Anda di halaman 1dari 2

LEMBAR KERJA PRAKTIKUM 1

Topik : Identifikasi masalah penelitian keperawatan


Nama Mahasiswa : Yunita
NIM : 1710913120011
Nama Asisten praktikum : Irene Adelina Silalahi
Hari, Tanggal : Kamis, 2 April 2020
Mulia, S., Diani, N., Choiruna, H. P., Studi, P., Keperawatan, I., Kedokteran,
F., Mangkurat, U. L., & Km, J. A. Y. (2019). PERBANDINGAN
KUALITAS HIDUP PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2
BERDASARKAN LAMA MENDERITA ( Comparison of Life Quality of
Type 2 Diabetes Melitus Patients Based on Old ). 3(2), 46–51.
Masalah Kesehatan Diabetes adalah penyakit kronis serius yang terjadi
karena pankreas tidak menghasilkan cukup insulin
(hormon yang mengatur gula darah atau glukosa),
atau ketika tubuh tidak dapat secara efektif
menggunakan insulin yang dihasilkannya.
Diabetes adalah masalah kesehatan masyarakat
yang penting, menjadi salah satu dari empat
penyakit tidak menular prioritas yang menjadi
target tindak lanjut oleh para pemimpin dunia.
Jumlah kasus dan prevalensi diabetes terus
meningkat selama beberapa decade terakhir (WHO
Global Report, 2016). Indonesia berada pada
posisi 4 negara dengan jumlah penderita diabetes
terbanyak yang pada 2030 diperkirakan sebesar
21,3 juta penduduk. Prevalensi DM berdasarkan
diagnosis dokter pada penduduk umur ≥ 15 tahun
hasil Riskesdas 2018 meningkat menjadi
2%.diabetes melitus di Kalimantan Selatan
prevalensi diabetes yang terdiagnosis dokter
sebesar 1,8 % (Riskesdas, 2018).
Masalah keperawatan Sangatlah penting bagi perawat untuk melihat
pengaruh psikososial sambil menilai kualitas hidup
pasien DM. Pentingnya perawat meningkatkan
kualitas hidup pasien DM karena kualitas hidup
sangat berkorelasi erat dengan respon terhadap
terapi, perkembangan penyakit dan bahkan
kematian akibat DM. Semakin rendah kualitas
hidup seseorang, semakin tinggi resiko kesakitan
dan bahkan kematian. Perawat harus
memperhatikan kualitas hidup pasien DM dan
faktor-faktor yang mempengaruhinya dan
memberikan pelayanan untuk meningkatkan
kualitas hidup pasien DM.
Masalah penelitian Adanya perbedaan dari beberapa hasil penelitian
keperawatan tentang ada atau tidaknya hubungan antara lama
menderita dan kualitas hidup pada pasien diabetes
melitus tipe 2. Pada peneltian Mulia (2019), dan
Roifah (2016) dan beberapa peneliti menyimpulkan
bahwa ada perdedaan kualitas hidup pasien diabetes
melitus tipe 2 berdasarkan lama menderita. Semakin
lama menderita, semakin memburuk kualitas
hidupnya. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh
Setyorini (2017), Taloyan (2013), dan Restada
(2016) menyimpulkan bahwa tidak ada hubungan
antara lama menderita dengan kualitas hidup lansia
penderita DM tipe 2. Hal ini karena pengaruh
kebiasaan dalam menyikapi keadaan selama terkena
diabetes melitus dan mampu memgemdalikan tingkat
depresi selama menderita melitus, sehingga kualitas
hidup dapat membaik. Perbedaan tersebut dapat
dilakukan penelitian kembali dengan lebih kompleks
agar nantinya dapat digunakan sebagai acuan dasar
kepada perawat sebagai bahan untuk memberikan
edukasi kepada pasien diabetes melitus serta dapat
memperhatikan dan mengendalikan untuk
meningkatkan faktor-faktor yang berhubungan
kualitas hidup dengan lebih baik.

Anda mungkin juga menyukai