tidak turun hujan, maka panen akan gagal.


PK : Hujan tidak turun
K : Sebab itu, panen akan gagal.

Atau
PU : Jika tidak turun hujan, maka panen akan gagal.
PK : Hujan turun
K : Sebab itu, panen tidak gagal.
SILOGISME ALTERNATIF

Premis • Sebuah proposisi alternatif


• Mengandung kemungkinan
dan pilihan
Mayor

Premis • Proposisi kategorial


• Menerima atau menolak
salah satu alternatifnya.
Minor
•Tergantung dari premis minor.
•Kalau premis minor menerima satu

Konklusi alternatif, maka alternatif lainnya di


tolak dalam konklusi.
•Kalau premis minor menolak satu
alternatif, maka alternatif lain di terima
dalam konklusi
CONTOH

Premis Mayor : Ayah ada di kantor atau di rumah


Premis Minor : Ayah ada di kantor
Konklusi : Ayah tidak ada di rumah

Premis Mayor : Ayah ada di kantor atau di rumah


Premis Minor : Ayah tidak ada di kantor
Konklusi : Ayah ada di rumah
ENTIMEM

• Entimem adalah silogisme yang diperpendek. Suatu


silogisme yang tidak mempunyai premis mayor
karena premis mayor itu sudah diketahui secara
umum, yang dikemukakan hanya premis minor dan
simpulan.

Rumus:
C=B karena
C=A
CONTOH

Silogisme :
PU : Pegawai yang baik tidak mau menerima suap (A=B)
PK : Ali pegawai yang baik (C=A)
S : Ali tidak mau menerima suap (C=B)

Bentuk Entimem nya


Ali tidak mau menerima suap karena Ali pegawai yang baik (C=B,
karena C=A)

Entimem :
Badu harus bekerja keras, karena ia orang yang
ingin sukses. Silogismenya??
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai