Anda di halaman 1dari 1

Museum ini dikelola oleh PT Pelindo II untuk menyajikan informasi mengenai sejarah maritim

Indonesia dan perdagangan laut setelah revolusi industri mulai dari tahun 1850 pasca revolusi
industri hingga tahun 2018.

PT Pelindo II adalah perusahaan yang bergerak dalam jasa pelabuhan dan perdagangan, maka
pengunjung museum lebih ditekankan kepada tema kemaritiman, yaitu sejarah pelayaran dan
perdagangan yang pernah terjadi di wilayah perairan Indonesia.

Museum Maritim Indonesia terbagu menjadi empat zona pamer utama dalam museum, yaitu :

1. Zona “Pendahuluan” sebagai prolog pameran museum yang menempati bagian lobby utama
museum.

2. Zona “Peradaban Maritim Nusantara dan Perkembangan Maritim Masa Kolonial” menempati
ruang bagian barat museum.

3. Zona “Pelabuhan Awal Masa Kemerdekaan, Profil Pelabuhan Pelabuhan Indonesia, Pelabuhan
dalam Kehidupan, dan Aktivitas Pelabuhan dan Pelayaran” menempati ruang bagian timur museum.

4. Zona “Pelabuhan Indonesia Masa Depan” menempati sebagian ruang di lantai dua museum. 

Setelah pendirian Koninklijke Pakketvaart Maatschappij (KPM) pada 1888. KPM menghubungkan


kota-kota pesisir besar dan kecil di setiap bagian kepulauan dengan beberapa pelabuhan besar
sebagai persimpangan dengan pelayaran internasional.

Museum Maritim Indonesia memanfaatkan bangunan bersejarah yang dulunya menjadi kantor
pengelola pelabuhan. Kantor itu dibangun pada awal abad ke-20 dengan gaya arsitektur
"International style" yang muncul pada 1920-an dan 1930-an.

PT Pelindo II meresmikan Museum Maritim Indonesia yang berlokasi di Pelabuhan Tanjung Priok,
Jakarta pada Jumat 7 Desember 2018. Peresmian itu sekaligus menjadi puncak rangkaian hari ulang
tahun Pelindo II yang ke-26.

Jl. Pasoso No.1, Tanjung Priok, Jakarta Utara, DKI Jakarta.

Jam Operasional

Selasa - Jumat : 09.00 - 16.00 WIB

Sabtu - Minggu : 09.00 - 17.00 WIB

Anda mungkin juga menyukai