Anda di halaman 1dari 3

Air Minum

Air adalah komponen penting dan terbesar dalam tubuh hewan. Air sangat dibutuhkan dalam
berbagai fungsi biologis dan metabolisme tubuh seperti pengaturan suhu tubuh, membantu
proses pencernaan, pengaturan tekanan osmose darah, transport nutrient, hormone dan zat
lain yang di perlukan tubuh, pertumbuhan fetus, produksi susu dsb. Kebutuhan akan air pada
hewan ternak bahkan lebih penting dibandingkan dengan kebutuhan makan. Kebutuhan air
minum untuk sapi biasanya ad libitum.
(Perdigao et al., 2017)
Ketersediaan air minum untuk domba harus ada setiap saat, harus diberi minum walaupun
sebagian besar air didapat dari hijauan rumput atau daun-daunan,. Air diperlukan untuk
membantu proses pencernaan, mengeluarkan bahan-bahan yang tidak berguna dari dalam
tubuh (keringat, air kencing dan kotoran), melumasi persendian dan membuat tubuh tidak
kepanasan. Bila bobot domba hidup 40-50 kg/ekor dan ransum kering (dalam bahan kering)
yang dibutuhkan ternak rata-rata sebanyak 0,5-1kg dan air minum minimal sebanyak 3 x 1
liter (3 liter). Kebutuhan air minum untuk kambing berkisar 3-5 liter sehari dan kebutuhan ini
tidak jauh berbeda dengan kebutuhan air minum pada domba (Ramadhan et al., 2013).

Kebutuhan air pada masing-masing hewan sangat bervariasi tergantung oleh berbagai faktor
menurut Perdigao et al. (2017) seperti:
1. Jenis dan ukuran tubuh hewan. Semakin besar tubuh hewan tentu semakin besar pula
kebutuhan air.
2. Status fisiologis hewan. Hewan bunting, menyusui dan pada masa pertumbuhan
membutukan lebih banyak air. Sapi yang menyusui membutuhkan tambahan 0,86 kg
air/kg susu. Sapi bunting dan pedet meningkatkan konsumsi air 30-50%
3. Tingkat aktifitas. Hewan yang sering beraktifitas tentu saja membutuhkan air minum
yang lebih banyak
4. Jenis dan kualitas pakan/Dry matter intake (DMI). Hewan yang di beri Pakan kering
membutuhkan air yang lebih banyak daripada yang diberikan pakan basah.
Terbatasnya air akan menurunkan intake pakan (DMI)
5. Kualitas air. Rasa dan salinitas air mempengaruhi jumlah air yang konsumsi.
6. Jarak dan ukuran Tempat air minum. Sedikitnya tempat minum atau terlalu padatnya
populasi memungkinkan terjadinya kesulitan mendapatkan air pada beberapa ternak
7. Temperatur air. Hewan pada umumnya menyukai air dengan suhu lebih rendah dari
suhu tubuhnya. Air yang terlalu dingin atau terlalu panas tidak disukai hewan ternak.
8. Temperatur udara. Hewan akan mencari tempat yang sejuk saat terkena cekaman
panas, dan akan mencari tempat hangat jika kedinginan

Kelembaban dan Suhu Kandang

Ternak akan selalu beradaptasi dengan lingkungan tempat hidupnya, apabila


lingkungan dengan suhu dan kelembapan yang tinggi dapat menyebabkan stress
(cekaman) karena sistem pengaturan panas tubuh dengan lingkungannya menjadi tidak
seimbang. Ternak domba termasuk hewan homoitherm yang memiliki kemampuan
untuk mempertahankan suhu tubuhnya agar tetap stabil, sehingga terjadi keseimbangan
antara panas yang diproduksi dengan panas yang dikeluarkan kesekelilingnya (Dalcin
et al., 2016).

Suhu dan kelembaban lingkungan, serta radiasi matahari yang tinggi merupakan
kendala dalam pengembangan dan peningkatan produktivitas ternak di Indonesia,
khususnya di wilayah dataran rendah, karena menyebabkan cekaman panas pada
ternak. Cekaman panas yang terjadi menunjukkan bahwa toleransi atau adaptasi ternak
terhadap iklim sekitarnya rendah. Konsekuensi dari cekaman panas atau toleransi panas
yang rendah secara langsung adalah terjadinya penurunan produktivitas ternak, baik
pertumbuhan, produksi susu, maupun reproduksi. (Arif Qisthon et al,2019).

Suhu pada kandang yang sesuai dengan domba yaitu tidak terlalu panas dan tidak
terlalu dingin. Suhu yang berkisar untuk kandang domba memiliki toleransi yaitu 35-37
derajat celcius. Suhu tersebut tidak jauh berbeda dengan suhu kandang pada kambing
dan sapi. Namun sapi dapat mencapai 28-35°C derajat celcius (Isnaeni W.2006)

Kelembaban lingkungan luar kandang dari pagi sampai sore berkisar antara 75%-
87.67%, sedangkan bagian dalam berkisar antara 71%-89%. Kelembaban yang
dibutuhkan oleh domba untuk tumbuh adalah 60%- 80% berarti kelembaban di dalam
kandang sudah mendekati standard kelembaban bagi domba/kambing/sapi. Sedangkan
pada sapi kelembaban memiliki standar yaitu 63%-80% tidak jauh dengan domba dan
kambing (Widyarti dan Yoffa,2011)

Anda mungkin juga menyukai