Anda di halaman 1dari 8

TUGAS PEMERIKSAAN MANAJEMEN

BAB 5 DAN BAB 6

OLEH:

FADLI SAPUTRA. M 222017137

AJENG NADIAH 222017121

MEGA FITRIANI 222017144

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG

2020
BAB 5

1. Apa fungsi laporan audit manajemen?


Jawab:
Fungsi laporan audit manajemen adalah untuk menemukan kekurangan atau kelemahan
dalam pengelolaan berbagai program/aktivitas dalam perusahaan.
biasanya penggunaan laporan lebih berkepentingan pada hasil audit (temuan audit) yang
merupakan indikasi terjadinya berbagai kekurangan/kelemahandalam pengelolaan
program/aktivitas dalam perusahaan.

2. Siapa saja yang berkepentingan terhadap laporan audit?


Jawab:
Pihak yang berkepentingan terhadap laporan audit adalah pihak-pihak yang
berkepentingan terhadap laporan keuangan suatu perusahaan, termasuk investor,kreditor,
dan regulator yang membutuhkan informasi yang andal, agar masyarakat keuangan
tersebut memiliki basis yang kuat untuk menyalurkan dana mereka ke usaha-usaha yang
beroperasi secara efisien dan memiliki posisi keuangan yang sehat.

3. Ada beberapa metode penyajian laporan audit manajemen? sebutkan dan jelaskan!
Jawab:
a. Penyajian laporan keuangan mengikuti arus informasi.
Dengan cara ini auditor menyajikan hasil auditnya dalam laporan berdasarkan
informasi yang diperoleh sesuai dengan tahapan-tahapan audit yang dilakukan.
b. Penyajian laporan yang menitikberatkan pada kepentingan pengguna.
Penyajian dengan cara ini menitikberatkan pada kepentingan para pengguna laporan
hasil audit, yakni yang dapat menjawab pertanyaan pengguna laporan dengna cepat,
biasanya berupa kesimpulan atas audit yang dilakukan auditor.

4. Informasi apa yang harus dimuat dalam laporan audit manajemen?


Jawab:
a. Pengumpulan informasi latar belakang pada tahap audit pendahuluan.
b. Menetapkan tujuan audit sesungguhna (definitive audit objecktive) berdasarkan hasil
review dan pengujian terhadap sistem pengendalian manajemen
c. Pengumpulan bukti-bukti audit dan pengembangan temuan berterkaitan dengan
tujuan audit pada tahap audit lanjutan.
d. menarik kesimpulan berdasarkan bukti-bukti (temuan) audit yang berhasil
dikumpulkan.
e. Merumuskan rekomendasi.
f. Menyatakan ruang lingkup audit yang telah dilakukan.
5. Jelaskan perbedaan laporan keuangan dengan laporan audit manajemen?
Jawab:
a. Penggunaan laporan audit manajemen adalah pihak internal perusahaan sedangkan
penggunaan laporan audit keuangan adalah pihak eksternal perusahaan (investor,
kreditor, pemegang saham, pemerintah dll).
b. bentuk laporan manajemen bersifat tidak baku sedangkan laporan audit keuangan
bersifat baku.
c. aspek audit manajemen lebih luas dari pada audit keuangan yaitu bisa bersifat
kuantitatif maupun kualitatif. sedangkan akuntansi keuangan ruang lingkup aspeknya
cenderung ke data kuantitatif/finansial saja.
d. proses audit manajemen ada umumnya adalah menemukan kelemahan perusahaan,
menganalisisnya,lalu merekomendasikan perbaikan atas program/aktivitas
perusahaan. sedangkan akuntansi keuangan prosesnya adalah mengaudit data-data
akuntansi kemudian memproses pencatatan dan laporan akuntansi tersebut tanpa
perlu merekomendasikan sesuatu.
e. pelaksanan audit manajemen bisa dari auditor internal maupun auditor eksternal.
sedangkan pelaksanaan audit keuangan harus auditor eksternal/auditor yang
independen.
f. orientasi audit manajemen adalah masa depan yaitu untuk memperbaiki kinerja
dimasa yang akan datang. sedangkan orientasi audit keuangan adalah masa
lalu/history yaitu penilaian kinerja perusahaan dimasa yang lampau.
g. tujuan audit manajemen adalah untuk mencapai tingkat penghematan, efektif dan
efisien. sedangkan tujuan audit keuangan adalah memeriksa apakah laporran
keuangan yang disajikan oleh perusahan telah sesuai dengan PABU atau tidak.
h. Frekuensi audit manajemen tidak baku/tidak tentu tergantung keputusan pihak
manajemen. sedangkan frekuensi audit keuangan bersifat rutin mengikuti terbitnya
laporan keuangan.

6. Apa tanggungjawab auditor terhadap pelaporan audit manajemen?


Jawab:
Manajemen memiliki tanggung jawab terhadap laporan keuangan dan pengendalian
internal. Di dalam the Sarbanes-Oxley Act tanggungjawab tersebut semakin diperketat.
salah satunya adalah kewajiban terhadap CEO dan CFO perusahaan publik untuk
memberikan statement (pernyataan) tentang tanggungjawabnya terhadap laporan
keuangan tersebut baik untuk laporan berkala maupun laporan tahunan yang dikirimkan
kepada SEC (Bapepam di Indonesia).
BAB 6
1. Apa yang dimaksud dengan Audit SDM?
Jawab:
Audit Sumber Daya Manusia adalah suatu prosedur untuk meneliti atau memeriksa
apakah cara membina sumber daya manusia dalam organisasi perusahaan itu sudah benar
dan menurut ketentuan-ketentuan yang berlaku dan prinsip-prinsip pembinaan yang tepat
sesuai kesepakatan bersama.

2. Apa saja langlah-langkah proses audit SDM?


Jawab:
a. Mengkomunikasikan gagasan dan makna audit SDM dan menekankan berbagai
manfaat yang diperoleh, serta mendapatkan dukungan menejemen puncak.
b. Memilih personalia dengan berbagai keterampilan dan menyusun tim audit, serta
memberikan penelitian yang dibutuhkan.
c. Mengumpulkan data dari berbagai jenjang, fungsi dan unit yang berbeda dalam
organisasi.
d. Menyiapkan laporan audit bagi para menejer lini dan evaluasi departemen SDM.
e. Membahas laporan dengan para menejer pengoperasian terkait yang kemudian
menindaklanjuti hasil evaluasi.
f. Memasukan berbagai tindakan korektif ke dalam proses penetapan sasaran operasi
organisasi regular.

3. Apa tujuan Audit SDM?


Jawab:
Tujuannya adalah mencari nilai manfaat antara lain:
a. Menilai efektivitas dari fungsi SDM
b. Menilai apakah program atau aktivitas SDM telah berjalan secara ekonomis, efektif
dan efisien.
c. Memastikan ketaatan berbagai program atau aktivitas SDM terhadap ketentuan
hukum, peraturan dan kebijakan yang berlaku di perusahaan.
d. Mengidentifikasikan berbagai hal yang masih dapat ditingkatkan terhadap aktivitas
SDM dan menunjang kontribusinya terhadap perusahaan.
e. Merumuskan beberapa langkah perbaikan yang tepat untuk meningkatkan
ekonomisasi, efisiensi dan efektivitas berbagai program atau aktivitas SDM.

4. Apa manfaat dan pendekatan Audit SDM?


Jawab:
Manfaat Audit SDM antara lain:
a. Mengidentifikasi kontribusi dari SDM terhadap organisasi.
b. Meningkatkan citra profesional dari SDM.
c. Mendorong tanggung jawab dan profesionalisme karyawan
d. Memperjelas tugas-tugas dan tanggung jawab karyawan
e. Mendorong terjadinya keragaman kebijakan dan praktek-praktek SDM
f. Menemukan masalah-masalah yang berkaitan dengan SDM
g. Memastikan ketaatan hukum dan peraturan dalam praktek SDM
h. Menentukan biaya SDM melalui prosedur SDM yang lebih efektif
i. Memberikan evaluasi yang cermat terhadap sistem informasi SDM.

Pendekatan Audit SDM:

a. Menentukan ketaatan pada hukum dan berbagai peraturan yang berlaku


b. Mengukur kesesuaian program dengan tujuan organisasi
c. Menilai kinerja program

5. Apa pengertian perencanaan sumber daya manusia?


Jawab:
Perencanaan SDM adalah proses mengantisipasi dan membuat ketentuan (persyaratan)
untuk mengatur arus gerakan tenaga kerja ke dalam, di luar dan ke luar organisas.
Sementara menurut G Steiner, dikatakan bahwa perencanaan SDM merupakan
perencanaan yang bertujuan untuk mempertahankan dan meningkatkan kemampuan
organisasi dalam mencapai tujuan, melalui strategi pengembangan kontribusi
pekerjaannya dimasa depan.
maka dapat disimpulkan bahwa perencanaan SDM merupakan serangkaian kegiatan yang
berkaitan dengan upaya merencanakan dalam mengantisipasi masa depan.

6. Bagaimana metode, informasi dan peramalan tenaga kerja?


Jawab:

Metode:
a. Merencanakan secara jelas kualitas dan kuantitas SDM yang dibutuhkan.
b. Mngelompokkan data dan informasi serta menganalisisnya
c. Menetapkan beberapa alternative
d. Memilih yang terbaik dari alternative yang ada menjadi rencana
e. Menginformasikan rencana kepada para karyawan untuk direalisasikan
Informasi:
a. Persediaan tenaga kerja dalam tingkat kemampuan SDM
b. Jenis-jenis, susunan umur, tingkat
c. Pendidikan serta penyebaran atau pemerataan tenaga kerja
d. Kebijaksanaan perburuhan dan kompensasi pemerintah
e. Sistem, kurikulum, dan tingkat-tingkat SDM
Peramalan:
1. Metode Penilaian terdiri:
a. Estimasi dapat top down atau button up, tetapi pada dasarnya yang
berkepentingan ditanya “Berapa orang yang akan anda butuhkan tahun depan?”
b. Rules of thub mempercayakan pedoman umum diterapkan pada situasi khusus
dalam organisasi
2. Metode Matematika, teridi dari:
a. Analisis Regresi Statistik membuat perbandingan statistic dari hubungan masa
lampau diantara sebagai faktor.
b. Metode Simulasi merupakan gambaran situasi nyata dalam bentuk abstrak.
c. Rasio Produktivitas menghitung rata-rata jumlah unit yang diproduksi karyawan.
Rata-rata diaplikasikan untuk ramakan penjualann untuk jumlah karyawan yang
dibutuhkan.
d. Rasio jumlah tenaga kerja yang diginakan utnuk meramalkan tenaga kerja tak
langsung.

7. Bagaimana perencanaan prosedur dan perencanaan sumber daya manusia?


Jawab:

Perencanaa Prosedur:
a. Menetapka secara jelas kualitas dan kuantitas SDM yang dibutuhkan
b. Mengumpilkan data dan informasi tentang SDM
c. Mengelompokkan data dan informasi serta menganalisisnya
d. Menetapkan beberapa alterbatif
e. Memilih yang terbaik dari alternative yang ada menjadi rencana
f. Menginformasikan rencana kepada para karyawan untuk direalisasikan

Perencanaan Sumber Daya Manusia:


a. Rencana harus menyeluruh, jelas dan mudah dipahami para karyawan
b. Job description setiap personel jelas dan tidak terdapat tumpang tindih dalam
pelaksanaan kerja
c. Kualitas dan kuantitas karyawan sesuai dengan kebutuhan perusahaan
d. Rencana harus secara jelas menetapkan hubungan kerja, saluran kerja pemerintah, dan
tanggung jawab
e. Rencana harus fleksibel dalam pelaksanaannya, tetapi tujuan, pedoman, dan pola
dasranya tetap
f. Rencana harus mengatur tentang mutasi (vertical-horizontal), peraturan dan sanksi
hokum, pengembangan, cara penilaian dan yang dinilai, dan lain-lain.
g. Dalam rencana harus terdapat secara jelas hak adan kewajiban para karyawan
h. Rencana harus menjadi pedoman, kejelasan tuga pendorong semangat kerja karyawan
i. Renvana harus dapat digunakan menjadi alat control yang baik.

8. Bagaiman audit perencanaan sumber daya manusia?


Jawab:

Perencanaan SDM sebagai suatu kegiatan merupakan proses bagaimana memennuhi


kebutuhan tenaga kerja saat ini dan masa datang bagi sebuah organisasi. Dalam memenuhi
kebutuhan tenaga kerja saat ini, maka proses perencanaan SDM berarti usaha untuk
mengisi/menutup kekurangan tenaga kerja baik secara kuantitas maupun kualitas.
Sedangkan dalam memenuhi kebutuhan tenaga kerja di masa datang, perencanaa SDM
lebih menekankan adanya usaha peramalan (forecasting) mengenai ketersediaan tenaga
kerja yang didasarkan pada kebutuhan sesuai dengan rencana bisnis di masa datang.
Dengan kata lain, tujuan perencanaan SDM adalah untuk mempergunakan SDM seefektif
mungkin agar memiliki sejumlah pekerja yang memenuhi persyaratan/kualifikasi dalam
mengisi posisi yang kosong kapanpun dan apapun posisi tersebut. Dengan tersedianya
informasi tentang kebutuhan dan kualifikasi yang diinginkan, maka dalam pelaksanaan
rekrutmen, seleksi, penempatan, pemeliharaan, pengembangan, dan pemberian
kesejahteraan karyawan akan lebih mudah dan terkendali.

9. Apa hambatan dalam perencanaan dan cara mengatasinya


Jawab:
Hambatan yang timbul dalam perencanan:
a. Tujuan yang tidak tepat
b. Lingkungan eksternal yang kompleks dan dinamis
c. Kondisi persaingan yang semakin tajam
d. Tidak memahami organisasi yang semakin dinamis
e. Terjadi konflik internal organisasi antara manajemen dan buruh
Cara mengatasinya:
a. Memahami tujuan perencanaan dan proses penetapan tujuan.
Hendaknya rencana dan tujuan yang dibuat oleh manajemen puncak
dikomunikasikan ke bawah dan melibatkan menejemen bawah dalam proses
pengambilan keputusan. komunikasi dan partisipasi dapat meningkatkan komitmen
dalam pelaksanaan perencanaan.
b. Konsisten antara tujuan yang lebih tinggi dan tujuan yang lebih rendah , hendaknya
dijaga. Karena merupakan proses yang dinamis, perbaikan dan revisi perlu dilakukan
melalui interval waktu yang pendek.
c. Sistem kompensasi yang tepat akan mendorong penetapan tujuan dan perencanaan
yang efektif.
sistem reward yang tepat dan layak akan mendorong perilaku seseorang dalam
bertindak dan mengambil resiko sekaligus mendorong kreatifitas.
d. Sistem informasi dapat pula membantu pencapaian efektivitas perencanaan.
Alat ini diharapkan dapat meminimalkan tingkat resiko dan ketidakpastian hasil yang
ada. penyelesaian suatu hasil akan mendorong kepercayaan diri menejemen dan
kemauan menerima rencana baru yang semakin tinggi. serta konsekuensi negatif
yang mungkin timbul dari perencanaan perlu diantisipasi.

Anda mungkin juga menyukai