Anda di halaman 1dari 2

Nama : Shinta Ulan Guritno

NIM : 195020101111020
Kelas : Ekonomi Pembangunan

IHSG Dibuka Melemah Sektor Tambang Jadi Penekan

Indeks Harga Saham Gabungan (ISHG) melemah dan mengalami koreksi pada
perdagangan pekan ini. Dari 10 sektor pembentuk IHSG, enam sektor berada di zona merah.
Indeks yang telah ditutup yaitu di level 6.142,5 turun 38,49 poin atau 0,62 persen. Pada pra
pembukaan hari selasa, ISGH mengalami penurunan lagi yaitu 13,24 poin atau 0,22 persen ke
level 6.135,49. Sedangkan pada pembukaan pukul 09.00 waktu JATS, IHSG terus melemah
dengan turun tipis 12 poin atau 0,21 persen ke 6.136.
Pada awal pembukaan perdagangan, IHSG level tertinggi berada di 6.142,95 dan
terendah di 6.133,53. RTI Infokom mencatat, investor membukukan transaksi sebesar Rp6,89
triliun dengan volume 9,49 miliar saham. Pelaku pasar asing tercatat beli bersih atau net buy di
seluruh pasar sebesar Rp281,32 miliar. Sebanyak 116 saham menguat dan 61 saham melemah.
Sedangkan 131 saham diam di tempat. Adapun total frekuensi di awal perdagangan saham
14.662 kali dengan volume perdagangan 180 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 159,8
miliar.
IHSG melemah bersama mayoritas indeks saham Asia. Kondisi itu ditunjukkan oleh
indeks Kospi Index di Korea Selatan turun 0,86 persen, Hang Seng di Hong Kong turun 1,8
persen, dan Nikkei225 di Jepang turun 0,85 persen. Senada, mayoritas indeks saham di Eropa
bergerak melemah. Indeks FTSE100 di Inggris turun 0,33 persen,DAX di Jerman turun 0,43
persen, dan indeksCAC All-Tredable di Perancis turun 0,30 persen.

Riset Artha Sekuritas mengulas, secara terbaru dan hasil indeks masih menunjukan
pelemahan dimana indeks akan terkoreksi di rentang 6.124-6.179.
"Indikator stochastic bergerak di sekitar area oversold mengindikasikan trend pelemahan mulai
terbatas," ujar Analis PT Artha Sekuritas Christoper Jordan. 
Selain itu, sentimen global juga masih kuat mempengaruhi gerak indeks di pasar saham.
Salah satunya kepastian damai dagang AS-China.

"Juga kekhawatiran dari resesi dan kondisi politik di Hong Kong yang berlangsung semakin
parah saat ini," jelasnya. Kompak, Analis PT Binaartha Parama Sekuritas Muhammad Nafan
Gusta menyebut indeks berpeluang tertekan di kisaran 6.120-6.180.

"Potensi pelemahan masih akan berlanjut menuju ke area support terdekat," paparnya.

Analis KGI Sekuritas Yuganur Wijanarko meyakini Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)
berpotensi tertekan di pasar saham untuk hari ini. Penguatan indeks pada Selasa (12/11) kemarin
lebih disebabkan IHSG mulai memasuki fase jenuh jual untuk beberapa hari terakhir.
"Pasar masih dalam konsolidasi. Kami sarankan investor untuk melihat support di level 6.100
dan resistance 6.170 untuk menentuk arah indeks selanjutnya," kata dia di Jakarta, Rabu
(13/11/2019).

Masih satu suara, Analis PT Artha Sekuritas Christoper Jordan beranggapan dari sisi
eksternal indeks masih dibayang-dibayangi oleh ketidakpastian perang dagang AS-China. Selain
itu dalam risetnya juga ditemukan, IHSG kemungkinan secara teknikal akan melemah terbatas
dengan ditransaksikan 6.149-6.197.

"Pergerakan diperkirakan masih akan terbatas ditengah tingginya ketidakpastian global,"


jelasnya.

Dari regional, sentimen bentrokan di Hong Kong, di mana seorang pengunjuk rasa
ditembak pada hari Senin, telah memperdalam kekhawatiran tentang prospek pusat keuangan
Asia. Adapun selanjutnya investor akan memantau keputusan suku bunga Selandia Baru yang
akan jatuh tempo pada hari Rabu dan dilanjutkan Ketua Fed Jerome Powell berpidato di Komite
Ekonomi Gabungan Kongres di Washington.

Sumber :

- https://www.liputan6.com/bisnis/read/4108656/ihsg-dibuka-melemah-sektor-tambang-
jadi-penekan (Liputan6)
- https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20191113160928-92-448020/sektor-pertambangan-
tekan-ihsg-ke-level-6142 (CNN Indonesia)
- https://insight.kontan.co.id/news/sempat-melemah-ihsg-hari-ini-menguat-ke-level-615816-di-
akhir-perdagangan?page=all (Bussines insight)

Anda mungkin juga menyukai