Anda di halaman 1dari 2

Nama : Sherina Dewi maulita

NPM : 1814141004
P.S : Peternakan

SISTEM PETERNAKAN SAPI DIBAWAH PERKEBUNAN KELAPA

 Perkebunan Kelapa

Perkebunan ini biasanya ada di daerah dataran rendah dengan suhu rata-rata 29°C, sinar
matahari penuh dan sangat cocok di tumpangsari dengan tanaman lain. Perkebunan
kelapa menjadi tumpeng sari diperhatikan dari bentuk kanopi daun kelapa sehingga
cahaya matahari bias mencapai tanah, akar pohon kelapa yang tidak dalam (30-120cm)
dengan radius horizontal <2 m, jarak tanam 8m -> &0% dari lahan perkebunan kelapa
tidak terpakai. Biasanya terdapat tiga sistem penanaman yaitu berbentuk arrangements
square, rectangular dan triangular. Perkebunan kelapa bias dibentuk dengan moel tanam
bersamaan atau ditumpangsari kan dengan nanas dan coklat, misalkan saja terdapat
bentuk sistem penanaman dimana tanaman kelapa membentuk persegi empat dengan
setiap suduh ujung tersebut ditanam kelapa dan di pinggri sisi persegi tersebut
ditananmkan tanaman nanas dan ditengah secara lurus dan double ditanamkan coklat.
Coklat dan nanas akan tetap mendapat pencahayaan yang cukup dengan memerhatikan
luas kanotpi dari daun kelapa daiatasnya agar tumbuh lebih baik.

Tanaman tumpeng sari dapat merupakan tanaman Hijauan Makanan Ternak, dilakukan
menjelang tanaman kelapa berubah menjadi 6 tahun. Hal yang perlu diperhatikan dalam
sistem peternakan sapi di bawah perkebunan kelapa yaitu
1. Varietas kelapa -> tinggi -> naungan
Derajat naungan bervariasi tergantung dengan :
 Umur dan tinggi kelapa
 kesuburan tanah
 karakter kanopi produktiv
 jarak tanaman
 ada tidaknya korelasi trans
 cahaya
2. Jenis tanaman HMT disesuaikan dengan manajemen kelapa
 dipilih yang tahan naungan
 diselingi dengan legume sebagai pemasok N tanah

Dapat dikelompokan antara HMT dengan legume pada tingkatan toleransi sesamanya
 High : Grass: Brachiaria miliiformis
Legumes : Caeruleum
 Medium : Grass : Brachiaria brizantha
Legumes : Arachis pintoi
 Low: Grass : Brachiaria mutica
Legumes : Stylosanthes hamata
Keuntungan Sistem Penanaman ini yaitu :

- pendapatan petani
- produksi pangan dan gizi
- stabilitas usaha perkebunan kelapa menjadi diversifikasi
- perawatan terhdap tanaman tumpangsari terhadap produksi kelapa
- Tanaman tumpeng sari -> umur pendek
- mengembalikan biaya awal menanam kelapa
- memanfaatkan tenaga kerja yang nganggur
- mengurangi bencana angin topan,hama penyakit pada tanaman

Adapun kerugiannya yaitu :


- Terjadi kompetisi (air,unsur hara,ruang tumbuh)
- Hasil yang diperoleh dari tanaman tumpeng sari menjadi berkurang bila jarak tanam
kelapa makin rapat
- tanaman tumpeng sari dapat mendatangkan hama dan penyakit tanaman kelapa
- pengolahan tanah untuk tanaman tumpeng sari beresiko merusak akar kelapa
- tanaman tumpeng sari meningkatkan kebutuhan pupuk.
- Dengan memelihara sapi,ada resiko merusak pohon kelapa, memadatkan tanah, erosi
dan penurunan kesuburan.
- membutuhkan keterampilan ekstra
- Kotoran sapi tempat bersarangnya kumbang dimana menjadi hama tanaman kelapa

 Manajemen pastura
1. Manajemen selama penyiapan pastura
a. grazing :2-3 bulan setelah tumbuh
b. padang rumput tidak digunakan sebelum akar rumput kuat
c. pengendalian gulma
d. penggunaan pupuk (>6 bln :100kg/ha)
e. waktu sampai pastura siap : >3bln untuk ternak gembala sederhana

2. Manajemen steelah pastura siap


Tujuan :
a. hasil dan nilai nutrisi hijauan dengan biaya rendah dan hasil kelapa tidak
berkurang
b. menjaga produktivitas pastura
-keseimbangan rumput-legum legume minimum 30%
- stocking rate/carrying capacity

 Sistem Padang Gembala -> Naungan Pohon kelapa

 Continous grazing systems


Ternak digembalakan ke padang rumput secara bebas
 Rotational grazing systems
Ternak digembalakan ke padang rumput secara berputar dibuat petak petak
 Cut and Carry Systems
Padang rumput dipotong kemudian dibawa ke kandang untuk ternak

Anda mungkin juga menyukai