1 PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1.3 Manfaat
1. Bagi PT Vi
Perusahaan menjadi lebih mengerti tentang konsekuensi dan manfaat dari
utang usaha dan dapat mengetahui letak kesalahan dari internal kontrol
sehingga lebih mengoptimalkan lagi pengelolaan utang usaha yang ada.
2. Bagi penulis
Penulis dapat mengetahui strategi perusahaan dalam strategi pembelian
melalui utang usaha. Mengetahui keputusan manajemen perusahaan ketika
utang usaha terus bertambah.
2 TINJAUAN PUSTAKA
Working Trial Balance berisi daftar saldo akun buku besar yang telah
dikumpulkan berdasarkan tahun yang diaudit beserta tahun sebelumnya.
Didalamnya auditor harus menyantumkan saldo-saldo akun sebelum dan
sesudah audit serta menyantumkan daftar penyesuaian (adjustment) maupun
penggolongan kembali (reclassification) yang diperlukan.
3. Ringkasan Jurnal Adjustment
Dalam pelaksanaan auditnya, auditor mungkin akan menemukan beberapa
kekeliruan dalam laporan keuangan klien. Untuk itu auditor dapat mengajukan
jurnal penyesuaian ataupun reklasifikasi terhadap salah satu akun dalam
laporan keuangan yang bersangkutan. Nantinya ringkasan jurnal penyesuaian
ini akan diajukan ke klien dan diminta persetujuan.
4. Skedul Utama
Skedul Utama merupakan kertas kerja yang berisi ringkasan skedul
pendukung. Didalam skedul utama berisi saldo akun yang dikelompokkan
berdasarkan akun-akun buku besar yang sejenis.
5. Skedul Pendukung
Skedul Pendukung digunakan oleh auditor untuk memverifikasi setiap unsur
yang tercantum dalam laporan keuangan klien. Didalam skedul pendukung
auditor juga perlu untuk mencantumkan berbagai prosedur yang telah
dilakukan.
harus mengacu ke tiga standar auditing yang termasuk dalam kelompok standar
pekerjaan lapangan. Tujuan utama pelaksanaan pekerjaan lapangan ini adalah
untuk memperoleh bukti audit tentang efektivitas pengendalian intern klien dan
kewajaran laporan keuangan klien. Tahap pelaksanaan dan pengujian
pengujian audit ini mencakup sebagian besar pekerjaan audit.
4. Pelaporan Audit
Tahap akhir pekerjaan audit atas laporan keuangan adalah pelaporan audit.
Pelaksanaan tahap ini harus mengacu ke standar pelaporan. Ada dua langkah
penting yang dilaksanakan oleh auditor dalam pelaporan audit ini: (1)
menyelesaikan audit dengan meringkas semua hasil pengujian dan menarik
kesimpulan, (2) menerbitkan laporan audit.
Rekan
David Tanuwijaya
Manager Audit
Manager Audit Manager Umum
Roselin
Yenny Gunawan Joanita B. Salim
Hutahaean
3.3 Profil PT Vi
tahun lalu, perusahaan tersebut telah mendapatkan opini audit wajar dalam semua
hal yang material.
Berisi tentang saldo pencatatan akun utang dari masing-masing kreditur yang
nantinya akan digunakan auditor untuk memeriksa bahwa rincian daftar saldo
utang benar terjadi dan bukan fiktif.
3. Daftar Umur Utang
Berisi tentang klasifikasi akun utang menurut jangka waktunya dari setiap
kreditur. Sehingga klasifikasi tersebut dapat menjadi acuan kontrol pihak
manajemen dalam mengelola akun utang.
4. Surat Konfirmasi
Berisi tentang surat konfirmasi yang berisi saldo konfirmasi utang dari pihak
yang terkait digunakan untuk memperoleh bukti yang kompeten dan mengetahui
jumlah utang telah sinkron atau adanya perbedaan jumlah utang usaha dengan
hasil konfirmasi utang.
Kertas kerja pemeriksaan yang digunakan KAP Tanuwijaya adalah sebagai
berikut.
1. Skedul Utama ( Top Schedule )
Skedul Utama ini merupakan bagian dari kertas kerja yang berisi rincian
hutang usaha yang menunjukan hasil audit. Skedul utama ini juga berisi tentang
saldo utang per book, adjusment, dan saldo per audit sekarang serta saldo audit
tahun lalu. Auditor menggunakan skedul utama untuk mengelompokan akun-akun
buku besar yang sejenis, yang jumlah saldonya akan di cantumkan di dalam laporan
keuangan. Berikut skedul utama H-1 Account Payable yang dibuat oleh auditor.
Skedul Pendukung merupakan bagian dari kertas kerja yang bersifat sebagai
informasi tambahan rincian nilai yang tercatat dalam Skedul Utama. Skedul
pendukung ini terdiri dari index H-2 rincian Others Payable.
WP Balance per AuditBalance per Book Proposed AJE/RJE Balance per Audit
Account Name
Ref. Dec 31, 2018 Dec 31, 2019 Refr Debit Credit Refr Dec 31, 2019
PY TB
Hutang Lain-lain
Hubungan Istimewa
PT Fit Lokal Gourmet - 6.030.000 6.030.000
PT Trifecta Fit Tangguh 520.197.150 - 323.401.711 323.401.711
PT Dua Puluh Fit - - 82.248.760 82.248.760
PT Kredo Aum 20.000.000 - -
Jumlah Hutang Lain-lain Hubungan Istimewa 540.197.150 6.030.000 411.680.471
Pihak Ke Tiga
CC Permata - 3.499.168 3.499.168
CC CIMB NIAGA - 391.745 391.745
Jumlah Hutang Lain-lain Pihak Ke Tiga - 3.890.913 3.890.913
Jumlah 540.197.150 9.920.913 - 405.650.471 415.571.384
WBS - L
Tickmark : TB Telah Sesuai Dengan Laporan Dec 31, 2019
PY Telah Sesuai Dengan Laporan Audited Des 31, 2018
Semua Rumus Dan Perhitungan Telah Diuji
Audit Note : -
Audit Procedures : Kami Telah Melakukan Konfirmasi Hutang Kepada Pihak Ketiga dan Pihak Berelasi
Kami Telah Mencocokan antara GL dengan Inhouse
Audit Objective : Existance, Completeness, Accuracy
Conclusion : Berdasarkan Pengujian Audit Kami, Dapat Kami simpulkan Bahwa Akun Hutang Usaha Telah Disajikan Secara Wajar, dalam Semua Hal Material,
dan Telah Sesuai Dengan Standar Akuntansi Keuangan Di Indonesia.
3. Kontrol konfirmasi
Kontrol konfirmasi merupakan salah satu teknik yang dilakukan oleh auditor
untuk mendata sampling customer yang akan dikirimi konfirmasi saldo utang.
Konfirmasi memiliki tingkat independen yang baik. Hal ini dikarenakan konfirmasi
akan meminta keterangan dari pihak ke tiga berkaitan dengan transaksi klien.
Dalam konfirmasi tersebut terdapat rincian nama perusahaan, saldo konfirmasi,
tanggal kirim, tanggal terima dan jumlah balasan serta memudahkan auditor untuk
mendapatkan selisih jika terdapat perbedaan antara saldo yang dicatat oleh pihak
ketiga dengan PT Vi.
18
CLIENT PT Vi
UNIT Konfirmasi Kontrol Hutang
PERIOD AUDIT 31 Desember 2019
(A) (B) D=A-B
Jumlah
NO NAMA PERUSAHAAN Rev in TB Rp tgl kirim tgl balasan selisih
Balas
1 PT AMBICO 1.171.471.700 14-Feb-20 24-Feb-20 1.170.421.200,00 1.050.500
2 PT INTIKEMAS PUTRA MAKMUR 378.060.551 14-Feb-20 21-Feb-20 351.419.200,00 26.641.351
3 QUINDOFOOD 287.462.318 14-Feb-20 28-Feb-20 287.462.318 -
4 PT. TUMBAKMAS NIAGASAKTI 232.387.202 14-Feb-20 28-Feb-20 301.982.042,00 (69.594.840)
Accounts Payable
Related Party
PT Dua Puluh Fit - - 374.717
Third Parties
PT Ambico 1.171.471.700 1.171.471.700 407.370.000
PT Intikemas Putra Makmur 378.060.551 1 26.641.351 351.419.200 94.708.180
PT Quindofood 287.462.318 287.462.318 113.873.295
PT Tumbaknas Niagasakti 232.387.202 2 69.594.840 301.982.042 -
Lain-lain (dibawah 50jt) 52.909.068 52.909.068 135.721.755
PT Forstock Teknologi Indonesia - - 94.708.180
Total Accounts Payable 2.122.290.840 2.165.244.329 846.756.126
Other Payables
Related Party
PT Fit Lokal Gourmet 6.030.000 6.030.000 -
PT Trifecta Fit Tangguh - 3 323.401.711 323.401.711 520.197.150
PT Dua Puluh Fit - 4 82.248.760 82.248.760 -
PT Kredo Aum - 20.000.000
Third Party
CC Permata 3.499.168 3.499.168 -
CC Cimb Niaga 391.745 391.745 -
Total Other Payables 9.920.913 415.571.384 540.197.150
PT Ambico 1.171.471.700 1.171.471.700 407.370.000
PT Intikemas Putra Makmur 378.060.551 1 26.641.351 351.419.200 94.708.180
PT Quindofood 287.462.318 287.462.318 113.873.295
PT Tumbaknas Niagasakti 232.387.202 2 69.594.840 301.982.042 -
Lain-lain (dibawah 50jt) 52.909.068 52.909.068
19
135.721.755
PT Forstock Teknologi Indonesia - - 94.708.180
Total Accounts Payable 2.122.290.840 2.165.244.329 846.756.126
Other Payables
Related Party
PT Fit Lokal Gourmet 6.030.000 6.030.000 -
PT Trifecta Fit Tangguh - 3 323.401.711 323.401.711 520.197.150
PT Dua Puluh Fit - 4 82.248.760 82.248.760 -
PT Kredo Aum - 20.000.000
Third Party
CC Permata 3.499.168 3.499.168 -
CC Cimb Niaga 391.745 391.745 -
Total Other Payables 9.920.913 415.571.384 540.197.150
Sumber: PT Vi
5.4 Analisis Hasil Temuan Audit Atas Akun Utang Usaha Pada PT Vi
Utang usaha merupakan salah satu golongan kewajiban lancar yang paling
likuid di neraca. Terjadi ketika perusahaan membeli barang (bahan baku, bahan
penolong, dan suku cadang) dari supplier secara kredit. Dalam kasus ini telah
ditemukan sebuah bukti temuan pada konfirmasi utang yang nilainya tidak sedikit
yaitu sebesar Rp – 41 902 988. Selisih tersebut merupakan tidak tercatat
(unrecorded) pada utang usaha yang disengaja ataupun tidak disengaja akibatnya
laba perusahaan menjadi lebih tinggi dari yang seharusnya (overstatement of net
income), akan tetapi kemungkinan bahwa kecendrungan ini bisa didorong oleh
motif manipulasi untuk memberikan gambaran tentang modal kerja yang lebih baik,
ditempuh melalui menurunkan jumlah utang lancar yang umumnya dengan cara
tidak mencatat utang lancar sehingga terdapat utang yang tidak dicatat pada tanggal
neraca, oleh karena itu auditor melakukan pengujian subtantif yang ditujukan untuk
menemukan adanya penyajian utang lancar yang lebih rendah dari jumlah yang
seharusnya (understatement of liabilities). Jika auditor telah menemukan adanya
utang yang belum dicatat dan tidak disajikan dalam neraca, ada dua jalan yang dapat
ditempuh antara lain yaitu yang pertama mengusulkan adanya adjusment kepada
klien untuk mencatat kembali utang tersebut, yang kedua tidak mengusulkan
adanya adjusment kepada klien dengan membiarkan uang tersebut tetap tidak
tercatat. Kali ini auditor menerapkan hasil dari perhitungan materialitas jika
terdapat sebuah salah saji dengan kriteria jika terdapat akun saji melebihi sebesar
23