Anda di halaman 1dari 5

PRAKTIKUM DARING DENGAN OBJEK KOEFISEIEN FENOL

1. Tujuan

2. Teori

3. Prosedur kerja

3.1. Alat dan Bahan

Alat yang digunakan : tabung reaksi, pipet volume, gelas ukur, jarum ose,
erlemeyer,

Bahan yang digunakan : suspensi mikroba Staphylococcus aureus, medium


Nutrient Broth (NB), fenol, sampel desinfektan yaitu betadin yang mengandung
Povidon iodin

3.2. Persiapan

 Membuat suspensi mikroba

Ambil koloni bakteri masukkan ke tabung reaksi yang berisi NaCl fisiologis.
Lakukan sampai kekeruhan larutan bakteri sesuai dengan Mc Farland 0,5.

 Membuat larutan induk fenol 5%

 fenol 5 % = 5 gram dalam 100 ml, yang akan dibuat adalah 20 ml maka
fenol yang ditimbang adalah 1 gram menggunakan cawan penguap,
kemudian tambahkan aquades hingga 20 ml.

 Membuat larutan induk sampel Betadin 1%

 sampel betadin 1% = 1000 mg dalam 100 ml, yang akan kita buat adalah
20 ml, maka sampel betadin ditimbang adalah 200 mg menggunakan
cawan penguap, kemudian tambahkan aquades hingga 20 ml.

3.3. Cara kerja


1. sediakan 10 tabung reaksi kemudian beri label, untuk enceran fenol ( 1 : 70 , 1 :
80 , 1 : 90 , 1 : 100 , 1:110 ) dan untuk enceran betadine ( 1 : 250 , 1:300 , 1:350 ,
1:400 , 1:450 )

Untuk enceran fenol

a. Masukkan 2 ml enceran fenol ke masing – masing tabung yang telah disediakan.


b. Tambahkan aquadest
1 : 70 → 5 ml
1 : 80 → 6 ml
1 : 90 → 7 ml
1 : 100→ 8 ml
1 : 110→ 9 ml
c. Buang dari campuran di atas
1 : 70 → 2 ml
1 : 80 → 3 ml
1 : 90 → 4 ml
1 : 100→ 5 ml
1 : 110→ 6 ml

Untuk enceran betadine

a. Masukkan 2 ml enceran betadine ke masing – masing tabung yang telah


disediakan
b. Tambahkan aquadest
1 : 250→ 3 ml
1 : 300→ 4 ml
1 : 350→ 5 ml
1 : 400→ 6 ml
1 : 450→ 7 ml
c. buang dari campuran di atas
1 : 250→ 0 ml
1 : 300→ 1 ml
1 : 350→ 2 ml
1 : 400→ 3 ml
1 : 450→ 4 ml
4. Sediakan 20 tabung reaksi yang berisi media NB, masing – masing diberi label,
untuk enceran fenol ( 1 : 70 5 menit (5’) & 10 menit (10’) , 1 : 80 5’ & 10’ , 1 : 90
5’ & 10’ , 1 : 100 5’ & 10’ , 1:110 5’ & 10’ ) dan untuk enceran betadine ( 1 : 250
5’ & 10’ , 1:300 5’ & 10’ , 1:350 5’ & 10’ , 1:400 5’ & 10’ , 1:450 5’ & 10’ )

6. Masukkan suspensi bakteri 0,5 ml ke masing – masing tabung enceran fenol dan
betadine )
7. Pada saat suspensi bakteri dimasukkan langsung dihitung waktu sampai
waktunya 5 menit
8. Pada saat 5 menit celupkan jarum ose ke masing – masing enceran, kemudian
langsung dimasukkan ke media cairnya
9. Lanjutkan waktu hingga 10 menit celupkan lagi jarum ose ke masing – masing
enceran, kemudian langsung dimasukkan ke media cairnya ( Lakukan satu
persatu )
10. Inkubasi 37 oC selama 24 – 48 jam
11. Lakukan pengamatan dalam tabung mana ada pertumbuhan bacteria ( + ) dan
dalam tabung mana keadaan tetap steril ( 0 )

TABEL . REKAPITULASI PENGENCERAN FENOL DAN BETADIN


1. Enceran Fenol

Enceran Air suling Fenol 1: 20 Dibuang Sisa (ml)


steril (ml) (5%) (ml)
Fenol 1: 70 5 2 2 5
Fenol 1: 80 6 2 3 5
Fenol 1: 90 7 2 4 5
Fenol 1: 100 8 2 5 5
Fenol 1: 110 9 2 6 5

2. Enceran Betadin

Enceran Air suling betadin 1 : 100 Dibuang (ml) Sisa (ml)


steril (ml) (1%) (ml)
betadin 1: 250 3 2 0 5
betadin 1: 300 4 2 1 5
betadin 1: 350 5 2 2 5
betadin 1: 400 6 2 3 5
betadin 1: 450 7 2 4 5

4. Hasil yang didapatkan

HASIL PENGAMATAN
Fenol
No Pengenceran 5 menit 10 menit
1 1:70 + +
2 1:80 + -
3 1:90 - -
4 1:100 - -
5 1:110 + +

Betadin
No Pengenceran 5 menit 10 menit
1 1:250 + +
2 1:300 + -
3 1:350 - -
4 1:400 - +
5 1:450 + +

Nilai koefien fenol yang didapat pada praktikum adalah: Enceran terbesar dari
suatu desinfektan (betadin) yang mematikan S. aureus dalam 10 menit, akan tetapi
tidak mematikan dalam 5 menit.

TUGAS:
Silahkan cari berapa Nilai koefisien Fenol yang didapat dari tabel di atas.
 Kalau nilai > 1 maka artinya betadin lebih efektif daripada fenol dalam membunuh
mikroba

 Kalau nilai = 1 maka artinya betadin dan fenol keefektifannya sama dalam membunuh
mikroba

 Kalau nilai < 1 maka artinya betadin lebih rendah keefektifannya dalam membunuh
mikroba dari pada fenol
SELAMAT BEKERJA

Anda mungkin juga menyukai