Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN

TUGAS REKAYASA SUNGAI


“HIDROMETRI SUNGAI”

Dosen:

ANTON ARIYANTO, M.Eng

Disusun Oleh:

FITRA HADI PRATAMA

NIM : 1713008

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PASIR PENGARAIAN
KABUPATEN ROKAN HULU
T.A 2019/202
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Allah yang telah memberikan rahmat dan karunia -
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Rekayasa Sungai ini dengan
cukup baik.

Dalam penulisan makalah ini, penulis membahas tentang Hidrometr i


Sungai.

Rasa terima kasih diucapkan kepada dosen pembimbing yang telah


membimbing penulis dalam penyusunan makalah ini. Dan juga diucapkan terima
kasih kepada teman-teman serta keluarga yang telah ikut membantu dalam
penyelesaian makalah ini.

Penulis menyadari dalam penyusunan makalah ini masih banyak terdapat


kekurangan, untuk itu penulis mengharapkan kritikan dan saran yang membangun
demi kesempurnaan makalah ini di masa mendatang.

Semoga tugas makalah Rekayasa Sungai ini bermanfaat bagi rekan-rekan


mahasiswa teknik sipil umumnya dan juga bagi penulis sendiri khususnya.

Rambah Utama, 29 April 2020

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..............................................................................................

DAFTAR ISI .............................................................................................................

BAB I. PENDAHULUAN ........................................................................................

1.1 Latar Belakang.............................................................................................

1.2 Rumusan Masalah .......................................................................................

1.2 Tujuan ..........................................................................................................

BAB II. PEMBAHASAN .........................................................................................

1.1 Pengertian Hidrometri Sungai .....................................................................

1.2 Pengukuran Geodetik ..................................................................................

1.3 Pengukuran Tinggi Muka Air......................................................................

1.4 Konsep Suatu Pengukuran Hidrometri ........................................................

1.5 Tujuan Survei Hidrometri............................................................................

1.6 Karakter Survei............................................................................................

BAB III. KESIMPULAN .........................................................................................

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN SOAL

JAWABAN POIN 1, 2 DAN


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sungai merupakan bagian terendah di permukaan bumi dalam bentuk alur


memanjang dari hulu menuju hilir. Sungai juga merupakan sistem alur alam yang
dapat terdiri dari satu atau lebih alur-alur yang bertemu atau memanjang. Bentuk
ataupun sifat tiap sungai berbeda-beda sehingga perilaku sungai hanya dapat
dipahami dengan baik apabila disertai dengan pengamatan-pengamatan dan
pengukuran-pengukuran yang dicatat untuk dipakai sebagai data empirik. Bagian
dari hidrologi yang membahas tentang pengukuran air dan pengumpulan data untuk
analisis hidrologi disebut hidrometri.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan Latar Belakang tersebut, maka rumusan masalahnya adalah :

1. Apa itu Hidrometri Sungai?


2. Apa saja macam-macam pengukuran sungai?

1.2 Tujuan

Adapun tujuan dari rumusan masalah di atas adalah :


1. Untuk mengetahui apa itu Hidrometri Sungai
2. Untuk mengetahui macam-macam pengukuran sungai
BAB II
PEMBAHASAN

1.1 Pengertian Hidrometri Sungai

Hidrometri merupakan ilmu pengetahuan tentang cara-cara pengukuran dan


pengolahan data unsur-unsur aliran. Pada bab ini akan diberikan uraian tentang
beberapa cara pengukuran data unsur aliran meliputi tinggi muka air, debit aliran
dan kualitas air.

Pekerjaan pengukuran sungai / hidrometri sungai terdiri dari :

1. Pengukuran geodetik,
2. Pengukuran elevasi muka air,
3. Pengukuran profil kedalaman,
4. Pengukuran kecepatan air,
5. Pengukuran debit,
6. Pengukuran transport sedimen

Beberapa macam pengukuran yang lain adalah kualitas air dan salinitas
sungai sangat berkaitan dengan pemanfaatan sungai untuk keperluan industri serta
masalah pembuangan limbah cair ataupun padat ke sungai.

1.2 Pengukuran Geodetik

Survei geodetik, atau survei pemetaan, atau pemetaan Bumi, atau pemetaan
(mapping) adalah kegiatan pengukuran dalam pemetaan Bumi. Surveyor adalah
orang yang terlibat dalam survei geodetik. Pemetaan Bumi merupakan kegiatan
pengukuran, perhitungan, pendataan, dan penggambaran Bumi, khususnya
permukaan Bumi.
Proses pemetaan Bumi antara lain :

 Perencanaan pemetaan
 Pengumpulan informasi spasial
 Penyimpanan informasi spasial
 Pengolahan informasi spasial
 Penyajian informasi spasial

Untuk pengukuran geodetik sungai terdiri dari :


• Pemetaan situasi sungai
• Pengukuran tampang melintang
• Pengukuran tampang memanjang
Sesuai dengan keperluannya, pengukuran dapat mempunyai spesifikasi
yang berbeda-beda tergantung pada kebutuhan.
Pengukuran geodetik dapat dilakukan dengan menggunakan land survey
atau dengan menggunakan pengukuran Photogrammetrical mapping. Jenis
pengukuran ini akan berpengaruh kepada jenis dan jumlah peralatan yang akan
digunakan.

1.3 Pengukuran Tinggi Muka Air

Tinggi muka air (stage height, gauge height) sungai adalah elevasi
permukaan air (water level) pada suatu penampang melintang sungai terhadap suatu
titik tetap yang elevasinya telah diketahui. Tinggi muka air biasanya dinyatakan
dalam satuan meter (m) atau centimeter (cm). Fluktuasi permukaan air sungai
menunjukkan adanya perubahan kecepatan aliran dan debitnya. Pengukuran tinggi
muka air merupakan langkah awal dalam pengumpulan data aliran sungai sebagai
data dasar hidrologi.

Data tinggi muka air dapat digunakan secara langsung untuk berbagai
keperluan pembangunan, misalnya saja untuk perhitungan pengisian air pada
waduk, menentukan perubahan kedalaman aliran dari waktu ke waktu untuk
keperluan transportasi air, perencanaan pembangunan fisik di daerah dataran banjir
dan untuk keperluan lainnya.

Untuk keperluan analisa hidrologi, data tinggi muka air digunakan sebagai
dasar perhitungan debit setelah dibuat hubungan antara tinggi muka air dan debit
hasil pengukuran debit yang dilakukan secara berkala, yang mencakup pengukuran
debit pada muka air rendah sampai tinggi. Dengan demikian ketelitian dalam
perhitungan data debit juga tergantung daripada ketelitian pengukuran tinggi muka
air.

Pengukuran tinggi muka air dapat dilaksanakan dengan cara manual


menggunakan alat duga air biasa (non recording gauges) dan atau cara otomatis
menggunakan alat duga air otomatik (recording gauges) yang dipasang pada suatu
pos duga air sungai. Untuk keperluan pendataan aliran sungai yang memerluka n
waktu dengan periode panjang, maka pengukuran tinggi muka air dari suatu pos
duga air harus menggunakan alat duga air otomatik.

Gambar Sketsa Pengukuran Datum Tinggi Muka Air


Prinsip : Sebuah pelampung diikat pada kabel alat perekam, dibagian ujung lainnya
diikat pemberat. Pelampung diletakkan pada sebuah sumur dan pelampung akan
mengikuti perubahan tinggi muka air. Pergerakan vertikal ini kemudian ditransfer
menjadi pergerakan horisontal pena tulis alat tersebut. Pena tulis kemudian
merekam pergerakan ini pada kertas perekam berupa kurva pasang surut.

Gambar Alat ukur Tinggi Muka Air Otomatis

Keuntungan :

 Dapat diperoleh sebuah Gambar yang akurat, karena skala vertikal dan
horizontal dapat diatur.
 Dapat diperoleh rekaman yang tak terputus sampai maksimum 4 bulan.
 Dapat merekam tinggi muka air maksimum tertinggi dan terendah kedalam
kertas.

Kerugian:

 Diperlukan bangunan yang cukup mahal untuk alat perekam dan sumur
pelampung.
 Kedalaman sumur pelampung harus cukup dalam sehingga dapat mencakup
tinggi muka air yang terendah.
Aplikasi:

Jika dipasang permanen pada daerah pasang surut maupun daerah tanpa pengaruh
pasang surut, Alat ukur dapat digunakan untuk mengukur pergerakan vertikal
pasang surut untuk keperluan analisa pasang surut dan perhitungan MSL.

PENGUKURAN TINGGI MUKA AIR CARA MANUAL

Pengukuran tinggi muka air cara manual dilaksanakan dengan membaca


elevasi permukaan air yang tertera pada alat duga air biasa yaitu alat duga air yang
tidak dengan sendirinya dapat bekerja secara otomatis dalam mencatat fluktuas i
muka air berdasarkan fungsi waktu. Pengukurannya dilakukan oleh seorang
pengamat secara teratur setiap harinya, minimal dilakukan tiga kali setiap harinya
yaitu jam 07.00 pagi, jam 12.00 siang dan 17.00 sore hari waktu setempat, apabila
diperlukan frekuensi pengukurannya dapat ditambah, terutama selama terjadi banjir
agar data muka airnya lebih lengkap. Banyaknya pengukuran tinggi muka air setiap
harinya tergantung dari banyaknya faktor, antara lain :

1. besarnya fluktuasi muka air;


2. tersedianya dana untuk honor pengamat, dan
3. ketelitian yang diinginkan.

Pengamat secara teratur harus melaporkan datanya kepada instansi


hidrologi yang berwenang. Pelaporan harian dapat dilaksanakan menggunaka n
telepon atau teletype, apabila
datanya sangat segera diperlukan. Pelaporan bulanan atau mingguan, data muka air
dapat dikirim melalui kantor pos terdekat atau diambil setiap tiga bulan sekali oleh
petugas.

Gambar Staff Gauge

Tinggi muka air setiap jam diamati secara manual oleh operator (pencatat)
dan dicatat pada suatu formulir pengamatan pasang surut. Pada palem dilukis tanda-
tanda skala bacaan. Pencatat akan menuliskan kedudukan tinggi muka air laut
relatif terhadap palem pada jam-jam tertentu sesuai dengan skala bacaan yang
tertulis pada palem. Muka air laut yang relatif tidak tenang membatasi kemampuan
pencatatan dalam menaksir bacaan skala. Walaupun demikian, cara ini cukup
efektif untuk memperoleh data pasang surut dengan ketelitian hingga sekitar 2,5
cm. Tinggi palem disesuaikan dengan karakter tunggang air pada wilayah perairan
yang diamati pola pasang surutnya, yang biasanya sekitar 4 hingga 6 meter.

Pengukuran tinggi muka air cara manual dengan menggunakan alat duga air biasa
mempunyai beberapa kelebihan, antara lain :

1. mudah dalam memasang peralatannya, dan


2. biaya untuk pemasangan, operasi dan pemeliharaannya lebih murah
dibanding pengukuran tinggi muka air cara otomatik.

Disamping itu, pengukuran tinggi muka air cara manual dengan


menggunakan alat duga air biasa juga mempunyai beberapa kelemahan, antara lain
kebenaran data tergantung daripada pengamat (kesalahan pembacaan, pencatatan
atau juga pemalsuan data mempunyai kemungkinan lebih besar).

1.4 Konsep Suatu Pengukuran Hidrometri

Suatu survei yang direncanakan dengan baik akan berusaha untuk menjaga
efektifitas, efisiensi dan mutu hasil survei. Tiga karaketer ini dapat dicapai dengan
perencanaan survei yang sistematis dan realistis. Sistematis berarti semua kegiatan
terorganisir dan saling mendukung satu dengan yang lain untuk mewujudkan suatu
tujuan survei yang terumuskan dengan jelas. Oleh karena itu penjelasan berikut ini
akan dimulai dengan mengulas pengaruh tujuan dan kedudukan survei hidrometr i
pada kerangka kegix`atan yang melingkupinya.

Ringkasan:
Karakter survei:
1. Efektif
2. Efisien
3. Hasil berkulitas
Diperlukan perencanaan yang
1. Sistematis
2. Realistis
Sistematis: Unsur-unsur kegiatan terorganisir sehingga
1. Saling mendukung
2. Terarah untuk mencapai tujuan yang jelas
1.5 Tujuan Survei Hidrometri
Pada umumnya suatu survei hidrometri terkait dengan suatu keperluan
perencanaan atau perancangan bangunan air untuk berbagai keperluan seperti
pengamanan tebing sungai atau pantai, fasilitas pelabuhan dll. serta studi atau
evaluasi keadaan hidrodinamika atau hidro-oceanografi di kawasan pantai atau
sungai. Oleh karena itu tujuan suatu survei hidrometri diturunkan dari keperluan
penyediaan data untuk keperluan-keperluan tersebut di atas.

Pada suatu kegiatan perencanaan bangunan air diperlukan data masukan


yang di antaranya adalah data lapangan. Perencanaan bangunan air untuk
melindungi tebing dapat diartikan suatu persiapan pengamanan dalam jangka waktu
yang panjang dapat pula merupakan suatu perencanaan pengamanan yang harus
segera dilaksanakan dalam jangka pendek.

Perencanaan pengamanan tebing sungai atau pantai jangka panjang pada


umumnya ditujukan sebagai upaya perencanaan pengamanan tebing sungai atau
pantai secara menyeluruh yang melihat kemungkinan-kemungkinan perubahan
yang disebabkan oleh intervensi manusia di masa yang akan datang. Perencanaan
pengamanan tebing sungai atau pantai jangka pendek adalah perencanaan perlakuan
tebing yang harus segera diberikan kepada suatu tebing sungai atau daerah pantai
karena terjadinya suatu perubahan oleh adanya bencana alam atau interve ns i
manusia.

1.6 Karakter Survei


Penekanan pada perlunya memberakan dua orientasi perencanaan tersebut
dikarenakan perbedaannya mempengaruhi sifat pengumpulan data keadaan sungai
atau pantai. Dari segi akademis barangkali kebutuhan akan data dapat sama tetapi
dari segi keperluan praktis terdapat hal-hal yang mempengaruhi pertimbanga n
kebutuhan data seperti urgensi, signikansi, kemampuan pembiayaan, kemampuan
teknologi, kesiapan tenaga surveyor, dll.

Survei untuk perencanaan pengamanan jangka panjang menekankan pada


kelengkapan data hidrodinamika, akurasi dan penyimpanan data yang sistematis.
Survei untuk perencanaan pengamanan jangka pendek tidak harus terlalu lengkap
dan bergantung pada masalah yang dominan yang sedang dihadapi. Oleh karena
itu, suatu survei hidrometri yang dapat mempunyai satu, dua atau lebih tujuan,
memerlukan informasi penggunaan data yang akan diukur. Dengan demikian
konsentrasi survei akan sesuai dengan keperluan data metode pengamanan yang
dilakukan. Survei untuk perencanaan pengamanan tebing sungai atau pantai jangka
panjang sebaiknya merupakan survei dengan tujuan banyak sehingga usaha dan
biaya yang dikeluarkan mempunyai nilai ekonomis yang lebih tinggi.

Observasi rutin dalam jangka waktu yang panjang seperti monitor ing
elevasi muka air, tinggi dan periode gelombang datang serta kecepatan dan arah
angin adalah contoh bagian dan survei jangka panjang. Pengukuran yang lebih sulit
dilakukan seperti arus pantai, transpor sedimen sejajar pantai pada umumnya
dilakukan untuk program-program khusus baik untuk keperluan monitor ing
keadaan pantai sebelum atau sesudah pembangunan suatu bangunan pantai ataupun
untuk keperluan penelitian ilmiah.
BAB III
KESIMPULAN

1. Hidrometri merupakan ilmu pengetahuan tentang cara-cara pengukuran dan


pengolahan data unsur-unsur aliran. Pada bab ini akan diberikan uraian tentang
beberapa cara pengukuran data unsur aliran meliputi tinggi muka air, debit
aliran dan kualitas air.
2. Pekerjaan pengukuran sungai / hidrometri sungai terdiri dari :
 Pengukuran geodetik,
 Pengukuran elevasi muka air,
 Pengukuran profil kedalaman,
 Pengukuran kecepatan air,
 Pengukuran debit,
 Pengukuran transport sedimen
3. Karakter survei:

 Efektif
 Efisien
 Hasil berkulitas
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN SOAL DAN JAWABAN
1. Jelaskan survey apa saja yang di lakukan pada sungai ?

Jawab :

SURVEY HIDROGRAFI
Survei hidrografi (Hidrographic Surveying) yaitu pengukuran untuk
memperoleh gambar permukaan dasar laut dll, selain itu terdapat juga pekerjaan
pengukuran untuk mengetahui kecepatan arus sungai dan arus laut. Jenis survei
hidrografi berdasarkan wilayahnya adalah :
 Survei Tepi Pantai
 Survei Perairan Pantai
 Survei Lepas Pantai
Kegiatan ini diperuntukkan mendapatkan data seperti:
 Kedalaman sungai/laut
 Kondisi permukaan laut atau sungai
 Mengetahui topografi perairan

SURVEY TOPOGRAFI
Survey topografi adalah survey yang bertujuan untuk mencari infor mas i
permukaan tanah. Informasi tersebut dapat berupa tinggi rendah hingga keadaan
fisik dan posisi suatu benda, baik yang berupa alamiah maupun buatan manusia,
di permukaan lahan yang akan dipetakan. Survey ini sangat berguna dalam
pembuatan peta topografi. Survey topografi biasa dilakukan pada pekerjaan
konstruksi.
Survey topografi umumnya dilakukan pada bidang datar, dengan
mengabaikan kelengkungan bentuk bumi (dengan melakukan perhitunga n
menggunakan suatu rumus) karena (biasanya) kelengkungan bentuk buminya
kecil.

2. Coba jelaskan apa fungsi dari bangunan sunngai berupa krip ?


Jawab :
Krib adalah bangunan yang dibuat mulai dari tebing sungai kearah tengah, guna
mengatur arus sungai dan tujuan utamanya adalah :
1) Mengatur arah arus sungai,
2) Mengurangi kecepatan arus sungai sepanjang tebing sungai,

3) Mempercepat sedimentasi,

4) Menjamin keamanan tanggul atau tebing terhadap gerusan,

5) Mempetahankan lebar dan kedalaman air pada alur sungai,

6) Mengonsentrasikan arus sungai dan memudahkan penyadapan.

Tujuan dari pengaturan alur sungai antara lain adalah sebagai berikut :
1. Mengatur aliran sungai sedemikian rupa sehingga pada waktu banjir air
dapat mengalir dengan cepat dan aman,
2. Mengatur kecepatan aliran sungai yang memungkinkan adanya
pengendapan dan pengangkutan sedimen dengan baik,
3. Mengarahkan aliran ke tengah alur sungai agar tebing sungai tidak terkikis,
Mengarahkan aliran sungai sehingga dapat dipergunakan untuk pelayaran.
3. jelaskan apa perbedaan dari impermeabel krip dan permeable krip sertakan
contoh masing- masing
jawab :
a. Krib Permeable
Pada tipe permeable, air dapat mengalir melalui krib. Bangunan ini akan
melindungi tebing terhadap gerusan arus sungai dengan cara meredam
energy yang terkandung dalam aliran sepanjang tebing sungai dan
bersamaan dengai itu mengndapkan sendimen yang terkandung dalam
aliran

b. Krib Impermeable
Krib dengan konstruksi tipe impermeable disebut juga krib padat atau krib
tidak lolos air, sebab air sungai tidak dapat mengalir melalui tubuh krib.
Bangunan ini digunakan untuk membelokkan arah arus sungai dan
karenanya sering terjadi gerusan yang cukup dalam di depan ujung krib atau
bagian sungai di sebelah hilirnya. Untuk mencegah gerusan, di
pertimbangkan penempatan pelindung dengan konstruksi fleksibel seperti
matras atau hamparan pelindung batu sebagai pelengkap dari krib padat.
Dari segi konstruksi, terdapat beberapa jenis krib impermeable misalnya
brojong kawat, matras dan pasangan batu.
c. Krib Semi Permeable
Pada tipe permeable, air dapat mengalir melalui krib. Bangunan ini akan
melindungi tebing terhadap gerusan arus sungai dengan cara meredam
energy yang terkandung dalam aliran sepanjang tebing sungai dan
bersamaan dengai itu mengndapkan sendimen yang terkandung dalam
aliran. Krib permeable terbagi dalam beberapa jenis, antara lain jenis tiang
pancang, rangka pyramid, dan jenis rangka kotak. Krib permeable disebut
juga dengan krib lolos air. Krib lolos air adalah krib yang diantara bagian-
bagian konstruksinya dapat dilewati aliran, sehingga kecepatannya akan
berkurang karena terjadinya gesekan dengan bagian konstruksi krib tersebut
dan memungkinkan adanya endapan angkutan muatan di tempat ini.

Anda mungkin juga menyukai