Anda di halaman 1dari 5

Pendahuluan

Seluruh makhluk hidup memiliki struktur penyusun pentingdan sangat mendasar dan struktur ini me
rupakan komponenutama dalam proses pewarisan sifat dari induk kepad turunannyayang biasa dise
but dengan substansi hereditas.Dan komponenutama itu ialah DNA dan NA maka komponen inilah 
men!adiproses dasar untuk menentukan atau sebagai media dalampewarisan sifat dan dalam hal ini 
DNA meiliki peran yang "ukupbanyak salah satunya pada SINTESIS PROTEIN.

Maka dari itu padakesempatan kami membahas tentang

Protein merupakan bahan yang sangat penting bagi struktur dan fungsi sel-sel makhluk hidup.
Contohnya, protein struktural digunakan sebagai penyusun membran sel, sedangkan protein
fungsional (misalnya, enzim) digunakan sebagai biokatalisator untuk berbagai proses sintesis dari sel.
Protein tersusun atas satu atau lebih rantai polinukleotida. Polinukleotida tersusun atas beberapa
peptide. Adapun peptida tersusun atas banyak asam amino.

Sintesis protein menggunakan kombinasi berbagai jenis asam amino untuk menghasilkan beragam
jenis protein yang berbeda. Diperlukan bahan dasar berupa 20 macam asam amino, pelaksana
berupa mRNA, tRNA, dan rRNA; sumber energi berupa ATP; dikatalis oleh enzim polimerase.

Ada banyak tahapan antara ekspresi genotip ke fenotip.Gen-gen tidak dapat langsung begitu saja
menghasilkan fenotip-fenotip tertentu misalnya warna hijau, bentuk biji yang lonjong, atau celah
pada dagu.fenotip suatu individu ditentukan oleh aktivitas enzim.enzim yang berbeda akan
menimbulkan fenotip yang berbeda.Perbedaan satu enzim dengan enzim lainnya ditentukan oleh
jumlah jenis dan susuna asam amino penyusu protein enzim. Pembentukan asam amino tersebut
ditntukan oleh gen atau DNA.

Ekspresi gen merupakan proses di mana informasi yang dikode di dalam gen diterjemahkan menjadi
urutan asam amino selama sintesis protein.Ekspresi gen  merupakan sintesis protein yang terdiri dari
dua tahap.tahap pertama, urutan rantai nukleotida template ( cetakan) dari suatu DNA untai
molekul RNA. Proses ini disebut transkripsi dan berlangsung dalam inti sel. Tahap kedua, merupakan
sintesis polipeptida dengan urutan spesifik berdasarkan rantai RNA yang di buat pada tahapan
pertama.Proses ini disebut translasi.Proses tersebut membutuhkan pengikat dan pergerakan
ribosom di sitoplasma pada sepanjang rantai RNA untuk menterjemah urutan nukleotida rantai RNA
tersebut menjadi urutan asam amino untuk membentuk rantai polipeptida. Pada proses ini
digunakan istilah penerjemah karena bahasa pada nukleotida RNA diterjemahkan menjadi bahasa
baru, yaitu bahasa asam amino suatu protein. Maka dalam makalah ini akan dijelaskan secara lebih
terperinci lagi tentang sintesis protein.

Replikasi : proses perbanyakan bahan genetik (genom : DNA dan RNA)

Proses yg mengawali pertumbuhan sel


Replikasi akan diikuti oleh pembentukan sel-sel anakan yg membawa duplikat bhn genetik hasil
replikasi.

Komposisi bahan genetik sel anakan sangat identik dengan komposisi genetik sel induk. Fungsi
replikasi ini merupakan fungsi genotipik.

Kesalahan dlm replikasi bhn genetik dpt mengakibatkan perubahan pd sifat sel-sel anakan

Perbedaan struktural molekul bahan genetik (DNA) menyebabkan perbedaan mekanisme replikasi
pada prokariot dan eukariot

Replikasi pd prokariot dimulai dari satu situs awal replikasi (ORI) dan berlangsung ke dua arah
menuju daerah terminasi Replikasi pd eukariot dimulai dari banyak ORI, bergerak ke dua arah

Gambar Replikasi DNA


Sumber: http://www.forumsains.com/biologi/bagaimana-dna-mengatur-sifat/

Ada 3 hipotesis mengenai replikasi DNA yaitu semikonservatif, konservatif dan dispersif

Hipotesis semikonservatif : setiap molekul untai ganda DNA anakan terdiri atas satu untai-tunggal
DNA induk dan satu untai tunggal DNA hasil sintesis baru.

Konservatif : DNA untai ganda induk tetap bergabung sedangkan kedua untaian DNA anakan terdiri
atas molekul hasil sintesis baru.
Dispersif : molekul DNA induk mengalami fragmentasi sehingga DNA anakan terdiri atas campuran
molekul lama (induk) dan molekul hasil sintesis baru

Sumber: http://dc383.4shared.com/doc/xpuHcay6/preview.html/

Diantara ketiga cara replikasi DNA yang diusulkan tersebut, hanya cara semikonservatif yang dapat
dibuktikan kebenarannya melalui percobaan yang dikenal dengan nama sentrifugasi seimbang dalam
tingkat kerapatan atau equilibrium density-gradient centrifugation.

Model replikasi semikonservatif memberikan gambaran bahwa untaian DNA induk berperan sbg
cetakan (template) bagi pembentukan untaian DNA baru . Dengan demikian, salah satu bagian yg
sangat penting dlm proses replikasi DNA adalah denaturasi awal untaian DNA yg mrpk proses
enzimatis. Denaturasi awal terjadi pd bagian DNA yg disebut ORI. Untaian DNA membuka
membentuk struktur yg disebut garpu replikasi (replication fork).

Garpu replikasi akan bergerak sehingga molekul DNA induk membuka secara bertahap . Masing-
masing untaian DNA yang sudah terpisah, berfungsi sebagai cetakan untuk penempelan nukleotida-
nukleotida yg akan menyusun molekul DNA baru. Sekuens basa nitrogen DNA baru sesuai dengan
sekuens basa cetakan DNA komplementernya.

Replikasi DNA berlangsung dlm tahapan : 1) denaturasi (pemisahan) untaian DNA induk; 2).
peng”awal”an (inisiasi) sintesis DNA; 3). Pemanjangan untaian DNA; 4). Ligasi fragmen DNA; 5)
peng”akhir”an (terminasi) sintesis DNA.
Sintesis untaian DNA yg baru akan dimulai segera setelah ke dua untaian DNA induk terpisah
membentuk garpu replikasi. 

Pemisahan dilakukan oleh enzim DNA helikase. 

Kedua untaian DNA induk menjadi cetakan dlm orientasi 5’-P ke arah 3’-OH 

Jadi, ada dua untaian DNA cetakan yg orientasinya berlawanan 

Garpu replikasi akan membuka secara bertahap 

Sintesis untaian DNA baru yang searah dg pembukaan garpu replikasi akan dpt dilakukan dilakukan
tanpa terputus (kontinyu) : untaian DNA awal (leading strand) 

Sebaliknya, tahap demi tahap (diskontinyu) : untaian DNA lambat (lagging strand) 

Mekanisme replikasi DNA berlangsung secara semidiskontinyu karena ada perbedaan mekanisme
dlm proses sintesis kedua untaian DNA 

Fragmen-fragmen DNA hasil replikasi diskontinyu (fragmen Okazaki) akan disambung (ligasi) dengan
enzim DNA ligase 

Polimerisasi DNA hanya dpt dimulai jika tersedia molekul primer : molekul yg digunakan untuk
mengawali proses polimerisasi untai DNA 

Primer : molekul DNA, RNA atau protein spesifik 

Pada transkripsi : tidak diperlukan primer. 

Dlm replikasi DNA in vivo, primer berupa molekul RNA berukuran 10-12 nukleotida 

In vitro, misal pada Polymerase Chain Reaction (PCR) : diperlukan DNA sebagai molekul primer 
Fungsi primer : menyediakan ujung 3’-OH yg akan digunakan untuk menempelkan molekul DNA
pertama dlm proses polimerisasi 

Sintesis RNA primer dilakukan oleh kompleks protein yg disebut primosom (primase+bbrp protein
lain) 

Diperlukan lebih dari 1 primer untuk proses sintesis pada untaian DNA lambat (lagging strand) 

Pd. prokariot, polimerisasi dikatalisis DNA polimerase III 

Dissosiasi enzim ini dari DNA cetakan terjadi saat bertemu dengan ujung 5’-P RNA primer yg
menempel pd bagian lain 

Anda mungkin juga menyukai