Makalah Konsep Dan Karakteristik Perkemb
Makalah Konsep Dan Karakteristik Perkemb
DISUSUN OLEH :
DEBI SANITA
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas izin-Nya
kami dapat menulis makalah ini dan menyelesaikannya tepat pada waktunya.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah perkembangan
peserta didik. Makalah ini berjudul, “konsep dan karakteristik perkembangan peserta didik”.
Dalam pembuatan makalah ini, kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh
pihak, khususnya dosen mata kuliah perkembangan peserta didik yang telah membantu kami
dalam menyelesaikan makalah ini serta kepada orang tua dan teman-teman yang telah
mendukung kami.
Makalah ini belum sempurna seperti apa yang diharapkan, oleh karena itu kami
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca sehingga makalah ini menjadi sempurna.
Namun, adanya makalah ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan kepada pembaca
untuk memahami konsep dan karakteristik perkembangan peserta didik. Semoga makalah ini
dapat bermanfaat, khususnya bagi penulis serta pembaca dan umumnya bagi masyarakat luas.
Penulis
2
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.......................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................................................
B. Rumusan Masalah...........................................................................................
C. Tujuan Masalah...............................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan.....................................................................................................
B. Saran................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Peserta didik adalah makhluk sosial. Sebagai makhluk sosial, ia membutuhkan orang lain
untuk dapat tumbuh dan berkembang menjadi manusia yang utuh. Dalam perkembangannya,
pendapat dan sikap peserta didik dapat berubah karena interaksi dan saling berpengaruh antar
sesama peserta didik, maupun dengan proses sosialisasi. Dengan mempelajari perkembangan
hubungan sosial diharapkan dapat memahami pengertian dan proses sosialisasi peserta didik.
Perkembangan adalah salah satu proses yang harus dialami oleh setiap peserta didik baik
dalam naungan lembaga formal maupun non-formal. Tanpa sebuah perkembangan dari
peserta didik, maka perkembangan suatu Negara tidak akan pernah berjalan dengan lancar.
Untuk itu, sebagai tenaga pendidik harus mengetahui konsep – konsep dan prinsip – prinsip
dasar dari perkembangan belajar peserta didik untuk memudahkan proses belajar mengajar.
Sebagai seorang guru, sangat perlu memahami perkembangan peserta didik.
Perkembangan peserta didik tersebut meliputi: perkembangan fisik, perkembangan
sosioemosional, dan bermuara pada perkembangan intelektual. Perkembangan fisik dan
perkembangan sosio sosial mempunyai kontribusi yang kuat terhadap perkembangan
intelektual atau perkembangan mental atau perkembangan kognitif siswa.
Pemahaman terhadap perkembangan peserta didik di atas, sangat diperlukan untuk
merancang pembelajaran yang kondusif yang akan dilaksanakan. Rancangan pembelajaran
yang kondusif akan mampu meningkatkan motivasi belajar siswa sehingga mampu
meningkatkan proses dan hasil pembelajaran yang diinginkan.
B. Rumusan Masalah
Dalam makalah ini kami merumuskan masalah-masalah yang akan dibahas antara lain:
1. Apa itu konsep dasar perkembangan belajar peserta didik ?
4
Tujuan Masalah
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
3. Belajar ( Learning )
Perubahan perilaku sebagai akibat pengalaman, disengaja, bertujuan/terarah baik secara
kualitatif maupun kuantitatif.
4. Latihan (exercise)
Perubahan perilaku yang bersifat mekanistis dan lebih banyak menyentuh aspek
psikomotor organisme sebagai akibat pengalaman, disengaja, bertujuan/terarah baik secara
kualitatif maupun kuantitatif.
7
tengah tumbuh dan berkembang, peserta didik memerlukan bimbingan dan pengarahan yang
konsisten menuju ke arah titik optimal kemampuan fitrahnya.
Tujuan Mempelajari Perkembangan Peserta Didik
B. Prinsip-Prinsip Perkembangan
Anak sebagai individu mengalami perkembangan yang tak pernah henti-hentinya.
Pemahaman yang baik tentang perkembangan anak, akan membantu pendidik untuk memberi
perlakuan yang benar kepada anak – anak. Perkembangan anak pada dasarnya merupakan
perubahan-perubahan yang terjadi dalam seluruh aspek yang ada dalam diri anak, seperti
aspek fisik, aspek sosial, aspek emosi, kognitif (berfikir) maupun aspek spiritual. Di dalam
perkembangan anak terdapat berbagai aturan-aturan tertentu yang disebut dengan prinsip-
prinsip perkembangan. Berbagai prinsip – prinsip perkembangan tersebut tersebut, yaitu
sebagai berikut:
1. Perkembangan adalah proses yang tak berakhir
8
suatu kegiatan serta melakukannya. Selama di sekolah dasar, anak-anak belajar kemampuan
untuk dihargai masyarakat; dan masa remaja masa transisi dari masa kanak-kanak ke masa
dewasa; serta masa dewasa, seseorang mengikat diri pada suatu pekerjaan dan banyak yang
menikah yang merupakan masa yang paling produktif; dan masa tua terjadi penurunan
kekuatan fisik membatasi kegiatan orang yang lebih tua, penyakit yang melemahkan dapat
membuat orang merasa tak berdaya.
Dalam prinsip ini, tidak semua anak yang sama usianya mempunyai perkembangan
yang sama, karena anak bersifat individual yang bebeda antara yang satu dengan yang lain.
Perolehan perkembangan bervariasi untuk setiap anak, termasuk untuk keberfungsian semua
aspek perkembangan dalam diri anak. Karena setiap anak memiliki tingkat penguasaan yang
bervariasi, ada yang cepat, lambat, sedang dan lain-lain, dan semua itu ditentukan oleh faktor
bawaan dan pengaruh belajar yang dimiliki anak.
Setiap anak adalah seorang pribadi unik dengan pola dan waktu pertumbuhan bersifat
individual, sebagaimana halnya untuk kepribadian, temperamen, gaya belajar, latar belakang
dan pengalaman keluarga. Semua anak memiliki kelebihan, kebutuhan-kebutuhan, dan minat
masing-masing. Sejumlah anak mungkin memiliki kebutuhan belajar dan perkembangan yang
khusus. Pemahaman tentang keragaman yang luas bahkan pada anak-anak usia yang sama,
hendaknya mengantarkan kepada kesadaran bahwa usia anak hanyalah sebuah gambaran
kasar untuk kemasakan perkembangan anak.
Pengakuan bahwa keragaman individual bukan hanya diharapkan tapi juga dihargai,
menuntut kita sebagai orang dewasa ketika berinteraksi dengan anak-anak memperlakukan
mereka secara tepat dengan keunikannya masing-masing. Pengakuan ini menuntut kita untuk
tidak menganggap anak hanya sebagai anggota kelompok usia, kemudian mengharapkan
mereka untuk menampilkan tugas-tugas perkembangan kelompok usia tersebut tanpa
mempertimbangkan keragaman kemampuan adaptasi setiap individu anak. Memiliki
pengharapan tinggi terhadap anak adalah penting, tetapi memiliki harapan-harapan yang kaku
menurut norma kelompok tidak mencerminkan kenyataan yang terjadi bahwa adanya
perbedaan yang nyata dalam perkembangan dan belajar individual anak dalam tahun-tahun
awal kehidupan. Harapan norma kelompok dapat memberi dampak yang sangat merusak
terutama untuk anak-anak dengan kebutuhan perkembangan dan belajar yang khusus.
9
Aspek perkembangan anak yang berupa perkembangan fisik, sosial, emosi, kognitif, dan
spiritual saling berhubungan erat satu sama lain. Perubahan dalam satu aspek mempengaruhi
dan dipengaruhi oleh aspek lain. Perkembangan dalam satu aspek dapat membatasi atau
memfasilitasi perkembangan pada aspek-aspek lainnya. Anak yang secara fisik berkembang
sehat, akan cendrung menunjukkan konsepsi diri yang positif, dan konsepsi diri yang positif
akan berpengaruh positif terhadap perkembangan belajarnya dan sebaliknya.
Disebabkan oleh aspek-aspek perkembangan anak tersebut berhubungan satu sama lain,
maka pendidik harus menyadari betul hal ini dan menggunakan kesadaran ini untuk
mengorganisasikan pengalaman-pengalam belajar anak, membantu anak-anak berkembang
secara optimal dalam semua dimensi perkembangan dirinya. Sebagai pendidik, misalnya,
kesadaran akan adanya hubungan antar semua bagian perkembangan ini, bermanfaat untuk
perencanaan kurikulum untuk berbagai kelompok usia anak. Untuk anak-anak usia sekolah
dasar perencanaan kurikulum diarahkan sebagai usaha-usaha untuk membantu anak-anak
mengembangkan pemahaman-pemahaman konseptual yang dapat diaplikasikan pada mata
pelajaran yang dipelajari.
10
Perkembangan anak berlangsung dalam sebuah tahapan yang relatif teratur di mana
kemampuan-kemampuan, keterampilan-keterampilan, dan pengetahuan-pengetahuan lanjut
anak terbangun atas kemampuan-kemampuan, keterampilan-keterampilan, dan pengetahuan-
pengetahuan anak sebelumnya. Riset-riset perkembangan manusia menunjukkan bahwa
tahapan-tahapan pertumbuhan dan perubahan anak usia 9 tahun pertama rentang kehidupan
relatif stabil dan dapat diprediksikan tahapannya
11
- aspek emosional
- aspek sosial psikologis
- aspek sosial budaya
- kemampuan intelektual terpadu secara integratif terhadap faktor lingkungan.
Karakteristik kehidupan pribadi bersifat khusus,dengan kata laintidak dapat
disamakan dengan individu-individu lainnya. Seseorang individu juga memerlukan sebuah
pengakuan dari pihak lain tentang harga dirinya.Ia mempunyai harga diri dan berkeinginan
untuk selalu mempertahankan harga diri tersebut.
b. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Pribadi
Perkembangan pribadi yang menyangkut aspek psikologis dapat ditunjukkan oleh
sikap dan perilakunya.Menurut ahli psikologi perkembangan kehidupan pribadi manusia
dipengaruhi oleh faktor keturunan (pembawaan) dan faktor lingkungan (pengalaman). Aliran
Nativisme menyatakan perkembanagn pribadi telah ditentukan sejak lahir,sedangkan aliran
Empirisme menyatakan perkembangan pribadi dibentuk oleh lingkungan hidupnya. Aliran
yang menyatakan bahwa kedua faktor itu secara terpadu memberikan pengaruh tarhadap
kehidupan seseorang adalah aliran konvergensi.
c. Perbedaan Individu dalam Perkembangan Pribadi
Perkembangan pribadi setiap individu berbeda-beda sesuai dengan pembawaan dan
lingkungan tempat mereka hidup dan dibesarkan. Oleh karena itu, kepribadian setiap individu
akanberbeda-beda sesuai denga sifat badan dankondisi lingkungan hidupnya.
d. Pengaruh Perkembangan Kehidupan Pribadi terhadap Tingkah Laku
Kepribadian atau tingkah laku seseorang dipengaruhi oleh proses perkembangan
kehidupan sebelumnya dan dalam perjalanannya berinteraksi dengan lingkungannya serta
kejadian-kejadian saat sekarang.
Kehidupan pribadi yang mantap akan membentuk perilaku yang mantap
pula,sehingga mampu memecahkan berbagai permasalahan hidupnya.
e. Upaya Pengembangan Kehidupan Pribadi
Upaya pengembangan kehidupan pribadi dapat dilakukan sbb.:
- Membiasakan hidup sehat,teratur,serta efisien waktu, mengenal dan memahami nilai-
nilai dan norma sosial yang berlaku secara baik dan benar.
- Mengerjakan tugas dan pekerjaan sehari-hari secara mandiri dan penuh tanggung
jawab.
- Sering bersosialisasi dengan masyarakat.
- Melatih cara merespon berbagai masalah dengan baik.
12
- Menghindari sikap dan tindakan yang
- bersifat lari dari masalah.
- Disiplin, patuh, dan tanggung jawab terhadap aturan hidup keluarga.
- Melaksanakan peran sesuai status dan tanggung jawab dalam kehidupan keluarga.
- Berusaha dengan sungguh-sungguh untuk meningkatakan penguasaan ilmu
pengetahuan dan ketrampilan sesuai dengan bakat dan minat yang dimiliki,baik
melalui pendidikan yang formal maupun tidak.
Selain itu perlu diciptakan suasana yang kondusif dan keteladanan dari pihak yang
memiliki otoritas, serta mengefektifkan perkembangan sosial.
13
senang seperti pada pertumbuhan bayi. Emosi ini merupakan perasaaan yang disertai oleh
perubahan perilaku fisik sebagai contoh bayi yang lapar akan menangis dan akan semakin
keras tangisanya jika tidak segera disusui atau diberi makan. Perasaan marah ditunjukan oleh
reaksi teriakan dengan suara keras dan jika sedang merasa gembira akan melonjak-lonjak
sambil tertawa lebar dan sebagainya.
4. Perkembangan Sosial
Dalam proses pertumbuhan dan perkembangannya, setiap individu tidak dapat berdiri
sendiri atau membutuhkan bantuan individu lain demi untuk dapat mempertahankan
kehidupanya. Adapun lingkungan sosial individu dalam peran perkembangannya dimulai dari
lingkungan keluarga, lingkungan luar keluarga,lingkungan masyarakat selalnjutnya orang
yang dikenal semakin banyak dan semakin heterogen dalam berkehidupan sosial. Dalam
perkembangannya dia mengetahui bahwa kehidupan manusia itu tidak seorang diri, harus
saling membantu dan dibantu, memberi dan diberi dan sebagainya.
5. Perkembangan Bahasa
Fungsi pokok bahasa adalah sebagai alat komunikasi atau sarana pergaulan dengan
sesamanya. Bahasa sebagai alat komunikasi dapat diartikan sebagai tanda, gerak, dan suara
untuk mnyampaikan isi pikiran dan perasaan kepada orang lain.
6. Bakat Khusus
Seseorang yang memiliki bakat akan mudah dapat diamati karena kemampuan yang
dimilikinya berkembang dengan pesat, seperti kemampuan dibidang seni, olahraga, atau
ketrampilan.
7. Sikap, Nilai, dan Moral
Adapun masa anak-anak, perkembangan moral yang terjadi masih relatif terbatas.Ia
belum menguasai nilai-nilai abstrak yang berkaitan dengan benar-salah dan baik-buruk atau
inteleknya masih terbatas. Selain itu ia belum mengetahui manfaat suatu nilai dan norma
dalam kehidupannya. Semakin tumbuh dan berkembang fisik dan psikisnya, ia mulai
dikenalkan terhadap nilai-nilai, ditunjukkan hal-hal yang boleh dan yang tidak boleh, yang
harus dilakukan dan yang dilarang. Proses ini dikenal dengan istilah sosialisasi nilai-nilai.
14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan di atas, dapat kita simpulkan bahwa:
1. Perkembangan adalah proses perubahan individu yang bersifat dinamis kearah
kesempurnaan secara terus – menerus sejak lahir hingga akhir hayat.
2. Belajar adalah proses perubahan tingkah laku dan pikiran suatu individu yang
disebabkan oleh pengalaman.
3. Peserta didik adalah semua komponen mayarakat yang belajar dan mengembangkan
diri melalui prosedur – prosedur, baik prosedur formal maupun nonformal.
Prinsip-prinsip perkembangan peserta didik meliputi perkembangan adalah proses yang
tak berakhir, setiap anak bersifat individual dan berkembang sesuai dengan
perkembangannya, semua aspek perkembangan saling berkatan, perkembanagan berlangsung
dari kemampuan bersifat umum menuju ke bersifat khusus, serta perkembangan itu terarah
dan dapat diramalkan.
Karakteristik peserta didik merupakan sikap atau pola pikir dari masing-masing peserta
didik. Dalam hal ini mencakup fisik, fisik ini keadaan jasmani, keadaan indra dari
masing;masing peserta didik. Kemudian adanya intelengensi yaitu berpikir abstrak. Adanya
bakat kusus dari masing-masing peserta didik yang memiliki kemampuan berbeda.
Emosional peserta didik, social cultural, dan komunikasi antar pendidik dan peserta didik
yang harus berjalan dengan baik dengan menggunakan bahasa komunikastif.
B. Saran
15
DAFTAR PUSTAKA
16