NIM : 857904799
Solusinya adalah saya harus pintar-pintar mengatur waktu agar terjadi pembelajaran
yang efektif pada kelas rangkap yang saya ampu supaya tidak banyak waktu yang
terbuang sia-sia dan kegiatan pembelajaran berlajalan dengan lancar dan semaksimal
mungkin. Terutama jika saya harus mengajar kelas rendah dan kelas tinggi. Untuk
mengatasinya, saya akan memberi tugas membaca materi terlebih dahulu untuk kelas
yang lebih tinggi sehingga ketika saya pindah mengajar kelas yang lebih rendah
mereka sudah memiliki kegiatan yang harus dikerjakan sembari menunggu guru.
Selain itu saya meminta siswa membuat laporan kegiatan yang dilakukan ketika saya
kembali ke kelas.
c. Kendala selanjutnya yaitu kesulitan dalam menemukan metode yang tepat untuk
mengajar dua kelas yang berbeda. Perbedaan materi dengan tingkat berpikir yang
berbeda tentunya menuntut guru untuk lebih kreatif dalam menentukan metode yang
sesuai dalam pembelajaran.
Solusinya adalah guru harus bisa menyesuaikan metode yang sesuai dengan masing-
masing materi pada kedua kelas tersebut. Untuk kelas yang lebih rendah, saya
mengurangi penggunaan metode ceramah dan lebih banyak menggunakan media
sederhana yang ada di sekitar kehidupan mereka, atau memberikan tugas
keterampilan atau SBdP, karena biasanya anak kelas bawah akan lebih senang jika
diberi tugas membuat hasta karya atau keterampilan tangan, kelas akan menjadi lebih
menyenangkan. Sedangkan untuk mengajar kelas yang lebih tinggi, saya cenderung
memilih metode tanya jawab, diskusi kelompok atau demonstrasi sehingga siswa
memperoleh pengetahuan yang konkret dan tidak hanya abstrak saja.
3. Cara memelihara dan menciptakan kelas yang tenang dan kondusif pada PKR :
a. Adanya keserempakan kegiatan pembelajaran. Walaupun guru itu mengajar dua kelas
atau lebih pada waktu yang bersamaan atau serempak, tetapi pembelajaran harus
bermutu dan bermakna bagi anak. Artinya kegiatan tersebut mempunyai tujuan yang
sesuai dengan tuntutan kurikulum atau kebutuhan murid dan dikelola dengan benar
dan bukan hanya sebagai waktu untuk mengisi kekosongan anak.
b. Dalam PKR, semua murid harus secara aktif menghayati pengalaman belajar yang
bermakna, baik yang berkaitan tuntutan kurikulum, maupun yang berkaitan dengan
tujuan-tujuan yang bersifat jangka panjang seperti kemampuan berpikir kritis,
mandiri, bertanggungjawab dan bekerjasama. Pengelolaan kelas yang baik dan
lamanya kegiatan berlangsung akan menentukan tinggi rendahnya waktu keaktifan
akademik siswa.
c. Adanya kontaks psikologis guru dan siswa yang berkelanjutan. Guru harus selalu
berusaha agar setiap dan seluruh siswa mendapat perhatian dari guru secara terus
menerus. Guru harus mampu menguasai berbagai teknik dan mampu melakukan
tindakan instruksional dan tindakan pengolalan yang tepat.
d. Penggunaan sarana prasarana dan waktu yang maksimal dan efisien dapat
meningkatkan waktu keaktifan siswa (WKA). Misalnya dengan memanfaatkan
lingkungan, barang-barang bekas dan segala peralatan yang ada di sekolah . Murid
yang mempunyai kemampuan yang lebih tinggi dapat dimanfaatkan sebagai tutor
serta guru harus mampu memanfaatkan waktu secara efisien agar waktu tidak
terbuang dengan sia-sia.
e. Guru harus membiasakan murid untuk selalu mandiri. Kemampuan murid untuk
belajar mandiri akan memungkinkan guru PKR mengelola pembelajaran secara lebih
baik sehingga kadar waktu keaktifan siswa menjadi lebih tinggi.
5. Saya pernah melaksanakan pembelajaran kelas rangkap, waktu itu saya menggantikan
tugas guru yang sedang ijin karena bersamaan dengan mengikuti diklat, jadi saya
yang menggantikannya. Saya lebih ke pembelajaran yang bergilir dimana saya harus
mengajar dua kelas yang berbeda secara bergantian. Waktu itu kelas yang saya ajar
adalah kelas 2 dan kelas 5. Hasil pembelajaran dengan pendekatan seperti ini tentunya
berbeda dengan guru hanya fokus mengajar pada satu kelas saja. Pembelajaran yang
dilakukan secara bergilir hasilnya tentu kurang maksimal dibandingkan dengan guru
yang mengajar satu kelas saja. Terutama jika guru tersebut harus secara bergiliran
mengajar dua kelas rendah sekaligus. Kelas rendah lebih membutuhkan perhatian
sehingga guru harus selalu mendampingi mereka dalam proses pembelajaran. Jika
guru dalam waktu bergantian harus meningggalkan ruangan kelas untuk mengajar
kelas lain, kebanyakan siswa kelas sebelumnya akan keluar ruangan dan cenderung
ramai. Tetapi berbeda untuk kelas tinggi yang cara berpikirnya sudah lebih matang
dan tingkat kedewasaannya juga sudah lebih berkembang. Kelas tinggi lebih memiliki
rasa tanggungjawab dibandingkan dengan kelas rendah. Sehingga jika guru harus
mengajar kedua kelas secara bergantian, mereka lebih bisa kondusif dan tidak gaduh.
Saya memberikan pesan sebelum meninggalkan kelas untuk mengajar ke kelas yang
lain yaitu ketika saya masuk kembali ke kelas harus ada laporan perkembangan
kegiatan belajar mengerjakan tugas selama saya tinggal.