B
ukankah berkali-kali kukatakan padamu?
Aku hanyalah perahu usang
Yang lelah melayari beribu selat
Apalagi menuju pantaimu,
Yang konon berair sebening kaca
B
iarlah aku menunggu ombak
Yang menjilat riuh di ujung
dermaga
Aku takut saat kau datang,
Kau tak akan singgah
Sebab tak melihatku di sela
barisan nyiur
A
ku tetaplah perahu
Lapuk ataupun tidak
Aku kan setia menanti ceritamu
Tentang hikayat tanah beraroma pala
Juga air terjun bertingkat tiga
S
ekian purnama telah berlalu
Rembulan bundar berubah
sealis perawan
Tak terbilang musim terus berganti
Aku takkan tinggalkan pantai
Sebab rinduku dan rindumu
Telah menyatu di kedalaman palung