Disusun oleh :
Kelompok 5
Nurmala P27904117035
Puji syukur penulis mengucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini.
Tanpa pertolongan-Nya, mungkin penulis tidak akan sanggup menyelesaikan
makalah ini dengan baik.
Makalah ini di susun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri
penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan
terutama pertolongan dari Allah akhirnya makalah ini dapat terselesaikan
walaupun masih ada kesalahan. Makalah ini memuat tentang “ Imunisasi pada
Anak “ dan sengaja dipilih karena menyangkut dengan materi yang akan dibahas
serta untuk memenuhi tugas mata kuliah KEPERAWATAN ANAK. Penulis juga
mengucapkan terima kasih kepada Ibu Endang Suhartini SST. Mkes selaku dosen
pembimbing dan teman-teman yang telah banyak membantu penyusun agar dapat
menyelesaikan makalah ini dengan sebaik-baiknya.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada
pembaca. Khususnya untuk mahasiswa. Walaupun makalah ini masih memiliki
kekurangan. Penyusun mohon untuk saran dan kritiknya agar makalah ini dapat
menjadi lebih baik. Terima kasih.
Penulis
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI...................................................................................................................i
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...........................................................................................................
B. Rumusan Masalah......................................................................................................
C. Tujuan Penulisan .......................................................................................................
A. Konsep Medis
Imunisasi………………………………………………………..
B. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan
Imunisasi………………………………….
A. Pengkajian .................................................................................................................
B. Diagnosa Keperawatan .............................................................................................
C. Rencana Asuhan Keperawatan .................................................................................
BAB IIIPENUTUP
A. Kesimpulan ...............................................................................................................
B. Saran .........................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Data terakhir WHO, terdapat kematian balita sebesar 1,4 juta jiwa
tiap tahun akibat penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi misalnya:
batuk rejan 294.000 (20%), tetanus 198.000 (14%), campak 540.000
(38%), di Indonesia sendiri UNICEF mencatat sekitar 30.000 – 40.000
anak di Indonesia setiap tahun meninggal karena serangan campak.
Imunisasi dasar adalah pemberian kekebalan tubuh terhadap suatu
penyakit yang sedang mewabah atau berbahaya bagi sesorang.
B. Rumusan Masalah
Berikut beberapa rumusan masalah berdasarkan latar belakang diatas :
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan berdasarkan latar belakang diatas sebagai berikut :
BAB II
TINJAUAN TEORI
2. Jenis-Jenis Imunisasi
a. Imunisasi wajib
Imunisasi wajib merupakan imunisasi yang diwajibkan oleh
pemerintah untuk seseorang sesuai dengan kebutuhannya dalam
rangka melindungi yang bersangkutan dan masyarakat sekitarnya
dari penyakit menular tertentu. Imunisasi wajib diberikan sesuai
jadwal sebagaimana ditetapkan dalam pedoman penyelenggaraan
imunisasi. Imunisasi wajib terdiri atas:
1) Imunisasi rutin
Imunisasi rutin merupakan kegiatan imunisasi yang
dilaksanakan secara terus menerus sesuai jadwal. Imunisasi
rutin terdiri atas imunisasi dasar dan imunisasi lanjutan.
Imunisasi dasar diberikan pada bayi sebelum berusia 1 (satu)
tahun. Jenis imunisasi dasar yaitu:
Efek Samping
o Reaksi local seperti rasa sakit, kemerahan dan
pembengkakkan disekitar tempat bekas penyuntikan.
o Reaksi sistemik seperti demam ringan, lesu dan
perasaan tidak enak pada saluran cerna
o Reaksi yang terjadi akan hilang dengan sendirinya
setelah 2 hari.
d) Polio
Merupakan imunisasi yang bertujuan mencegah penyakit
poliomyelitis. Kandungan vaksin ini adalah virus yang
dilemahkan. Terdapat 2 macam vaksin polio:
e) Campak
Merupakan imunisasi yang digunakan untuk
mencegah terjadinya penyakit campak pada anak karena
penyakit ini sangat menular. Penyakit infeksi ini
disebabkan oleh virus morbilli yang menular melalui
droplet. Gejala awal ditunjukkan dengan adanya
kemerahan yang mulai timbul pada bagian telinga, dahi
dan menjalar kewajah dan anggota badan. Selain itu,
timbul gejala seperti flu disertai mata berair dan
kemerahan (konjungtivitis). Setelah 3-4 hari, kemerahan
mulai hilang dan berubah menjadi kehitaman yang akan
tampak bertambah dalam 1-2 minggu dan apabila
sembuh , kulit akan tampak seperti bersisik. Imunisasi
campak diberikan pada anak usia 9 bulan sebanyak satu
kali dengan rasional kekebalan dari ibu terhadap
penyakit campak berangsur akan hilang sampai usia 9
bulan. Kandungan vaksin ini adalah virus yang
dilemahkan. Waktu pemberian imunisasi campak pada
umur 9 – 11 bulan. Cara pemberian imunisasi campak
melalui subkutan kemudian efek sampingnya adalah
dapat terjadi ruam pada tempat suntikan dan panas.
2) Imunisasi Lanjutan
Imunisasi lanjutan merupakan imunisasi ulangan untuk
mempertahankan tingkat kekebalan atau untuk memperpanjang
masa perlindungan. Imunisasi lanjutan diberikan pada :
a) Anak Usia Bawah Tiga Tahun (Batita)
Jenis imunisasi lanjutan yang diberikan pada anak usia bawah
tiga tahun (Batita) terdiri atas Diphtheria Pertusis Tetanus-
Hepatitis B (DPT-HB) atau Diphtheria Pertusis Tetanus-
Hepatitis B-Hemophilus Influenza type B (DPT-HB-Hib) dan
Campak.
4) Imunisasi khusus
Imunisasi khusus merupakan kegiatan imunisasi yang
dilaksanakan untuk melindungi masyarakat terhadap penyakit
tertentu pada situasi tertentu. Situasi tertentu antara lain persiapan
keberangkatan calon jemaah haji/umroh, persiapan perjalanan
menuju negara endemis penyakit tertentu dan kondisi kejadian
luar biasa. Jenis imunisasi khusus antara lain terdiri atas imunisasi
Meningitis Meningokokus, imunisasi demam kuning, dan
imunisasi Anti Rabies (VAR).
5) Imunisasi pilihan
Imunisasi pilihan merupakan imunisasi yang dapat
diberikan kepada seseorang sesuai dengan kebutuhannya dalam
rangka melindungi yang bersangkutan dari penyakit menular
tertentu. Jenis imunisasi pilihan dapat berupa imunisasi
Haemophillus influenza tipe b (Hib), Pneumokokus, Rotavirus,
Influenza, Varisela, Measles Mumps Rubella, Demam Tifoid,
Hepatitis A, Human Papilloma Virus (HPV), dan Japanese
Encephalitis.
Kontra Indikasi:
c) Imunisasi Varicella
Merupakan imunisasi yang digunakan untuk mencegah
terjadinya penyakit varicella (cacar air). Vaksin varicella
merupakan virus hidup varicella zoster strain OK yang
dilemahkan. Vaksin diberikan mulai umur masuk sekolah (5
tahun) Pada anak ≥ 13 tahun vaksin di anjurkan dua kali
selang 4 minggu. Pada keadaan terjadi kontak dengan kasus
varisela, untuk pencegahan vaksin dapat diberikan dalam
waktu 72 jam setelah penularan (dengan persyaratan:
kontak dipisah/tidak berhubungan). Kontra Indikasi:
Demam tinggi
Hitung limfosit kurang dari 1200/µl atau adanya bukti
defisiensi imun selular seperti selama pengobatan
induksi penyakit keganasan atau fase radioterapi
Pasien yang mendapat pengobatan dosis tinggi
kortikosteroid (2 mg/kgBB per hari atau lebih)
Alergi neomisin Dosis dan Jadwal: Dosis 0,5 ml
suntikan secara subkutan, dosis tunggal.
d) Imunisasi Hepatitis A
Merupakan imunisasi yang digunakan untuk mencegah
terjadinya hepatitis A. Rekomendasi:
Populasi risiko tinggi tertular Virus Hepatitis A
(VHA).
Anak usia ≥ 2
tahun,didaerahterutamaendemis.Padaanakusia>2 tahun
antibodi maternal sudah menghilang. Di lain pihak,
kehidupan sosialnya semakin luas dan semakin tinggi
pula paparan terhadap makanan dan minuman yang
tercemar.
Pasien Penyakit Hati Kronis, berisiko tinggi hepatitis
fulminan bila tertular VHA.
Kelompok lain: pengunjung ke daerah endemis; penyaji
makanan; anak usia 2–3 tahun di Tempat Penitipan
Anak (TPA); staf TPA; staf dan penghuni institusi
untuk cacat mental; pria homoseksual dengan pasangan
ganda; pasien koagulopati; pekerja dengan primata
bukan manusia; staf bangsal neonatologi.
Kontra Indikasi:
1) Imunisasi aktif
42 Tahun 2013)
Umur Jenis
0 bulan Hepatitis B0
1 bulan BCG, Polio 1
2 bulan DPT-HB-Hib 1, Polio 2
3 bulan DPT-HB-Hib 2, Polio 3
4 bulan DPT-HB-Hib 3, Polio 4
9 bulan Campak
18 bulan DPT-HB-Hib
24 bulan Campak
Waktu
Sasaran Imunisasi Pelaksanaan
6. Pemberian Imunisasi
Apapun imunisasi yang diberikan, ada beberapa hal penting yang
harus diperhatikan perawat, yaitu sebagai berikut :
a. Orang tua anak harus ditanyakan aspek berikut.
- Status kesehatan anak saat ini, apakah dalam kondisi sehat atau
sakit,
- Pengalaman/reaksi terhadap imunisasi yang pernah didapat
sebelumnya,
- Penyakit yang dialami di masa lalu dan sekarang.
TINJAUAN KASUS
A PENGKAJIAN
1. Identitas klien
Nama : An. A
Umur : 4 bulan
Jenis kelamin : Perempuan
Anak ke : 1 (satu)
Agama : Islam
Pendidikan :-
Alamat : Perum. Cipondoh Makmur B VIII/20
No. RM : 000240448
Tanggal pengkajian : 15 Oktober 2019
2.Identitas orang tua
a. Ayah
Nama : Tn. H
Umur : 26 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Perum. Cipondoh Makmur B VIII/20
b. Ibu
Nama : Ny. D
Umur : 25 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Perum. Cipondoh Makmur B VIII/20
3. Keluhan utama
Ibu An. A mengatakan bahwa ia ingin membawa anaknya untuk imunisasi
DPT 4, HBHIB 4, POLIO 4.
4. Riwayat kesehatan
a. Riwayat kesehatan sekarang
Ibu An. A mengatakan bulan ini belum disuntik imunisasi karna
bulan lalu sudah disuntik imunisasi lalu An. A dibawa oleh ibunya
ke Posyandu Durian untuk diberikan imunisasi. Ibu pasien
mengatakan takut anaknya akan sakit setelah diimunisasi. Ibu klien
tampak cemas
2) Riwayat imunisasi
Hepatitis B : 11 Juni 2019
BCG : 12 Juli 2019
Polio 1 : 11 Juni 2019
Polio 2 : 12 Juli 2019
Polio 3 : 17 September 2019
DPT 1 : 15 Agustus 2019
DPT 2 : 17 September 2019
5. Data psikososial
An. A menunjukan emosinya dengan menangis sewaktu ingin diimunisasi.
6. Riwayat spiritual
Ibu An A. mengatakan sering mengajarkan bacaan basmalah dan alfatihah
kepada anaknya.
7. Pemeriksaan fisik
a. Keadaan umum : Composmentis
b. Tingkat kesadaran : PCS 15
c. Tanda-tanda vital
Nadi : 132 kali per menit
Suhu : 36,2 derajat celsius
Respirasi : 35 kali per menit
d. Antropometri
BB lahir : 3100 gram
PB lahir : 49 cm
BB sekarang : 6800 gram
PB sekarang : 65 cm
e. Head to toe
1) Kulit dan kepala : kulit lembab, turgor kulit < 2 detik, tidak ada
edema
2) Mata : mata simetris kiri kanan, konjungtiva tidak anemis, sclera
berwarna putih, tidak ada edema, pupil mengecil ketika terkena
cahaya, tidak ada edema
3) Hidung : hidung simetris, warna kulit hidung sama dengan
warna kulit lainnya, tidak ada lesi, tidak ada sumbatan, tidak ada
pendarahan, tidak ada bengkak
4) Mulut : warna bibir pink, langit-langit utuh, tidak ada edema,
tidak ada pendarahan, lidah simetris, rooting refleks dan sucking
refleks baik
5) Leher : warna kulit leher sama dengan kulit lainnya, integritas
kulit baik, bentuk simetris, tidak ada edema, tidak ada
pembesaran kelenjar
6) Telinga : bentuk simetris kiri kanan, integritas kulit normal,
warna kulit telinga sama dengan warna kulit lainnya, refleks
moro baik
7) Dada : dada simetris, tidak ada tanda-tanda distress pernafasan,
warna kulit sama dengan yang lainnya, tidak ada edema, bunyi
nafas vesikuler
8) Abdomen : suara peristaltik 18 kali per menit, simetris kiri
kanan, tidak ada edema, warna kulit sama dengan yang lainnya
9) Genetalia : bersih, tidak ada edema, integritas kulit baik, tidak
ada pendarahan, tidak ada haemoroid,
10) Ekstremitas atas: refleks palmar grasp baik, simetris kiri kanan,
integritas kulit baik, tidak ada edema
11) Ekstremitas bawah : refleks babinski baik, simetris kiri kanan,
integritas kulit baik, tidak ada edema
12) Kulit dan kuku : kuku bersih, bentuk normal, tidak ada tanda-
tanda sianosis, jari tidak sindaktili dan polidaktili
8. Therapy
Paracetamol drip 0,6 ml tiap 8 jam
B DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Analisa data
Nama : An A
No. RM :
Ruangan :
2. DS: Ibu pasien mengatakan Vaksin DPT III melalui Resiko terjadinya
bahwa anaknya akan diimunisasi IM peningkatan suhu
DPT IV, HB4, Polio tubuh reaksi
DO: - Klien menangis saat peradangan
disuntik DPT IV, HB4, Polio
- Terdapat bekas suntikan Serum DPT III akan
didaerah paha bereaksi di dalam tubuh
Tubuh membentuk
antibodi
Reaksi radang
Panas
Gangguan pengaturan
suhu tubuh
Ds : ibu bertanya apa dampak Informasi Kurangnya
imunisasi ini dan apa imunisasi Kurang akurat pengetahuan
selanjutnya berhubungan dengan
Do : ibu sering bertanya informai yang tidak
Kurangnya pengetahuan akurat
2. Diganosa keperawatan
1) cemas berhubungan dengan ketidaktahuan dampak imunisasi
informasi dan pengetahuan
2) Resiko terjadinya peningkatan suhu tubuh berhubungan reaksi
peradangan
3) Kurangnya pengetahuan berhubungan dengan informasi yang tidak
akurat
C PERENCANAAN/INTERVENSI KEPERAWATAN
E CATATAN PERKEMBANGAN