Asam Basa
Asam Basa
PEMBAHASAN
Asam dan basa merupakan zat kimia yang banyak digunakan dalam kehidupan sehari- hari.
1. Asam
Istilah asam (asam) berasal dari bahasa Latin “Acetum” yang berarti cuka, karena mengandung zat
utama dalam asam cuka adalah asam asetat.
2. Basa
Basa (alkali) dimaksudkan dari ahasa arabyang berarti abu. Secara umum basa adalah zat yang berasa
pahit sementara kaustik.
Arrhenius menyatakan mulekul - zat elektrolit selalu menshasilkan ion - ion positif dan negatif jika
dilarutkan dalam udara. Pada tahun 1984 Ilmuan Swedia, Svante Arrhenius mengemukakan pengertian
asam - asam berdasarkan reaksi ionisasi . Menurut Arrhenius, asam merupakan zat yang perlu dilarutkan
dalam air menghasilkan ion. Karena basa merupakan zat yang jika dilarutkan dalam udara akan
menghasilkan ion.
Gambar as
untuk asam - asam yang setiap molekulnya dapat menghasilkan lebih dari ion darisatu dikelompokkan
menjadi asam poliprotik.
Contoh:
Satu molekul asam ini dapat menghasilkan 3 ion . Karena asam fosfat digolongkan dalam asam
Triprotik.
Jika Setiap molekul asam hanya dapat memberikan satu ion , maka asam itu disebut asam monoksida
Contoh:
Dalam pelarut udara, dapat menghasilkan ion hidroksida, baik langsung maupun tidak kompilasi
langsung dalam udara
Pada tahun 1923, ilmwuan Denmark Johannes Bronsted dan Ilmuwan Inggris Thomas Lowry
mengemukakan teori asam dan basah berdasarkan serah terima proton.
Teori
Pengertian asam dan basa yang dikemukakan oleh Bronsted - Lowry memulihkan kelemahan teori asam
- basa Arrhenius. Pengertian asam - basa Arrhenius hanya berlaku untuk senyawa yang dapat larut
dalam air karena reaksi ionisasi yang menghasilkan ion dan ion hanya terjadi dalam pelarut udara.
Berdasarkan teori asam - basa berdasarkan teori Bronsted - Lowry, asam dan basa masing - masing
memiliki pasangan. Pasangan asam disebut asam konjugasi sedangkan Pasangan asam disebut asam
konjugasi.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam asam basa konjugasi:
Sebuah. Molekul atau ion yang membentuk pasangan asam basa harus berbeda hanya satu ion
Dalam suatu apsangan, asam selalu memilki kelebihan satu ion dari basa.
b. Asam dapat dicari dengan cara menambahkan satu ion pada zat tersebut, sedangkan basa
konjugasi dapat dicari dengan menghilangkan satu ion pada zat tersebut.
Sebuah. Konsep asam - basa menurut Bronsted - Low tidak terbatas dalam pelarut udara, tetapi juga
menjelaskan reaksi asam - basa dalm pelarut lain atau bahkan reaksi tanpa pelarut.
b. Asam dan basa dari Bronsted - Lowry tidak hanya terdiri dari molekul, tetapi juga dapat terdiri dari
kantion atu anion. Konsep asam dan basa dari Bronsted - Lowry dapat menjelaskan sifat asam suatu
komposisi.
Berdasarkan uraian di atas, kita bahas teori asam basa Bronsted - Lowry dapat melengkapi teori asam
basa Arrhenius. Namun demkian teori pengembangan asam basa masih berlangjut. Pada tahun 1923,
GN Lewis mengajukan teori asam basa yang lebih luas lagi.
Teori Bronsted-Lowry tidak bertentangan dengan teori Arrhenius - Teori Bronsted-Lowry merupakan
teori yang berlawanan Arrhenius. Ion hidroksida tetap sebagai basa karena ion hidroksida menerima ion
hidrogen dari asam dan udara. Asam yang menghasilkan ion hidrogen dalam larutan yang mengandung
molekul air melalui pemberian proton pada molekul udara. Ketika gas hidrogen klorida dilarutkan dalam
udara untuk menghasilkan asam hidroklorida, molekul hidrogen klorida memberikan proton (suatu ion
hidrogen) ke molekul udara. Ikatan kontribusi (kovalen dativ) terbentuk antara satu pasangan mandiri
pada oksigen dan hidrogen dari HCl. Menghasilkan ion hidroksonium, H 3 O + .
Diambil dari asam yang disediakan oleh basa, yang mengandung asam di hidroksonium. Sebagai contoh,
proton ditransferkan dari ion hidroksonium ke ion hidroksida untuk mendapatkan udara.
Adalah sesuatu yang penting untuk dikatakan saat berbicara tentang ion hidrogen dalam suatu
pertemuan, H + (aq) , sebenarnya Anda sedang berbicara ion hidroksonium.
Hal ini menambah masalah yang berlarut-larut dengan menggunakan teori Bronsted-Lowry. Apakah
Anda sedang membahas tentang reaksi pada situasi apakah gas, amonia adalah basa karena amonia
menerima proton (sebuah ion hidrogen). Hidrogen menjadi tertarik ke pasangan mandiri pada nitrogen
yang ada di amonia melalui ikatan ikatan.
Akan tetapi ada juga reaksi kebalikan antara ion hidroksonium dan ion A - :
Diketahui sesuai konsep asam dan basa lewis, Asam Lewis merupakan senyawa yang dapat menerima
elektron bebas atau akseptor elektron, sedangkan Basa Lewis merupakan senyawa yang mampu
menyediakan elektron bebas atau donor elektron. Namun jika kita dihadapkan pada suatu basa atau
asam yang memiliki ciri-ciri yang sama maka kita dapat menentukan mana yang lebih memiliki tingkat
keasaman atau kebasaan yang lebih tinggi dibandingkan yang lain, yaitu dengan hanya menontonnya
dengan asam atau basa tertentu.
Sebagai contoh (CH 3 ) 3 N :, (CH 3 ) 3 P :, (CH 3 ) 3 As :, (CH 3 ) 3 Sb :, (CH 3 ) 3 Bi :. Kelima kompas ini
termasuk ke dalam basa apakah memiliki elektron bebas, namun mana mana dari basa-basa ini yang
lebih tinggi? Jika kita bisa melihat basa-basa ini dengan H + , maka mana yang akan memiliki ikatan yang
paling kuat?
H + merupakan asam, ion hidrogen, yang tidak memiliki satu elektron pun dalam orbitalnya, dan
memiliki ukuran yang sangat kecil. Jika ion hidrogen ini berikatan dengan suatu basa, maka agar
tumpang tindih orbital yang terbentuk secara efektif sesuai dengan ukuran atom donor dari basa yang
kecil pula. Jika H + ini berikatan dengan basa yang memiliki ukuran atom donor yang besar maka
tumpang tindih orbital yang terbentuk kurang efektif (dibolak-balik aja kata2 gw). Sekarang kita melihat
ke basanya, dari melanjutkan basa ini semakin ke kanan dalam urutan di atas, ukuran atom donornya
semakin besar sehingga (CH 3 ) 3N: akan memiliki tumpang tindih orbital yang paling efektif daripada
yang lain, kemudian sebaliknya sesuai ukuran atom donornya. Maka urutan basa yang paling kuat dari
basa-basa tersebut {(CH3) 3N, (CH3) 3P, (CH3) 3As, (CH3) 3Sb, (CH3) 3Bi} adalah
(CH 3 ) 3 N:> (CH 3 ) 3 P:> (CH 3 ) 3 As:> (CH 3 ) 3 Sb:> (CH 3 ) 3 Bi:
Nah itu jika susunan basa-basa nya memiliki gugus yang sama dan donor atom yang berbeda. Namun
bagaimana jika kita dihadapkan pada susunan basa yang perbedaanya terletak pada atom-atom / gugus-
gugus yang dibutuhkan pada atom donor yang sama ?? Contohnya (CH 3 ) 3 N :, H 3 N :, F 3 N :. Mudah
saja !! Ketiga basa Penyanyi also kitd misalkan bereaksi DENGAN H + , Maka basa Yang akan berikatan
KUAT DENGAN H + Adalah basa Yang atom donornya memberikan dorongan Elektron Yang KUAT
ditunjukan kepada H +atau basa yang memiliki kerapatan elektron yang besar pada donor atom.
Perbedaan yang nyata pada ketiga basa ini adalah gugus atau atom yang diberikan pada atom donornya.
Semakin elektronegatif dari gugus atau atom yang dilakukan pada donor atom maka akan menyebabkan
elektron bebas pada atom donornya akan tertarik kearah atom ini lebih besar sehingga menyebabkan
mendorong elektron untuk berikatan dengan H +berkurang (kerapatan elektron donor atom berkurang).
Atau kita kenal istilah efek yang positif jika saya artikan kemampuan atom / gugus yang mendukung
pada donor atom dalam memberikan pengaruh positif pada atom donornya. Jika efek positif dari atom /
gugus yang berubah maka akan menyebabkan dorongan positif ke arah atom donor sehingga elektron
bebas pada atom donornya sekarang memiliki kerapatan elektron yang lebih besar. Maka urutan basa
yang paling kuat dari basa-basa tersebut {(CH 3 ) 3 N, NH3 :, NF3:} adalah
Keunggulan asam basa Lewis dibandigkan konsep asam - basa Arrhenius dan Bronsted - Lowry dapat
menjelaskan reaksi asam dan basa tanpa melibatkan proton (ion ). Selain itu, teori asam basa Lewis
dapat menjelaskan asam basa yang terjadi di udara larut, air larut, dan tanpa pelarut sama sekali. Lebih
luas lagi, teori Lewis juga dapat menjelaskan reaksi, seperti pembentukan ion, kompleks dan reaksi
organik.
Basa Lewis
Hal yang paling mudah untuk dilihat dari hubungan ini adalah dengan mengulas tentang Bronsted-Lowry
kompilasi basa Bronsted-Lowry menerima ion hidrogen. Tiga basa Bronsted-Lowry dapat kita lihat pada
ion hidroksida, amonia dan udara, dan ketianya berfungsi khas.
Teori Bronsted-Lowry mengatakan bahwa ketiganya berperilaku sebagai basa karena ketiganya
berkaitan dengan ion hidrogen. Alasan ketiganya bergabung dengan ion hidrigen adalah karena
ketiganya memiliki pasangan elektron mandiri - seperti yang didukung oleh Teori Lewis. Berhubungan
konsisten.
Pada teori Lewis, setiap reaksi yang menggunakan amonia dan udara menggunakan pasangan elektron
mandiri-nya untuk membuat ikatan koordinasi yang akan dikumpulkan selama hubungan berperilaku
sebagai basa.
Selama menerima amonia, amonia menjadi sama persis seperti kompilasi amonia dikembalikan dengan
ion hidrogen - amonia menggunakan pasangan elektron mandiri-nya untuk membuat ikatan ikatan. Jika
Anda menganggapnya sebagai kasus, maka hal ini akan berlaku juga pada kasus yang lain.
Asam Lewis
Asam Lewis adalah akseptor pasangan elektron. Pada contoh sebelumnya, BF 3 berperilaku sebagai
asam melalui penerimaan pasangan elektron mandiri milik nitrogen. Pada teori Bronsted-Lowry, BF 3
tidak sedikitpun disinggung menganai keasamannya. Inilah tambahan tentang istilah asam dari
pengertian yang sudah biasa digunakan.
Senyawa asam dapat dibedakan dari senyawa basa, salah satunya dengan sempurna rasanya. Namun,
tidak semua zat bisa setuju dengan cara itu. Senyawa - senyawa asam-basa dapat digunakan secara
aman dengan menggunakan indikator. Indikator merupakan zat warna yang warnanya berbeda jika
berada dalam kondisi asam dan basa. Indikator yang dapat digunakan adalah kertas lakmus, indikator
asam - basa dan indikator alami.
Senyawa sam - dapat digunakan menggunakan kertas lakmus dengan cara mengubah warna kertas
lakmus kompilasi dengan kompatibilitas. Ada dua macam kertas lakmus yaitu kertas lakmus merah dan
kertas lakmus biru.
Ketika dicelupkan ke dalam larutan asam dan larutan basa, kertas lakmus biru dan lakmus biru akan
menghasilkan perubahan warna yang berbeda. Larutan yang mengandung asam adalah larutan jeruk
dan larutan cuka, sedangkan larutan yang mengandung basa adalah larutan sabun dan larutan soda kue.
Kertas lakmus merah yang dicelupkan dalam larutan asam tidak akan berubah warna, jika kertas
ini dicelupkan pada larutan basa akan berubah warna menjadi biru. Sebaliknya, jika kertas lakmus biru
yang dicelupkan asam kelarutan, lakmus akan berubah menjadi merah. Adapaun jika dicelupkan
kelarutan basa, warnanya tetap biru.
Selain kertas lakmus, kita juga dapat menggunakan indikator asam - basa untuk menentukan asam dan
basa. Indikator asm - basa adalah zat kimia yang memiliki warna yang berbeda dengan kandungan asam
dan basa. Sifat yang menyebabkan indikator asam - basa dapat digunakan untuk menentukan sifat asam
dan basa. Ada beberapa jenis indikator asam - fenolftalein, metil jeruk, bromotimul biru, metil ungu,
bromokresol ungu, fenol merah, timolftalein dan metil jeruk.
Gambar ss
Jika kita meneteskan larutan asam - maka kita akan melihat perubahan warna larutan indikator. Lihatlah
tabel berikut:
Asam atau basa yang paling besaratau seluruhnya terurai menjadi ion - ionnya merupakan asam kuat
atu basa kuat
Contoh:
Sebuah. Asam klorida (HCL) merupakan ion kuat yang terionisasi sepenuhnya menjadi ion - ion dan .
Jika hanya sebagian kecil saja asam atau basa yang terurai menjadi ion - ionnya, maka merupakan asam
lemah atau basa lemah.
[] + [A]
= ──────────
[HA]
Semakin besar nilai tetapan ionisasi asamnya, berarti semakin besar ion yang dihasilkan, dan semakin
kuat asam tersebut.
b. Basa lemah
Campuran asam dan asam merupakan campuran yang memiliki ion yang sama tidak dihasilkan. pH
campuran tersebut dapat dihitung jika konsentrasinya diketahui
Campuran basa dan basa tidak disetujui, pH campuran ini dapat dihitung jika konsentrasinya diketahui:
Ada 3 harapan:
b. Jika asam kuat dan basa kuat kedua - duanya habis, maka:
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Menurut Arrhenius, asam merupakan zat yang perlu dilarutkan dalam air menghasilkan ion . Karena
basa merupakan zat yang jika dilarutkan dalam udara akan menghasilkan ion.
DAFTAR PUSTAKA
www.chem-is-try.org
Justina Sandri, Muchtaridi. 2007. KIMIA 2. Jakarta: Yudistira
www.google.com