Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN GEOLOGI LINGKUNGAN

PETA CITRA DAN TERBANGUN DAN NON TERBANGUN DI KECAMATAN


BANYUMANIK
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Geologni Lingkungan

Pembimbing:
Dra. Bitta Pigawati, MT

Disusun oleh:
Ath Thaariq Rifqi Oktafri
NIM: 21040119140168
No Urut: 57
Kelas C

DEPARTEMEN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa kuasa atas berkat dan karunanya, sehingga laporan
pratikum ini dapat teselesaikan tepat waktu. Tujuan dari laporan ini adalah untuk mengetahui sejauh
mana penulis memahami peta citra kecamatan Banyumanik dan terbangun dan non terbangun.
Laporan ini berisikan tentang hasil yang telah dilaksanakan penulis, yaitu mengenai tentang peta citra
kecamatan Banyumanik dan terbangun dan non terbangun. Tentunya laporan ini masih jauh dari
sempurna. Oleh karena itu, saran serta kritik yang membangun sangat dibutuhkan penulis, sehingga
kedepannya laporan penulis dapat lebih baik lagi. Harapan penulis, semoga laporan ini dapat
menambah wawasan pembaca mengenai peta dan dapat dikembangkan pada kehidupan sehari-hari .

i|Page
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................................................ii
BAB I....................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN................................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang....................................................................................................................1
1.2 Tujuan..................................................................................................................................1
1.3 Landasan Teori....................................................................................................................1
1.4 Alat dan Bahan....................................................................................................................2
1.4.1 Alat................................................................................................................................2
1.4.2 Bahan............................................................................................................................2
BAB II..................................................................................................................................................3
TAHAPAN DAN PELAKSANAAN...................................................................................................3
2.1 Langkah-Langkah Pembuatan Peta Citra kecamatan Banyumanik...............................3
2.1.1 Membuka Arcgis..........................................................................................................3
2.1.2 Menentukan KML ke SAS Planet..............................................................................4
2.1.3 Menentukan Extract by Mask....................................................................................7
2.1.4 Membuat Polygon Terbangun dan Non Terbangun.................................................8
BAB III...............................................................................................................................................10
HASIL PETA DAN KESIMPULAN................................................................................................10
3.1 Hasil....................................................................................................................................10
3.1.1 Peta Citra Kecamatan Banyumanik.........................................................................10
3.1.2 Peta Terbangun dan Non Terbangun.......................................................................10
3.1.3 Tabel Luas Kelurahan Terbangun dan Non terbangun.........................................11
3.2 Kesimpulan.........................................................................................................................12
BAB IV...............................................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................13
4.1 Daftar Pustaka...................................................................................................................13

ii | P a g e
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pengertian peta secara umum adalah gambaran dari permukaan bumi yang digambar pada bidang
datar, yang terkecil dengan skala tertentu dan dilengkapi symbol sebagai penjelas. Peta citra
satelita berarti gambaran dari permukaan bumi (citra satelit) yang dibuat dalam bidang datar yang
dilengkapi symbol dan penjelas. Dalam mata kuliah Geologi Lingkungan sangat membutuhkan
peta citra satelit untuk menganalisis suatu kondisi pada wilayah studi tersebut. Peta citra satelit
juga bisa sebagai membuat peta tematik untuk melihat simbol pada kawasannya. Tetapi lebih
umum peta citra satelit untuk menganalisis dan melihat kawasan yang harus dijelaskannya.

1.2 Tujuan
- Mahasiswa mampu membuat peta citra satelit.
- Dapat meningkat analisis pada kawasan dari peta citra satelit.
- Meningkatkan pemahaman peta citra satelit.
- Mahasiswa dapat meningkatkan penggunaan software tersebut.

1.3 Landasan Teori


Peta citra satelita bisa diolah menjadi data koordinat sistem dengan aplikasi Arcgis. Aplikasi
Arcgis sangat biasa untuk membuat peta dan simbol sebagai penjelasan sebagainya.
Pengertian Arcgis secara umum adalah salah satu software yang dikembangkan oleh ESRI
(Environment Sience & Research Institute) yang merupakan himpunan beberapa fungsi dan
berbagai software GIS yang berbeda seperti GIS desktop, server, dan GIS berbasis WEB.
ESRI mulai merintis Software ARcGIS tahun 2000. Produk utama software ArcGIS adalah
ARcGIS desktop yang dikelompokkan menjadi tiga, yaitu:
 ArcView (Fokus ke penggunaan pada pengolahan data yang komperhensif, pemetaan,
dan analisis).
 ArcEDitor (Fokus penggunaan pada editing data spasial).
 ArcInfo (Fokus dalam menyajikan fungsi-fungsi GIS termasuk untuk keperluan
geoprosesing).
 ArcMap (Untuk mengeolah peta yang tersusun atas, membuat (Create), menampilkan
(Viewing), memilih (query), editing, composing, dan publishing).
 ArcCatalog (untuk mengatur atau mengorganisir data spaisla dalam bidang GIS).
 ArcGlobe (untuk menampilkan peta dalam bentuk 3D ke dalam bola dunia yang
selanjutnya bisa langsung terkoneksi dengan internet).

1|Page
 ArcScene (untuk mengolah dan menampilkan peta dalam bentuk 3D).
 ArcToolbox (merupakan kumpulan dari berbagai tools untuk analisis keruangan).

1.4 Alat dan Bahan


1.4.1 Alat
 Laptop.

 ArcGIS 10.4.1.

 SAS Planet version 19.

 Hard disk.

1.4.2 Bahan
 Peta Semarang.
 SHP Kecamatan Banyumanik.
 SHP Kelurahan Banyumanik.
 Peta Citra Satelit.

2|Page
BAB II

TAHAPAN DAN PELAKSANAAN

2.1 Langkah-Langkah Pembuatan Peta Citra kecamatan Banyumanik


2.1.1 Membuka Arcgis
ArcMap merupakan bagian dari perangkat lunak ArcGIS yang berfungsi sebagai pengolahan
data, menampilkan data, dan menghasilkan peta. Sebelum melakukan Layout, terlebih dahulu
membuka ArcMap. Untuk membukanya ikuti langkah-langkah berikut:
1. Klik Start pada windows, pilihlah ArcMap 10.4.1, perhatikan Gambar berikut.

3|Page
2. Klik di Add Data untuk membuka file data akan ambil adalah Kecamatan dan Kelurahan
di Banyumanik. Perhatikan Gambar berikutnya.

3. Setalah itu, akan muncul sebuah peta tersebut.

2.1.2 Menentukan KML ke SAS Planet


KML adalah format umum untuk berbagi data geografis dengan pengguna non-GIS karena
dapat dengan mudah dikirim di Internet dan dilihat di sejumlah aplikasi gratis, termasuk Google
Earth dan ArcGIS Explorer. KML sangat digunakan untuk peta citra agar mudah mencari
wilayah studi. Ikuti langkah-langkah berikutnya:
1. Mencari di search untuk layer to KML.

4|Page
2. Layer dari polygon kecamatan Banyumanik dimasukan ke dalam input layer.

3. Setelah itu, membuka aplikasi SAP Planet untuk mengambil peta citra satelit. Operation >
Open > ambil file KML dari ArcGis > klik ok. Perhatikan pada gambar ini.

5|Page
4. Mengambil potong gambar citra satelit di SAS Planet. Rectangle Selection > Klik di pojok
untuk mengambil peta citra > ubahkan angka di zoom agar resolution lebih besar > syarat
format itu Geotiff untuk dimasukan ke dalam Arcgis. Perhatikan pada gamabr ini.

6|Page
2.1.3 Menentukan Extract by Mask
Extract by mask merupakan salah satu memisahkan dari dua layer yaitu peta citra dan polygon
wilayah studi. Peta citra bisa digabungkan dengan polygon wilayah studi menjadi satu layer
dengan cara tersebut. Perhatikan langkah-langkah berikutnya.
1. Membuka Extract by mask di Arctoolbox untuk peta citar memasuki ke polygon wilayah
studi.

2. Setelah itu, akan hasil seperti pada gambr ini.

2.1.4 Membuat Polygon Terbangun dan Non Terbangun

7|Page
Polygon merupakan titik bertemu dengan titik lain akan berbentuk shape. Polygon
biasanya digunakan untuk membuat peta Tematik dengan polygon tersebut. Perhatikan
pada gambar ini.
1. Membuka di Cataolog untuk menyimpan polygon tersebut.

2. Mulailah membuat polygon pada wilayah studi.

8|Page
3. Setelah itu, hasil pada gamabr ini.

BAB III

HASIL PETA DAN KESIMPULAN

3.1 Hasil
3.1.1 Peta Citra Kecamatan Banyumanik

9|Page
3.1.2 Peta Terbangun dan Non Terbangun

3.1.3 T
Presentase
Presentase
Lahan
Lahan
Non
Terbangun
Terbangun
(%)(%)
a
3.27 3.08
10.456.45 3.14 1.12 6.54
4.75 b
0.51 6.03
1.22 0.77 e
7.13 0.19
2.89 l
3.82
6.90
0.26
1.73 10.1711.97
7.60

Banyumanik
Banyumanik Tinjomoyo
Tinjomoyo Sumur Boto
Sumur Boto Srondol Wetan
Srondol Wetan
Srondol Kulon
Srondol Kulon Pudak Payung
Pudak Payung Padalangan
Padalangan Padangsari
Padangsari
Ngesrep
Ngesrep Jabungan
Jabungan Gedawang
Gedawang

Luas Kelurahan Terbangun dan Non terbangun

Luas (Ha) Presentase (%)


Kelurahan
Terbangun Non terbangun Terbangun Non terbangun

Banyumanik 102 35 3,27 1,12

Tinjomoyo 96 204 3,08 6,54

10 | P a g e
Sumur Boto 148 24 4,75 0,77

Srondol Wetan 188 6 6,03 0,19

Srondol Kulon 215 119 6,90 3,82

Pudak Payung 373 317 11,97 10,17

Padalangan 237 8 7,60 0,26

Padangsari 54 90 1,73 2,89

Ngesrep 222,2 38 7,13 1,22

Jabungan 325,6 16 10,45 0,51

Gedawang 98 201,1 3,14 6,45

Total 2058,8 1058,1 66,05 33,95

Total Keseluruhan 3116,9 100,00

3.2 Kesimpulan
Kesimpulan dari hasil kedua peta dan table luas kelurahan pada terbangun dan non terbangun
merupakan tempat peta di wilayah studi yaitu kecamatan Banyumanik. Hasil dari peta citra yang
menceritakan secara visual dari citra satelit di Kecamatan Banyumanik memang memiliki tempat
pemukiman atau terbangun sangat banyak sebesar 66,05 % artinya sangat banyak karena kota
Semarang merupakan kota metropolitan yang memiliki banyak penduduk sehingga pemukiman
tempat tinggal juga sangat banyak. Sementara itu, non terbangun sangat sedikit bagian barat
batas administrasi dengan luas presentase sebesar 33,95% artinya kecil dibandingkan dengan
terbangun.

11 | P a g e
BAB IV

DAFTAR PUSTAKA

4.1 Daftar Pustaka


Wastono. 2013. “Peta Citra Satelit”, http://terra-image.com/peta-citra-satelit/, diakses pada
tanggal 25 Maret 2020 pukul 22.45 WIB.

12 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai