Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEPERAWATAN KOMNITAS


PRAKTIK LAPANGAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

Dosen : Kurnia Rachmawati, Ns., MNSc

Disusun Oleh :
Yunita 1710913120011

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARBARU
2020
1. Definisi Keperawatan Komunitas
Keperawatan komunitas sebagai suatu bidang keperawatan yang merupakan
perpaduan antara keperawatan dan kesehatan masyarakat (public health) dengan
dukungan peran serta masyarakat secara aktif serta mengutamakan pelayanan
promotif dan preventif secara berkesinambungan tanpa mengabaikan perawatan
kuratif dan rehabilitatif secara menyeluruh dan terpadu yang ditujukan kepada
individu, keluarga, kelompok serta masyarakat sebagai kesatuan utuh melalui
proses keperawatan (nursing process) untuk meningkatkan fungsi kehidupan
manusia secara optimal, sehingga mampu mandiri dalam upaya
kesehatan(Mubarak, 2006).
2. Sasaran Keperawatan Komunitas
Sasaran pelayanan kesehatan masyarakat adalah individu, keluarga/ kelompok
dan masyarakat dengan fokus upaya kesehatan primer, sekunder dan tersier. Oleh
karenanya pendidikan masyarakat tentang kesehatan dan perkembangan sosial
akan membantu masyarakat dalam mendorong semangat untuk merawat diri
sendiri, hidup mandiri dan menentukan nasibnya sendiri dalam menciptakan
derajat kesehatan yang optimal (Elisabeth, 2007).
Menurut Anderson (1988) sasaran keperawatan komunitas terdiri dari tiga
tingkat yaitu:
a. Tingkat Individu
Perawat memberikan asuhan keperawatan kepada individu yang mempunyai
masalah kesehatan tertentu (misalnya TBC, ibu hamil d1l) yang dijumpai di
poliklinik, Puskesmas dengan sasaran dan pusat perhatian pada masalah
kesehatan dan pemecahan masalah kesehatan individu.
b. Tingkat Keluarga
Sasaran kegiatan adalah keluarga dimana anggota keluarga yang mempunyai
masalah kesehatan dirawat sebagai bagian dari keluarga dengan mengukur
sejauh mana terpenuhinya tugas kesehatan keluarga yaitu mengenal masalah
kesehatan, mengambil keputusan untuk mengatasi masalah kesehatan,
memberikan perawatan kepada anggota keluarga, menciptakan lingkungan
yang sehat dan memanfaatkan sumber daya dalam masyarakat untuk
meningkatkan kesehatan keluarga.
Prioritas pelayanan Perawatan Kesehatan Masyarakat difokuskan pada
keluarga rawan yaitu Keluarga yang belum terjangkau pelayanan kesehatan,
yaitu keluarga dengan: ibu hamil yang belum ANC, ibu nifas yang
persalinannya ditolong oleh dukun dan neo¬natusnya dan keluarga dengan
resiko tinggi, yaitu keluarga dengan ibu hamil yang memiliki masalah gizi,
seperti anemia gizi be-rat (HB kurang dari 8 gr%) ataupun Kurang Energi
Kronis (KEK).
c. Tingkat Komunitas
Dilihat sebagai suatu kesatuan dalam komunitas sebagai klien
1)      Pembinaan kelompok khusus
2)      Pembinaan desa atau masyarakat bermasalah
3. Paradigma Keperawatan Komunitas
Paradigma keperawatan komunitas terdiri dari empat komponen pokok, yaitu
manusia, keperawatan, kesehatan dan lingkungan menurut Logan & Dawkins
1987 dalam (Widayanto, 2010). Sebagai sasaran praktik keperawatan klien dapat
dibedakan menjadi individu, keluarga dan masyarakat
4. Peran Perawat Komunitas
Banyak peranan yang dapat dilakukan oleh perawat kesehatan masyarakat
diantaranya adalah (Mubarak, 2005):
a. Sebagai penyedia pelayanan (Care provider)
b. Sebagai Pendidik dan konsultan (Nurse Educator and Counselor)
c. Sebagai Panutan (Role Model)
d. Sebagai pembela (Client Advocate)
e. Sebagai Manajer kasus (Case Manager)
f. Sebagai kolaborator
g. Sebagai perencana tindakan lanjut (Discharge Planner)
h. Sebagai pengidentifikasi masalah kesehatan (Case Finder)
i. Koordinator Pelayanan Kesehatan (Coordinator of Services)
j. Pembawa perubahan atau pembaharu dan pemimpin (Change Agent and
Leader)
k. Pengidentifikasi dan pemberi pelayanan komunitas (Community Care
Provider And Researcher)
5. Proses Keperawatan Komunitas
Proses keperawatan komunitas merupakan metode asuhan keperawatan yang
bersifat alamiah, sistematis, dinamis, kontiniu, dan berkesinambungan dalam
rangka memecahkan masalah kesehatan klien, keluarga, kelompok serta
masyarakat melalui langkah-langkah seperti pengkajian, perencanaan,
implementasi, dan evaluasi keperawatan (Nugroho, 2010).
1. Pengkajian
Sumber data dapat dibagi menjadi data Primer yaitu dengan menggnakan
windshield survey, musyawarah masyarakat desa, wawancara dengan
keynote, door to door assessing(dengan format pengkajian).data sekunder di
dapat dari data statistik, data depkes yang telah diterbitkan, catatan dalam
pertemuan, hasil survey kesehatan, dan catatan kesehatan.
Data inti : Usia yang berisiko, Pendidikan, Jenis kelamin, Pekerjaan, Agama,
Keyakinan, nilai-nilai, Riwayat komunitas, yang dapat merupakan stressor
timbulnya gangguan. Data Subsistem :
a. Physical Environment,Perumahan yang dihuni penduduk, apakah
penerangan, sirkulasi,kepadatannya merupakan stressor bagi penduduk.
b. Education (Status pendidikan, sarana pendidikan) apakah dapat digunakan
untuk peningkatan pengetahuan
c. Safety and transportation (Pelayanan perlindungan: kebakaran, polisi,
sanitasi; Transportasi : berupa jalan dan sarana angkutan) dilingkungan
tempat tinggal, apakah tidak menimbulkan stress.
d. Politics and government politik dan kebijakan pemerintah ( tingkat RT,
RW, Lurah, Camat dan lain-lain ) apakah cukup menunjang sehingga
memudahkan komunitasmendapat pelayanan diberbagai bidang termasuk
kesehatan
e. Health & Social Services ( PKK, Karang taruna, panti , LKMD, Posyandu
dan lain-lain ) apakahtersedia untuk melakukan deteksi dini pada
gangguan / merawat /memantau apabila gangguan sudah terjadi.
f. Communication, (Formal : koran, radio, TV ; informal : papan
pengumuman, posterdansebagainya )apakah sarana komunikasi dapat
dimanfaatkan dikomunitas tersebut untuk meningkatkan pengetahuan
terkait dengangangguan kesehatan, misalnya televisi, radio, koran, leaflet
yangdiberikan kepada komunitas.
g. Economics, tingkat sosial ekonomi komunitas secara keseluruhan apakah
sesuaidengan UMR ( Upah Minimum Regional / individu/ bulan )
dibawah ataudiatas sehingga upaya pelayanan, misalnya anjuran untuk
konsumsi jenis makanan sesuai status ekonomi tersebut.
h. Recreation, apakah tersedia sarana , kapan saja dibuka, biayanya apakah
terjangkauoleh komunitas.Rekreasi ini hendaknya dapat digunakan
komunitasuntuk mengurangi stress
Instrument Windshield Survey
Windshield Survey merupakan pengamatan terhadap suatu wilayah untuk
mendapatkan gambaran umum situasi dan keadaan suatu wilayah, yang didapat
melalui wawancara dengan penduduk setempat, tokoh masyarakat dan
observasi lingkungan. Gambaran umum tersebut dapat digunakan sebagai
langkah awal dalam penentuan masalah yang ada di dalam suatu wilayah
tersebut. Baik masalah kesehatan maupun masalah maladaptive lainnya yang
ada dalam suatu wilayah (Mubarak, 2011).

ELEMEN
DESKRIPSI
Perumahan dan Lingkungan  Bangunan, arsitektur
 Jarak antar rumah
 Halaman rumah
Lingkungan terbuka  Luas lahan terbuka
 Kegunaan
Batas  Apa batas daerah: Jalan, sungai,
tembok, dan lain-lain.
 Nama wilayah
Kebiasaan  Tempat kumpul-kumpul : siapa, jam
berapa (Warung, gardu, taman)
Transportasi  Jenis transportasi
 Akses jalan
Pusat Pelayanan  Klinik, pusat rekreasi, sekolah, agen
penyedia jasa
Toko / Warung / Pasar  Pola konsumsi masyarakat
 Pusat pemenuhan kebutuhan
masyarakat
Orang-orang pengguna jalan  Siapa yang anda jumpai dijalan?
 Ibu-ibu dan bayi, anak sekolah,
pengangguran, pedagang dan lain-
lain.
Ras  Identifikasi suku bangsa

Agama  Identifikasi agama dan kepercayaan

Kesehatan dan morbiditas  Penyakit kronis, akut


 Jarak ke pelayanan kesehatan?
Politik  Partai mayoritas,
 Poster kampanye
Media  TV, Radio, koran, majalah, papan
pengumuman, dan lain-lain.
9Layanan perlindungan  Pos-pos polisi, perlindungan
kebakaran
ELEMEN DESKRIPSI

Perumahan dan  Bangunan


lingkungan (daerah) Mayoritas bangunan adalah bangunan permanen terbuat dari tembok
(156 orang).

 Arsitektur
Hampir sama antara satu rumah dengan yang lain. Lantai yang terbuat
dari tegel 169 rumah, yang terbuat dari semen 46 rumah dan yang
terbuat dari tanah 9 orang. Rata-rata di setiap rumah terdapat jendela
dengan pencahayaan yang baik yaitu 167 rumah.

 Keunikan lingkungan
Banyak tanah kosong di sekitar rumah yang dimanfaatkan untuk
membuang sampah terutama halaman belakang rumah.

Lingkungan terbuka  Luas


Luas wilayah RW III  100 Ha dengan kepadatan rata-rata 9-10 rumah
/ 100 m.

 Kualitas
Lahan terbuka digunakan untuk membuang hasil pembakaran sampah
dan sampah basah.

Batas  Batas wilayah


Barat : Kelurahan Sumur Welut, Timur : RW II, Utara : Perumahan
Pondok Manggala, Selatan : RW IV

Tingkat sosial  Tingkat Sosial ekonomi


ekonomi Tingkat sosial ekonomi masyarakat RW III sebagian besar tingkat
menengah dengan mata pekerjaan sebagai pegawai swasta (pegawai
pabrik, kuli bangunan, tukang batu).

Kebiasaan  Dewasa-tua
Pada pagi dan sore hari sebagian warga bekerja. Dan pada malam hari
warga mempunyai kegiatan rutin mengadakan pengajian di rumah
secara bergilir (tiap minggu atau tiap bulan sekali). Pada 1 bulan 2 kali
sekali ibu-ibu rumah tangga mengadakan arisan (tergantung masing-
masing RT). Dan setiap bulan sekali diadakan arisan RW dan PKK.

 Anak-anak
Pada pagi mayoritas pergi ke sekolah, siang hari bermain dengan teman
sebaya dan sore hari mayoritas mengikuti kegiatan keagamaan dengan
mengaji di TPA dan bermain sepak bola

Transportasi  Transportasi menggunakan kendaraan pribadi (motor, sepeda,


mobil) selain itu juga menggunakan mobil angkutan umum, ataupun
jalan kaki.
 Situasi jalan beraspal, paving dan sepanjang waktu keadaan jalan
ramai.
Fasilitas umum  Kesehatan
Terdapat dokter praktik umum dan Puskesmas Pembantu..

 Sekolah
Di wilayah Kelurahan Balas Klumprik khususnya RW III tidak terdapat
bangunan sekolah

 Agama
Masjid :1

 Ekonomi
Banyak terdapat home industry, antara lain daur ulang sampah (kardus),
krupuk, konveksi (tempat HP) dan isi ulang air.

 Pelayanan umum
Tidak ada tempat pelayanan umum, seperti kantor Pos, Bank, dan lain-
lain di wilayah RW III
Pusat belanja  Terdapat banyak toko yang menjual kebutuhan sehari – hari.

Suku bangsa  Mayoritas penduduk dari suku Jawa.


Agama  Mayoritas beragama Islam
Kesehatan dan  Penyakit terbanyak yang terjadi di masyarakat selama 6 bulan
morbiditas terakhir adalah batuk pilek yaitu 67 KK Sedangkan pada usila 7
penyakit yang terbanyak adalah rheumatik yaitu 12 orang, hipertensi 6
orang, katarak 5 orang, Diabetes Mellitus 4 orang, penyakit jantung 1
orang dan TBC 1 orang.
Sarana Penunjang  Rata-rata warga mempunyai televisi dan radio, sebagian kecil
mempunyai telepon.
 Media cetak yang dibaca oleh sebagian besar masyarakat adalah
Jawa Pos dan Surya.
 Sudah ada sumber air bersih yaitu PDAM, tetapi air tersebut tidak
digunakan sepenuhnya untuk pemenuhan kebutuhan sehari – hari
karena masih ada sumber air bersih lainnya yaitu air sumur.
 Sumber penerangan menggunakan PLN

2. Analisa data dan identifikasi masalah


Analisis data dapat dibedakan menjadi:
a. Analisis Korelatif : hubungan , pengaruh dari 2 atau lebih subvariabel
dengan penghitungan statistik.
b. Analisis Masalah berdasarkan kelompok data/data fokus yang dianggap
sebagai masalah. Misalnya : Insiden penyakit terbanyak, Perilaku yang
tidak sehat, peran masyarakat.
c. Analisis Faktor yang berhubungan dengan masalah (etiologi).
3. Diagnosa keperawatan komunitas dan prioritaskan
4. Intervensi
Tahapan pengembangan masyarakat :
a. Persiapan penentuan prioritas daerah
b. Pengorganisasian, pembentukan pokjakes
c. Tahap diklat
d. Tahap kepemimpinan
e. Koordinasi intersektoral
f. Akhir supervise atau kunjungan bertahap.

Strategi intervensi :

a. Kemitraan (partnership), kerja sama antara dua pihak atau lebih,


berdasarkan kesetaraan,keterbukaan, dan saling menguntungkan atau
memberikan manfaat.
b. Pemberdayaan (empowerment), proses pemberian kekuatan atau dorongan
sehingga membentuk interaksi transformatif kepada mastyarakat, antara
lain: adanya dukungan, pemberdayaan, kekuatan ide baru, dan kekuatan
mandiri untuk membentuk pengetahuan baru.
c. Pendidikan kesehatan, strategi upaya prevesi terhadap kejadian adalah
dilakukannya kegiatan pendidikan kesehatan dengan tujuan untuk
meningkatkan kesehatan dan mengurangi disabilitas serta
mengaktualisasikan potensi kesehatan dari individu, keluarga, masyarakat.
d. Proses kelompok, merupakan salah satu strategi intervensi keperawatan
ang dilakukan bersama-sama dengan masyarakat melalui pembentukan
sebuah kelompok atau kelompok swabantu (self help group).
e. Intervensi professional keperawatan, adalah bentuk tindakan keperawatan
professional yang dapat berupa terapi modalitas dan
komplementer,misalnya : terapi relaksasi progresif, dan story telling.
5. Implementasi
Tanggung jawab melaksanakan kegiatan:
a. Bantuan mengatasi masalah kurangnutrisi, mempertahankan kondisiseimbang,
meningkatkan kesehatan
b. Mendidik komunitas tentang perilaku sehatuntuk mencegah kurang gizi
c.  Advokat komunitas
6. Evaluasi
Dilakukan dengan konsep evaluasi struktur,proses, hasil.Fokus:
a. relevansi antara kenyataan dengan target
b. perkembangan ataukemajuan proses, kesesuaian dengan perenanaan,
peran pelaksana, fasilitas dan jumlah peserta
c. efisiensi biaya, bagaimana mencari sumber dana
d. efisiensi kerja, apakah tujuan tercapai , apakah masyarakat puas
e. damak, apakah terjadi perubahan status kesehatan

DAFTAR PUSTAKA

Elisabeth T, (2007). Buku Ajar Keperawatan Komunitas:Teori Dan. Praktek. Jakarta:


EGC.

Mubarak, W. (2005). Pengantar Keperawatan Komunitas. Jakarta : CV Sagung seto.

Mubarak, W. (2006). Buku ajar keperawatan komunitas 2. Jakarta: Salemba. Medika.

Mubarak, W. (2011). Ilmu Keperawatan Komunitas Pengantar dan Teori:  Jilid 1.


Jakarta: Salemba Medika

Nugroho, Wahyudi. (2010). Gerontik dan Geriatrik. Jakarta : EGC.

Widayanto, Falsalado. (2010). Keperawatan Komunitas. Yogyakarta: Nuha Medika.

Anda mungkin juga menyukai