Anda di halaman 1dari 2

Pemindahan Ibu Kota

Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menjelaskan, pemindahan ibu kota baru membutuhkan


proses panjang. Walaupun Presiden Jokowi sudah mengumumkan lokasi ibu kota baru di
Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara, namun hal tersebut akan dikaji DPR dan diputuskan
bersama-sama. Pilihan presiden Jokowi untuk memilih Kalimantan Timur, hanyalah sebagai usul
awal dengan kajian akademis.

"Jadi masih ada beberapa langkah yang harus ditempuh sampai dibahas lagi tentang
RUUTR nya. Baru dibuat perencanaan yang fix. Karena ini bagaimana pun baru diajukan ke
DPR dulu. DPR dan pemerintah yang memutuskan bersama-sama," kata Jusuf Kalla di
Kantornya Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Selasa (27/8/2019).

Jusuf Kalla juga mengatakan pemerintah akan tetap berusaha menyelesaikan pemindahan
ini selesai sepenuhnya pada 2024. Namun ia mengakui proses masih panjang, Jusuf Kalla tak
ingin pemerintah hanya fokus pada target selesai, namun melangkahi sejumlah aturan dasar.
Langkah –lamgkah juga harus sesuai aturan. Semua rakyat dan pemerintah pun juga
menginginkan ibu kota yang lebih baik. Maka dari itu, untuk mewujudkannya pun perlu
dipertimbangkan dengan hati – hati.

Selain menjadi pembicaraan diberita nasional, pemindahan wilayah ibukota ini juga
mendapat sorotan dari negara sebelah yakni dua negara bagian Malaysia. Malaysia memberikan
reaksi positif mengenai pemindahan ibukota ini. Bagaimana tidak, dua dari 13 negara bagian
negeri “jiran” yakni Sarawak dan Sabah, terletak di Kalimantan. Selain itu terdapat Brunei
Darusallam yang menjadi negara tetangga. Menteri Pariwisata Sarawak Datuk Abdul Karim
Rahman Hamzah mengatakan, kawasannya bakal mendapat dampak luar biasa dari pemindahan
ibu kota Indonesia ke Kalimantan Timur.

Sebelumnya dalam konferensi pers, Jokowi mengumumkan bahwa pembangunan ibu


kota Indonesia di Kalimantan Timur bakal dimulai tahun depan. Serta keputusan untuk
memindahkan ibu kota didasarkan pada kenyataan beban yang ditanggung Jakarta saat ini sudah
begitu berat.
Problem terbesar yang membuat pemindahan ibukota ke Kaltim adalah fakta dua perlima
kota itu dibawah permukaan laut, sehingga ancaman tenggelam menjadi besar. Dibeberapa
daerah, permukaan mulai surut sebanyak 10% per tahun. Fenomena yang disebabkan penggalian
akuifer bawah tanah dan diperparah perubahan iklim. Namun, ada juga beberapa anggota DPD
DKI yang tidak setuju mengenai pemindahan ibu kota karena itu akan membutuhkan biaya yang
besar dan lebih baik biaya besar tersebut dipakai untuk mensejahterahkan masyarakat.

Dari beberapa berita yang telah saya baca mengenai pemindahan kekuasaan menurut
pendapat saya pribadi, saya setuju untuk dilakukannya pemindahaan karena melihat Jakarta dari
posisi geografi serta keadaan masyarakatnya yang sudah tak terkendali.

Sumber :

- https://internasional.kompas.com/read/2019/08/27/19115771/jika-ibu-kota-indonesia-
pindah-ke-kalimantan-timur-ini-dampak-bagi-2?page=all

- https://www.liputan6.com/news/read/4048198/wapres-jk-pemindahan-ibu-kota-
masih-butuh-proses-panjang?
related=dable&medium=Headline&campaign=Headline_click_1&utm_expid=.9Z4i5
ypGQeGiS7w9arwTvQ.1&utm_referrer=https%3A%2F%2Fwww.liputan6.com%2F

- https://news.detik.com/berita/d-4639787/anggota-dpd-terpilih-tak-setuju-ibu-kota-
dipindah-ini-kata-anies

Anda mungkin juga menyukai