HUBUNGAN AIR DAN TANAMAN

Risqy Amalia Farhan (G111 13 309)

Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Hasanuddin,
Makassar, 2014.

ABSTRAK

Tanaman Kangkung (Ipomoea reptans) merupakan tanaman pangan yang

mempunyai nilai manfaat dan ekonomi yang besar di Indonesia. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh jenis air pada tanaman
kangkung. Metode yang digunakan adalah dengan cara memberi perlakuan kadar
air dengan intensitas penyiraman tertentu yakni penyiraman dilakukan setiap hari
dan sekali dalam 2 hari dengan jenis air yang berbeda-beda yaitu air sumur air
PAM, air got, dan air laut.Tanaman dengan kadar air yang semakin rendah akan
meningkatkan stres air pada tanaman yang menyebabkan pertumbuhan dan
perkembangan tanaman tersebut akan terhambat sehingga mempengaruhi
pertumbuhan tanaman kangkung. Tingkat pertumbuhan dan perkembangan
tanaman kangkung juga dipengaruhi oleh jenis air dengan kandungan senyawa
organik yang berbeda-beda serta dengan tingkat salinitas yang berbeda pula.
Parameter pengamatan yang menjadi tolak ukur dalam pertumbuhan dan
perkembanagan kangkung dalam percobaan ini yaitu tinggi tanaman dan jumlah
daun. Dari percobaan ini diperoleh bahwa tingkat pertumbuhan tanaman
kangkung yang paling baik adalah pada tanaman yang diberi perlakuan intensitas
penyiraman setiap hari dengan menggunakan air got.

Kata kunci :Kangkung (Ipomoea reptans), pertumbuahan, intensitas

penyiraman, jenis air, tingkat pertumbuhan.

PENDAHULUAN perubahan dalam bentukukuran dan

volume tanaman (Arsyad, 1983).
Dalam kehidupan organisme, Selama proses pertumbuhan
baik hewan maupun tumbuhan dan perkembangan suatu organisme
mengalami pertumbuhan dan seperti tumbuhan tidak lepas dari
perkembangan demi kelangsungan beberapa faktor penting yaitu suhu,
hidupnya. Pertumbuhan adalah cahaya, ketersediaan air dan lain-
peningkatan ukuran yang bersifat lain. Air merupakan salah satu factor
permanen (tetap) dan tidak dapat penting yang sangat berpengaruh
balik (irreversible), sedangkan pada tanaman. Jika ketersediaan air
perkembangan adalah proses tidak mencukupi tanaman maka
pertumbuhan tanaman tersebut akan
sulit (Arsyad, 1983).
Air juga dibutuhkan tanaman
untuk berfotosintesis dan
transpirasi.Air merupakan faktor
lingkungan yang penting, semua
organisme hidup memerlukan
kehadiran air ini. Perlu dipahami
bahwa jumlah air di sistem bumi kita
ini adalah terbatas dan dapat
berubah-ubah akibat proses
sirkulasinya. Pengeringan bumi sulit
untuk terjadi akibat adanya siklus
melalui hujan, aliran air, transpirasi
dan evaporasi yang berlangsung
secara terus menerus. Bagi tumbuhan
air adalah unsur terpenting karena
dapat langsung mempengaruhi
kehidupannya. Bahkan air sebagai
bagian dari faktor iklim yang sangat
berpengaruh terhadap pertumbuhan
dan perubahan struktur dan organ
tumbuhan (Aak, 1983).
Penelitian ini dilakukan untuk
mengetahui pengaruh air terhadap
pertumbuhan dan perkembangan
tanaman kacang hijau dan kangkung.
TINJAUAN PUSTAKA
Morfologi Kacang Hijau
Kacang hijau merupakan
salah satu tanaman semusim yang
berumur pendek (kurang lebih 60
hari). Tanaman ini disebut juga
mungbean, green gram atau golden
gram (Soeprapto, 1993).
Menurut Tjirosoepomo
(2004) dalam dunia tumbuh-
tumbuhan, tanaman kacang hijau
diklasifikasikan seperti berikut ini:
Divisi : Spermatophyta
Sub-divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Ordo : Rosales
Famili : Papilionaceae
Genus : Vigna
Spesies : Vigna radiata atau
Phaseolus radiates
Tanaman kacang hijau
berbatang tegak dengan ketinggian
sangat bervariasi, antara 30-60 cm,
tergantung varietasnya. Cabangnya
menyamping pada bagian utama,
berbentuk bulat dan berbulu. Warna
batang dan cabangnya ada yang hijau
dan ada yang ungu (Soeprapto,
1993).
Daunnya trifoliate (terdiri
dari tiga helaian) dan letaknya
berseling. Tangkai daun kacang
hiajau cukup panjang, lebih panjang
dari daunnya. Warna daunnya hijau
muda sampai warna hijau tua
(Soeprapto, 1993).
Bunga kacang hijau berwarna
kuning, tersusun dalam tandan,
keluar pada cabang serta batang, dan
dapat menyerbuk sendiri (Soeprapto,
1993).
Polong kacang hijau
berbentuk silindris dengan panjang
antara 6-15 cm dan biasanya berbulu
pendek. Sewaktu muda polong
berwarna hijau dan setelah tua
berwarna hitam. Setiap polong
tanaman ini berisi 10-15 biji
(Soeprapto, 1993).
 Biji kacang hijau lebih kecil kesehatan tubuh, juga dapat
dibanding biji kacang-kacangan lain. berfungsi untuk menenagkan syaraf
Warna bijinya kebanyakan hijau atau berkhasiat sebagai obat tidur
kusam atau hijau mengilap, beberapa (Rukmana, 1994).
ada yang berwarna kuning, cokelat Kangkung yang tumbuh di
dan hitam . Tanaman kacang hijau perairan memiliki tangkai daun
berakar tunggang dengan akar panjang, daun lebar dan berwarna
cabang pada permukaan (Harjadi, hijau tua segar dang bunga berwarna
1988). ungu. Buah kangkung memiliki
diameter 7-9 mm halus, berwarna
Morfologi Tanaman Kangkung kecokelatan dan berisi 2-4 biji
(Westphal, 1994).
Menurut Tjirosoepomo (2004)
Sementara, kangkung darat
klasifikasi tanaman kangkung
banyak tumbuh di lahan kering atau
adalaha sebagai berikut:
tegalan. Daun agak kecil dengan
Kingdom :Plantae
ujung daun meruncing.warna bunga
Divisio :Spermatophyta
putih hingga merah muda, warna
Sub Divisio :Angiospermae
batang putih kehijauan hingga
Kelas :Dicotyledoneae
keunguan (Palada dan Chang, 2003).
Ordo :Convolvulales
Tanaman ini dapat tumbuh
Famili :Convolvulacae
cepat yang memberikan hasil dalam
Genus :Ipomoea
waktu 4-6 minggu sejak dari benih.
Spesies            : Ipomoea aquatica.
Kangkung termasuk tipe sayuran
Tanaman Kangkung
dataran rendah yang
(Ipomoea reptans) termasuk ke
pertumbuhannya kurang optimal bila
dalam kingdom plantae, divisi
ditanam di dataran lebih dari 700 m
spermatophyte, kelas dicotyledone
dpl (Westphal, 1994).
dan famili convolvulaceae.
Di dataran rendah tropika
Kangkung memiliki dua varietas
sekitar khatulistiwa kangkung dapat
yaitu kangkung mera yang dicirikan
dipanen sesudah 25 hari dan dapat
berbunga ungu atau merah jingga
menghasilkan lebih dari 20 ton/ha
atau lembayung disebut juga sebagai
daun segar.
kangkung air dan kangkung
Kangkung merupakan tanaman
berbunga putih yang disebut dengan
menetap yang dapat tumbuh lebih
kangkung darat. Kangkung darat
dari setahun [Rukmana, 1994].
yang merupakan salah satu jenis
Kangkung darat dapat tumbuh pada
tanaman kangkung yang saat ini
daerah yang beriklim panas dan
tergolong tanaman sayuran daun
beriklim dingin. Suhu tumbuh yang
yang memiliki kegunaan selain
optimal yaitu pada 25-30 °C. Jumlah
sumber vitamin A dan mineral serta
curah hujan yang baik untuk
unsur gizi lainnya yang berguna bagi
pertumbuhan tanaman ini berkisar
antara 500-5000 mm/tahun. Pada
musim hujan, pertumbuhan tanaman
kangkung sangat cepat dan subur
(Palada dan Chang, 2003).
METODOLOGI Prosedur Kerja

Tempat dan Waktu Dalam peraktikum ini

terlebih dahulu membersihkan lahan
Tempat praktikum hubungan tempat praktikum dengan
air dan tanamandilakukan Teaching menggunakan cangkul, sabit dan atau
Farm, Fakultas Pertanian, parang, menggemburkan tanah lalu
Universitas Hasanuddin, mencampurnya dengan pupuk
Makassar.Adapun waktu kandang, memasukkan tanah
pelaksaannya yaitu pada tanggal 23 kedalam polybag yang telah
September 2014 pada pukul 9.00 disediakan, melembabkan tanah
WITA. artinya tanah dalam keadaan basah
namuntidak tergenang air, menanam
Alat dan Bahan benih kangkung kedalam polybag,
setiap polybag 2 benih kangkung,
Alat yang digunakan dalam memberi label pada polybag guna
praktikum ini, diantaranya : cangkul, lebih mudah diketahui saat
parang, sabit, dan alat tulis menulis. penyiraman, menyiram masing –
Adapun bahan yang digunakan masing polybag dengan ketentuan
yaitu : benih kangkung, polybag, tiap 2 polybag disiram dengan 1 jenis
tanah, pupuk, kandang, tempat air air yang sama serta dengan periode
aqua 1.5 L, air laut, air sumur, air penyiraman yang berbeda ( setiap
PAM, dan air got. hari dan 2 kali sehari), mencatat dan
mengamati pertumbuhan tinggi
batang dan jumlah daun kacang hijau
selama 15 hari pengamatan.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil
Dari hasil praktikum Hubungan air dan Tanaman maka diperoleh berikut:
Tabel 1 : Data Pengukuran Tanaman Kangkung

Tanaman dengan penyiraman setiap hari (1x1)

HST/jni Air pam Air laut Air sumur Air got

s air
Hst ke Tanaman 1 - Tanaman 1
16 (T = 5 cm ,D = 3 ) (T = 10,4
Tanaman 2 cm ,D = 5)
(T = 2 cm, D = -) Tanaman 2
 (T = 6,8 cm ,
D = 2)
Sumber 1.1: Data Primer Setelah Diolah, 2014
Tanaman dengan penyiraman dua hari sekali (2x1)

HTS/jeni Air pam Air laut Air sumur Air got

s air
Tinggi/Jumla Tinggi/Jumla Tinggi/Jumlah daun Tinggi/Juml
h daun h daun ah daun
Hst ke 16 4,9 cm/ 1 - 4,7 cm/2 -

Sumber 1.2: Data Primer Setelah Diolah, 2014

Pembahasan
Dari hasil pengamatan dan
pengukuran yang diperoleh bahwa
pada penyiraman yang dilakukan
setiap hari jauh lebih subur
dibandingkan dengan penyiraman
yang hanya dilakukan dua hari
sekali. Pada tanaman kangkung yang
di siram dengan air laut terjadi
kematian pada tanaman tersebut. Jika
tanaman darat disiram dengan air
laut maka tanaman bisa mati karena
tanaman darat biasanya akar tanaman
ada selaput semipermeabel yang
gunanya mengambil air dan nutrisi
dengan cara osmosis. Jadi, jika di
siram air laut yang larutan garamnya
cukup tinggi maka arah alir dai
proses osmosis jadi terbalik karena
osmosis dari larutan konsentrasi
rendah ke tinggi sehingga terjadi
cairan dari tumbuhan justru keluar
dan tanaman jadi dehidrasi, layu,
bahkan kering dan mati.
Pada tanaman yang disiram
dengan air got jauh lebih subur
karena dalam air got banyak bakteri-
bakteri yang tercampur dan terurai
dibandingkan gdengan air sumur
yang hanya sedikit mengandung
bakteri pengurai begitupun degan air
PAM. Air sangat berperan penting
pada tanaman. Air adalah salah satu
komponen fisik yang sangat vital dan
dibutuhkan dalam jumlah besar
untuk pertumbuhan dan
perkembangan tanaman. Sebanyak
85-90 % dari bobot segar sel-sel dan
jaringan tanaman tinggi adalah air .
Fungsi air bagi tanaman yaitu : (1)
sebagai senyawa utama pembentuk
protoplasma, (2) sebagai senyawa
pelarut bagi masuknya mineral-
mineral dari larutan tanah ke
tanaman dan sebagai pelarut mineral
nutrisi yang akan diangkut dari satu
bagian sel ke bagian sel lain, (3)
sebagai media terjadinya reaksi-
reaksi metabolik, (4) sebagai rektan
pada sejumlah reaksi metabolisme
seperti siklus asam trikarboksilat, (5)
sebagai penghasil hidrogen pada
proses fotosintesis, (6) menjaga
turgiditas sel dan berperan sebagai
tenaga mekanik dalam pembesaran
sel, (7)mengatur mekanisme gerakan
tanaman seperti membuka dan
menutupnya stomata, membuka dan
menutupnya bunga serta melipatnya
daun-daun tanaman tertentu, (8)
berperan dalam perpanjangan sel, (9)
sebagai bahan metabolisme dan
produk akhir respirasi, serta (10)
digunakan dalam proses respirasi.
Kehilangan air pada jaringan
tanaman akan menurunkan turgor
sel, meningkatkan konsentrasi makro
molekul serta senyawa-senyawa
dengan berat molekul rendah,
mempengaruhi membran sel dan
potensi aktivitas kimia air dalam
tanaman Peran air yang sangat
penting tersebut menimbulkan
konsekuensi bahwa langsung atau
tidak langsung kekurangan air pada
tanaman akan mempengaruhi
metaboliknya.
PENUTUP
Kesimpulan
Dari penelitian ini dapat
disimpulkan bahwa pemberian air
yang berbeda jenis dapat
mempengaruhi pertumbuhan
tanaman secara langsungm, air laut
tidak bagus untuk pertumbuhan
tanaman yang ada didarat, dan air
yang bagus untuk pertumbuhan
tanaman adalah air sumur dan air got
Saran
Dalam pemberian air pada
tanaman sebaiknya diperhatikan jenis
air yang diberikan serta jangan
memberikan air yang berlebih pada
tanaman artinya secukupnya saja.
DAFTAR PUSTAKA
Aak, 1983. Dasar-Dasar Bercocok
Tanam. Kanisus, Yogyakarta.
Arsyad, Sofyan.dkk.1983. Ilmu iklim
dan Pengairan. C.v yasaguna.
Hasil browsing dari internet
Hani, Aditya.2011. Jurnal Pengaruh
Penyiraman Air Laut Terhadap
Bibit Nyamplung (Calopyllum
inophylum)
Harjadi, M.M. Sri Setyati. 1988.
Pengantar Agronomi. Gramedia:
Jakarta.
Nyakpa, M. Yusuf, et al. 1988.
Kesuburan Tanah. Penerbit
Universitas Lmpung. Lampung.
Palada, M. C. and L. C. Chang.
2003. Suggestes cultural
practices for kangkong.
www.avrdc.org/pdf/seeds/kangk
ong.pdf. Diakses pada Senin, 17
November 2014 pukul 17.00
wib.
Sutopo, Lita.1988.Teknologi Benih.
Rajawali
Soeprapto.1993. Bertanam Kacang
Hijau. Penebar Swadaya :
Jakarta.
Tjirosoepomo, Gembong. 2004.
Taksonomi Tumbuhan. Gadja
Mada University Press:
Yogyakarta.
Westphal, E. 1994. Ipomoea
aquaticForsskal. p. 181-184 In:
J. S. Siemonsma and K. Piluek
(Eds). Plant Resources of
Sounth-East Asia and
Vegetables 8. PROSEA
Foundation. Bogor.
 Lampiran

a b
Gambar tanaman kangkung yang disiram air pam: (a) siram 1x1, (b) siram 1x2

a b
Gambar tanaman kangkung yang disiram air laut: (a) siram 1x1, (b) siram 1x2

a b
Gambar tanaman kangkung yang disiram air sumur: (a) siram 1x1 (b) siram 1x2
 a b
Gambar tanaman kangkung yang disiram air got: (a) siram 1x1, (b) siram 1