Anda di halaman 1dari 2

Nama : Vira Azizah Puteri Novyani

NIM : 030022584
TUGAS 2 BANK & LEMBAGA KEUANGAN NON BANK

No Tugas Tutorial
1 Jelaskan dan lakukan analisis perbedaan risiko kredit dan
risiko investasi? Berikan contoh masing-masing
2 Jelaskan perbedaan deposito berjangka dan sertifikat
deposito? Berikan kuntungan dan kelemaanya serta
Berikan contoh masing-masing

Jawab:

1. Risiko kredit (Credit risk) adalah suatu risiko kerugian yang disebabkan oleh ketidak
mampuan (gagal bayar) dari debitur atas kewajiban pembayaran utangnya baik utang pokok
maupun bunganya ataupun keduanya.
Contoh
Bank A memberikan kredit perumahan kepada debitur perorangan. Saat memberikan kredit
tersebut, bank memiliki risiko bahwa sebagian – atau seluruh – debitur perorangan tersebut
akan gagal membayar bunga ataupun pokok kredit yang diterimanya.

Risiko kredit timbul dari adanya kemungkinan bahwa kredit yang diberikan oleh bank, atau
obligasi yang dibeli, tidak dapat dibayarkan kembali. Risiko kredit juga timbul dari tidak
dipenuhinya berbagai bentuk kewajiban pihak lain kepada bank, seperti kegagalan
memenuhi kewajiban pembayaran dalam kontrak derivatif.

Risiko Investasi adalah sebuah besaran atau ukuran dari sebuah ketidakpastian yang
menggambarkan variansi dari imbal hasil sebuah investasi. Contohnya
• Risiko inflasi adalah risiko yang diambil oleh investor saat memegang uang tunai atau
berinvestasi dalam aset yang tidak terkait dengan inflasi. Risikonya adalah bahwa nilai tunai
akan berkurang oleh inflasi. Sebagai contoh, jika seorang investor memegang dana tunai
sebesar Rp10 juta dan inflasi tahunan adalah sebesar 5%, maka dana investor akan
tergerus inflasi sebesar Rp 500 ribu per tahun (Rp10 juta x 5%).
• Risiko valuta asing atau nilai tukar mata uang adalah risiko yang disebabkan oleh
perubahan kurs valuta asing di pasaran yang tidak sesuai lagi dengan yang diharapkan
terutama pada saat dikonversikan ke mata uang domestik. Contoh: investor ingin
menanamkan investasi berdenominasi US$. Di saat yang sama nilai tukar rupiah terhadap
US$ melemah, sehingga investor harus mengeluarkan jumlah rupiah yang lebih banyak dari
pada ketika nilai rupiah terhadap US$ menguat. Oleh sebab itu, menguatnya dolar terhadap
rupiah bisa memberikan kerugian.
2. Deposito Berjangka, yaitu deposito yang sangat umum dikenal masyarakat luas.
Deposito berjangka adalah jenis tabungan berjangka yang penarikannya hanya dapat
dilakukan pada waktu tertentu. Deposito berjangka diterbitkan bisa dengan atas nama
perorangan maupun lembaga. Pihak bank akan memberikan bunga ke tabungan deposito
kita. tingkat bunga yang ditawarkan oleh bank lebih tinggi dibandingkan dengan tabungan
biasa. Namun deposito berjangka ini mengharus kita untuk menyimpan uang pada waktu
tertentu. Uang yang disimpan hanya bisa diambil ketika jatuh tempo oleh pihak yang tertera
pada bilyetnya.

Sertifikat Deposito, Merupakan sertifikat yang tidak mengacu pada nama seseorang atau
lembaga tertentu, sehingga dapat dipindahtangankan dan sangat mungkin untuk
diperjualbelikan.

Anda mungkin juga menyukai