Anda di halaman 1dari 16

EVOLUSI DAN REVOLUSI KURIKULUM PTK

Dosen pengampu :
Prof.Dr.Kasman Rukun,M.Pd.

Disusun Oleh :
Dina Uli Aisyah Sitompul (19076092)

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTER

JURUSAN ELEKTRONIKA

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2020
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh


Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami
tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam
semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang
kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya,
baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk
menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas kelompok mata kuliah Kurikulum
Pendidikan Teknologi dan Kejuruan
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan
kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi
makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini
penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat, Terima kasih.

Padang, 4 April 2020

penulis
DAFTAR ISI

2. Sejarah Pendidikan Era Revolusi Industri 4.0


3. Metode Pembelajaran Pendidikan Dalam Menghadapi Revolusi Industri
4.0....................................................................................................................................9
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Dimulai pada tahun 1947, saat itu kurikulum pendidikan di Indonesia masih dipengaruhi
sistem pendidikan kolonial Belanda dan Jepang, sehingga hanya meneruskan yang pernah
digunakan sebelumnya. Rentjana Peladjaran 1947 (sebutan kurikulum saat itu) merupakan
pengganti sistem pendidikan kolonial Belanda. Karena suasana kehidupan berbangsa saat itu
masih dalam semangat juang merebut kemerdekaan maka pendidikan sebagai development
conformism lebih menekankan pada pembentukan karakter manusia Indonesia yang merdeka
dan berdaulat dan sejajar dengan bangsa lain di muka bumi ini

.Usaha pemerintah maupun pihak swasta dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan
terutama meningkatkan hasil belajar siswa dalam berbagai mata pelajaran terus menerus
dilakukan, seperti penyempurnaan kurikulum, materi pelajaran, dan proses pembelajaran.
Dengan dilaksanakannya UU No. 22 dan 25 tahun 1999 tentang Otonomi Daerah, sehingga
sebagai konsekuensi logis harus terjadi juga perubahan struktural dalam penyelenggaraan
pendidikan, maka bersamaan dengan hal tersebut terjadilah perubahan lagi pada kurikulum
pendidikan. 

Kurikukum yang dikembangkan pada tahun 2004 diberi nama Kurikulum Berbasis
Kompetensi (KBK). Pendidikan berbasis kompetensi menitikberatkan pada pengembangan
kemampuan untuk melakukan (kompetensi) tugas-tugas tertentu sesuai dengan standard
performance yang telah ditetapkan. Competency Based Education is education geared toward
preparing indivisuals to perform identified competencies (Scharg dalam Hamalik, 2000: 89).
Hal ini mengandung arti bahwa pendidikan mengacu pada upaya penyiapan individu yang
mampu melakukan perangkat kompetensi yang telah ditentukan.

Implikasinya adalah perlu dikembangkan suatu KBK sebagai pedoman


pembelajaran.Sejalan dengan visi pendidikan yang mengarahkan pada dua pengembangan
yaitu untuk memenuhi kebutuhan masa kini dan kebutuhan masa datang, maka pendidikan di
sekolah dititipi seperangkat misi dalam bentuk paket-paket kompetensi. Dan akhirnya, penulis
meyimpulkan bahwa dalam evolusi pendidikan kurikulum yang terus berkembang memenuhi
tantangan zaman, maka tujuan utamanya adalah bagaimana mencerdaskan putra-putri bangsa
Indonesia.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu revolusi dan evolusi pendidikan?
2. Bagaimanakah Sejarah Pendidikan Era Revolusi Industri 4.0?
3. Bagaimanakah Metode Pembelajaran Pendidikan Dalam Menghadapi Revolusi
Industri 4.0 ?
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

Pendidikan adalah suatu proses dalam rangka mempengaruhi peserta didik agar
mampu menyesuaikan diri sebaik mungkin dengan lingkungannya, dan dengan demikian akan
menimbulkan perubahan pada dirinya. Menurut Hamalik (2008) fungsi pendidikan adalah
menyiapkan peserta didik untuk terjun ke arah yang lebih nyata karena peserta didik sebagai
calon warga negara yang baik, warga bangsa dan calon pembentuk negara baru serta
mengemban tugas dan pekerjaan kelak dikemudian hari. Tujuan pendidikan nasional adalah
untuk mengembangkan potensi peserta didik

agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Untuk mencapai tujuan pendidikan tersebut pemerintah mengadakan penyempurnaan
kurikulum. Kurikulum yang sekarang diterapkan di Indonesia adalah kurikulum 2013.
Kurikulum 2013 disusun oleh sekolah dengan berpedoman pada standar kompetensi lulusan.
Menurut Mulyasa (2014) Kurikulum 2013 mendapat sorotan dari beberapa pihak, salah
satunya dari segi persiapan, kurikulum 2013 membutuhkan anggaran mencapai 2,5 triliun.
Kurang optimalnya sosialisasi kepada seluruh pelaksana dilapangan membuat para guru
masih banyak yang kebingungan dengan kurikulum 2013.

Pemerintah menganggap kurikulum ini lebih berat daripada kurikulum-kurikulum


sebelumnya. Guru sebagai ujung tombak kurikulum 2013, sedangkan guru yang belum
professional hanya dilatih beberapa bulan saja untuk merubah pembelajaran sesuai dengan
kurikulum 2013. Selain penguatan dan pendampingan kepada guru, siswa juga membutuhkan
penguatan dan pendampingan dalam mengembangkan sikap dan karakter siswa yang
ditekankan dalam kurikulum 2013.
BAB III

PEMBAHASAN

1. Revolusi dan Evolusi Pendidikam

“Evolusi adalah proses perubahan secara berangsur-angsur (bertingkat) di mana sesuatu


berubah menjadi bentuk lain (yang biasanya) menjadi lebih kompleks/ rumit ataupun berubah
menjadi bentuk yang lebih baik.” Salah satu penyebab evolusi adalah adaptasi. Adaptasi
adalah kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan agar dapat terus
bertahan hidup. Evolusi dan adaptasi tidak hanya terjadi pada mahluk hidup. Dunia
pendidikan juga berevolusi. Evolusi pendidikan adalah bentuk adaptasi atas perubahan
lingkungan yang memengaruhinya, seperti misalnya teknologi.Perubahan teknologi yang
begitu masif mendorong dunia pendidikan untuk beradaptasi agar tetap relevan dengan
kebutuhan, baik kebutuhan guru sebagai pendidik maupun siswa sebagai terdidik

. Teknologi sudah sejak lama dimanfaatkan dalam dunia pendidikan. Sebut saja
bagaimana proyektor OHP (Over Head Projector) telah berhasil menggantikan peran kapur
tulis dan papan tulis. Lalu, keberhasilan komputer menggantikan mesin tik, dan yang terkini
adalah bagaimana internet sebagai sumber konten digital menggantikan peran jurnal dan
buku-buku cetak.Upaya adaptasi terhadap perkembangan teknologi tidak hanya dilakukan
dunia pendidikan melalui alat-alat sebagai sarana, tetapi juga melalui peran guru sebagai
pendidik. Guru jaman sekarang memiliki peran yang berbeda dengan guru di era sebelumnya.

Menurut Marc Rosenberg dalam bukunya E-Learning: Strategies for Delivering


Knowledge in Digital Age (2001), ada tiga hal terkait guru dan siswa yang harus diwujudkan
dalam penggunaan teknologi di sekolah:

1. Akses siswa dan guru terhadap teknologi digital dan internet di dalam kelas, sekolah, dan
lembaga pendidikan guru.
2. Ketersediaan materi yang berkualitas, bermakna, dan dukungan kultural bagi siswa dan
guru.
3. Pengetahuan dan keterampilan guru dalam menggunakan alat-alat dan sumber-sumber
digital untuk membantu siswa mencapai standar akademis.
Ketiga hal tersebut hanya bisa terpenuhi ketika sekolah sebagai penyelenggara pendidikan
mengadopsi teknologi secara menyeluruh.

Terkait hal pertama, sekolah harus menyediakan fasilitas internet dan perangkat hardware
yang cukup, agar baik guru maupun siswa dapat mengakses konten digital. Sementara untuk
memenuhi hal kedua, sekolah harus mampu menyediakan konten belajar digital yang
berkualitas dan sejalan dengan tuntutan kurikulum nasional, serta memiliki standar
internasional atas tuntutan globalisasi. Lalu, untuk hal ketiga, sekolah perlu membekali guru
dengan pelatihan penggunaan teknologi dan menyediakan platform yang mudah digunakan
oleh guru. Semua hal tersebut bisa dicapai dengan penyediaan solusi pembelajaran digital
yang tepat dan mumpuni.

2. Sejarah Pendidikan Era Revolusi Industri 4.0

Sebelum revolusi industri terjadi ada namanya zaman pra revolusi, dimana semua
kegiatan dilakukan oleh tangan manusia tanpa bantuan tenaga mesin atau yang disebut dengan
pra industrial. Revolusi industri 1.0 terjadi  pada abad 17 sampai awal abad ke-18, terjadi
perubahan industri dari tenaga manusia ke mesin akibat penemuan tenaga uap oleh para
ilmuwan. 

Revolusi industri 1.0 menandai hadirnya industri manufaktur dalam skala masif. Pabrik-
pabrik yang memproduksi benda kebutuhan kita seperti sabun, motor, hingga lemari bisa ada
sekarang karena adanya revolusi industri ini.

Revolusi industri 2.0 terjadi pada pertengahan abad ke-18 dimana revolusi ini ditandai
dengan pemanfaatan tenaga listrik untuk mempermudah serta mempercepat proses produksi,
distribusi, dan perdagangan. 

Simbol penting yang menandai era ini adalah produksi berjalan yang dimulai oleh pabrik
mobil Ford. Akibatnya banyak pabrik mobil tutup karena kalah bersaing dari 250 perusahaan
menjadi 20 perusahaan. Pabrik-pabrik manufacturing di Indonesia sampai saat ini masih
menggunakan prinsip ban berjalan.

Revolusi industri 3.0 ini disebut sebagai revolusi informasi dimana terjadi ledakan
informasi digital. Berawal dari ditemukannya PLC (Programmable Logic Controller)
sehingga mesin industri dapat berjalan sendiri dan menyebabkan biaya produksi makin
murah. 

Selain itu, terjadi perubahan dalam segi informasi digital. Saat ini, kita sudah tidak beli kaset
kalo mau dengerin musik tapi bisa lewat musik digital. Dalam dunia fotografi juga, ambil foto
lebih mudah karena sudah ada kamera digital tidak perlu memakai kertas film sebagai
medianya. Revolusi ini dimulai pada tahun 1960 an hingga 2010. Personal computer, internet,
smartphone menjadi penanda revolusi 3.0

Revolusi industry 4.0 ini ditandai dengan Robot, artificial intelligence, machine
learning, biotechnology, blockchain, internet of things (IoT), driverless vehicle. Para
karyawan pembuat mobil akan digantikan oleh robot. supir taksi digantikan oleh driverless
car, jasa pengiriman barang (kurir) akan digantikan drone, Bank akan digantikan smartphone
dan blockchain, lalu artificial intelligence  akan membantu anda memesan makan siang via
go food atau sejenisnya, dan ada juga aplikasi yang bisa mencarikan kamu pacar kalau kamu
lagi  jomblo.

Revolusi Industri 4.0 merupakan salah satu pelaksanaan proyek strategi teknologi
modern Jerman 2020 (Germany High-Tech Strategy 2020). Strategi tersebut
diimplementasikan melalui peningkatan teknologi sektor manufaktur (industri), penciptaan
kerangka kebijakan strategis yang konsisten, serta penetapan prioritas tertentu dalam
menghadapi kompetisi global.

Revolusi industri 4.0 telah mengubah hidup dan kerja manusia secara fundamental.
Berbeda dengan revolusi industri sebelumnya, revolusi industri generasi ke-4 ini memiliki
skala, ruang lingkup dan kompleksitas yang lebih luas. Kemajuan teknologi baru yang
mengintegrasikan dunia fisik, digital dan biologis telah mempengaruhi semua disiplin ilmu,
ekonomi, industri dan pemerintah.

Pendidikan 4.0 merupakan istilah umum yang digunakan oleh para ahli teori
pendidikan untuk menggambarkan berbagai cara untuk mengintegrasikan teknologi cyber
baik secara fisik maupun tidak ke dalam pembelajaran. Ini adalah lompatan dari pendidikan
3.0 yang mencakup pertemuan ilmu saraf, psikologi kognitif, dan teknologi pendidikan,
menggunakan teknologi digital dan mobile berbasis web, termasuk aplikasi, perangkat keras
dan perangkat lunak dan hal lain dengan E di depannya.
Pendidikan 4.0 adalah fenomena yang merespon kebutuhan revolusi industri keempat
dimana manusia dan mesin di selaraskan untuk mendapatkan solusi, memecahkan masalah
dan tentu saja menemukan kemungkinan inovasi baru. Pendidikan dasar hingga pendidikan
tinggi, menyesuaikan kurikulum pendidikan dengan tantangan dan kebutuhan pada era
sekarang ini. Kurikulum yang membuka akses bagi generasi milenial mendapatkan ilmu dan
pelatihan untuk menjadi pekerja yang kompetitif dan produktif.

3. Metode Pembelajaran Pendidikan Dalam Menghadapi Revolusi Industri 4.0

Setelah melalui tiga tahap evolusi industri tersebut, tahun 2018 disebut sebagai awal
zaman revolusi industri 4.0 yang ditandai dengan sistem cyber-physical. Kini berbagai
industri mulai menyentuh dunia virtual, berbentuk konektivitas manusia, mesin, dan data yang
lebih dikenal dengan nama Internet of Things (IoT). Untuk menghadapi revolusi industri 4.0,
diperlukan berbagai persiapan, termasuk metode pembelajaran pendidikan yang tepat. Berikut
informasi lengkapnya!

Perbaikan sumber daya manusia (SDM)

Banyak hal yang harus diubah oleh negara yang ingin maju. Hal ini juga berlaku bagi
Indonesia, terlebih saat ini Indonesia tengah menghadapi era revolusi industri 4.0 dengan
tingkat persaingan yang semakin ketat. Dari sejumlah perubahan yang harus dilakukan,
perbaikan SDM adalah salah satu hal yang harus sangat diperhatikan. Perbaikan tersebut
dapat terlaksana salah satunya dengan cara mengubah metode pembelajaran dalam dunia
pendidikan yang ada.

Setidaknya ada tiga hal yang perlu diubah Indonesia dari sisi edukasi. Pertama dan
yang paling fundamental adalah mengubah sifat dan pola pikir anak-anak muda Indonesia saat
ini. Kedua, pentingnya peran sekolah dalam mengasah dan mengembangkan bakat generasi
penerus bangsa. Ketiga dan yang terakhir adalah pengembangan kemampuan institusi
pendidikan tinggi untuk mengubah model pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan zaman
saat ini.

Peran pemerintah dalam mengubah metode pembelajaran pendidikan

Pemerintah tentu saja memiliki peran yang sangat penting dalam perubahan metode
pembelajaran pendidikan yang ada di Indonesia saat ini. Fasilitas yang sesuai dengan
kebutuhan anak-anak merupakan hal yang penting untuk disediakan oleh pemerintah. Salah
satu caranya adalah dengan menyediakan teknologi yang mumpuni. Diperlukan perpindahan
makna KKN menjadi Komunikasi, Kolaborasi, dan Networking untuk membangun generasi
muda Indonesia yang lebih baik.

Dengan menyediakan berbagai fasilitas yang sesuai kebutuhan dan tuntutan zaman,
diharapkan anak-anak muda Indonesia dapat mengantongi bekal yang cukup dalam
menghadapi berbagai tantangan di era revolusi industri 4.0 ini. Mengingat kondisi teknologi
yang selalu berubah, diperlukan kemampuan adaptasi yang tinggi agar tidak ketinggalan
zaman. Anak-anak muda Indonesia juga diharapkan mampu bersaing dan memiliki nilai-
nilainya sendiri.

Mengusung pendidikan 4.0

Pendidikan 4.0 merupakan istilah umum yang dipakai oleh para ahli teori pendidikan
untuk menggambarkan beragam cara dalam mengintegrasikan teknologi cyber, baik secara
fisik maupun tidak, ke dalam dunia pembelajaran. Konsep ini juga merupakan lompatan dari
Pendidikan 3.0 yang lebih mencakup pertemuan ilmu saraf, psikolofi kognitif, dan teknologi
pendidikan menggunakan teknologi digital dan mobile berbasis web.

Pendidikan 3.0 sendiri merupakan bagian dari tahap ke-tiga dari empat tahapan
revolusi industri. Awal tahun 1970-an ditengarai sebagai kemunculan perdana revolusi
industri 3.0 yang ditandai dengan penggunaan elektronik dan teknologi informasi untuk
otomatisasi produksi. Debut revolusi industri generasi ketiga ditandai pula dengan
kemunculan pengontrol logika terprogram pertama (PLC), yaitu modem 084-969.

Sistem otomatisasi berbasis komputer tersebut membuat mesin industri tak lagi
dikendalikan oleh manusia. Dampak yang dihasilkan berupa semakin murahnya biaya
produksi dan mulai digunakannya komputer dalam bidang pendidikan. Era pendidikan 3.0
menurut menurut Ketua Kelompok Keahlian Teknologi Informasi Sekolah Elektronika dan
Informasi ITB, Dr. Armein Z R Langi merupakan kesempatan belajar yang dimiliki oleh
orang-orang yang berselera tinggi akan pengetahuan dan kapasitas “metabolisme” pengetahun
yang tinggi pula.

Dalam hal ini, pendidikan 4.0 berada jauh di atas hal tersebut. Bahkan dalam beberapa
hal, pendidikan 4.0 merupakan fenomena yang timbul sebagai respon terhadap kebutuhan
revolusi industri 4.0, di mana manusia dan mesin diselaraskan untuk memperoleh solusi,
memecahkan berbagai masalah yang dihadapi, serta menemukan berbagai kemungkinan
inovasi baru yang dapat dimanfaatkan bagi perbaikan kehidupan manusia modern.

Teknologi informasi dan komunikasi untuk pembelajaran di era revolusi industri 4.0

Untuk menghadapi era revolusi industri 4.0, diperlukan pendidikan yang dapat
membentuk generasi kreatif, inovatif, serta kompetitif. Hal tersebut salah satunya dapat
dicapai dengan cara mengoptimalisasi penggunaan teknologi sebagai alat bantu pendidikan
yang diharapkan mampu menghasilkan output yang dapat mengikuti atau mengubah zaman
menjadi lebih baik. Indonesia pun perlu meningkatkan kualitas lulusan sesuai dunia kerja dan
tuntutan teknologi digital.

Sudah saatnya kita meninggalkan proses pembelajaran yang cenderung


mengutamakan hapalan atau sekadar menemukan satu jawaban benar dari soal. Metode
pembelajaran pendidikan Indonesia harus mulai beralih menjadi proses-proses pemikiran
yang visioner, termasuk mengasah kemampuan cara berpikir kreatif dan inovatif. Hal ini
diperlukan untuk menghadapi berbagai perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan.

Dukungan kecerdesan buatan

Pengembangan kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) bergerak semakin


cepat dan mengalami kemajuan pesat dalam setiap bidang kehidupan manusia. Mulai dari
perawatan kesehatan, kontrol iklim dan hasil panen, hingga pendidikan. Penggabungan AI
dengan kecerdasan alami mansusia membuat potensi individu bisa menjadi lebih maksimal
dan memungkinkan pencapaian yang lebih besar.

Untuk mengembangkan dan menyebarkan solusi yang didukung oleh AI, diperlukan
penerapan 6 prinsip utama. 6 prinsip tersebut adalah:

1. Privasi dan keamanan.

Sama seperti teknologi awan lainnya, sistem AI harus mematahui UU privasi yang mengatur
mengenai pengumpulan, penggunaan, dan penyimpanan data. Sistem AI juga harus
memastikan informasi pribadi yang digunakan sesuai dengan standar privasi dan dilindungi
dari pencurian dan penyalahgunaan.
2. Transparansi.

Mengingat AI semakin memengaruhi kehidupan setiap orang, informasi kontekstual


mengenai bagaimana sistem AI beroperasi harus diberikan. Hal ini untuk membuat
masyarakat paham mengenai bagaimana keputusan dibuat dan lebih mudah dalam
mengidentifikais potensi bias, kesalahan, dan hasil-hasil yang tidak diinginkan.

3. Keadilan.

Saat sistem AI membuat keputusan mengenai perawatan medis atau pekerjaan, sistem tersebut
harus membuat rekomendasi yang sama bagi semua orang dengan kualifikasi dan gejala yang
serupa.

4. Inklusivitas

Masyarakat harus memegang peran dalam dalam membuat keputusan mengenai bagaimana
dan kapan sistem AI harus dimanfaatkan.

5. Akuntabilitas

Orang yang mendesain serta memasang sistem AI haruslah bertanggung jawab mengenai
bagaimana sistem tersebut akan beroperasi.

Enam hal tersebut perlu diperhatikan untuk mengubah Indonesia menjadi negara yang
kompetitif namun tetap didasarkan pada kepercayaan dan panduan etika.

Solusi lembaga pendidikan menghadapi revolusi industri 4.0

Salah satu solusi bagi lembaga pendidikan dalam menghadapi revolusi pendidikan 4.0
adalah dengan menggunakan Big Data. Big Data sendiri merupakan sistem teknologi yang
diperkenalkan untuk menanggulangi “ledakan informasi” seiring dengan pertumbuhan
ekosistem pengguna mobile dan data internet yang semakin tinggi. Pertumbuhan tersebut
sangat memengaruhi perkembangan volume serta jenis data yang terus meningkat secara
signifikan di dunia maya.
Big Data dapat dimanfaatkan dalam bidang pendidikan karena dengan penggunaannya
seorang pengajar dapat meneliti dan menganalisa kemampuan anak didik dengan mudah.
Tidak hanya perindividu, namun juga salam satu kelas, tingkat sekolah, maupun universitas.
Universitas Indonesia telah memanfaatkan Big Data dengan menggunakan scele dan siak-ng
yang merupakan penerapan e-learning untuk mempermudah pengambilan dan pengumpulan
data.

Revisi kurikulum dengan menambahkan lima kompetensi

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy menilai aspek


pendidikan Indonesia perlu merevisi kurikulum dengan menambahkan lima kompetensi yang
dimiliki oleh peserta didik. Kelima kompetensi itu dianggap sebagai modal yang sangat
dibutuhkan untuk mampu bersaing dalam era revolusi industri 4.0. Lima kompetensi tersebut
adalah:

1. Kemampuan berpikir kritis.


2. Memiliki kreatifitas dan kemampuan yang inovatif.
3. Kemampuan dan keterampilan berkomunikasi yang baik.
4. Kemampuan kerjasama
5. Memiliki kepercayaan diri yang tinggi.

 
BAB IV

PENUTUP

Kesimpulan :

Untuk menghadapi perkembangan zaman pada era revolusi 4.0, para pelaku
pendidikan serta kebudayaan juga harus sigap dalam menyesuaikan diri dengan berbagai
perkembangan yang ada. Diperlukan reformasi sekolah, peningkatan kapasitas,
profesionalisme guru, kurikulum yang dinamis, sarana dan prasarana andal, dan teknologi
pembelajaran yang mutakhir untuk siap menghadapi era revolusi 4.0.
DAFTAR PUSTAKA

http://andraputraa.blogspot.co.id/2014/03/landasan-dan-prinsip-prinsip.html.
https://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/01/31/prinsip-pengembangan-kurikulum/
http://aricitraworld.blogspot.com/2013/05/tinjauan-tentang-kurikulum-pendidikan.html?m=1
http://bagusprakosobwi.blogspot.com/2014/12/kurikulum-2013-smk.html?m=1
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Evolusi
Conny Semiawan, Th. I. Setiawan dan Yufiarti, “Panorama Filsafat Ilmu, Landasan
Perkembangan Ilmu Sepanjang Zaman”, Seri Buku Daras, 2005.

Anda mungkin juga menyukai