Anda di halaman 1dari 10

Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol.14 No.

2 Tahun 2014
KEBUTUHAN HIDUP LAYAK DAN PENGARUHNYA TERHADAP PENETAPAN UPAH
MINIMUM PROVINSI DITINJAU DARI HUKUM KETENAGAKERJAAN
Syarifa Mahila1
Abstract
Wages are the most vulnerable in industrial relations. Life Components (KHL) as the basis for the
determination of the minimum wage is an increase of the minimum living needs. Provincial Minimum Wage
(UMP) is the applicable minimum wage for all districts / municipalities in the province. The minimum wage
is set annually by the Governor upon the recommendation of provincial councils. Provincial minimum wage
not later than 60 days before the date of enactment of the minimum wage, which is January 1,
Keywords: Living Needs, Provincial Minimum Wage Fixing.

A. PENDAHULUAN c. Upah tidak masuk kerja karena


Pada dasarnya pengertian upah menganut berhalangan
pada apa yang termuat dalam konvensi ILO d. Upah tidak masuk kerja karena
mengenai Perlindungan Upah atau Protection melakukan kegiatan lain di luar
of wage. Indonesia juga mengikuti acuan pekerjaannya,
tersebut dengan sedikit penyesuaian. e. Upah karena menjalankan hak waktu
Pengertian upah yang di anut oleh Negara istirahat kerjanya
Indonesia sesuai dengan Peraturan Pemerintah f. Bentuk dan cara pembayaran upah
No. 08 tahun 1981 mengenai Perlindungan g. Denda dan potongan upah
Upah adalah “ suatu penerimaan sebagai h. Hal-hal yang dapat diperhitungkan dengan
imbalan dari pengusaha kepada buruh untuk upah
suatu pekerjaan atau jasa yang telah atau akan i. Struktur dan skala pengupahan yang
dilakukan, dinyatakan atau dinilai dalam bentuk proporsional
uang yang ditetapkan menurut suatu persetujuan j. Upah untuk pembayaran pesangon, dan
atau peraturan-perundang-undangan, dan k. Upah untuk perhitungan pajak penghasilan
dibayarkan atas dasar suatu perjanjian kerja Pasal 88 pada ayat (4) ditentukan bahwa
antara pengusaha dengan buruh, termasuk “Pemerintah menetapkan Upah Minimum
tunjangan baik untuk buruh sendiri maupun sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf (a)
keluarganya.” ( suwarto:2003). berdasarkan kebutuhan hidup layak dan
Dengan pengertian upah tersebut, maka upah dengan memperhatikan produktivitas dan
di satu sisi adalah merupakan hak pertumbuhan ekonomi.” Dalam penetapan Upah
pekerja/buruh dan kewajiban pengusaha, di sisi Minimum tersebut sesuai Pasal 89 ayat (1) dan
lain pekerja/buruh berkewajiban memberikan ayat (2), dibagi menjadi dua yaitu (a).
waktu, tenaga dan pikiran untuk bekerja atau Berdasarkan wilayah Provinsi atau
memberikan jasa. Di samping itu negara kita kabupaten/kota, (b). Berdasarkan sektor pada
juga menganut bahwa upah juga memiliki sifat wilayah Provinsi atau kabupaten/kota yang
sosial, di mana besarnya upah dan tunjangan diarahkan kepada pencapaian kebutuhan hidup
harus dapat memenuhi kebutuhan keluarga. layak.
Undang-Undang Republik Indonesia No.13 Sedangkan untuk penetapan Upah Minimum
tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, mengatur dilakukan oleh Gubernur sebagaimana
dengan tegas dan jelas mengenai pengupahan ditentukan dalam Pasal 89 ayat (3) “Upah
yang diatur pada Bagian Kedua “Pengupahan” Minimum sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
tepatnya dimulai dari Pasal 88 sampai dengan ditetapkan oleh Gubernur dengan
Pasal 98. Untuk lebih memberikan penjelasan mempertimbangkan rekomendasi dari Dewan
mengenai pengupahan di kutip secara Pengupahan Propinsi dan/atau
keseluruhan terhadap Pasal-Pasal dimaksud Bupati/Walikota.” Ayat (4) “Komponen serta
sebagai berikut : Pasal 88 ayat (1) : “Setiap pelaksanaan tahapan pencapaian kebutuhan
pekerja/buruh berhak memperoleh penghasilan hidup layak diatur dengan Keputusan Menteri.”.
yang memenuhi penghidupan yang layak bagi Pekerja/buruh adalah setiap orang yang
kemanusiaan”. (2).“Untuk mewujudkan bekerja untuk orang lain karena adanya pekerjaan
penghasilan yang memenuhi penghidupan yang yang harus d ilakukan dimana ada unsur
layak bagi kemanusiaan sebagaimana dimaksud perintah, upah dan waktu. Hubungan kerja ini
pada ayat (1), pemerintah menetapkan kebijakan terjadi antara pekerja/buruh dengan pemberi kerja
pengupahan yang melindungi pekerja/buruh.” yang sifatnya individual. Para pekerja/buruh
(3). “Kebijakan pengupahan yang melindungi mempunyai hak untuk membentuk suatu
pekerja/buruh sebagaimana dimaksud pada organisasi pekerja bagi kepentingan para
ayat (2) meliputi : pekerja/buruh tersebut sebagaimana diatur dalam
a. Upah Minimum Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2000 tentang
b. Upah kerja lembur Serikat Pekerja/Serikat Buruh. Perusahaan adalah
setiap bentuk usaha yang berbadan hukum atau
1 tidak, milik orang perorangan, persekutuan, atau
Dosen Fakultas Hukum Universitas Batanghari

42
Kebutuhan Hidup Layak dan Pengaruhnya terhadap Penetapan Upah Minimum Provinsi Ditinjau dari Hukum
Ketenagakerjaan
Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol.14 No.2 Tahun 2014
badan hukum, baik milik swasta maupun milik yang diterimanya dapat menjamin kesejahteraan
negara yang mempekerjakan pekerja/buruh bagi dirinya maupun keluarganya dan para
dengan memberi upah atau imbalan dalam bentuk pekerja/buruh tidak diperlakukan semena-mena
lain. oleh pengusaha yang mempunyai kewenangan
Antara pekerja/buruh dan pengusaha dan kekuasaan dibalik kelemahan-kelemahan
mempunyai persamaan kepentingan ialah yang dimiliki oleh para pekerja/buruh. Disisi
kelangsungan hidup dan kemajuan perusahaan, lain perlu diperhitungkan dampak dari
tetapi di sisi lain hubungan antar keduanya juga penetapan Upah Minimum terhadap
memiliki perbedaan dan bahkan potensi konflik, peningkatan dan pertumbuhan perusahaan.
terutama apabila berkaitan dengan persepsi atau Penetapan Upah Minimum yang hanya melihat
interpretasi yang tidak sama tentang kepentingan dari sudut kepentingan pekerja/buruh sangat
masing-masing pihak yang pada dasarnya tidak menguntungkan terhadap kelangsungan
memang ada perbedaan. Upah merupakan hak hidup perusahaan. Hal ini dikarenakan adanya
pekerja/buruh yang seharusnya dapat memenuhi dua sisi yang perlu mendapatkan perlindungan
kebutuhan mereka dan keluarganya. Sistem secara adil. Pekerja/buruh sangat membutuhkan
pengupahan perlu dikembangkan dengan upah yang memadai demi pemenuhan kebutuhan
memperhatikan keseimbangan antara prestasi hidupnya beserta keluarga namun demikian
atau produktivitas kerja, kebutuhan pekerja dan perusahaan perlu mendapatkan jaminan dalam
kemampuan perusahaan. Upah merupakan salah peningkatan dan pengembangan usahanya.
satu aspek yang sensitif di dalam hubungan kerja Berkaitan dengan kesejahteraan tenaga kerja,
dan hubungan industrial. Antara 70 – 80 % kasus salah satu faktor yang dominan adalah Upah,
yang terjadi dalam hubungan kerja dan hubungan sehingga salah satu faktor yang dijadikan acuan
industrial mengandung masalah pengupahan dan yang paling krusial untuk menetapkan upah yaitu
berbagai segi yang terkait, seperti tunjangan, hasil surver Kebutuhan Hidup Layak ( KHL
kenaikan upah, struktur upah, skala upah dan lain ).Namun demikian seperti kita ketahui bahwa
sebagainya. (Suwarto : 2003, p.186). peraturan perundang-undangan menentukan
Pemerintah berfungsi utama mengadakan bahwa KHL hanya salah satu faktor saja,
pengaturan agar hubungan antara pekerja/buruh sedangkan tenaga kerja menganggap KHL
dengan pengusaha b erjalan serasi dan seimbang merupakan penentu UMP. Sehingga mereka
yang dilandasi oleh pengaturan hak dan menginginkan UMP harus sama bahkan ada yang
kewajiban secara adil serta berfungsi sebagai menginginkan harus lebih tinggi dari KHL.
penegak hukum. Disamping itu pemerintah Untuk itu perlu dikaji bagaimana hubungan
juga berperan sebagai penengah dalam antara KHL dengan penetapan UMP.
menyelesaikan konflik atau perselisihan yang B. RUMUSAN MASALAH
terjadi secara adil. Pada dasarnya pemerintah Berdasarkan uraian latar belakang diatas,
juga menjaga kelangsungan proses produksi maka dirumuskan permasalah sebagai berikut:
demi kepentingan yang lebih luas. 1. Bagaimana Mekanisme dan Prosedur
Pengupahan merupakan sisi yang paling Penetapan KHL dan UMP ?
rawan di dalam hubungan industrial. Di satu sisi 2. Bagaimana hubungan antara KHL dengan
upah adalah mer up akan hak bagi pekerja/buruh Penetapan UMP.
sebagai imbalan atas jasa dan / atau tenaga C. PEMBAHASAN
yang diberikan, di lain pihak pengusaha Mekanisme Penetapan Nilai Kebutuhan Hidup
melihat upah sebagai biaya. Dalam rangka Layak ( KHL )
memberikan perlindungan terhadap Berdasarkan Peraturan Menteri Tenaga
pekerja/buruh atas jumlah penghasilan yang Kerja dan Transmigrasi RI No. PER-
diperolehnya, maka ditetapkan Upah Minimum 17/MEN/VIII/2005 tentang Komponen dan
oleh pemerintah. Pelaksanaan Tahapan Pencapaian Kebutuhan
Penetapan Upah Minimum sampai saat Hidup Layak menyatakan bahwa Kebutuhan
ini umumnya masih jauh dibawah Kebutuhan Hidup Layak adalah standar kebutuhan yang
Hidup Minimum (KHM). Upah Minimum harus dipenuhi oleh seorang pekerja lajang
setidaknya dapat diarahkan pada pencapaian untuk dapat hidup layak baik secara fisik, non-
upah yang sesuai dengan kebutuhan fisik dan sosial untuk kebutuhan satu bulan.
hidup minimum. Hal ini dikarenakan pada Komponen Hidup Layak (KHL) sebagai dasar
faktor kemampuan perusahaan yang masih dalam penetapan upah minimum merupakan
cukup kesulitan apabila Upah Minimum peningkatan dari kebutuhan hidup minimum.
disesuaikan dengan Kebutuhan Hidup Layak Peraturan mengenai KHL, diatur dalam UU
(KHL) sebagaimana yang diamanatkan oleh No.13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.
Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Pembahasan lebih dalam mengenai ketentuan
Ketenagakerjaan. KHL, diatur dalam Keputusan Menteri Tenaga
Untuk itu sangat diperlukan adanya Kerja No. 17 tahun 2005 tentang Komponen dan
penetapan Upah Minimum sebagai upaya Pentahapan Pencapaian Kebutuhan Hidup Layak.
melindungi para pekerja/buruh sehingga upah Namun, Keputusan Menteri Tenaga Kerja No. 17

43
Kebutuhan Hidup Layak dan Pengaruhnya terhadap Penetapan Upah Minimum Provinsi Ditinjau dari Hukum
Ketenagakerjaan
Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol.14 No.2 Tahun 2014
tahun 2005 direvisi oleh Keputusan Menteri 10) Sabun cuci piring (colek) 500 gr per bulan
Tenaga Kerja No. 13 tahun 2012 tentang 11) Gayung plastik ukuran sedang
Perubahan Penghitungan KHL. Berdasarkan 12) Sisir
Peraturan Menteri tenaga Kerja dan Transmigrasi 13) Ballpoint/pensil
RI Nomor: PER-17/MEN/VIII/2005 tanggal 26 14) Cermin 30 x 50 cm
Agustus 2005 Komponen Kebutuhan Hidup Selain penambahan 14 jenis baru KHL
Layak untuk pekerja Lajang dalam sebulan tersebut, juga terdapat penyesuaian/ penambahan
dengan 3000 Kilo Kalori perhari. Jenis kualitas dan kuantitas KHL serta perubahan
Jumlah jenis kebutuhan yang semula 46 jenis kebutuhan. Standar KHL terdiri dari
jenis dalam Keputusan Menteri Tenaga Kerja beberapa komponen yaitu :
No. 17 tahun 2005 menjadi 60 jenis KHL dalam (1) Makanan & Minuman (11 items)
Keputusan Menteri Tenaga Kerja No. 13 tahun (2) Sandang (13 items)
2012. Penambahan baru sebagai berikut : (3) Perumahan (26 items)
1) Ikat pinggang (4) Pendidikan (2 item)
2) Kaos kaki (5) Kesehatan (5 items)
3) Deodorant 100 ml/g (6) Transportasi (1 item)
4) Seterika 250 watt (7) Rekreasi dan Tabungan (2 item)
5) Rice cooker ukuran 1/2 liter Selengkapnya mengenai komponen-
6) Celana pendek komponen standar Kebutuhan Hidup Layak
7) Pisau dapur (KHL) berdasarkan Keputusan Menteri Tenaga
8) Semir dan sikat sepatu Kerja No. 13 tahun 2012 :
9) Rak piring portable plastic
No Komponen Kualitas/Kriteria Jumlah
Kebutuhan
I MAKANAN DAN MINUMAN
1 Beras Sedang Sedang 10 kg
2 Sumber Protein :
a. Daging Sedang 0.75 kg
b. Ikan Segar Baik 1.2 kg
c. Telur Ayam Telur ayam ras 1 kg
3 Kacang-kacangan : tempe/tahu Baik 4.5 kg
4 Susu bubuk Sedang 0.9 kg
5 Gula pasir Sedang 3 kg
6 Minyak goreng Curah 2 kg
7 Sayuran Baik 7.2 kg
8 Buah-buahan (setara pisang/pepaya) Baik 7.5 kg
9 Karbohidrat lain (setara tepung terigu) Sedang 3 kg
10 Teh atau Kopi Celup/Sachet 2 Dus isi 25 = 75
gr
11 Bumbu-bumbuan Nilai 1 s/d 10 15%
JUMLAH
II SANDANG
12 Celana panjang/ Rok/Pakaian muslim Katun/sedang 6/12 potong
13 Celana pendek Katun/sedang 2/12 potong
14 Ikat Pinggang Kulit sintetis, polos, tidak 1/12 buah
branded
15 Kemeja lengan pendek/blouse Setara katun 6/12 potong
16 Kaos oblong/ BH Sedang 6/12 potong
17 Celana dalam Sedang 6/12 potong
18 Sarung/kain panjang Sedang 1/12 helai
19 Sepatu Kulit sintetis 2/12 pasang
20 Kaos Kaki Katun, Polyester, Polos, 4/12 pasang
Sedang
21 Perlengkapan pembersih sepatu
a. Semir sepatu Sedang 6/12 buah
b. Sikat sepatu Sedang 1/12 buah
22 Sandal jepit Karet 2/12 pasang
23 Handuk mandi 100cm x 60 cm 2/12 potong
24 Perlengkapan ibadah
a. Sajadah Sedang 1/12 potong
b. Mukena Sedang 1/12 potong
c. Peci,dll Sedang 1/12 potong
JUMLAH
III PERUMAHAN

44
Kebutuhan Hidup Layak dan Pengaruhnya terhadap Penetapan Upah Minimum Provinsi Ditinjau dari Hukum
Ketenagakerjaan
Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol.14 No.2 Tahun 2014
25 Sewa kamar dapat menampung jenis 1 bulan
KHL lainnya
26 Dipan/ tempat tidur No.3, polos 1/48 buah
27 Perlengkapan tidur
a. Kasur busa Busa 1/48 buah
b. Bantal busa Busa 2/36 buah
28 Sprei dan sarung bantal Katun 2/12 set
29 Meja dan kursi 1 meja/4 kursi 1/48 set
30 Lemari pakaian Kayu sedang 1/48 buah
31 Sapu Ijuk sedang 2/12 buah
32 Perlengkapan makan
a. Piring makan Polos 3/12 buah
b. Gelas minum Polos 3/12 buah
c. Sendok garpu Sedang 3/12 pasang
33 Ceret aluminium Ukuran 25 cm 1/24 buah
34 Wajan aluminium Ukuran 32 cm 1/24 buah
35 Panci aluminium Ukuran 32 cm 2/12 buah
36 Sendok masak Alumunium 1/12 buah
37 Rice Cooker ukuran 1/2 liter 350 watt 1/48 buah
38 Kompor dan perlengkapannya
a. Kompor 1 tungku SNI 1/24 buah
b. Selang dan regulator SNI 10 liter
c. Tabung Gas 3 kg Pertamina 1/60 buah
39 Gas Elpiji masing-masing 3 kg 2 tabung
40 Ember plastik Isi 20 liter 2/12 buah
41 Gayung plastik Sedang 1/12 buah
42 Listrik 900 watt 1 bulan
43 Bola lampu hemat energi 14 watt 3/12 buah
44 Air Bersih Standar PAM 2 meter kubik
45 Sabun cuci pakaian Cream/deterjen 1.5 kg
46 Sabun cuci piring (colek) 500 gr 1 buah
47 Setrika 250 watt 1/48 buah
48 Rak portable plastik Sedang 1/24 buah
49 Pisau dapur Sedang 1/36 buah
50 Cermin 30 x 50 cm 1/36 buah
JUMLAH
IV PENDIDIKAN
51 Bacaan/radio Tabloid/4 band 4 buah/ (1/48)
52 Ballpoint/pensil Sedang 6/12 buah
JUMLAH
V KESEHATAN
53 Sarana Kesehatan
a. Pasta gigi 80 gram 1 tube
b. Sabun mandi 80 gram 2 buah
c. Sikat gigi Produk lokal 3/12 buah
d. Shampo Produk lokal 1 botol 100 ml
e. Pembalut atau alat cukur Isi 10 1 dus/set
54 Deodorant 100ml/g 6/12 botol
55 Obat anti nyamuk Bakar 3 dus
56 Potong rambut Di tukang cukur/salon 6/12 kali
57 Sisir Biasa 2/12 buah
JUMLAH
VI TRANSPORTASI
58 Transportasi kerja dan lainnya Angkutan umum 30 hari (PP)
JUMLAH
VII REKREASI DAN TABUNGAN
59 Rekreasi Daerah sekitar 2/12 kali
60 Tabungan (2% dari nilai 1 s/d 59) 2%
JUMLAH
JUMLAH (I + II + III + IV + V + VI +
VII)
Proses Penetapan KHL: tentang Pedoman Survei Harga Penetapan Nilai
Berdasarkan Peraturan Menteri Tenaga Kebutuhan Hidup Layak (KHL) adalah sebagai
Kerja dan Transmigrasi RI No. PER- berikut:
17/MEN/VIII/2005 tanggal 26 Agustus 2005 (1) Pembentukan Tim Survei oleh Ketua Dewan

45
Kebutuhan Hidup Layak dan Pengaruhnya terhadap Penetapan Upah Minimum Provinsi Ditinjau dari Hukum
Ketenagakerjaan
Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol.14 No.2 Tahun 2014
Pengupahan Propinsi/Kota. yang anggotanya dalam form isian KHL.
terdiri dari unsur tripartit: perwakilan serikat f. Menghitung jumlah nilai setiap komponen
pekerja, pengusaha (Apindo), pemerintah, KHL
dan pihak netral dari akademisi. g. Menghitung nilai KHL
(2) Tim Survei menetapkan metode survai, h. Menghitung rata-rata nilai KHL dari tiga
yaitu dengan metode kuesioner yang lokasi pasar
ditanyakan kepada responden. Tim survey Survei harga komponen KHL dilakukan
Dewan Pengupahan melakukan survey untuk mendapatkan besaran nilai KHL dalam
harga untuk menentukan nilai harga KHL rangka persiapan perumusan usulan upah
yang nantinya akan diserahkan kepada minimum, karena nilai KHL merupakan dasar
Gubernur Provinsi masing-masing pertimbangan utama dalam perumusan upah
(3) Pemilihan tempat survei harga yang harus minimum. KHL bukan satu satunya faktor yang
dilakukan di pasar tradisional dengan dipertimbangkan dalam penetapan upah
beberapa kriteria pasar tempat survai harga: minimum, masih ada empat faktor lain yaitu
a. Bangunan fisik pasar relatif besar produktivitas, pertumbuhan ekonomi,
b. Terletak di daerah kota kemampuan usaha marginal dan kondisi pasar
c. Komoditas yang dijual beragam kerja. Namun keempat faktor tersebut masih
d. Banyak pembeli bersifat kualitatif. KHL merupakan faktor yang
e. Waktu keramaian berbelanja relatif bersifat kuantitatif oleh karena itu dalam
panjang menetapkan nilai KHL yang akan dijadikan
(4) Waktu survei dilakukan pada minggu pertama sebagai dasar pertimbangan dalam penetapan
setiap bulan upah minimum haruslah tepat dan akurat.
(5) Responden yang dipilih adalah Jika survei harga dilakukan mulai bulan
pedagang yang menjual barang barang Januari sampai dengan bulan September tahun
kebutuhan secara eceran. berjalan. Diantara 9 bulan tersebut kemungkinan
(6) Metode Survei Harga. Data harga barang ada satu bulan tertentu tidak dilakukan survai
dan jasa diperoleh dengan cara menanyakan karena menjelang bulan puasa, dengan demikian
harga barang seolah - olah petugas survai akan terdapat 8 data nilai KHL. Data tersebut
akan membeli barang, sehingga dapat digunakan sebagai bahan untuk merumuskan
diperoleh harga yang sebenarnya. usulan penetapan upah minimum tahun
(7) Pengolahan data berikutnya. Yang menjadi kendala adalah data
(8) Pelaporan yang mana yang akan dijadikan sebagai bahan
Berdasarkan Himpunan Peraturan Bidang rumusan tersebut, mengingat:
Pengupahan Direktorat Pengupahan dan Jaminan a. Terdapat delapan data nilai KHL
Sosial Tenaga Kerja tahun 2008 menyatakan b. Upah minimum yang ditetapkan
bahwa pengolahan data harga KHL dilakukan berlaku mulai bulan Januari tahun
dalam beberapa tahapan, setiap tahapan harus berikutnya.
dilakukan secara cermat agar didapatkan hasil Upah minimum yang ditetapkan pada tahun
pengolahan data yang akurat. berjalan akan diberlakukan mulai tanggal 1
a. Menghitung harga rata - rata 3 responden. Januari tahun berikutnya. Oleh karena itu, data
Harga rata - rata adalah jumlah harga tiga nilai KHL yang digunakan paling tidak adalah
responden kemudian dibagi tiga. data yang terdekat dengan bulan mulai
Penghitungan harga rata - rata tiga berlakunya upah minimum yaitu data bulan
responden dilakukan untuk setiap jenis Desember. Pelaksanaan survai harga komponen
kebutuhan KHL mulai bulan Januari sampai bulan
b. Penyesuaian satuan (konversi). Pengolahan September dimaksudkan untuk melihat trend
data untuk penyesuaian satuan/konversi (kecenderungan) perkembangan harga - harga
dilakukan untuk jenis barang kebutuhan kebutuhan. Berdasarkan data tersebut, dapat
yang dijual dalam satuan yang berbeda dari dibuat prediksi nilai KHL bulan Desember.
satuan komponen KHL. Mekanisme Penetapan UMP
c. Menghitung harga rata-rata kebutuhan pria Undang-Undang Republik Indonesia No.13
dan wanita. Untuk menghitung jenis tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, mengatur
kebutuhan yang berbeda antara pria dan dengan tegas dan jelas mengenai pengupahan
wanita yaitu harga barang kebutuhan pria yang diatur pada Bagian Kedua Pengupahan
ditambah harga barang kebutuhan wanita tepatnya dimulai dari Pasal 88 sampai dengan
dibagi 2. Pasal 98. Dalam Pasal 88 pada ayat (4)
d. Menghitung harga barang yang bervariasi. ditentukan bahwa Pemerintah menetapkan Upah
Agar didapatkan satu harga untuk setiap Minimum sebagaimana dimaksud pada ayat (3)
jenis kebutuhan, maka dihitung harga huruf (a) berdasarkan kebutuhan hidup layak dan
rata-rata dari beberapa macam jenis dengan memperhatikan produktivitas dan
kebutuhan tersebut. pertumbuhan ekonomi. Sedangkan untuk
e. Memindahkan data yang sudah diolah ke penetapan Upah Minimum dilakukan oleh

46
Kebutuhan Hidup Layak dan Pengaruhnya terhadap Penetapan Upah Minimum Provinsi Ditinjau dari Hukum
Ketenagakerjaan
Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol.14 No.2 Tahun 2014
Gubernur sebagaimana ditentukan dalam Pasal 89 Permenakertrans No, 13 Tahun 2012 tentang
ayat (3), Upah Minimum sebagaimana dimaksud komponen dan pentahapan kebutuhan hidup
pada ayat (1) ditetapkan oleh Gubernur dengan layak. Dalam peraturan ini, pemerintah
mempertimbangkan rekomendasi dari Dewan menetapkan 7 Kelompok dan 60 komponen
Pengupahan Propinsi dan/atau Bupati/Walikota. kebutuhan bagi buruh/pekerja lajang yang
Penetapan Upah Minimum yang menjadi menjadi dasar dalam melakukan survey harga dan
kewenangan pemerintah dalam hal ini adalah menentukan besaran nilai upah minimum.
Gubernur perlu dibentuk adanya Dewan Peninjauan terhadap besarnya Upah
Pengupahan yang diatur dalam Pasal 98 ayat (1): Minimum Propinsi dan Upah Minimum
Untuk memberikan saran, pertimbangan, Kabupaten/Kota diadakan 1 (satu) tahun sekali
dan merumuskan kebijakan pengupahan yang atau dengan kata lain upah minimum berlaku
akan ditetapkan oleh pemerintah, serta untuk selama 1 tahun.
pengembangan sistem pengupahan nasional Ada beberapa variabel tambahan juga dalam
dibentuk Dewan Pengupahan Nasional, Propinsi hal pertimbangan penetapan upah minimum,
dan Kabupaten/Kota. Ayat (2) : Keanggotaan yaitu kebutuhan hidup layak, indeks harga
Dewan Pengupahan sebagaimana dimaksud konsumen, kemampuan dan kelangsungan
pada ayat (1) terdiri dari unsur pemerintah, perusahaan, upah yang berlaku pada umumnya
organisasi pengusaha, serikat pekerja/serikat didaerah lain, kondisi pasar kerja, tingkat
buruh, perguruan tinggi dan pakar. Ayat (3) perkembangan ekonomi dan pendapatan
: Keanggotaan Dewan Pengupahan tingkat perkapita, produktivitas tenaga kerja, dan usaha
Nasional diangkat dan diberhentikan oleh marginal. Variabel-variabel tersebut harusnya
Presiden, sedangkan keanggotaan Dewan juga menjadi landasan utama dalam hal
Pengupahan Propinsi, Kabupaten/Kota diangkat pertimbangan upah minimum, dikarenakan selain
dan diberhentikan oleh variabel tersebut merupakan indikator dalam
Gubernur/Bupati/Walikota. pertumbuhan ekonomi, juga merupakan turunan
Upah Minimum Propinsi (UMP) adalah dari standar yang diberlakukan oleh International
Upah Minimum yang berlaku untuk seluruh Labor Organization.
Kabupaten/Kota di satu Provinsi. Upah minimum Pemerintah menetapkan upah minimum
ini di tetapkan setiap satu tahun sekali oleh berdasar kebutuhan hidup layak dan dengan
Gubernur berdasarkan rekomendasi Dewan memperhatikan beberapa hal, yaitu :
Pengupahan Provinsi. Penetapan upah minimum 1) Produktivitas
provinsi selambat-lambatnya 60 hari sebelum Produktivitas yang dimaksud adalah
tanggal berlakunya upah minimum, yaitu tanggal produktivitas tenaga kerja secara makro di
1 Januari. daerah setempat. Perkembangan produktivitas
Landasan hukum yang utama dalam ini yang dapat menjadi indikator nilai riil
penetapan Upah Minimum adalah UUD 1945 upah minimum dapat dinaikkan, karena tenaga
Pasal 27: “ Setiap warga negara berhak atas kerja ikut andil dalam meningkatkan nilai
pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi tambah, sehingga sudah selayaknya ada bagian
kemanusiaan”. Pemerintah menilai ketentuan dari peningkatan produktivitas yang harus
Pasal 88 ayat (4) dan Pasal 89 ayat (3) UU No. 13 dikembalikan kepada tenaga kerja.
Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan telah 2) Pertumbuhan ekonomi
memberikan kepastian hukum dalam menetapkan Pertumbuhan ekonomi yang dimaksud
Upah Minimum Provinsi (UMP) oleh gubernur dalam penetapan upah tersebut adalah
atas dasar rekomendasi Dewan Pengupahan. pertumbuhan yang menunjukkan adanya
Sebab, regulasi yang mengatur mekanisme peningkatan nilai tambah yang dihasilkan oleh
penetapan upah minimum ini sudah diatur masyarakat setempat. Tenaga kerja adalah
sedemikian rupa melalui peraturan perundang- bagian dari masyarakat yang berhak ikut
undangan. Sejumlah peraturan yang dimaksud menikmati hasil pertumbuhan ekonomi dengan
seperti Keppres No. 107 Tahun 2004 tentang adanya peningkatan upah.
Dewan Pengupahan, Permenakertrans No. 13 3) Kemampuan usaha marginal
Tahun 2012 tentang Komponen dan Pelaksanaan Usaha marginal adalah usaha mikro yang
Tahapan Pencapaian KHL. Inspres No. 9 Tahun dimaksudkan dalam Undang-Undang Nomor 20
2013 tentang Kebijakan Penetapan Upah Tahun 2008 Tentang Usaha, Mikro Kecil, dan
Minimum dalam Rangka Keberlangsungan Usaha Menengah dengan kriteria :
dan Peningkatan Kesejahteraan (a) Memiliki modal Rp.50.000.000,- di luar
Pekerja, Permenakertrans No. 7 Tahun 2013 tanah dan bangunan;
tentang Upah Minimum. (b) Memiliki omset sebanyak-banyaknya
Usulan besaran upah minimum yang Rp.300.000.000,- per tahun.
disampaikan oleh dewan pengupahan merupakan Jika penetapan upah minimum tidak
hasil survey kebutuhan hidup seorang pekerja memperhatikan kelompok usaha marginal,
lajang. Dalam ketentuan yang terbaru kebutuhan maka dikhawatirkan akan dapat mematikan
hidup seorang pekerja lajang diatur dalam kelompok usaha tersebut. Upah minimum yang

47
Kebutuhan Hidup Layak dan Pengaruhnya terhadap Penetapan Upah Minimum Provinsi Ditinjau dari Hukum
Ketenagakerjaan
Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol.14 No.2 Tahun 2014
terlalu tinggi akan mempengaruhi kelompok pada Kesepakatan upah antara organisasi perusahaan
pekerja yang bekerja pada usaha marginal. dengan serikat pekerja/serikat buruh. Sehingga Upah
Ada kecenderungan mereka akan ikut Minimum dapat terdiri dari Upah Minimum Propinsi
meminta kenaikan upah seperti kenaikan upah (UMP), Upah Minimum Sektoral Propinsi (UMS
Propinsi), Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK)
minimum. Kondisi seperti ini akan mematikan dan Upah Minimum Sektoral Kabupaten/Kota(UMS
kelompok usaha tersebut. Kabupaten/kota).
4) Kondisi pasar kerja Sekalipun terdapat beberapa ketentuan upah
Pada kondisi pasar kerja dimana terjadi minimum, namun upah minimum yang berlaku
kelebihan tenaga kerja, sangat sulit untuk bagi setiap buruh/pekerja dalam suatu wilayah
memperbaiki syarat-syarat kerja, termasuk pada suatu industri tertentu hanya satu jenis upah
upah. Karena hukum ekonomi akan berlaku minimum. Pengusaha dilarang membayar upah
dalam pasar kerja, yaitu jika jumlah pencari kerja lebih rendah dari upah minimum. Bagi pengusaha
sangat tinggi dibandingkan jumlah lapangan yang tidak mampu membayar upah minimum
kerja yang tersedia, akan ada kecenderungan dapat dilakukan penangguhan. Tata cara
calon pekerja bersedia dibayar dengan upah penangguhan upah minimum diatur dalam
yang relatif rendah daripada mereka tidak Kepmenakertrans Nomor: Kep-231/Men/2003
bekerja. Tentang Tata Cara Penangguhan Pelaksanaan
Penetapan upah minimum ini diarahkan pada Upah Minimum. Permohonan penangguhan
perlindungan bagi pekerja, namun tetap
mempertimbangkan faktor kemampuan pengusaha,
pelaksanaan upah minimum diajukan oleh
sehingga pekerja dapat sejahtera namun perusahaan pengusaha kepada Gubernur melalui Instansi
dapat terus berkembang. Hal ini sangat penting, yang bertanggung jawab di bidang
karena kedua belah pihak baik pekerja maupun ketenagakerjaan Provinsi paling lambat 10
pengusaha, sama-sama saling membutuhkan. (sepuluh) hari sebelum tanggal berlakunya upah
Kesejahteraan semua pihak khususnya para pekerja minimum. Permohonan penangguhan
hanya mungkin dapat dipenuhi apabila didukung sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) didasarkan
oleh tingkat produktivitas tertentu atau adanya atas kesepakatan tertulis antara pengusaha dengan
peningkatan produktivitas yang memadai mengarah pekerja/buruh atau serikat pekerja/serikat buruh
pada tingkat produktivitas yang diharapkan dengan
pemenuhan semua hak-hak dari masing-masing
yang tercatat.
pihak antara pengusaha dengan pekerja. Hubungan antara KHL dengan Penetapan
Dalam Keppres No. 107 Tahun 2004 tentang UMP.
Dewan Pengupahan, kelembagaan Dewan Pengupahan Dalam perumusan Upah Minimum Provinsi
terdiri dari Dewan Pengupahan Nasional (Depenas), (UMP) Pemeritah Daerah membentuk dewan
Dewan Pengupahan Propinsi (Depeprov) dan Dewan pengupahan Provinsi yang beranggotakan dari
Pengupahan Kabupaten/Kota (Depekab/Depeko). wakil pemerintah, kantor/dinas, unit terkait,
Sedangkan, Pembentukan Dewan Pengupahan Kota organisasi serikat pekerja, organisasi pengusaha,
dilakukan oleh Walikota, sehingga Dewan Pengupahan dan akademisi. Dewan pengupahan Provinsi
Kota bertanggungjawan kepada Walikota
Berdasarkan Keputusan Presiden Republik
berfungsi melakukan survei dan pendataan harga-
Indonesia No.107 Tahun 2004 tentang Dewan harga bahan pokok di daerah sekitarnya, dalam
Pengupahan bahwa keanggotaan Dewan Pengupahan komponen kelompok-kelompok kebutuhan hidup
adalah sebagai berikut: layak yang antara lain meliputi komponen
1) Anggota terdiri dari unsur Pemerintah, sandang, pangan, perumahan, kesehatan,
Asosiasi pengusaha Indonesia (APINDO), transportasi, rekreasi, dan tabungan. Setelah data
Serikat Pekerja (SP), dan Perguruan Tinggi. terhimpun kemudian dikaji, dihitung, dan
2) Perwakilan serikat pekerja ditunjuk dari serikat dianalisa apakah perusahaan-perusahaan mampu
pekerja yang memenuhi persyaratan untuk membayar kenaikan yang akan ditetapkan.
menduduki dalam kelembagaan Dewan
Pengupahan Kota.
Kebijakan diambil berdasarkan pertimbangan-
3) Perbandingan keanggotaan adalah 2:1:1, artinya pertimbangan inflasi, dan faktor-faktor lain.
2 bagian keterwakilan dari unsur pemerintah, Biasanya masing-masing perwakilan menghitung
satu bagian keterwakilan dari unsur APINDO, kenaikan berbeda-beda karena mereka melihat
dan satu bagian keterwakilan dari unsur serikat sudut pandang dan kepentingan yang berbeda.
pekerja. Organisasi serikat pekerja selalu minta lebih
4) Berjumlah gasal dan disesuaikan dengan tinggi dari wakil pengusaha, sedangkan untuk
kebutuhan wakil pemerintah berperan sebagai stabilisator.
Dalam penetapan UMP, gubernur pasti Hasil survei yang dilakukan oleh tim peneliti
memperhatikan rekomendasi Dewan Pengupahan
provinsi. Sebab, keanggotan Dewan Pengupahan
nantinya akan dibawa dalam forum musyawarah
mencakup seluruh pemangku kepentingan yakni dewan pengupahan untuk dibahas dan disepakati
pemerintah, pengusaha, buruh, perguruan tinggi, dan besaran nilai Kebutuhan Hidup Layak (KHL)
pakar. “Sehingga keputusan yang diambil telah yang akan diajukan kepada kepala daerah
mempertimbangkan berbagai kepentingan”. nantinya, sebagai bentuk bahan pertimbangan
Selain upah minimum sebagaimana tersebut , dalam menetapkan UMP. Masing-masing
Gubernur juga dapat menetapkan Upah Minimum perwakilan pastinya mengahendaki hasil survei
Sektoral Propinsi (UMS Provinsi) yang didasarkan

48
Kebutuhan Hidup Layak dan Pengaruhnya terhadap Penetapan Upah Minimum Provinsi Ditinjau dari Hukum
Ketenagakerjaan
Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol.14 No.2 Tahun 2014
mereka yang disepakati ataupun yang paling dengan membandingkan prediksi besaran
mendekati untuk menjadi pertimbangan yang Upah Minimum dengan prediksi nilai KHL
akan diajukan kepada kepala daerah. Nilai KHL setiap tahun.
ini akan digunakan sebagai salah satu bahan Pasal 5
pertimbangan dalam penetapan upah minimum Dalam hal kondisi perekonomian pada tahun
yang berlaku bagi pekerja/buruh dengan masa tertentu mengakibatkan pencapaian KHL
kerja kurang dari 1 (satu) tahun. Instruksi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (4)
Presiden Nomor 9 Tahun 2013 tentang Kebijakan tidak dapat terpenuhi, gubernur dapat
Penetapan Upah Minimum Dalam Rangka melakukan penyesuaian tahapan pencapaian
Keberlangsungan Usaha dan Peningkatan KHL.
Kesejahteraan Pekerja, pada bagian kedua Dengan Inpres dan Permenakertran tersebut
memberikan instruksi khusus kepada Menteri diatas terlihat jelas bahwa penetapan UMP
Tenaga Kerja dan Transmigrasi untuk : didasarkan pada KHL dengan memperhatikan
a. merumuskan dan menetapkan kebijakan produktifitas dan pertumbuhan ekonomi. Dalam
pengupahan dan pengembangan sistem ayat berikutnya dinyatakan bahwa UMP
pengupahan nasional dengan ketentuan: diarahkan pada pencapaian KHL. Dari kedua
1) Upah Minimum didasarkan pada peraturan tersebut memberikan peluang bahwa
Kebutuhan Hidup Layak (KHL), KHL merupakan faktor yang paling dominan
produktivitas, dan pertumbuhan dalam penentuan UMP.
ekonomi; Peningkatan kesejahteraan buruh di
2) Upah Minimum Indonesia dari waktu ke waktu tidak mengalami
provinsi/kabupaten/kota diarahkan
kepada pencapaian KHL;
peningkatan karena besarnya kenaikan upah
3) untuk daerah yang Upah Minimumnya minimum secara umum lebih rendah dari
masih berada di bawah nilai KHL, kenaikan harga kebutuhan hidup minimum,
kenaikan Upah Minimum dibedakan sehingga buruh tidak dapat hidup secara layak.
antara Industri Padat Karya tertentu Secara statistik bahwa PDRB, IHK dan KHM
dengan industri lainnya; mempengaruhi UMP. Produk Domestik Regional
4) besaran kenaikan upah pada provinsi Bruto (PDRB) terbukti signifikan dan berkorelasi
dan/atau kabupaten/kota yang upah negatif mempengaruhi Upah Minimium Propinsi,
minimumnya telah mencapai KHL atau hal ini terjadi pada daerah-daerah dengan PDRB
lebih, ditetapkan secara bipartit antara
pemberi kerja dan pekerja dalam
tidak terlalu besar akan tetapi kebutuhan
perusahaan masing-masing; hidupnya tinggi, misal di Indonesia bagian timur.
Selanjutnya Peraturan Menteri Tenaga Kerja Dan Sedangkan Kebutuhan Hidup Minimum (KHM)
Transmigrasi Nomor 7 Tahun 2013 tentang Upah dan Indeks Harga Konsumen signifikan dan
Minimum menentukan bahwa Dasar Dan Wewenang berkorelasinya positif.
Penetapan Upah Minimum sebagai berikut : Dalam penentuan kebijakan Upah Minimum
Pasal 3 Propinsi Faktor KHM dan IHK dan PDRB tetap
(1) Penetapan Upah Minimum didasarkan menjadi pertimbangan utama, dan selain beberapa
pada Kebutuhan Hidup Layak (KHL) dengan faktor tersebut ternyata yang juga berperan adalah
memperhatikan produktivitas dan pertumbuhan
ekonomi.
proses politik, kemampuan negosiasi dan posisi
(2) Upah Minimum sebagaimana dimaksud pada tawar dari masing-masing unsur di dalam Dewan
ayat (1) diarahkan pada pencapaian KHL. Pengupahan. Walaupun pada akhirnya
(3) Pencapaian KHL sebagaimana dimaksud pada pengambilan kebijakan akhir tersebut tetap
ayat (2) merupakan perbandingan besarnya ditentukan oleh eksekutif (Kepala Daerah).
Upah Minimum terhadap nilai KHL pada Konsep dan kebijakan upah minimum harus
periode yang sama. diubah, upah minimum harusnya hanyalah jaring
(4) Untuk pencapaian KHL sebagaimana dimaksud pengaman bagi buruh dengan status lajang dan
pada ayat (2), gubernur menetapkan tahapan masa kerja dibawah satu tahun, selebihnya harus
pencapaian KHL dalam bentuk peta jalan
pencapaian KHL bagi Perusahaan Industri
ada kesepakatan bipartit yang dituangkan dalam
Padat Karya Tertentu dan bagi perusahaan Perjanjian Kerja Bersama (PKB).
lainnya dengan mempertimbangkan kondisi Untuk memperkuat posisi tawar serikat
kemampuan dunia usaha. buruh di Dewan Pengupahan maka perlu
Pasal 4 ditingkatkan kemampuan negosiasi dan
Peta jalan pencapaian KHL sebagaimana koordinasi. Dalam pengambilan keputusan di
dimaksud dalam Pasal 3 ayat (4) disusun dengan Dewan Pengupahan baik pihak pengusaha
langkah-langkah sebagai berikut: maupun buruh harus sama-sama terbuka,
a. menentukan tahun pencapaian Upah Minimum pengusaha bila belum siap menghadapi kenaikan
sama dengan KHL;
b. memprediksi nilai KHL sampai akhir tahun
upah harus didukung dengan data-data, demikian
pencapaian; pula buruh, tuntutan kenaikan upah harus
c. memprediksi besaran nilai Upah Minimum diimbangi dengan peningkatan produktivitas dan
setiap tahun; pengetahuan mengenai kemampuan perusahaan.
d. menetapkan prosentase pencapaian KHL Begitu pula pemerintah, dukungannya tetap

49
Kebutuhan Hidup Layak dan Pengaruhnya terhadap Penetapan Upah Minimum Provinsi Ditinjau dari Hukum
Ketenagakerjaan
Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol.14 No.2 Tahun 2014
diperlukan agar tercipta hubungan yang sinergis penetapan UMP dan KHL ini jika tidak segera
antara buruh dan pengusaha, yakni dengan diselesaikan akan mempengaruhi hubungan
menciptakan iklim usaha yang kondusif dan industrial, seperti mogok kerja, pemutusan
melakukan perannya secara optimal, baik dari hubungan kerja dan perselisihan hubungan
segi pengawasan terhadap implementasi Upah industrial. Permasalahan tersebut merupakan
Minimum maupun sebagai fasilitator/mediator puncak gunung es yang setiap saat mengganggu
dalam perundingan antara pengusaha dan buruh. pergerakan roda perekonomian bangsa. Hal ini
Dalam penentuan kebijakan upah minimum jelas terbukti ketika bulan Oktober 2012 buruh
haruslah lebih memperhatikan kebutuhan hidup mengadakan mogok nasional, telah
buruh agar dapat hidup layak ditengah mengakibatkan kerugian yang sangat besar. Jika
masyarakat dan sosialnya. Sehingga akan kembali kepada peraturan pemerintah seyogyanya
berdampak bagi kehidupannya di masa buruh dan pengusaha dapat saling bersinergi
mendatang. Upah Minimum sudah saatnya menurut peraturan pemerintah yang berlaku. Hal
diganti menjadi Upah Layak yang lebih berpihak ini sesuai dengan makna hubungan industrial
terhadap penghargaan, perlindungan dan yang diterapkan pada Undang-Undang
pemenuhan hak asasi manusia, serta kehidupan Ketenagakerjaan No 13 Tahun 2003 Pasal 16
yang lebih baik, di tengah kepungan kebijakan didasarkan pada nilai-nilai Pancasila dan
informalisasi ketenagakerjaan dalam paradigma Undang-Undang Dasar Negara Republik
liberalisasi pasar. Indonesia Tahun 1945.
Untuk saat ini diperlukan segera sebuah peraturan Jika mengacu dengan undang-undang
perundang-undangan baru mengenai Upah Layak tersebut sudah jelas bahwa apapun keputusan
yang dapat diterima baik oleh pengusaha maupun dalam permasalahan ketenagakerjaan harus
buruh. Sangat diperlukan adanya hubungan yang diselesaikan berdasar nilai-nilai pancasila yaitu
baik antara buruh dan pengusaha serta pemerintah melalui musyawarah dan mufakat. Namun dalam
dalam rangka mewujudkan adanya perjanjian kenyataannya permasalahan hubungan industrial
bersama yang setara dan seimbang antar unsur- tersebut sering kali masuk ke ranah hukum.
unsur tersebut terutama membicarakan masalah Untuk itu diperlukan pemahaman bersama bahwa
upah. penyelesaian perselisihan melalui ranah hukum
Perdebatan mengenai penetapan UMP dan justru memakan waktu dan tidak efisien bahkan
KHL selalu muncul setiap tahun. Meskipun merugikan kalangan buruh dan pengusaha. Hal
pemerintah melalui Menteri Tenaga Kerja dan ini kiranya perlu dikritisi mengapa setiap
Transmigrasi telah mengeluarkan peraturan baru yang bertujuan untuk
Permenakertrans No. 13 Tahun 2012 yang meningkatkan kesejahteraan buruh selalu saja
mencakup 60 komponen dalam penetapan KHL, tidak berjalan. Sebagai contoh dalam penerapan
namun dalam kenyataannya buruh menilai bahwa Permenakertrans No.13 Tahun 2012 tentang
jumlah komponen tersebut masih kurang. Disisi KHL. Hal ini menandakan lemahnya peran
lain pengusaha sebagai pihak yang membayar negara dalam hal ini pemerintah dalam mengawal
upah menilai komponen terbaru tersebut sudah berjalannya suatu peraturan. Padahal dalam UUD
tepat. 1945 Pasal 27 Ayat (2), telah diamanahkan
Upah minimum yang seharusnya menjadi bahwa “ tiap-tiap warga negara berhak atas
jaring pengaman dalam implementasinya pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi
dijadikan dasar dalam penetapan upah oleh kemanusiaan”. Disamping itu, Pasal 28 Ayat (2)
perusahaan kepada seluruh karyawan. menyatakan bahwa „‟setiap orang berhak untuk
Permenakertrans No.13 Tahun 2012 dalam Pasal bekerja serta mendapat imbalan dan perlakuan
1 disebutkan KHL standar kebutuhan seorang yang adil dan layak dalam hubungan kerja‟‟.
pekerja/buruh lajang untuk dapat hidup layak Namun faktanya hingga saat ini nasib buruh
secara fisik untuk kebutuhan 1 (satu) bulan. Upah belum juga beranjak dari jeratan kemiskinan.
yang dibayar untuk buruh lajang jelas tidak sesuai Diperlukan sebuah keberanian dan terobosan dari
jika diterapkan terhadap buruh yang sudah pemerintah, sehingga tidak membiarkan buruh
berkeluarga. Berdasarkan data dari Kementrian dan pengusaha selalu berada dalam konflik.
Tenaga Kerja dan Transmigrasi, rata-rata UMP Dalam diskursus ini bukan saatnya
secara nasional tahun 2012 sebesar Rp 1.088.902 memperdebatkan antara kapitalisme maupun
dan KHL sebesar Rp 1.299.692, sedangkan UMP sosialisme. Yang terpenting adalah bagaimana
tahun 2013 sebesar 1.296.908, sementara KHL buruh sejahtera, perusahaan tetap jalan dan
1.435.014. Data tersebut menunjukkan bahwa jaminan sosial dari pemerintah juga berjalan.
penetapan UMP tidak pernah melebihi KHL. Hal Hingga saat ini belum seluruh buruh merasakan
ini disebabkan pengusaha merasa keberatan adanya jaminan sosial. Tentunya ini akan terjadi
dengan penetapan UMP yang melebihi KHL ( jika semua stakeholder kembali ke filosofi
Triyono (Peneliti Bidang Ketenagakerjaan PPK- pancasila.
LIPI), Pradoks UMP dan KHL, Surat Kabar Dalam filsofi pancasila jelas disebutkan
Harian Kedaulatan Rakyat, 1 Mei 2013) kemanusiaan yang adil dan beradab dan
Berbagai permasalahan yang berkaitan disebutkan keadilan bagi seluruh rakyat

50
Kebutuhan Hidup Layak dan Pengaruhnya terhadap Penetapan Upah Minimum Provinsi Ditinjau dari Hukum
Ketenagakerjaan
Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol.14 No.2 Tahun 2014
Indonesia. Sehingga kesejahteraan buruh secara fisik, non-fisik dan sosial untuk
merupakan hak yang harus diperoleh. Disisi lain kebutuhan satu bulan. Proses penerapan standar
hak pengusaha juga harus diperoleh seperti upah ditentukan oleh dewan pengupahan daerah
infrastruktur yang memadai, jaminan kepastian yang terdiri dari pengusaha, serikat pekerja,
hukum dan adanya transparansi pajak. Jika akademisi serta birokrat yang secara bersama-
berbagai hak buruh dan pengusaha dapat dipenuhi sama membentuk tim untuk melakukan survey
oleh pemerintah, maka gejolak penetapan UMP mengenai harga sejumlah kebutuhan, untuk
dan KHL dapat dikurangi. Apalagi pengusaha mendapatkkan angka Kebutuhan Hidup Layak.
dan buruh merupakan salah satu obyek pemutar Berdasarkan KHL, Dewan Pengupahan
roda perekonomian nasional. Oleh karena itu Provinsi mengusulkan kepada kepala
komunikasi yang intensif antara buruh dan pemerintahaan di daerah upah minimum provinsi
pengusaha serta pemerintah sangat diperlukan, (UMP) untuk disahkan. KHL ditetapkan sebagai
guna menjamin perekonomian nasional tetap dasar penentuan upah minimum dengan berdasar
berjalan. pada kebutuhan sandang, pangan, papan,
Adi Ginanjar Maulana - 01 November 2013 kesehatan, pendidikan, dsb. KHL bukan satu
dalam Bisnis-jabar.com, JAKARTA menulis satunya faktor yang dipertimbangkan dalam
bahwa sedikitnya 10 gubernur di Tanah Air penetapan upah minimum, masih ada empat
menetapkan upah minimum provinsi (UMP) 2013 faktor lain yaitu produktivitas, pertumbuhan
berdasarkan angka komponen hidup layak (KHL) ekonomi, kemampuan usaha marginal dan
sesuai dengan tenggat waktu yang ditetapkan kondisi pasar kerja.
pada 1 November 2013. Sejumlah provinsi DAFTAR PUSTAKA
tersebut terekam dalam data pemantauan Sidauruk, Markus (2011). Kebijakan Pengupahan
Direktorat Jenderal Pembinaan Hubungan di Indonesia. Jakarta
Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja Suwarto, Hubungan Industrial Dalam Praktek,
Kemenakertrans pada pukul 10.00 wib. Dalam Asosiasi Hubungan Industrial Indonesia,
data tersebut, Provinsi DKI Jakarta menetapkan 2003
angka UMP 2014 tertinggi di antara provinsi lain Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian
dengan Rp2.441.301,74. Angka tersebut lebih Hukum, UI Press, 2006.
tinggi dari angka KHL yang ditetapkan dewan Suwarto, Prinsip-prinsip Dasar Hubungan
pengupahan pada 25 Oktober 2013 sebesar Industrial, Lembaga Penelitian SMERU,
Rp2.299.860,33. Selain DKI Jakarta, Provinsi No. 03, JulSept/2002.
Bengkulu dan Sumatra Barat juga menetapkan Undang Undang Dasar 1945
angka UMP 2014 lebih tinggi jika dibandingkan Undang Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang
dengan angka KHL yang diajukan dewan Ketenagakerjaan
pengupahan. Keputusan Presiden RI No. 107 Tahun 2004
Sementara itu, Jambi menetapkan UMP sama tentang Dewan Pengupahan
dengan angka KHL yang diajukan dewan Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan
pengupahan setempat. Di sisi lain, sebanyak 6 Transmigrasi RI No. 231/MEN/2003
provinsi menetapkan angka UMP 2014 di bawah Tahun 2003 tentang Tata Cara
angka KHL yang diajukan dewan pengupahan. Penangguhan Pelaksanaan Upah
Provinsi tersebut adalah Kalimantan Tengah, Minimum
Kalimantan Barat, Sulawesi Tenggara, Bangka Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan
Belitung, Papua, dan NTB. Dari data UMP dan Transmigrasi RI No.
KHL diatas terlihat bahwa KHL sangat dominan 49/MEN/IV/2004 tahun 2004 tentang
dijadikan sebagai dasar dalam penetapan UMP. Ketentuan Struktur dan Skala Upah
Nilai KHL merupakan dasar pertimbangan Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan
utama dalam perumusan upah minimum. KHL Transmigrasi RI KEP226/MEN/2000
bukan satu satunya faktor yang dipertimbangkan Tahun 2000 tentang Perubahan Pasal 1,
dalam penetapan upah minimum, masih ada Pasal 3, Pasal 4, Pasal 8, Pasal 11, Pasal
empat faktor lain yaitu produktivitas, 20 dan Pasal 21 Peraturan Menteri
pertumbuhan ekonomi, kemampuan usaha Tenaga Kerja No. 01/MEN/1999
marginal dan kondisi pasar kerja. Namun Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No.
keempat faktor tersebut masih bersifat kualitatif. 01/MEN/1999 jo Kepmenakertrans No.
KHL merupakan faktor yang bersifat kuantitatif 226/MEN/2000 Tentang Upah Minimum
oleh karena itu dalam menetapkan nilai KHL Peraturan Menteri Tenaga Keja dan
yang akan dijadikan sebagai dasar pertimbangan Transmigrasi RI No.
dalam penetapan upah minimum haruslah tepat 17/MEN/VIII/2005 tahun 2005 tentang
dan akurat. Komponen dan Pelaksanaan Tahapan
KESIMPULAN Pencapaian Kebutuhan Hidup layak
Kebutuhan Hidup Layak adalah standar Keputusan Menteri Tenaga Kerja No. 13 tahun
kebutuhan yang harus dipenuhi oleh seorang 2012 tentang Perubahan Penghitungan
pekerja lajang untuk dapat hidup layak baik Kehidupan Hidup Layak

51
Kebutuhan Hidup Layak dan Pengaruhnya terhadap Penetapan Upah Minimum Provinsi Ditinjau dari Hukum
Ketenagakerjaan

Anda mungkin juga menyukai