Anda di halaman 1dari 6

STRATEGI PELAKSANAAN WAHAM

KEPERAWATAN DAN KESEHATAN JIWA II

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 2

Ana Sulistya ( 201702054 )

Febri Hadits Muthma’inah ( 201702066 )

Lina Malia Prihatiningtyas ( 201702078 )

Shalsyabilla Novi Dhya A. ( 201702091 )

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BHAKTI HUSADA MULIA
MADIUN
2019
SP 1 Pasien :
Membina hubungan saling percaya; mengidentifikasi kebutuhan yang tidak terpenuhi dan cara
memenuhi kebutuhan; mempraktekkan pemenuhan kebutuhan yang tidak terpenuhi

Perawat: “Assalamualaikum, perkenalkan nama saya X, saya perawat yang dinas pagi ini di
ruang melati. Saya dinas dari pk 07-14.00 nanti, dan saya yang akan merawat mbak
hari ini. Kalau boleh tau nama mbak siapa, senangnya dipanggil apa?”
Pasien : “Nama saya Kamila, senang dipanggil Mila.”
Perawat: “Bisa kita berbincang-bincang tentang apa yang mbak Mila rasakan sekarang?”
Pasien : “Iya, bisa.”
Perawat: “Berapa lama mbak Mila mau kita berbincang-bincang? Bagaimana kalau 15 menit?”
Pasien : “Iya.”
Perawat: “Dimana enaknya kita berbincang-bincang, mbak?”
Pasien : “Disini saja.”
Perawat: “Baik.”

Pasien : “Saya ini seorang Nabi lho mbak.”


Perawat: “Saya mengerti, mbak mila merasa bahwa mbak Mila adalah seorang nabi, tapi sulit
bagi saya untuk mempercayainya. Karena setahu saya semua nabi itu sudah tidak
adalagi.”
Pasien : “Hmm... ( dengan wajah cemberut )
Perawat: “Bisa kita lanjutkan pembicarannya mbak?”
Pasien : “Iya.”
Perawat: “Tampaknya mbak Mila gelisah sekali, bisa mbak ceritakan apa yang
Mila rasakan?”
Pasien : ”Saya merasa takut, karena hidup saya selalu dan terus saja diatur.”
Perawat: “Oh... jadi mbak Mila merasa takut nanti diatur-atur oleh orang lain dan tidak punya
hak untuk mengatur diri mbak sendiri?”
Pasien : “Iya.”
Perawat: “Siapa menurut mbak Mila yang sering mengatur-atur diri mbak?”
Pasien : “Ibu, kakak dan adik saya.”
Perawat: “Jadi ibu yang terlalu mengatur-ngatur ya mbak, juga kakak dan adik mbak yang lain?”
Pasien : “Iya.”
Perawat: “Kalau mbak sendiri inginnya seperti apa?”
Pasien : “Saya punya jadwal sendiri.”
Perawat: “Oh... bagus mbak sudah punya rencana dan jadual untuk diri sendiri”
Pasien : “Iya, mbak.”
Perawat: “Coba kita tuliskan rencana dan jadual tersebut ya mbak?”
Pasien : “Iya.” ( Sambil menulis jadual )
Perawat: “Wah..bagus sekali, jadi setiap harinya mbak ingin ada kegiatan diluar rumah karena
bosan kalau di rumah terus ya?”
Pasien : “Iya mbak.”

Perawat: “Bagaimana perasaan mbak Mila setelah berbincang-bincang dengan saya?”


Pasien : “Sedikit tenang mbak.”
Perawat:”Apa saja tadi yang telah kita bicarakan?
Pasien : “Saya tidak ingin diatur-atur karena saya punya jadual sendiri.”
Perawat: “Bagus. Bagaimana kalau jadual ini mbak coba lakukan, setuju mbak?”
Pasien : “Iya mbak.”
Perawat: “Bagaimana kalau saya datang kembali kesini dua jam lagi? Kita bercakap-cakap
tentang kemampuan yang pernah mbak miliki, setuju?”
Pasien : “Iya mbak, setuju.”
Perawat: “Mau di mana kita bercakap-cakap?
Pasien : “Terserah, mbak.”
Perawat: “Bagaimana kalau di sini lagi?”
Pasien : “Iya.”

SP 2 Pasien : Mengidentifikasi kemampuan positif pasien dan membantu mempraktekkannya

Perawat: “Assalamu’alaikum mbak Mila, bagaimana perasaannya saat ini?


Pasien : “Cukup tenang mbak.”
Perawat: “Bagus. Apakah mbak Mila sudah mengingat-ingat apa saja hobi atau kegemaran
mbak?”
Pasien : “Iya mbak.”
Perawat: “Bagaimana kalau kita bicarakan hobi tersebut sekarang?”
Pasien : “Iya.”
Perawat: “Dimana enaknya kita berbincang-bincang tentang hobi mbak Mila tersebut? Disini
ya?”
Pasien : “Iya mbak.”
Perawat: “Berapa lama mbak Mila mau kita berbincang-bincang? Bagaimana kalau 20 menit
tentang hal tersebut?”
Pasien : “Iya.”
Perawat: “Apa saja hobby mbak? Saya catat ya mbak?”
Pasien : “Hobby saya main volly.”
Perawat: “Terus, ada lagi mbak?”
Pasien : “Menggambar.”
Perawat: “Wah.. rupanya mbak Mila pandai menggambar dan main volley ya, tidak semua orang
bisa bermain volley seperti itu lho mbak. Bisa mbak Mila ceritakan kepada saya
kapan pertama kali belajar main volley?”
Pasien : “Dulu waktu SMP.”
Perawat: “Siapa yang dulu mengajarkannya kepada mbak Mila, dan dimana?”
Pasien : “Guru olahraga, di sekolah.”
Perawat: “Coba kita buat jadual untuk kemampuan mbak Mila ini ya?”
Pasien : “Iya.”
Perawat: “Berapa kali sehari/seminggu mbak Mila mau bermain volley?”
Pasien : “2x seminggu.”
Perawat: “Apa yang mbak Mila harapkan dari kemampuan bermain volley ini?”
Pasien : “Saya ingin menjadi pemain volly yang hebat mbak.”
Perawat: “Wah, bagus. Ada tidak hobi atau kemampuan mbak Mila yang lain selain bermain
volley?”
Pasien : “Menggambar.”
Perawat: “Oh iya. Bagaimana perasaan mbak Mila setelah kita bercakap-cakap tentang hobi dan
kemampuan mbak?”
Pasien : “Lebih tenang mbak.”
Perawat: “Setelah ini coba mbak Mila lakukan latihan volley sesuai dengan jadual yang telah kita
buat ya?”
Pasien : “Iya mbak.”
Perawat: “Baiklah, untuk selanjutnya kita akan membicarakan tentang obat yang harus mbak
Mila minum, setuju?”
Pasien : “Setuju mbak.”
Perawat: “Baik, bagaimana kalau besok sebelum makan siang? Di ruang makan saja, bagaimana
setuju?”
Pasien : “Iya mbak.”

SP 3 Pasien : Mengajarkan dan melatih cara minum obat yang benar

Perawat: “Assalamualaikum mbak Mila.”


Pasien : “Wa’alaikumussalam.”
Perawat: “Bagaimana, mbak sudah dicoba latihan volleynya?
Pasien : “Sudah, sedikit-sedikit.”
Perawat: “Bagus sekali. Baiklah, Sesuai dengan janji kita kemarin bagaimana kalau sekarang kita
membicarakan tentang obat yang mbak Mila minum?”
Pasien : “Iya.”
Perawat: “Dimana kita mau berbicara? Di ruang makan?”
Pasien : “Iya mbak.”
Perawat: “Berapa lama mbak Mila mau kita berbicara? 20 atau 30 menit?”
Pasien : “20 menit saja.”

Perawat: “ Baiklah, mbak Mila perlu minum obat ini ya agar pikirannya jadi tenang, dan tidurnya
juga tenang”
Pasien : ”Obatnya apa mbak?”
Perawat: “Obatnya ada tiga macam ya mbak, yang warnanya oranye namanya CPZ gunanya
agar tenang, yang putih ini namanya THP gunanya agar rileks, dan yang merah
jambu ini namanya HLP gunanya agar pikiran mbak jadi teratur. Semuanya ini
diminum 3 kali sehari, yaitu setiap jam 7 pagi, jam 1 siang dan jam 7 malam”.
Pasien : “Iya mbak.”
Perawat: “Bila nanti setelah minum obat mulut mbak Mila terasa kering, untuk membantu
mengatasinya mbak bisa banyak minum dan mengisap-isap es batu”.
Pasien : “Iya.”
Perawat: “Sebelum minum obat ini mbak Mila dan ibu mengecek dulu label di kotak obat apakah
benar nama Mila tertulis disitu, berapa dosis atau butir yang harus diminum, jam
berapa saja harus diminum. Baca juga apakah nama obatnya sudah benar”
Pasien : “Iya mbak.”
Perawat: “Obat-obat ini harus diminum secara teratur dan kemungkinan besar harus diminum
dalam waktu yang lama. Agar tidak kambuh lagi sebaiknya mbak Mila tidak
menghentikan sendiri obat yang harus diminum sebelum berkonsultasi dengan
dokter”.
Perawat: “Bagaimana perasaan mbak Mila setelah kita bercakap-cakap tentang obat yang mbak
harus minum?.
Pasien : “Lebih baik mbak.”
Perawat: “Apa saja nama obatnya?”
Pasien : “CPZ, THP dan HLP.”
Perawat: “Jam berapa harus minum obat?”
Pasien : ”Jam 7 pagi, jam 1 siang dan jam 7 malam”.
Perawat: “Mari kita masukkan pada jadual kegiatan mbak, jangan lupa minum obatnya dan
nanti saat makan minta sendiri obatnya pada suster.”
Pasien : “Iya mbak.”
Perawat: “Jadwal yang telah kita buat kemarin dilanjutkan ya mbak!”
Pasien : “Iya mbak.”
Perawat: “Mbak, besok kita ketemu lagi ya untuk membicarakan tentang hobby mbak yang
menggambar dan melihat jadwal kegiatan yang telah dilaksanakan. Bagaimana kalau
seperti biasa, jam 10 dan di tempat yang sama?”
Pasien : “Iya.”
Perawat: “Sampai besok.”

SP 4 Pasien : Mengidentifikasi kemampuan lain yang dimiliki oleh pasien

Perawat: “Assalamualaikum mbak Mila.”


Pasien : “Wa’alaikumussalam.”
Perawat: “Bagaimana, mbak perasaanya hari ini?”
Pasien : “Sudah lebih baik, mbak.”
Perawat: “Baiklah, sesuai dengan janji kita kemarin bagaimana kalau sekarang kita
Membicarakan hobby mbak menggambar?”
Pasien : “Iya mbak.”
Perawat: “Berapa lama mbak Mila mau kita berbincang-bincang? Bagaimana kalau 15 menit
tentang hal tersebut?”
Pasien : “Iya.”
Perawat: “Sejak kapan mbak Mila suka menggambar?”
Pasien : “Sama mbak, sejak SMP juga.”
Perawat: “Siapa yang mengajari mbak menggambar?”
Pasien : “Guru Kesenian.”
Perawat: “Coba kita buat jadual untuk kemampuan mbak Mila ini ya?”
Pasien : “Iya.”
Perawat: “Apa yang mbak Mila harapkan dari kemampuan menggambar ini?”
Pasien : “Saya ingin menjadi pelukis yang hebat mbak.”
Perawat: “Bisa mbak, mencoba menggambar di kertas ini?”
Pasien : “Bisa, mbak.”
Perawat: “Wah, bagus. Setelah ini coba mbak Mila lakukan latihan menggambar sesuai dengan
jadual yang telah kita buat ya?”
Pasien : “Iya mbak.”
Perawat: “Bagaimana perasaan mbak Mila setelah kita bercakap-cakap tentang hobi dan
Kemampuan menggambar mbak?”
Pasien : “Lebih tenang lagi mbak.”
Perawat: “Baiklah mbak. Nanti kita ketemu lagi ya untuk melihat jadwal kegiatan yang telah
dilaksanakan. Bagaimana kalau setelah makan siang dan di tempat yang sama?”
Pasien : “Iya mbak.”
Perawat: “Sampai nanti.”

Anda mungkin juga menyukai