Anda di halaman 1dari 8

Ringkasan Mata Kuliah

SEMINAR AKUNTANSI

Artikel: PENGARUH KANDUNGGAN INFORMASI KOMPONAN LAPORAN


ARUS KAS, LABA KOTOR, DAN SIZE PERUSAHAAN TERHADAP
EXPECTED RETURN SAHAM

Dosen Pengampu: Dr. Drs. I Made Sukartha, M. Si., Ak.

KELOMPOK IX

Anggota:

Ni Komang Putri Gita Dharmayanti (1707532028)/(25)


Made Ayu Dhyani Paramita (1707532029)/(26)
Ni Kadek Resy Zelamewani (1707532030)/(27)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
2020
PENGARUH KANDUNGGAN INFORMASI KOMPONAN LAPORAN ARUS KAS,
LABA KOTOR, DAN SIZE PERUSAHAAN TERHADAP EXPECTED RETURN
SAHAM

NINNA DANIATI
SUHAIRI

UNIVERSITAS ANDALAS

RINGKASAN:
Syarat utama yang diinginkan oleh para investor untuk bersedia menyalurkan dananya
melalui pasar modal adalah perasaan aman akan investasi dan tingkat return yang akan
diperoleh dari investasi tersebut. Situasi ini mendorong investor yang rasional untuk selalu
mempertimbangkan risiko dan expected return setiap sekuritas yang secara teoritis
berbanding lurus. Semakin besar expected return maka tingkat risiko yang melekat juga
semakin besar. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat kandungan informasi komponen
laporan arus kas (arus kas operasi, investasi, dan pendanaan), laba kotor dan size perusahaan
terhadap tingkat return saham yang diharapkan (expected return) oleh investor. Skema yang
digunakan dalam penelitian ini memperhitungkan informasi laporan arus kas, laba kotor, dan
ukuran perusahaan memengaruhi secara signifikan pengembalian yang diharapkan dari
saham perusahaan.
Livnat Zarowin (1990) menemukan bahwa arus kas mempunyai hubungan yang lebih
kuat dengan return saham dibanding hubungan total arus kas dengan return. Miller dan Rock
(1985) menemukan bahwa peningkatan investasi berhubungan dengan peningkatan arus kas
masa yang akan datang dan mempunyai pengaruh positif dengan return saham pada saat
pengumuman investasi baru. Febrianto (2005) menyimpulkan bahwa angka laba kotor lebih
mampu memberikan gambaran yang lebih baik tentang hubungan laba dan harga saham yang
sangat erat pula hubungannya dengan return saham. Dan Miswanto (1999) menemukan
bhawa besar kecilnya perusahaan mempengaruhi risiko bisnis.
Metode analisis yang digunakan adalah metode statistik regresi linier berganda, uji asumsi
klasik (uji normalitas, uji otokorelasi, uji heteroskedastisitas, dan uji multikolinearitas), uji
hipotesis (uji koefisien determinasi (adjusted r square) dan uji signifikansi parameter
individual (uji statistik t))

1
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa arus kas dari aktivitas investasi, laba kotor, dan
size perusahaan berpengaruh signifikan terhadap expected return saham. Sedangkan, arus kas
dari aktivitas operasi tidak menunjukkan pengaruh yang signifikan terhadap expected return
saham. Dalam menentukan expected return dari investasinya, investor juga menggunakan
informasi arus kas operasi, laba kotor, dan size perusahaan sebagai ukuran kinerja dan
menilai prospek perusahaan dimasa depan.

A. MOTIVASI PENELITIAN
Untuk memperoleh bukti empiris mengenai adanya pengaruh kandungan informasi
komponen arus kas, laba kotor, dan size perusahaan terhadap expected return saham.

B. MASALAH PENELITIAN
1. Apakah informasi laporan arus kas dari aktivitas operasi berpengaruh terhadap
expected return saham?
2. Apakah informasi laporan arus kas dari aktivitas investasi berpengaruh terhadap
expected return saham?
3. Apakah informasi laporan arus kas dari pendanaan berpengaruh terhadap expected
return saham?
4. Apakah informasi laba kotor berpengaruh terhadap expected return saham?
5. Apakah size perusahaan berpengaruuh terhadap expected return saham?

C. LANDASAN TEORI
Penelitian ini dilandasi oleh signaling theory, menunjukkan adanya asimetri informasi
antara manajemen perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan
informasi. Miller dan Rock (1985) dengan signaling theory menjelaskan bahwa pasar
akan bereaksi negatif terhadap pengumuman pendanaan dari kas karena akan
berpengaruh terhadap arus kas dari operasi yang lebih rendah untuk masa yang akan
datang, selain itu juga terdapat sinyal lain yang berpengaruh terhadap arus kas dari
pendanaan yaitu perubahan dividen yang sangat erat hubungannya dengan return saham.

D. HIPOTESIS
Aktivitas operasi adalah aktivitas penghasil utama pendapatan perusahaan dan
aktivitas yang berasal dari transaksi dan peristiwa lain yang mempengaruhi penetapan

2
laba atau laba bersih, dan indikator apakah operasi perusahaan dapat menghasilkan kas
yang cukup untuk melunasi pinjaman ataupun membayar dividen. Maka:
H1: Perubahan arus kas dari aktivitas operasi berpengaruh terhadap expected return
saham
Aktivitas investasi adalah aktivitas yang menyangkut perolehan atau pelepasan aktiva
tetap serta investasi lain yang tidak termasuk dalam setara kas. Aktivitas investasi
mencerminkan pegeluaran kas sehubungan dengan sumber daya yang bertujuan untuk
menghasilkan pendapatan dan arus kas masa depan. Maka:
H2: Perubahan arus kas dari aktivitas investasi berpengaruh terhadap expected return
saham
Aktivitas pendanaan adalah aktivitas yang mengakibatkan perubahan dalam jumlah
serta komposisi ekuitas dan pinjaman perusahaan. Arus kas pendanaan berguna untuk
memprediksi klaim terhadap arus kas masa depan oleh para pemasok modal perusahaan.
Maka:
H3: Perubahan arus kas dari aktivitas pendanaan berpengaruh terhadap expected return
saham
Laba kotor adalah selisih dari pendapatan dengan cost barang keluar. Semakin detail
perhitungan suatu angka laba akan semakin banyak pilihan metode akuntansi sehingga
semakin rendah kualitas laba. Maka:
H4: Perubahan laba kotor berpengaruh terhadap expected return saham
Ukuran perusahaan diukur dengan menggunakan total aktiva, penjualan, atau modal
dari perusahaan tersebut. Maka:
H5: Perubahan size perusahaan berpengaruh terhadap expected return saham

E. KARAKTERISTIK KUALITATIF DESAIN PENELITIAN


E.1 Rantai Kausal dan Validitas Logika
Dalam penelitian ini menunjukkan bahwa dari landasan teori, hipotesis, data yang
diuji serta analisis data sangat berhubungan dengan permasalahan yang dibahas. Hal ini
menunjukkan bahwa rantai kausal dalam penelitian ini memiliki rantai kausal yang kuat.
Penurunan teori sampai pada variabel penelitian dan teknik pengujiannya memiliki
validitas logika yang memadai.

3
E.2 Pengendalian Variabel Extraneous
Variabel extraneous dikendalikan melalui penyaringan sampel. Metode pengambilan
sampel yang digunakan adalah purposive sampling yaitu populasi yang dijadikan sample
merupakan populasi yang memenuhi kriteria tertentu dengan tujuan untuk mendapatkan
sampel yang representative sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan, adapun kriteria
yang dimaksud, yaitu: 1. Perusahaan termasuk kategori industri Textile Mill Products,
Apparel and Other Textile Products, dan Automotive and Allied Products berdasarkan
klasifikasi ICMD yang terdaftar di BEJ sebelum 31 Desember 1998 dan tetap terdaftar
sampai tahun 2004. Hal ini untuk memperoleh data yang berkesinambungan. 2.
Perusahaan tidak delisting selama periode 1999-2004 dan tahun buku berakhir tanggal 31
Desember. 3. Perusahaan telah menerbitkan dan mempublikasikan laporan keungan
auditan dimana didalamnya termasuk laporan arus kas untuk tahun buku 1999-2004.
Pemilihan sampel dimulai tahun 1999 karena tahun 1997 dan 1998 perusahaan-
perusahaan Indonesia terkena dampak krisis moneter sehingga kemungkinan besar
perusahaan tersebut berada dalam keadaan yang tidak stabil. 4. Saham perusahaan aktif
diperdagangkan selama tahun 1999-2004.

E.3 Validitas Internal


Penelitian ini memiliki validitas internal yang cukup memadai, karena dilihat dari
rantai kausal yang kuat, jadi validitas internalnya juga kuat. Terdapat konsistensi antara
teori, hipotesis, dan identifikasi variabel serta teknik pengujiannya. Hal ini didukung
dengan pembuktian bahwa hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hipotesis H2, H4,
dan H5 berhasil diterima karena hasilnya signifikan sedangkan H1 ditolak karena
hasilnya tidak signifikan. Sehingga dapat dinyatakan bahwa penelitian ini berhasil
menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan antara arus kas dari aktivitas investasi
terhadap expected return saham. Penelitian ini memiliki dasar yang cukup untuk
menyimpulkan adanya keterkaitan variabel dependen dengan variabel independen.

E.4 Validitas Eksternal


Keterbatasan yang terdapat dalam penelitian ini menyangkut beberapa hal
diantaranya keterbatasan data, kemungkinan kesalahan dalam metode pengambilan
sampel, spesifikasi model return, dan asumsi-asumsi yang dilakukan sebelumnya.
Periode penelitian ini yang hanya meliputi 6 tahun pengamatan menjadi keterbatasan
karena menyangkut keterbatasan data yang berhasil dikumpulkan. Hal ini menjadikan

4
daya komparabilitasnya sangat rendah jika dibandingkan dengan penelitian yang
dilakukan oleh Rayburn (1986) yang mengambil periode pengamatan selama 20 tahun.
Sampel diambil dari dua jenis industri yang menghasilkan produk yang berbeda, ini
mungkin menimbulkan perbedaan tingkat kepentingan akan informasi laba oleh investor.
Selain itu return yang digunakan dibentuk berdasarkan nilai-nilai return selama setahun.

E.5 Pengumpulan dan Analisis Data


Populasi penelitian ini diambil dari seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di
BEJ sejak tahun 1999-2004. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah
purposive sampling. Pemilihan sampel hanya pada perusahaan yang sahamnya aktif
diperdagangkan dimaksudkan agar diperoleh distribusi yang lebih terkonsentrasi
sehingga dapat diperoleh parameter yang relatif efisien dan memiliki varians yang lebih
kecil. Setelah dilakukan seleksi terhadap sampel berdasarkan purposive sampling
diperoleh total akhir sampel sebanyak 34 perusahaan.
Penelitian ini menggunakan data sekunder yang meliputi laporan keuangan
publikasian tahunan yang telah di audit (annual report) yang terdiri dari neraca, laba
rugi, dan laporan arus kas selama tahun 1999-2004. Data mengenai total arus kas
masing-masing aktivitas diperoleh dari laporan arus kas, data mengenai angka laba kotor
diperoleh dari laporan laba rugi, dan data total aktiva diperoleh dari neraca. Laporan arus
kas yang digunakan adalah laporan arus kas dengan metode langsung karena kelompok
utama dari penerimaan biaya dan pengeluaran kas diungkapkan dan metode ini yang
dianjurkan oleh FASB dan PSAK No.2. Laporan laba rugi dan neraca, ringkasannya
dapat diperoleh dari ICMD dan laporan arus kas tahun 1999-2004 dikumpulkan dari
Pusat Referensi Pasar Modal (PRPM) di BEJ, dan data expected return saham
dikumpulkan dari ISMD (Indonesian Security Market Database) PPA FEUGM
Metode analisis yang digunakan untuk membuktikan hipotesa adalah metode
statistik regresi linear berganda. Pengujian hipotesa dilakukan dengan uji t dan uji F.
Namun sebelum meregresi data, dilakukan uji asumsi klasik regresi terlebih dahulu agar
model regresi dapat menghasilkan penduga yang tidak bias (sahih), terdiri dari uji
normalitas, otokorelasi, heteroskedastisitas, dan multikolinearitas.

E.6 Uji Statistik


Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode statistik regresi
linear berganda. Analisis regresi bertujuan untuk mencari adanya hubungan antara

5
variabel dependen dengan satu atau lebih variabel independen. Pengujian hipotesis
dilakukan dengan uji t dan uji F. Sebelum meregresi data, dalam pengujian ini dilakukan
uji asumsi klasik regresi terlebih dahulu agar model regresi dapat menghasilkan penduga
yang tidak bias (sahih) yang terdiri dari uji normalitas, otokolerasi, heteroskedastisitas,
dan multikolinearitas.

E.7 Konsistensi antara Masalah Penelitian, Hipotesis, dan Analisis Data


Sebagaimana dipaparkan, terdapat konsistensi antara masalah penelitian dengan
hipotesis dan analisis data. Konsistensi ini menghasilkan validitas internal yang baik.

E.8 Konsistensi Hasil Pengujian dengan Simpulan


Validitas internal yang baik memudahkan peneliti untuk menyimpulkan hasil
pengujian. Dalam penelitian ini, menjabarkan bahwa:
1) Terdapat pengaruh yang signifikan antara perubahan arus kas dari aktivitas investasi
terhadap expected return saham.
2) Terdapat pengaruh yang signifikan antara laba kotor dengan expected return saham.
3) Terdapat pengaruh yang signifikan antara ukuran (size) perusahaan dalam hal ini total
aktiva terhadap expected return saham.
4) Perubahan arus kas dari aktivitas operasi tidak berpengaruh terhadap expected return
saham perusahaan.

E.9 Implikasi Kebijakan


Return memungkinkan investor untuk membandingkan keuntungan aktual ataupun
keuntungan yang diharapkan yang disediakan oleh berbagai investasi pada tingkat
pengembalian yang diinginkan. Disisi lain, return pun memiliki peran yang amat
signifikan dalam menentukan nilai dari suatu investasi. Return memungkinkan investor
untuk membandingkan keuntungan aktual ataupun keuntungan yang diharapkan yang
disediakan oleh berbagai investasi pada tingkat pengembalian yang diinginkan. Disisi
lain, return pun memiliki peran yang amat signifikan dalam menentukan nilai dari suatu
investasi. Gambaran risiko dan expected return dari suatu saham dapat dinilai
berdasarkan informasi baik yang bersifat kualitatif maupun kuantitatif. Selain itu
berbagai pertimbangan dan analisa yang akurat perlu dilakukan investor sebelum
membeli, menjual, atau menahan saham untuk mencapai tingkat return optimal yang
diharapkan. Untuk itu bagi para investor yang akan menggunakan informasi dari

6
penelitian ini perlu mempertimbangkan faktor fundamental lainnya, agar tidak terjadi
kesalahan dalam mengambil keputusan investasi.

F. Pengembangan Artikel
Return memungkinkan investor untuk membandingkan keuntungan aktual ataupun
keuntungan yang diharapkan yang disediakan oleh berbagai investasi pada tingkat
pengembalian yang diinginkan. Semakin besar expected return maka tingkat risiko yang
melekat juga semakin besar. Disarankan kepada penelitian selanjutnya untuk menggunakan
return harian dan bulanan atau return sebelum dan sesudah publikasi laporan keuangan
sehingga perbedaan return yang dihasilkan akibat informasi lebih nampak.

Anda mungkin juga menyukai