ISSN 2089-0346 (Print) || ISSN 2503-1139 (Online) Volume 9, Nomor 1, Juni 2019
ABSTRAK
Salah satu masalah kesehatan reproduksi remaja khususnya wanita yang sering dikeluhkan adalah
keputihan. Gangguan ini merupakan masalah kedua dari gangguan haid. Keputihan adalah gejala keluarnya
cairan vagina yang berlebihan sehingga sering menyebabkan celana dalam basah baik yang normal atau patolo-
gis. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap remaja putri dengan pencegahan
keputihan di MTS Negeri Telaga Biru. Jenis penelitian adalah survey analitik dengan pendekatan Cross sec-
tional, Jumlah sampel 50 responden. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat hubungan antara penge-
tahuan remaja putri dengan pencegahan keputihan dengan menggunakan uji Chi Square nilai Pvalue 0,003
<0,05. Tidak terdapat hubungan sikap remaja putri dengan pencegahan keputihan dengan menggunakan uji Chi
Square nilai Pvalue 0,174> 0,05.
ABSTRACT
One of the problems of adolescent reproductive health in particular women who often complain about
is vaginal discharge. This diseorde is a problem both of the disorder of menstruation. Vaginal discharger is a
symptom of excessive vaginal discharge of liquids so often causes wet pants in either normal or pathological.
The purpose of this research is to find out the relation of knowledge and attitudes of young women with preven-
tion vaginal discharge in MTs Telaga Biru. Ths type of research is analytical survey with Cross sectional ap-
proach, the number of samples is 50 respondents. Results of the study indicate that there is a relation between
knowledge of young women with vaginal discharge prevention by using Chi Square test with P value 0.003 < 0.
005. There is no relation of the attitude young women with vaginal discharge prevention by using Chi Square
test with P value 0.174 > 0.05.
Sekretariat
Editorial: Kampus FKM UNISMUH PALU - Palu 94118,
Sulawesi Tengah, Indonesia
Telp/HP: +6281245936241, Fax (0451) 425627
E-mail: jurnal.mppki@gmail.com
OJS: http://jurnal.unismuhpalu.ac.id/index.php/PJKM
Zuriati Muhamad 9
PROMOTIF: Jurnal Kesehatan Masyarakat Artikel II
ISSN 2089-0346 (Print) || ISSN 2503-1139 (Online) Volume 9, Nomor 1, Juni 2019
Zuriati Muhamad 10
PROMOTIF: Jurnal Kesehatan Masyarakat Artikel II
ISSN 2089-0346 (Print) || ISSN 2503-1139 (Online) Volume 9, Nomor 1, Juni 2019
ya sampai ke rongga panggul serta dapat jadi keputihan, 3 siswi mengatakan meng-
menimbulkan peradangan pada saluran ganti celana dalamnya 2 kali sehari dan 7
kemih. Bagi penderita keputihan yang siswi mengatakan tidak melakukan tindakan
kronik dapat mengakibatkan kemandulan penanganan atau pencegahan karena mereka
dan terjadinya kehamilan diluar kandungan. menganggap bahwa keputihan adalah hal
Keputihan juga bisa merupakan gejala awal yang wajar. Dari 10 siswi yang mengalami
dari kanker leher rahim yang bisa berujung keputihan, 6 siswi mengatakan sering
pada kematian. Keputihan juga dapat menggunakan celana dalam yang ketat dan
menekan kejiwaan seseorang karena tidak mudah menyerap keringat, serta 4
keputihan cenderung kambuh dan timbul siswi mengatakan sering menggunakan
kembali sehingga dapat mempengaruhi sabun mandi untuk membersihkan daerah
seseorang baik secara fisiologi maupun kewanitaannya. Berdasarkan hasil wa-
psikologi.(7) wancara dengan 10 siswi diatas, didapatkan
Salah satu upaya yang dilakukan masih kurangnya kepedulian mereka dalam
pemerintah untuk mengatasi kesehatan menjaga kesehatan organ reproduksinya.
reproduksi dikalangan remaja diantaranya Berdasarkan wawancara dengan salah satu
melalui program Pusat Informasi dan Kon- guru di MTS Negeri Telaga Biru, Ia menga-
seling Kesehatan Reproduksi Remaja (PIK- takan siswi di MTS Negeri Telaga Biru belum
KRR) yaitu dengan memberikan penyulu- pernah mendapatkan penyuluhan tentang
han kesehatan kepada para remaja, se- kesehatan reproduksi terutama tentang
bagaimana dalam Undang-Undang RI No.39 keputihan serta di MTS Negeri Telaga Biru
Tahun 2009 tentang Kesehatan pada pasal- Usaha Kegiatan Sekolah (UKS) dalam bidang
nya yang ke 137 ayat 1 menyebutkan bahwa kesehatan belum berjalan dengan baik.
Pemerintah berkewajiban menjamin agar Berdasarkan data diatas, peneliti ter-
remaja dapat memperoleh edukasi, infor- tarik untuk melakukan penelitian dengan
masi, dan layanan mengenai kesehatan judul ”Hubungan Pengetahuan Dan Sikap
remaja agar mampu hidup sehat dan ber- Remaja Putri Dengan Pencegahan Keputihan
tanggung jawab. Namun, realitanya masih Di MTS Negeri Telaga Biru”.
rendahnya sosialisasi dari Pemerintah Tujuan Penelitian ini adalah untuk
mengenai kesehatan reproduksi remaja, mengetahui hubungan pengetahuan dan si-
dan minimnya Pusat Informasi dan Konsel- kap remaja putrid dengan pencegahan
ing Kesehatan Reproduksi Remaja di daerah keputihan di MTS Negeri Telaga Biru.
- daerah, sehingga akses remaja untuk
mendapatkan informasi tentang kesehatan METODE PENELITIAN
reproduksi sangatlah terbatas. Keterbata- Desain penelitian yang digunakan ada-
san pengetahuan dan pemahaman ini dapat
lah desain survey analitik dengan
membawa remaja ke arah perilaku yang
beresiko. menggunakan pendekatan cross seqtional.
Hasil survei data awal yang dil- Pada penelitian ini, desain ini digunakan un-
akukan peneliti dengan mewawancarai 10 tuk mengetahui hubungan variabel inde-
siswi di MTS Negeri Telaga Biru, didapatkan
penden yaitu pengetahuan, sikap dan varia-
data semua siswi mengalami keputihan,
merasakan gatal pada saat keputihan bel dependen yaitu pencegahan keputihan.
disekitar vagina dan terkadang disertai Penelitian ini dilaksanakan di MTS Negeri
dengan bau yang tidak sedap. Pada saat ter- Telaga Biru dan dilakukan pada bulan
Zuriati Muhamad 11
PROMOTIF: Jurnal Kesehatan Masyarakat Artikel II
ISSN 2089-0346 (Print) || ISSN 2503-1139 (Online) Volume 9, Nomor 1, Juni 2019
Desember 2016 sampai Januari 2017. Sam- sebanyak 31 responden (61,0 %), yang beru-
pel dalam penelitian ini adalah populasi mur 14-15 tahun sebanyak 16 responden
yang memenuhi kriteria untuk menjadi sam- (32,0%) dan yang berumur 16-17 tahun
pel yaitu 50 responden. Metode pengambi- sebanyak 3 responden (6,0%). Berdasarkan
lan sampel menggunakan tekhnik stratified tabel tersebut responden paling banyak
random sampling yang mana populasi yang adalah yang berumur 12- 13 tahun yaitu
bersifat heterogen dibagi- bagi dalam sebanyak 31 responden (62,0%) yang berar-
lapisan- lapisan (strata). Dengan jumlah ti usia seluruh responden masih dalam kate-
siswi perkelas sebagai berikut: gori remaja awal. Menurut Notoatmodjo
(2007), semakin dewasa umur seseorang,
makan tingkat pengetahuan seseorang akan
Kelas 1 = 62 siswi ( 62x50/190)= 16 lebih matang atau lebih baik dalam berfikir
Orang atau bertindak. Semakin muda pula umur
Kelas 2 = 71 siswi ( 71x50/190)= 19 seseorang, maka akan akan mempengaruhi
Orang tingkat pengetahuannya (8).
Kelas 3 = 57 Siswi ( 57x50/190)= 15
Orang Tabel 2. Distribusi frekuensi berdasarkan
kelas responden di MTS Negeri Tel-
HASIL PEMBAHASAN aga Biru
Analisis Univariat No Kelas (n) Persentase
Sumber: Data Primer, Desember 2016 (30,0%), kelas VIII sebanyak 18 responden
(38,0%) dan kelas IX sebanyak 17 responden
Berdasarkan tabel 1. hasil penelitian
(32,0%). Berdasarkan tabel di atas, jumlah
yang telah dilakukan di MTS Negeri Telaga
responden terbanyak yaitu kelas VIII
Biru menunjukan bahwa siswa putri yang
sebanyak 19 responden (38,0%).
menjadi responden berumur 12-13 tahun
Zuriati Muhamad 12
PROMOTIF: Jurnal Kesehatan Masyarakat Artikel II
ISSN 2089-0346 (Print) || ISSN 2503-1139 (Online) Volume 9, Nomor 1, Juni 2019
Tabel 3. Distribusi frekuensi berdasarkan cetak, orang tua dll. Selain berasal dari media
pengetahuan responden di MTS Negeri dan orang tua, Pengalaman juga dapat di-
Telaga Biru jadikan sebagai cara untuk menambah
tahuan cukup sebanyak 14 responden yang telah dilakukan di MTS Negeri Telaga
(28,0%), dan kategori pengetahuan baik Biru menunjukan bahwa dari 50 responden
sebanyak 36 responden (72,0%). Hasil yang memiliki kategori sikap yang kurang
penelitian ini sejalan dengan penelitian yang sebanyak 0 responden (0%), responden yang
dilakukan oleh Hani Handayani (2011) ten- memiliki kategori sikap yang cukup
tang hubungan pengetahuan, sikap dan per- sebanyak 4 responden (8,0 %), dan respond-
ilaku remaja putri tentang kebersihan organ en yang memiliki kategori sikap baik
Pembangunan mendapatkan hasil remaja penelitian ini sejalan dengan penelitian yang
putri yang memiliki pengetahuan baik dilakukan oleh Maya Ardiyani yang dil-
(31,4%) dan pengetahuan kurang sebanyak Asahan tahun 2011, dari hasil penelitiannya
Peneliti berpendapat bahwa semakin memiliki sikap baik sebanyak 100 respoden
maka semakin baik pula tindakan pencega- (23,3%) dan kurang sebanyak 2 responden
akukan oleh responden dalam dalam Hasil penelitian ini sesuai dikarenakan
yang baik bisa didapatkan melalui berbagai tasi masalah keputihan pada responden san-
sumber informasi baik media massa, media gat baik, dan anggapan tentang keputihan
Zuriati Muhamad 13
PROMOTIF: Jurnal Kesehatan Masyarakat Artikel II
ISSN 2089-0346 (Print) || ISSN 2503-1139 (Online) Volume 9, Nomor 1, Juni 2019
merupakan hal yang sangat perlu diper- sebanyak 45 responden (56,25%) memiliki
hatikan. Sikap sangat dipengaruhi oleh be- tindakan pencegahan keputihan yang baik
berapa faktor, diantaranya adalah media sedangkan 35 (43,75%) memiliki tindakan
massa Mudahnya informasi yang baik dari pencegahan keputihan yang tidak baik (11).
media cetak maupun elektronik saat ini san- Peneliti berpendapat bahwa, penge-
gat mendukung. Media disini memiliki tahuan yang baik akan menghasilkan sikap
perananan penting dalam penyampaian in- dan pemahamam yang baik yang kemudian
formasi, yang dapat membentuk sikap akan melahirkan perilaku yang positif pula.
seseorang. Keadaan ini dipengaruhi karena pemahaman
Sikap Menurut Notoatmodjo (2007) yang dimiliki oleh responden tentang
adalah reaksi atau respon seseorang yang keputihan dan sikap yang benar dalam
masih tertutup terhadap suatu objek, belum mencegah maupun mengatasi keputihan.
merupakan suatu aktifitas akan tetapi Dapat pula karena informasi yang didapat-
presdiposisi tindakan dan perilaku (8). kan oleh responden dari berbagai sumber
Tabel 5. Distribusi frekuensi berdasarkan sehingga sikap dan perilaku responden men-
pencegahan keputihan responden jadi baik.
di MTS Negeri Telaga Biru Menurut Azwar (2007), perilaku di-
No Pencegahan (n) Persentase pengaruhi oleh pengalaman pribadi,
Keputihan (%) pengaruh orang yang dianggap penting, lem-
1 Kurang 10 20,0
baga pendidikan dan pengetahuan. Faktor
2 Baik 40 80,0
pengetahuan yang dimiliki responden me-
Total 50 100
megang peranan penting dalam penentuan
Sumber: Data Primer, Desember 2016 perilaku yang baik.(12)
Berdasarkan tabel 5. Hasil penelitian Menurut Lewin dalam Notoatmodjo
yang telah dilakukan di MTS Negeri Telaga (2007), seseorang bertindak untuk men-
Biru menunjukan bahwa dari 50 responden gobati dan mencegah penyakit, ia harus me-
yang memiliki kategori pencegahan rasakan bahwa ia rentan terhadap penyakit
keputihan kurang sebanyak 10 responden tersebut (susceptible) yang berarti bahwa
(20,0%), dan responden yang memiliki kat- suatu tindakan pencegahan terhadap suatu
egori pencegahan keputihan baik sebanyak penyakit akan timbul bila seseorang merasa
40 responden (80,0%). Berdasarkan rentan terhadap penyakit tersebut. Bentuk
penelitian sebelumnya yang telah dilakukan tindakan yang akan dilakukan dapat
oleh Meyni rembang (2013) dengan judul menguntungkan atau bahkan merugikan diri
hubungan pengetahuan dan sikap dengan sendiri.(8)
tindakan pencegahan keputihan pada pela-
jar putri SMA Negeri 9 Manado didapatkan
Zuriati Muhamad 14
PROMOTIF: Jurnal Kesehatan Masyarakat Artikel II
ISSN 2089-0346 (Print) || ISSN 2503-1139 (Online) Volume 9, Nomor 1, Juni 2019
Analisis Bivariat
Zuriati Muhamad 15
PROMOTIF: Jurnal Kesehatan Masyarakat Artikel II
ISSN 2089-0346 (Print) || ISSN 2503-1139 (Online) Volume 9, Nomor 1, Juni 2019
pada responden tersebut, mereka menga- keputihan positif 30 siswi (30,9%) dan per-
takan bahwa mereka sering menggunakan ilaku pencegahan keputihan negatif 13 siswi
pakaian dalam yang ketat dan berbahan ny- (13,4%), sedangkan paling sedikit berada
lon, sering menggunakan sabun mandi un- dalam kategori kurang sebanyak 20 siswi
tuk membersihkan daerah kewanitaan, ser- (20,6%) dengan perilaku pencegahan
ing menggunakan air yang tertampung di keputihan positif 5 siswi (5,1%) dan perilaku
bak untuk membersihkan daerah kewani- pencegahan keputihan negatif 15 siswi
taan dan mereka juga mengatakan tidak (15,5%).(3) Dengan hasil uji statistik melalui
mengeringkan daerah kewanitaan setelah uji chi square diperoleh nilai probabilitas
BAB atau BAK. sebesar 0,000 < 0,05. Hasil ini menunjukan
Menurut Machfoedz dan Suryani Ho ditolak dan Ha diterima sehingga
(2007), orang yang pengetahuannya ber- hipotesis menunjukan ada hubungan antara
tambah maka kecakapannya bertambah se- pengetahuan remaja putri tentang keputihan
hingga muncul kesadaran dalam diri untuk dengan perilaku pencegahan keputihan pada
bertindak dalam hidup yang sehat secara siswi SMK BOPKRI 2 Yogyakarta.
baik. Menerapkan perilaku sehat seperti Hal ini berbanding terbalik dengan
pencegahan penyakit keputihan, merupa- penelitian yang dilakukan oleh Egi Yunia
kan langkah awal untuk menangkal penya- Rahmi (2013) tentang faktor perilaku yang
kit. Namun dalam praktiknya, penerapan mempengaruhi terjadinya keputihan pada
hal ini yang kesannya sangat sederhana tid- remaja putri di SMA Negeri 1 Rumbio Jaya,
ak selalu mudah dilakukan terutama bagi dengan hasil responden dengan kategori
responden yang tidak terbiasa, kurangnya pengetahuan tinggi sebanyak 9 orang
pengetahuan dan sedikitnya kesadaran ber- (11,0%) dengan yang mengalami keputihan
perilaku hidup sehat.(13) sebanyak 8 orang (9,8%) dan tidak mengala-
Hasil penelitian ini menguatkan mi keputihan sebanyak 1 orang (1,2%). Se-
penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh dangkan kategori pengetahuan sedang
Ester Juliana (2012) tentang hubungan sebanyak 40 orang (48,8%) dengan yang
pengetahuan remaja putri tentang mengalami keputihan sebanyak 29 orang
keputihan dengan perilaku pencegahan (35,4%), dan tidak mengalami keputihan
keputihan di SMK BOPKRI 2 Yogyakarta, sebanyak 11 orang (13,4%). Dan kategori
dengan kategori baik yaitu sebanyak 34 pengetahuan rendah sebanyak 33 orang
siswi ( 35,1%) dengan perilaku pencegahan (40,2%) dengan yang mengalami keputihan
keputihan positif 33 siswi (34,0%) dan per- sebanyak 18 orang (21,9%) dan tidak men-
ilaku pencegahan keputihan negatif 1 siswi galami keputihan sebanyak 15 orang
(1,1%). Kategori cukup yaitu sebanyak 43 (18,3%). Dengan hasil uji chi square didapat-
siswi ( 44,3%) dengan perilaku pencegahan kan hasil p value = 0,090 dimana lebih besar
Zuriati Muhamad 16
PROMOTIF: Jurnal Kesehatan Masyarakat Artikel II
ISSN 2089-0346 (Print) || ISSN 2503-1139 (Online) Volume 9, Nomor 1, Juni 2019
Zuriati Muhamad 17
PROMOTIF: Jurnal Kesehatan Masyarakat Artikel II
ISSN 2089-0346 (Print) || ISSN 2503-1139 (Online) Volume 9, Nomor 1, Juni 2019
organ reproduksi. Berdasarkan hasil dengan penelitian yang dilakukan oleh Meyni
penelitian yang telah dilakukan, mereka Rembang (2013) dengan judul Hubungan
mengatakan bahwa keputihan merupakan antara pengetahuan dan sikap dengan tinda-
hal yang wajar dan akan hilang dengan kan pencegahan keputihan pada pelajar putri
sendirinya tanpa perlu ditangani. Mereka SMA Negeri 9 Manado. Hasil penelitian
juga mengatakan sering menggunakan pen- menunjukan bahwa responden dengan sikap
tyliner, menggunakan air yang tertampung yang baik dan memiliki tindakan pencegahan
dibak untuk membersihkan daerah kewani- keputihan yang baik berjumlah 43 respond-
taan, menggunakan pembalut sekali dalam en (53,8%), sedangkan yang dengan sikap
sehari, serta pada saat sebelum menyentuh baik dan memiliki tindakan pencegahan
daerah kewanitaan mereka tidak mencuci keputihan tidak baik 12 responden (15,0%).
tangan terlebih dahulu. Kemudian responden dengan sikap tidak
Penelitian ini menguatkan hasil baik namun memiliki tindakan pencegahan
penelitian yang dilakukan oleh Menthari baik berjumlah 2 responden (2,5%), se-
(2015) dengan judul Hubungan tingkat dangkan yang memiliki sikap tidak baik
pengetahuan dan sikap tentang keputihan dengan tindakan pencegahan tidak baik ber-
dengan perilaku pencegahan keputihan pa- jumlah 23 (28,8%) (11). Dengan
da remaja putri, dimana hasil penelitian menggunakan uji chi-square didapatkan nilai
menunjukan bahwa responden memiliki p value 0,000 sehingga dapat di simpulkan
sikap yang baik dan memiliki positif ada hubungan yang signifikan antara sikap
sebanyak 50 responden (61,0%) dengan dengan tindakan pencegahan keputihan pa-
perilaku pencegahan keputihan baik da pelajar putri SMA Negeri 9 Manado.
sebanyak 33 responden (40,3%) dan per- Menurut Lawrence Green dalam buku
ilaku pencegahan keputihan buruk Notoadmodjo menyatakan bahwa sikap
sebanyak 17 responden (20,7%). Se- merupakan kesiapan atau kesediaan untuk
dangkan responden yang memiliki sikap bertindak,sikap belum merupakan suatu tin-
negatif sebanyak 32 responden (39,0%) dakan/aktifitas,akan tetapi sikap merupakan
dengan perilaku pencegahan keputihan baik faktor presdiposisi untuk bertindak.(8)
sebanyak 22 responden (26,8%) dan per- Menurut Azwar (2010) menyatakan
ilaku pencegahan keputihan buruk bahwa sekalipun diasumsikan bahwa sikap
sebanyak 10 responden (12,2%).(14) Dengan merupakan predisposisi evaluasi yang ban-
menggunakan uji chi-square dengan nilai p yak menentukan cara indivdu bertindak,
value 0,986. Dengan demikian, tidak ter- tetapi sikap tidaklah sama dengan perilaku,
dapat hubungan antara sikap dengan ke- dan perilaku tidaklah selalu mencerminkan
jadian keputihan. sikap seseorang. Sikap responden dapat
Penelitian ini berbanding terbalik berubah dengan diperolehnya tambahan in-
Zuriati Muhamad 18
PROMOTIF: Jurnal Kesehatan Masyarakat Artikel II
ISSN 2089-0346 (Print) || ISSN 2503-1139 (Online) Volume 9, Nomor 1, Juni 2019
Zuriati Muhamad 19