Anda di halaman 1dari 11

PROMOTIF: Jurnal Kesehatan Masyarakat Artikel II

ISSN 2089-0346 (Print) || ISSN 2503-1139 (Online) Volume 9, Nomor 1, Juni 2019

PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA PUTRI DENGAN PENCEGAHAN


KEPUTIHAN DI MTS NEGERI TELAGA BIRU KABUPATEN GORONTALO

Knowledge And Attitude Of Youth Principles With White Prevention In The


Blue Mts Of Blue Gorontalo District

Zuriati Muhamad1, Anto J. Hadi2, Ahmad Yani3


1
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Gorontalo
2
Insititut Kesehatan Helvetia Medan
3
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Palu
Coresponden Author : zuriatimuhamad@umgo.ac.id

ABSTRAK
Salah satu masalah kesehatan reproduksi remaja khususnya wanita yang sering dikeluhkan adalah
keputihan. Gangguan ini merupakan masalah kedua dari gangguan haid. Keputihan adalah gejala keluarnya
cairan vagina yang berlebihan sehingga sering menyebabkan celana dalam basah baik yang normal atau patolo-
gis. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap remaja putri dengan pencegahan
keputihan di MTS Negeri Telaga Biru. Jenis penelitian adalah survey analitik dengan pendekatan Cross sec-
tional, Jumlah sampel 50 responden. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat hubungan antara penge-
tahuan remaja putri dengan pencegahan keputihan dengan menggunakan uji Chi Square nilai Pvalue 0,003
<0,05. Tidak terdapat hubungan sikap remaja putri dengan pencegahan keputihan dengan menggunakan uji Chi
Square nilai Pvalue 0,174> 0,05.

Kata Kunci: Pengetahuan, Sikap, Pencegahan Keputihan

ABSTRACT
One of the problems of adolescent reproductive health in particular women who often complain about
is vaginal discharge. This diseorde is a problem both of the disorder of menstruation. Vaginal discharger is a
symptom of excessive vaginal discharge of liquids so often causes wet pants in either normal or pathological.
The purpose of this research is to find out the relation of knowledge and attitudes of young women with preven-
tion vaginal discharge in MTs Telaga Biru. Ths type of research is analytical survey with Cross sectional ap-
proach, the number of samples is 50 respondents. Results of the study indicate that there is a relation between
knowledge of young women with vaginal discharge prevention by using Chi Square test with P value 0.003 < 0.
005. There is no relation of the attitude young women with vaginal discharge prevention by using Chi Square
test with P value 0.174 > 0.05.

Keywords: knowledge, attitude, vaginal discharge prevention

Sekretariat
Editorial: Kampus FKM UNISMUH PALU - Palu 94118,
Sulawesi Tengah, Indonesia
Telp/HP: +6281245936241, Fax (0451) 425627
E-mail: jurnal.mppki@gmail.com
OJS: http://jurnal.unismuhpalu.ac.id/index.php/PJKM

Zuriati Muhamad 9
PROMOTIF: Jurnal Kesehatan Masyarakat Artikel II
ISSN 2089-0346 (Print) || ISSN 2503-1139 (Online) Volume 9, Nomor 1, Juni 2019

PENDAHULUAN gian dari 63 juta remaja di Indonesia rentan


Salah satu masalah kesehatan repro- berperilaku tidak sehat. BPSI menyatakan
duksi remaja khususnya wanita adaah bahwa pada tahun 2012 terdapat 43,3 juta
keputihan. Gangguan ini merupakan masa- remaja berusia 15-24 tahun berperilaku tidak
lah kedua dari gangguan haid. Sering kali sehat dan 83,3% dari 23 juta remaja pernah
keputihan dapat mengganggu hingga me- berhubungan seksual yang merupakan salah
nyebabkan ketidaknyamanan dalam aktivi- satu penyebab terjadinya keputihan. Hal ini
tas sehari- hari. Keputih\an sering kali tidak menunjukan bahwa remaja putri mempunyai
ditangani dengan serius oleh para wanita. resiko tinggi mengalami keputihan.(1)
Padahal, keputihan bisa jadi indikasi adanya Khusus di Indonesia, data yang ada
penyakit.(1) dari wanita yang mengalami keputihan sulit
Menurut World Health Organization untuk didapat, karena masih minimnya
(WHO, 2010) bahwa sekitar 75% perempu- kesadaran dan kemauan dari wanita untuk
an di seluruh dunia pasti akan mengalami memeriksakan masalah- masalah yang terjadi
keputihan paling tidak sekali seumur hidup- pada alat reproduksinya ke tenaga kesehatan.
nya, dan sebanyak 45% akan mengalami Berdasarkan data statistik provinsi
dua kali atau lebih.(2) WHO (2012) menya- Gorontalo pada tahun 2014, jumlah penduduk
takan bahwa 5% remaja di dunia terjangkit di provinsi Gorontalo sebanyak 1.115.633 ji-
Penyakit Menular Seksual (PMS) dengan wa dengan jumlah remaja dengan umur 10-14
gejala keputihan setiap tahunnya, bahkan di tahun 106.271 jiwa, umur 15-19 tahun
Amerika Serikat 1 dari 8 remaja.(1) 108.071 jiwa, umur 20-24 tahun 103.205 ji-
Dari Data Badan Kordinasi Keluarga wa.(5) Jumlah penduduk di kabupaten Goron-
Berencana Nasional (BKKBN, 2009), di In- talo pada tahun 2014 sejumlah 408.678 jiwa
donesia sebanyak 75% wanita pernah men- dengan jumlah remaja umur 11-14 tahun
galami keputihan minimal satu kali dalam 44.579 jiwa, umur 15-19 tahun 40.012 jiwa
hidupnya dan 45% diantaranya bisa men- dan umur 20-24 tahun 38.482 jiwa.(6) Khusus
galami keputihan sebanyak dua kali atau di Kabupaten Gorontalo, minimnya informasi
lebih. Angka ini berbeda tajam dengan ero- di Dinas Kesehatan yang spesifik tentang
pa yang hanya 25% saja. Kondisi cuaca in- keputihan sehingga menyebabkan data sulit
donesia yang lembab menjadi salah satu untuk didapat, hal ini dapat dimaklumi karena
penyebab banyaknya wanita indonesia yang kurangnya kesadaran dari wanita untuk me-
mengalami keputihan, hal ini berbeda meriksakan masalah alat reproduksinya.
dengan eropa yang hawanya kering sehing- Masalah reproduksi pada remaja perlu
ga wanita dapat tidak mudah terinfeksi mendapat penanganan yang serius, karena
jamur.(3) masalah tersebut paling banyak muncul di
Data Departemen Kesehatan repub- negara yang berkembang seperti indonesi.(7)
lik Indonesia (DEPKES RI, 2009), Kejadian Hal itu terbukti dari banyaknya penelitian
keputihan banyak disebabkan oleh bakteri yang menyatakan bahwa rendahnya tingkat
kandidosis vulvovagenitis dikarenakan ban- pengetahuan remaja mengenai kebersihan
yak perempuan yang tidak mengetahui organ reproduksi.
membersihkan daerah vaginanya, penyebab Keputihan tidak bisa dianggap remeh,
lainnya adalah vaginitis bacterial dan karena akibat dari keputihan ini sangat fatal
trichomonas vaginalis.(4) Keputihan yang tidak diobati menyebabkan
Menurut Badan Pusat Statistik Indo- infeksi dan dapat menjalar ke rongga rahim
nesia (BPSI, 2010) menyatakan bahwa seba- kemudian sampai ke indung telur dan akhirn-

Zuriati Muhamad 10
PROMOTIF: Jurnal Kesehatan Masyarakat Artikel II
ISSN 2089-0346 (Print) || ISSN 2503-1139 (Online) Volume 9, Nomor 1, Juni 2019

ya sampai ke rongga panggul serta dapat jadi keputihan, 3 siswi mengatakan meng-
menimbulkan peradangan pada saluran ganti celana dalamnya 2 kali sehari dan 7
kemih. Bagi penderita keputihan yang siswi mengatakan tidak melakukan tindakan
kronik dapat mengakibatkan kemandulan penanganan atau pencegahan karena mereka
dan terjadinya kehamilan diluar kandungan. menganggap bahwa keputihan adalah hal
Keputihan juga bisa merupakan gejala awal yang wajar. Dari 10 siswi yang mengalami
dari kanker leher rahim yang bisa berujung keputihan, 6 siswi mengatakan sering
pada kematian. Keputihan juga dapat menggunakan celana dalam yang ketat dan
menekan kejiwaan seseorang karena tidak mudah menyerap keringat, serta 4
keputihan cenderung kambuh dan timbul siswi mengatakan sering menggunakan
kembali sehingga dapat mempengaruhi sabun mandi untuk membersihkan daerah
seseorang baik secara fisiologi maupun kewanitaannya. Berdasarkan hasil wa-
psikologi.(7) wancara dengan 10 siswi diatas, didapatkan
Salah satu upaya yang dilakukan masih kurangnya kepedulian mereka dalam
pemerintah untuk mengatasi kesehatan menjaga kesehatan organ reproduksinya.
reproduksi dikalangan remaja diantaranya Berdasarkan wawancara dengan salah satu
melalui program Pusat Informasi dan Kon- guru di MTS Negeri Telaga Biru, Ia menga-
seling Kesehatan Reproduksi Remaja (PIK- takan siswi di MTS Negeri Telaga Biru belum
KRR) yaitu dengan memberikan penyulu- pernah mendapatkan penyuluhan tentang
han kesehatan kepada para remaja, se- kesehatan reproduksi terutama tentang
bagaimana dalam Undang-Undang RI No.39 keputihan serta di MTS Negeri Telaga Biru
Tahun 2009 tentang Kesehatan pada pasal- Usaha Kegiatan Sekolah (UKS) dalam bidang
nya yang ke 137 ayat 1 menyebutkan bahwa kesehatan belum berjalan dengan baik.
Pemerintah berkewajiban menjamin agar Berdasarkan data diatas, peneliti ter-
remaja dapat memperoleh edukasi, infor- tarik untuk melakukan penelitian dengan
masi, dan layanan mengenai kesehatan judul ”Hubungan Pengetahuan Dan Sikap
remaja agar mampu hidup sehat dan ber- Remaja Putri Dengan Pencegahan Keputihan
tanggung jawab. Namun, realitanya masih Di MTS Negeri Telaga Biru”.
rendahnya sosialisasi dari Pemerintah Tujuan Penelitian ini adalah untuk
mengenai kesehatan reproduksi remaja, mengetahui hubungan pengetahuan dan si-
dan minimnya Pusat Informasi dan Konsel- kap remaja putrid dengan pencegahan
ing Kesehatan Reproduksi Remaja di daerah keputihan di MTS Negeri Telaga Biru.
- daerah, sehingga akses remaja untuk
mendapatkan informasi tentang kesehatan METODE PENELITIAN
reproduksi sangatlah terbatas. Keterbata- Desain penelitian yang digunakan ada-
san pengetahuan dan pemahaman ini dapat
lah desain survey analitik dengan
membawa remaja ke arah perilaku yang
beresiko. menggunakan pendekatan cross seqtional.
Hasil survei data awal yang dil- Pada penelitian ini, desain ini digunakan un-
akukan peneliti dengan mewawancarai 10 tuk mengetahui hubungan variabel inde-
siswi di MTS Negeri Telaga Biru, didapatkan
penden yaitu pengetahuan, sikap dan varia-
data semua siswi mengalami keputihan,
merasakan gatal pada saat keputihan bel dependen yaitu pencegahan keputihan.
disekitar vagina dan terkadang disertai Penelitian ini dilaksanakan di MTS Negeri
dengan bau yang tidak sedap. Pada saat ter- Telaga Biru dan dilakukan pada bulan

Zuriati Muhamad 11
PROMOTIF: Jurnal Kesehatan Masyarakat Artikel II
ISSN 2089-0346 (Print) || ISSN 2503-1139 (Online) Volume 9, Nomor 1, Juni 2019

Desember 2016 sampai Januari 2017. Sam- sebanyak 31 responden (61,0 %), yang beru-
pel dalam penelitian ini adalah populasi mur 14-15 tahun sebanyak 16 responden
yang memenuhi kriteria untuk menjadi sam- (32,0%) dan yang berumur 16-17 tahun
pel yaitu 50 responden. Metode pengambi- sebanyak 3 responden (6,0%). Berdasarkan
lan sampel menggunakan tekhnik stratified tabel tersebut responden paling banyak
random sampling yang mana populasi yang adalah yang berumur 12- 13 tahun yaitu
bersifat heterogen dibagi- bagi dalam sebanyak 31 responden (62,0%) yang berar-
lapisan- lapisan (strata). Dengan jumlah ti usia seluruh responden masih dalam kate-
siswi perkelas sebagai berikut: gori remaja awal. Menurut Notoatmodjo
(2007), semakin dewasa umur seseorang,
makan tingkat pengetahuan seseorang akan
Kelas 1 = 62 siswi ( 62x50/190)= 16 lebih matang atau lebih baik dalam berfikir
Orang atau bertindak. Semakin muda pula umur
Kelas 2 = 71 siswi ( 71x50/190)= 19 seseorang, maka akan akan mempengaruhi
Orang tingkat pengetahuannya (8).
Kelas 3 = 57 Siswi ( 57x50/190)= 15
Orang Tabel 2. Distribusi frekuensi berdasarkan
kelas responden di MTS Negeri Tel-
HASIL PEMBAHASAN aga Biru
Analisis Univariat No Kelas (n) Persentase

Tabel 1. Distribusi frekuensi berdasarkan (%)


1 VII 15 30,0
umur responden di MTS Negeri
2 VIII 18 38,0
Telaga Biru
3 IX 17 32,0
No Umur (n) Persentase Total 50 100
(%)
1 12-13 tahun 31 62,0
Sumber: Data Primer, Desember 2016
2 14- 15 tahun 16 32,0
Berdasarkan tabel 2. hasil penelitian

3 16- 17 tahun 3 6,0 yang telah dilakukan di MTS Negeri Telaga


Biru menunjukan bahwa dari 50 responden
Total 50 100 siswa putri, kelas VII sebanyak 15 responden

Sumber: Data Primer, Desember 2016 (30,0%), kelas VIII sebanyak 18 responden
(38,0%) dan kelas IX sebanyak 17 responden
Berdasarkan tabel 1. hasil penelitian
(32,0%). Berdasarkan tabel di atas, jumlah
yang telah dilakukan di MTS Negeri Telaga
responden terbanyak yaitu kelas VIII
Biru menunjukan bahwa siswa putri yang
sebanyak 19 responden (38,0%).
menjadi responden berumur 12-13 tahun

Zuriati Muhamad 12
PROMOTIF: Jurnal Kesehatan Masyarakat Artikel II
ISSN 2089-0346 (Print) || ISSN 2503-1139 (Online) Volume 9, Nomor 1, Juni 2019

Tabel 3. Distribusi frekuensi berdasarkan cetak, orang tua dll. Selain berasal dari media
pengetahuan responden di MTS Negeri dan orang tua, Pengalaman juga dapat di-
Telaga Biru jadikan sebagai cara untuk menambah

No Pengetahuan (n) Persentase pengetahuan seseorang.


(%) Tabel 4. Distribusi frekuensi berdasarkan
1 Kurang 0 0 sikap responden di MTS Negeri Tel-
2 Cukup 14 28,0 aga Biru
3 Baik 36 72,0
No Sikap (n) Persentase
Total 50 100
(%)
Sumber: Data Primer, Desember 2016 1 Kurang 0 0
2 Cukup 4 8,0
Berdasarkan tabel 3. hasil penelitian
3 Baik 46 92,0
yang telah dilakukan di MTS Negeri Telaga Total 50 100
Biru menunjukan bahwa dari 50 responden
Sumber: Data Primer, Desember 2016
yang memiliki kategori pengetahuan kurang
sebanyak 0 responden (0%), kategori penge- Berdasarkan tabel 4. Hasil penelitian

tahuan cukup sebanyak 14 responden yang telah dilakukan di MTS Negeri Telaga

(28,0%), dan kategori pengetahuan baik Biru menunjukan bahwa dari 50 responden

sebanyak 36 responden (72,0%). Hasil yang memiliki kategori sikap yang kurang

penelitian ini sejalan dengan penelitian yang sebanyak 0 responden (0%), responden yang

dilakukan oleh Hani Handayani (2011) ten- memiliki kategori sikap yang cukup

tang hubungan pengetahuan, sikap dan per- sebanyak 4 responden (8,0 %), dan respond-

ilaku remaja putri tentang kebersihan organ en yang memiliki kategori sikap baik

genetalia eksterna di Madrasah Tsanawiyah sebanyak 46 responden (92,0%). Hasil

Pembangunan mendapatkan hasil remaja penelitian ini sejalan dengan penelitian yang

putri yang memiliki pengetahuan baik dilakukan oleh Maya Ardiyani yang dil-

sebanyak (55,9%), pengetahuan cukup akukan di SMP N 3 Pulau Rakyat Kabupaten

(31,4%) dan pengetahuan kurang sebanyak Asahan tahun 2011, dari hasil penelitiannya

(12,7%).(9) menyatakan bahwa sebagian remaja disana

Peneliti berpendapat bahwa semakin memiliki sikap baik sebanyak 100 respoden

baik pengetahuan remaja tentang keputihan (75,2%), cukup sebanyak 31 responden

maka semakin baik pula tindakan pencega- (23,3%) dan kurang sebanyak 2 responden

han maupun penanganan yang akan dil- (1,5%).(10)

akukan oleh responden dalam dalam Hasil penelitian ini sesuai dikarenakan

mengatasi masalah keputihan. pengetahuan motivasi dalam mencegah maupun menga-

yang baik bisa didapatkan melalui berbagai tasi masalah keputihan pada responden san-

sumber informasi baik media massa, media gat baik, dan anggapan tentang keputihan

Zuriati Muhamad 13
PROMOTIF: Jurnal Kesehatan Masyarakat Artikel II
ISSN 2089-0346 (Print) || ISSN 2503-1139 (Online) Volume 9, Nomor 1, Juni 2019

merupakan hal yang sangat perlu diper- sebanyak 45 responden (56,25%) memiliki
hatikan. Sikap sangat dipengaruhi oleh be- tindakan pencegahan keputihan yang baik
berapa faktor, diantaranya adalah media sedangkan 35 (43,75%) memiliki tindakan
massa Mudahnya informasi yang baik dari pencegahan keputihan yang tidak baik (11).
media cetak maupun elektronik saat ini san- Peneliti berpendapat bahwa, penge-
gat mendukung. Media disini memiliki tahuan yang baik akan menghasilkan sikap
perananan penting dalam penyampaian in- dan pemahamam yang baik yang kemudian
formasi, yang dapat membentuk sikap akan melahirkan perilaku yang positif pula.
seseorang. Keadaan ini dipengaruhi karena pemahaman
Sikap Menurut Notoatmodjo (2007) yang dimiliki oleh responden tentang
adalah reaksi atau respon seseorang yang keputihan dan sikap yang benar dalam
masih tertutup terhadap suatu objek, belum mencegah maupun mengatasi keputihan.
merupakan suatu aktifitas akan tetapi Dapat pula karena informasi yang didapat-
presdiposisi tindakan dan perilaku (8). kan oleh responden dari berbagai sumber
Tabel 5. Distribusi frekuensi berdasarkan sehingga sikap dan perilaku responden men-
pencegahan keputihan responden jadi baik.
di MTS Negeri Telaga Biru Menurut Azwar (2007), perilaku di-
No Pencegahan (n) Persentase pengaruhi oleh pengalaman pribadi,
Keputihan (%) pengaruh orang yang dianggap penting, lem-
1 Kurang 10 20,0
baga pendidikan dan pengetahuan. Faktor
2 Baik 40 80,0
pengetahuan yang dimiliki responden me-
Total 50 100
megang peranan penting dalam penentuan
Sumber: Data Primer, Desember 2016 perilaku yang baik.(12)
Berdasarkan tabel 5. Hasil penelitian Menurut Lewin dalam Notoatmodjo
yang telah dilakukan di MTS Negeri Telaga (2007), seseorang bertindak untuk men-
Biru menunjukan bahwa dari 50 responden gobati dan mencegah penyakit, ia harus me-
yang memiliki kategori pencegahan rasakan bahwa ia rentan terhadap penyakit
keputihan kurang sebanyak 10 responden tersebut (susceptible) yang berarti bahwa
(20,0%), dan responden yang memiliki kat- suatu tindakan pencegahan terhadap suatu
egori pencegahan keputihan baik sebanyak penyakit akan timbul bila seseorang merasa
40 responden (80,0%). Berdasarkan rentan terhadap penyakit tersebut. Bentuk
penelitian sebelumnya yang telah dilakukan tindakan yang akan dilakukan dapat
oleh Meyni rembang (2013) dengan judul menguntungkan atau bahkan merugikan diri
hubungan pengetahuan dan sikap dengan sendiri.(8)
tindakan pencegahan keputihan pada pela-
jar putri SMA Negeri 9 Manado didapatkan

Zuriati Muhamad 14
PROMOTIF: Jurnal Kesehatan Masyarakat Artikel II
ISSN 2089-0346 (Print) || ISSN 2503-1139 (Online) Volume 9, Nomor 1, Juni 2019

Analisis Bivariat

Tabel 6. Distribusi hubungan pengetahuan remaja putri


dengan pencegahan keputihan di MTS Negeri Telaga Biru

Berdasarkan tabel 6. Hasil penelitian hadap kejadian keputihan serta informasi


tentang hubungan antara pengetahuan yang didapatkan akan sangat mempengaruhi
dengan pencegahan keputihan dari 50 re- pengetahuan remaja, semakin baik tingkat
sponden menunjukan bahwa responden pengetahuan remaja tentang keputihan,
yang memiliki kategori pengetahuan cukup maka remaja akan cenderung untuk berper-
sebanyak 14 responden (28,0%) dengan kat- ilaku positif dalam pencegahan keputihan.
egori pencegahan keputihan kurang adalah Sebaliknya semakin kurang pengetahuan
sebanyak 7 responden (14,0 %) dan kate- remaja tentang keputihan, maka remaja akan
gori pencegahan keputihan baik adalah cenderung untuk berperilaku negatif. Oleh
sebanyak 7 responden (14,0 %). Responden karena itu pengetahuan cara mencegah dan
yang memiliki kategori pengetahuan baik cara mengatasi keputihan sangatlah ber-
sebanyak 36 responden (72,0%) dengan kat- pengaruh pada sikap dan perilaku bagaima-
egori pencegahan keputihan kurang na mereka mencegah dan mengatasi
sebanyak 3 responden (6,0 %) dan respond- keputihan. Hal ini banyak remaja yang me-
en yang memiliki kategori pencegahan nyepelekan bahkan banyak juga yang tidak
keputihan baik adalah sebanyak 33 respond- peduli akan kebersihan alat genetalia, karena
en (66,0%). banyak remaja yang kurang memahami dan
Berdasarkan hasil uji statistik dengan masih kurangnya infomasi tentang kejadian
menggunakan uji Chi-Square dengan tingkat keputihan.
kepercayaan 95% diperoleh nilai p-value Berdasarkan penelitian di atas, re-
0,003 yang berarti kurang dari α = 0,05. sponden yang memiliki pengetahuan baik
Dengan demikian, ada hubungan yang sig- tetapi pencegahan keputihan kurang ada 3
nifikan antara pengetahuan remaja putri ter- responden, hal ini disebabkan oleh perilaku
hadap pencegahan keputihan. dalam menjaga kebersihan organ genetalia
Berdasarkan hasil diatas, Peneliti ber- dari responden itu sendiri yang kurang baik.
pendapat bahwa pemahaman remaja ter- Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan

Zuriati Muhamad 15
PROMOTIF: Jurnal Kesehatan Masyarakat Artikel II
ISSN 2089-0346 (Print) || ISSN 2503-1139 (Online) Volume 9, Nomor 1, Juni 2019

pada responden tersebut, mereka menga- keputihan positif 30 siswi (30,9%) dan per-
takan bahwa mereka sering menggunakan ilaku pencegahan keputihan negatif 13 siswi
pakaian dalam yang ketat dan berbahan ny- (13,4%), sedangkan paling sedikit berada
lon, sering menggunakan sabun mandi un- dalam kategori kurang sebanyak 20 siswi
tuk membersihkan daerah kewanitaan, ser- (20,6%) dengan perilaku pencegahan
ing menggunakan air yang tertampung di keputihan positif 5 siswi (5,1%) dan perilaku
bak untuk membersihkan daerah kewani- pencegahan keputihan negatif 15 siswi
taan dan mereka juga mengatakan tidak (15,5%).(3) Dengan hasil uji statistik melalui
mengeringkan daerah kewanitaan setelah uji chi square diperoleh nilai probabilitas
BAB atau BAK. sebesar 0,000 < 0,05. Hasil ini menunjukan
Menurut Machfoedz dan Suryani Ho ditolak dan Ha diterima sehingga
(2007), orang yang pengetahuannya ber- hipotesis menunjukan ada hubungan antara
tambah maka kecakapannya bertambah se- pengetahuan remaja putri tentang keputihan
hingga muncul kesadaran dalam diri untuk dengan perilaku pencegahan keputihan pada
bertindak dalam hidup yang sehat secara siswi SMK BOPKRI 2 Yogyakarta.
baik. Menerapkan perilaku sehat seperti Hal ini berbanding terbalik dengan
pencegahan penyakit keputihan, merupa- penelitian yang dilakukan oleh Egi Yunia
kan langkah awal untuk menangkal penya- Rahmi (2013) tentang faktor perilaku yang
kit. Namun dalam praktiknya, penerapan mempengaruhi terjadinya keputihan pada
hal ini yang kesannya sangat sederhana tid- remaja putri di SMA Negeri 1 Rumbio Jaya,
ak selalu mudah dilakukan terutama bagi dengan hasil responden dengan kategori
responden yang tidak terbiasa, kurangnya pengetahuan tinggi sebanyak 9 orang
pengetahuan dan sedikitnya kesadaran ber- (11,0%) dengan yang mengalami keputihan
perilaku hidup sehat.(13) sebanyak 8 orang (9,8%) dan tidak mengala-
Hasil penelitian ini menguatkan mi keputihan sebanyak 1 orang (1,2%). Se-
penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh dangkan kategori pengetahuan sedang
Ester Juliana (2012) tentang hubungan sebanyak 40 orang (48,8%) dengan yang
pengetahuan remaja putri tentang mengalami keputihan sebanyak 29 orang
keputihan dengan perilaku pencegahan (35,4%), dan tidak mengalami keputihan
keputihan di SMK BOPKRI 2 Yogyakarta, sebanyak 11 orang (13,4%). Dan kategori
dengan kategori baik yaitu sebanyak 34 pengetahuan rendah sebanyak 33 orang
siswi ( 35,1%) dengan perilaku pencegahan (40,2%) dengan yang mengalami keputihan
keputihan positif 33 siswi (34,0%) dan per- sebanyak 18 orang (21,9%) dan tidak men-
ilaku pencegahan keputihan negatif 1 siswi galami keputihan sebanyak 15 orang
(1,1%). Kategori cukup yaitu sebanyak 43 (18,3%). Dengan hasil uji chi square didapat-
siswi ( 44,3%) dengan perilaku pencegahan kan hasil p value = 0,090 dimana lebih besar

Zuriati Muhamad 16
PROMOTIF: Jurnal Kesehatan Masyarakat Artikel II
ISSN 2089-0346 (Print) || ISSN 2503-1139 (Online) Volume 9, Nomor 1, Juni 2019

dari 0,05 sehingga dapat tidak terdapat didapatkan. Notoatmodjo (2007),


hubungan yang signifikan antara penge- mengemukakan bahwa faktor- faktor yang
tahuan dan kejadian keputihan. mempengaruhi tingkat pengetahuan adalah
Pengetahuan seseorang tidak hanya pendidikan, informasi atau media massa, so-
dipengaruhi oleh pemahaman tentang suatu sial budaya dan ekonomi, lingkungan, pen-
objek tersebut, melainkan juga di pengaruhi galaman dan usia.(8)
oleh pengalaman dan informasi yang
Tabel 7. Distribusi hubungan sikap remaja putri
dengan pencegahan keputihan di mts negeri telaga biru

Berdasarkan tabel 7. Hasil penelitian terhadap pencegahan keputihan.


tentang hubungan antara sikap dengan Berdasarkan hasil diatas, peneliti ber-
pencegahan keputihan dari 50 responden pendapat bahwa sikap tidak hanya di-
menunjukan bahwa responden yang mem- pengaruhi oleh pengetahuan yang baik atau-
iliki sikap kategori cukup sebanyak 4 re- pun buruk. Sikap pula dapat dipengaruhi
sponden (8,0%) dengan kategori pencega- oleh beberapa faktor meliputi usia, pendidi-
han kurang kan, informasi dan status sosial yang akhirn-
sebanyak 2 responden (4,0%) dan kat- ya memunculkan sikap yang tidak sesuai.
egori pencegahan baik sebanyak (4,0%). Re- Pengetauan yang baik akan menghasilkan
sponden yang memiliki kategori sikap baik sikap dan pemahaman yang baik yang
sebanyak 46 responden (92,0%), dengan kemudian akan melahirkan perilaku yang
kategori pencegahan keputihan kurang positif dan begitu pula sebaliknya.
sebanyak 8 responden (16,0%), dan kategori Berdasarkan penelitian diatas, re-
pencegahan baik sebanyak 38 responden sponden yang memiliki sikap baik tetapi
(76,0%).Berdasarkan hasil uji statistik memiliki pencegahan keputihan kurang
dengan mmenggunakan uji Chi-Square sebanyak 8 responden, hal ini disebabkan
dengan tingkat kepercayaan 95% diperoleh karena informasi yang didapatkan oleh re-
nilai p-value 0,174 yang berarti lebih dari α = sponden tersebut tentang keputihan yang
0,05. Dengan demikian, tidak ada hubungan kurang baik dan juga perilaku responden
yang signifikan antara sikap remaja putri yang kurang baik dalam menjaga kebersihan

Zuriati Muhamad 17
PROMOTIF: Jurnal Kesehatan Masyarakat Artikel II
ISSN 2089-0346 (Print) || ISSN 2503-1139 (Online) Volume 9, Nomor 1, Juni 2019

organ reproduksi. Berdasarkan hasil dengan penelitian yang dilakukan oleh Meyni
penelitian yang telah dilakukan, mereka Rembang (2013) dengan judul Hubungan
mengatakan bahwa keputihan merupakan antara pengetahuan dan sikap dengan tinda-
hal yang wajar dan akan hilang dengan kan pencegahan keputihan pada pelajar putri
sendirinya tanpa perlu ditangani. Mereka SMA Negeri 9 Manado. Hasil penelitian
juga mengatakan sering menggunakan pen- menunjukan bahwa responden dengan sikap
tyliner, menggunakan air yang tertampung yang baik dan memiliki tindakan pencegahan
dibak untuk membersihkan daerah kewani- keputihan yang baik berjumlah 43 respond-
taan, menggunakan pembalut sekali dalam en (53,8%), sedangkan yang dengan sikap
sehari, serta pada saat sebelum menyentuh baik dan memiliki tindakan pencegahan
daerah kewanitaan mereka tidak mencuci keputihan tidak baik 12 responden (15,0%).
tangan terlebih dahulu. Kemudian responden dengan sikap tidak
Penelitian ini menguatkan hasil baik namun memiliki tindakan pencegahan
penelitian yang dilakukan oleh Menthari baik berjumlah 2 responden (2,5%), se-
(2015) dengan judul Hubungan tingkat dangkan yang memiliki sikap tidak baik
pengetahuan dan sikap tentang keputihan dengan tindakan pencegahan tidak baik ber-
dengan perilaku pencegahan keputihan pa- jumlah 23 (28,8%) (11). Dengan
da remaja putri, dimana hasil penelitian menggunakan uji chi-square didapatkan nilai
menunjukan bahwa responden memiliki p value 0,000 sehingga dapat di simpulkan
sikap yang baik dan memiliki positif ada hubungan yang signifikan antara sikap
sebanyak 50 responden (61,0%) dengan dengan tindakan pencegahan keputihan pa-
perilaku pencegahan keputihan baik da pelajar putri SMA Negeri 9 Manado.
sebanyak 33 responden (40,3%) dan per- Menurut Lawrence Green dalam buku
ilaku pencegahan keputihan buruk Notoadmodjo menyatakan bahwa sikap
sebanyak 17 responden (20,7%). Se- merupakan kesiapan atau kesediaan untuk
dangkan responden yang memiliki sikap bertindak,sikap belum merupakan suatu tin-
negatif sebanyak 32 responden (39,0%) dakan/aktifitas,akan tetapi sikap merupakan
dengan perilaku pencegahan keputihan baik faktor presdiposisi untuk bertindak.(8)
sebanyak 22 responden (26,8%) dan per- Menurut Azwar (2010) menyatakan
ilaku pencegahan keputihan buruk bahwa sekalipun diasumsikan bahwa sikap
sebanyak 10 responden (12,2%).(14) Dengan merupakan predisposisi evaluasi yang ban-
menggunakan uji chi-square dengan nilai p yak menentukan cara indivdu bertindak,
value 0,986. Dengan demikian, tidak ter- tetapi sikap tidaklah sama dengan perilaku,
dapat hubungan antara sikap dengan ke- dan perilaku tidaklah selalu mencerminkan
jadian keputihan. sikap seseorang. Sikap responden dapat
Penelitian ini berbanding terbalik berubah dengan diperolehnya tambahan in-

Zuriati Muhamad 18
PROMOTIF: Jurnal Kesehatan Masyarakat Artikel II
ISSN 2089-0346 (Print) || ISSN 2503-1139 (Online) Volume 9, Nomor 1, Juni 2019

formasi tentang objek tersebut.(12) 4. Dagasou et. al. Gambaran Tingkat


Pengetahuan Ibu Tentang Keputihan Di
Poliklinik Obstetri/Ginekologi Rsu.
KESIMPULAN DAN SARAN Pancaran Kasih Gmim Manado Tahun
2014. 2014;
Berdasarkan hasil penelitian dapat
5. Badan Pusat Statistik Provinsi Goronta-
disimpulkan sebagai berikut: lo. No Title [Internet]. 2015. Available
from: gorontalo.bps.go.id
1. Terdapat hubungan antara penge-
6. Badan Pusat Statistik Kabupaten
tahuan remaja putri dengan pencega- Gorontalo. No Title [Internet]. 2015.
Available from: gorontalokab.bps.go.id
han keputihan di MTS Negeri Telaga
7. Cahyaningtyas AY. Hubungan perilaku
Biru dengan hasil uji chi square menun- Hygiene Organ Reproduksi Dengan Ke-
jadian Abnormal Flour Albus Pada
jukan nilai P value = 0,003 dimana lebih
Remaja Putri di SMP N 17 Surakarta.
kecil dari α (0,05) Materna. 2015;12:35–42.
8. Notoadmodjo S. Promosi Kesehatan
2. Tidak terdapat hubungan antara sikap
Dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka Cip-
remaja putri dengan pencegahan ta; 2007.
9. Handayani.H. Hubungan Pengetahuan,
keputihan di MTS Negeri Telaga Biru
Sikap dan Perilaku Remaja Putri Ten-
dengan hasil uji chi square menunjukan tang Kebersihan Organ Genetalia Ek-
sterna di Madrasah Tsanawiyah Pem-
nila P value = 0,174 dimana lebih besar
bangunan. Universitas Islam Negeri
dari α (0,05). Syarif Hidayatullah; 2011.
10. Maya Ardani. Perilaku Remaja Putri
Sehubungan dengan kesimpulan diat-
Dalam Perawatan Kebersihan Alat Ke-
as dapat disarankan hendaknya guru dapat lamin Pada Saat Menstruasi Di SMP
Negeri 3 Pulau Rakyat Kabupaten Asa-
memberikan edukasi mengenai masalah
han. 2011.
kesehatan reproduksi terutama cara 11. Meyni R.et al. Hubungan Antara Penge-
tahuan dan Sikap dengan Tindakan
mencegah dan mengatasi masalah
Pencegahan Keputihan Pada Pelajar
keputihan lebih dini untuk menghindari Putri SMA Negeri 9 Manado. 2013;
12. Azwar S. Sikap Manusia Teori Dan Pen-
penyakit alat kelamin
gukurannya. Yogyakarta: Pustaka Pela-
jar; 2010.
13. Machfoedz dan Suryani. Pendidikan
DAFTAR PUSTAKA
Kesehatan Bagian Dari Promosi
1. Rahmi, E.Y. et al. Faktor Perilaku Yang Kesehatan. Yogyakarta: Andi Offset;
Mempengaruhi Terjadinya keputihan 2007.
Pada Remaja Putri. Universitas Riau; 14. Menthari. Et al. Hubungan Tingkat
2014. Pengetahuan Dan Sikap Tentang
2. Rita Purnama Sari. Hubungan Penge- Keputihan Dengan Perilaku Pencega-
tahuan Dan Prilaku Remaja Putri han Keputihan Pada Remaja Putri.
Dengan Kejadian Keputihan Di Kelas 2015.
Xii Sma Negeri I Seunuddon Kabupat-
en Aceh Utara Tahun 2012. J Kesehat
Masy. 2012;
3. Juliana, E. et al. Hubungan Penge-
tahuan Remaja Putri Tentang
keputihan Dengan Perilaku Pencega-
han keputihan di SMK BOPKRI 2 Yog-
yakarta. 2015.

Zuriati Muhamad 19

Anda mungkin juga menyukai