Anda di halaman 1dari 2

Bank Dunia Prediksi Ekonomi Indonesia Turun

Paparan World Bank atau Bank Dunia kepada pemerintah menyebut laju perekonomian
Indonesia bisa saja mengalami penurunan. Hal ini karena Indonesia dinilai kurang memiliki
produktivitas dan kurangnya pertumbuhan tenaga kerja di dalam negeri. Selain itu, kondisi
current account deficit (CAD) juga disebut semakin terpuruk, hal-hal ini dinilai akan
mempengaruhi aliran modal asing yang masuk dan keluar dari Indonesia.
Dalam materi presentasi yang diterima detikcom, World Bank menyebut jika
perekonomian Indonesia akan terus turun akibat masih lemahnya produktivitas dan melambatnya
pertumbuhan tenaga kerja. Kemudian, harga komoditas juga disebut akan menekan
perekonomian domestik. Bank Dunia juga mencontohkan pada 2009, perekonomian global
merosot akibat harga komoditas yang terus turun. Dia mengungkapkan, saat itu pertumbuhan
ekonomi Indonesia juga melambat 1,7%. Saat ini perekonomian global juga dibayangi dengan
perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China dan potensi resesi ekonomi AS. Hal ini
disebut akan memicu aliran modal keluar yang lebih besar dari Indonesia. Indonesia disebut akan
makin terpuruk akibat masih tingginya defisit transaksi berjalan atau current account deficit
(CAD). Kuartal II 2019 CAD Indonesia mencapai 3% atau US$ 8,4 miliar dari produk domestik
bruto (PDB), naik dari kuartal sebelumnya yang hanya 2,6% dari PDB.
Kemudian Bank Dunia memproyeksi, CAD Indonesia di akhir 2019 US$ 33 miliar naik
dari tahun sebelumnya US$ 31 miliar. Kemudian investasi asing atau foreign direct investment
(FDI) hanya US$ 22 miliar hingga akhir tahun ini. Dengan kondisi itu, Bank Dunia menilai,
Indonesia membutuhkan dana asing masuk (inflow) minimal US$ 16 miliar per tahun untuk
menutup gap defisit tersebut. "Pembiayaan eksternal yang dibutuhkan bisa lebih banyak jika
capital outflow yang diprediksi benar-benar terjadi," tulisnya.
Bank Dunia menilai solusi untuk mempertahankan perekonomian domestik bukan
menurunkan CAD, namun meningkatkan investasi atau FDI yang masuk. Menanggapi hal
tersebut, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan seluruh dunia saat ini
memang sedang mengalami perlambatan pertumbuhan ekonomi. Meski begitu, dia optimis jika
dana asing tak akan keluar dari Indonesia. Hal tersebut karena pemerintah berupaya penuh untuk
mengeluarkan kebijakan agar Indonesia tetap menarik di mata internasional.
Dia mengungkapkan, pemerintah juga perlu bersikap aktif untuk melihat kebutuhan
investor. Hal ini agar investor tak hanya menyatakan minat untuk investasi tetapi juga harus
direalisasikan.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan kekesalannya lantaran investasi yang
masuk ke Indonesia kalah dari negara tetangga. Banyak perusahaan yang pindah dari China
larinya bukan ke Indonesia. Hal itu dia sampaikan saat membuka rapat terbatas (ratas) di Kantor
Presiden, Jakarta Pusat. Ratas membahas antisipasi perkembangan perekonomian dunia.
"Catatan yang kemarin disampaikan Bank Dunia kepada kita, dua bulan yang lalu, ada 33
perusahaan di Tiongkok keluar (di relokasi ke negara lain)," kata Jokowi, Rabu (4/9/2019).
Dari 33 perusahaan itu, Jokowi menekankan bahwa 23 memilih pindah ke Vietnam, dan
10 sisanya pindah ke beberapa negara mulai dari Malaysia Thailand, dan Kamboja. Bahkan
Jokowi sampai mengulangi data itu untuk memberi penekanan. Jokowi juga memberi contoh
lain, yaitu pada 2017 sejumlah perusahaan di relokasi dari Jepang. Lagi-lagi yang menikmati
buahnya negara lain, sedangkan Indonesia hanya kecipratan sedikit.
Menurut Jokowi ada permasalahan yang terjadi di internal Indonesia. Penyebabnya bukan
karena faktor eksternal. Dia mencontohkan, perusahaan yang pindah dari China hanya butuh
waktu dua bulan untuk bisa pindah ke Vietnam.
"Tolong ini digarisbawahi, hati-hati berarti kita memiliki persoalan yang harus kita selesaikan.
Dan setelah dilihat lebih detail kalau mau pindah ke Vietnam itu hanya butuh waktu 2 bulan
rampung semuanya, kita bisa bertahun-tahun," tambah Jokowi.

Sumber :
- https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-4696993/warning-bank-dunia-prediksi-
ekonomi-indonesia-turun/4
- https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-4696420/bank-dunia-warning-ekonomi

Anda mungkin juga menyukai