Anda di halaman 1dari 3

Nama : Aufa Karima

Kp :J
NRP : 110119088
No. Absen : 10
TUGAS UTS FARMAKOLOGI TOKSIKOLOGI I
1. Jelaskan prinsip mekanisme aksi obat !
Pada prinsipnya mekanisme aksi obat adalah proses farmakodinamika obat yaitu
pengaruh obat terhadap tubuh sehingga terjadi perubahan fisiologi tubuh,baik
yang bersifat menguntungkan seperti menurunkan tekanan darah tinggi ,
menurunkan kadar glukosa darah yang tinggi, maupun efek yang merugikan
antara lain seperti reaksi gagal ginjal atau reaksi syok anafilaktik. Oleh karena
itu, farmakodinamika merupakan main subyect atau topik utama dalam
mempelajari ilmu farmakologi. Mengingat faktor yang mempengaruhi efek obat
sangat kompleks, maka efek yang terjadi juga sangat variatif, seperti efek
terapetik, efek samping dan efek toksik yang tidak dikehendaki serta interaksi
obat dengan obat lain ketika bersama-sama di dalam tubuh.

2. Jelaskan yang dimaksud dengan aksi obat ,interaksi obat, potensi obat, efikasi
obat, toleransi obat, takifilakasi obat, depedensi obat ?
a. aksi obat : aksi obat adalah proses farmakodinamika obat yaitu pengaruh
obat terhadap tubuh sehingga terjadi perubahan fisiologi tubuh,baik yang
bersifat menguntungkan seperti menurunkan tekanan darah tinggi ,
menurunkan kadar glukosa darah yang tinggi, maupun efek yang merugikan
antara lain seperti reaksi gagal ginjal atau reaksi syok anafilaktik.
b. interaksi obat : Interaksi obat terjadi apabila dua atau lebih obat diberikan
secara bersama-sama atau efek obat yang terjadi apabila diberikan pada
penderita dengan kondisi di luar normal. Untuk memahami tentang obat
tertentu yang memiliki efek terapi, untuk memprediksi akan terjadinya efek
samping atau efek yang tidak dikehendaki serta berusaha menghindari jenis
obat yang apabila dikombinasikan dengan obat lain akan bermasalah
terhadap efeknya. Hasil dari interaksi obat ini dapat merupakan penurunan
respon (efek antagonisme) atau peningkatan efek (sinergisme).
c. Potensi obat : Potensi obat berkaitan dengan kekuatan ikatan obat dengan
reseptor, dan ikatan tersebut merupakan refleksi dari afinitas obat terhadap
reseptornya. Semakin poten suatu obat maka semakin kecil kadar yang
dibutuhkan untuk berikatan dengan reseptor untuk menimbulkan respon.
Respon yang ditimbulkan dapat merupakan respon agonis atau antagonis
yang bersifat hambatan terhadap respon agonis. Potensi obat terhadap yang
lain ditentukan berdasarkan atas perbandingan dosis yang diperlukan (dosis
yang berbeda) sehingga menghasilkan respon yang sama.
d. Toleransi obat : suatu kondisi dimana untuk mendapatkan efek farmakologi
normal dibutuhkan dosis yang lebih besar dibandingkan dengan dosis normal
sebelumnya.
e. Efikasi obat : Efikasi obat apabila obat yang berikatan dengan reseptor
mampu menginaktivasi sehingga menghasilkan suatu respon yang maksimal.
Toleransi obat suatu kondisi dimana untuk mendapatkan efek farmakologi
normal dibutuhkan dosis yang lebih besar dibandingkan dengan dosis
normal sebelumnya.
f. Takifilaksis obat : Toleransi pada pemakaian suatu obat terjadi dalam jangka
waktu singkat, hanya dengan satu atau dua kali penggunaannya sudah
terjadi efek toleransi.
g. depedensi obat : Dependensi obat merupakan suatu fenomena perilaku yang
disebabkan oleh penggunaan obat secara kronis dengan dosis yang
berlebihan yang tidak semestinya, sehingga terjadi efek yang deleterious.

3. Apa yang dimaksud dengan efek adregenik, efek dopaminergik, efek koligernik ?
a. efek adregenik : Efek adrenergik yaitu transmitter NE akan berinteraksi
dengan reseptor adrenergik kemudian terjadi perubahan fisiologi dan efek
yang ditimbulkannya. Dapat terjadi dengan cara aktivasi atau inhibisi reseptor
adrenergik. Transmitter DA yang berinteraksi dengan reseptor adrenergik
juga disebut Efek adrenergik. Efek adrenergik bergantung pada organ dimana
reseptor tersebut berada. Reseptor adrenergik terdapat di berbagai organ
otonom seperti pad otot polos kardiovaskular, ginjal, sistem respirasi, sistem
pencernaan, organ genetalia, organ reproduksi,dan lain-lain.
b. Efek dopaminergic : transmitter DA akan berinteraksi dengan reseptor
dopaminergik kemudian terjadi perubahan fisiologi dan efek yang
ditimbulkannya.
c. Efek kolinergik : interaksi asetilkolin endogen dengan reseptornya akan
menghasilkan efek, yang terdiri dari efek muskarinik dan efek nikotinik.

4. Jelaskan indikasi klinis obat golongan andrenergik ?


indikasi klinis pada golongan adrenergic didasarkan pada mekanisme aksi obat ,
efek samping , dan toksisitasnya serta interaksi obat dengan obat lain, dengan
makanan-makanan atau pada kondisi khusus penderita. Hal ini ditunjukkan untuk
gangguan pada system kardiovaskular , gangguan pada system saraf pusat
serta depresi, gangguan respiratori, gastrointestinal dan juga gangguan
genitourin.

5. Jelaskan indikasi klinis obat golongan kolinergik !


indikasi klinisnya pada gangguan respiratori, GIT atau pencernaan, myasthenia
gravis, penyakit Parkinson, dimensia alzheimer dan vomniting. Yang didasarkan
pada mekanisme aksi obat , efek samping , dan toksisitasnya serta interaksi obat
dengan obat lain, dengan makanan-makanan atau pada kondisi khusus
penderita

6. Kenapa obat kolinergik dapat digunakan untuk terapi dimensia Alzheimer ?


dimensia Alzheimer antara lain diakibatkan oleh hilangnya kemampuan neuron
secara permanen , penyusutan sel sel otak, kemampuan kholinergik di nucleus
pada batang hilang, kadar/ jumlah ChAT di area hipokampus sangat minimum
serta terjadi penurunan reseptor nikotinik yang signifikan di daerah kortek pada
system saraf pusat. Untuk itu digunakan farmakoterapi dengan obat antiinflamtori
. obat antiinflamatori bermanfaat untuk menghambat jalur amiloidogenik
sehingga pembentukan atau mutasi gen protein dapat dicegahanti oksidan untuk
menghambat progress dimensia. Pada terapi aawal dapat digunakan precursor
AcH yaitu kholin dan lechitin. Apabila penggunaan precursor tidak efektif maka
dapat digunakan pbat kolinergik selanjutnya. Donepensilmeruakan inhibitor asetil
kholinesterase yang dapat meningkatkan aktivitas asetilkholin. Enzim ini
berfungsi dalam degradasi asetilkholin (AcH) menjadi asetil dan gugus kholin.
Hambatan lisis AcH tersebut menyebabkan aksinya dalam tubuh meningkat dan
lebih lama.

7. Jelaskan mana yang lebih efesien untuk terapi Parkinson antara golongan
andrenergik, dopaminergic, dan kolinergik.!
trikheksilfenedil (THP atau benzheksol ), benztropin dan biperidin merupakan
pbat pilihan untuk terapi Parkinson atau sindrom serupa Parkinson oleh akibat
pemakaiaanobat anti psikotik . system dopaminergic selalu dalam kondisi
seimbang dengan system kolinergik. Pada penyakit Parkinson terjadi defesiensi
aliran dopaminergic dari substania nigra menuju sstriatum, sehingga
menyebabkan terjadinya ekses efek kolinergik.yang berakibat oada gangguan
hipereksitasi dengan gejala tidak normalaan aktivitas motoric yang parah atau
dikenal dengan tremor. Antagonis muskarinik seperti triheksifenedil dan
benztropin bermanfaat untuk mengatasi gejala awal pada gangguan Parkinson
tersebut atau digunakan sebagai penunjang bagi obat lain seperti L-dopa.

8. Apa yang dimaksud dengan obat indeks terapi sempit dan contoh !
obat indeks terapi sempit adalah obat yang bersifat toksik mana kala indeks
terapinya dan keamaanan nya rendah atau kecil. Contohnya : fenitoin , teofilin,
digoksin dan antibiotic aminoglikosida.

Anda mungkin juga menyukai