Anda di halaman 1dari 5

Giant Lipoma pada Labium Majus Kiri : Diagnostik Klinis

Gabriel Rodrigues, Mathangi Chandramouli, Kapil Tejaswy dan Deviprasad Shetty

Abstrak

Latarbelakang : Lipoma disebut sebagai ‘ubiquitous tumor’, karena dapat terjadi


diberbagai anggota tubuh. Lipoma labial jarang terjadi, bersifat sporadik, dangiant
lipoma sangat jarang dan dapat mempengaruhi terhadap seksual dan psikologis.

Kasus: Seorang wanita berusia 30 tahun mengalami pembengkakan di labia majora


kiri yang berkembang tanpa diketahui. Meskipun dipertimbangkan sebagai diagnosis
diferensial dari kista Bartholin dan hernia femoral, namun diagnosis tersebut gugur
setelah pemeriksaan klinis yang rinci. Lipoma labial adalah diagnosis eksklusi, karena
merupakan kejadian yang langka di pada anatomi tersebut. Visualisasilesi terhadap
pemeriksaan sonografi menunjukkan asal lipoma. Lesi dieksisi in toto dan secara
histopatologis dikonfirmasi sebagai Giant lipoma (> 5 cm) dari labium majus.

Hasil: Pasien ini telah di follow up selama 2 tahun dan diakhir tahun kedua,
ditemukan bahwa tidak terjadi kekambuhan.

Kesimpulan: Meskipun lipoma labial jarang terjadi, lipoma harus dipertimbangkan


dalam diagnosis banding pada pembengkakan vulva. Eksisi total sangat penting untuk
menghindari kekambuhan di masa depan.

Kata Kunci : Lipoma, vulva, eksisi, kekambuhan

Pengantar

Lipoma adalah salah satu tumor jaringan lunak yang lebih banyak ditemukan di
bagian tubuh mana saja, biasanya terlihat pada ekstremitas, wajah, dan bagian
proksimal dari ekstremitas, yang terletak pada bagian subkutan. Terdiri dari sel-sel
adiposa matur yang diselingi dengan serat fibrosa, lesi-lesi ini berasal dari
mesenkimal dan diketahui jinak.1 Kasus lipoma raksasa yang muncul di lokasi yang
tak terduga, dan agak jarang lokasnya yaitu pada labium majora kiri

Kasus

Seorang wanita berusia 30 tahun mengalami benjolan di sebelah kiri labia majora
dengan onset 7 tahun, yang berkembang tanpa diketahui, secara bertahap berkembang
ke ukuran yang signifikan, dan mengganggu kegiatan kesehariannya. Dia mengeluh
sakit tanpa gejala lainnya. Hasil pemeriksaan umum biasa-biasa saja. Pemeriksaan
genitalia lokal menunjukkan pembengkakan difus labium majus kiri tanpa perubahan
kulit (Gbr. 1). Pada palpasi, benjolan 6,5 cm, lunak-tofirm, non-tender, seluler,
berlobus. Oleh karena itu didiagnosis klinis giant lipoma labial (> 5 cm), meskipun
jarang terjadi. Ultrasonogram vulva menunjukkan massa ovoid homogen yang
memiliki batas, berukuran 7x6 cm, mendukung diagnosis giant lipoma. Tidak ada
pencetus dari batuk, karenanya diagnosis hernia inguinal/femoralis dikesampingkan.
Kulit tidak menunjukkan punctum, sudah 'dicubit' di seluruh, dan dengan demikian
kista sebaseus digugurkan. Tidak ada gejala atau tanda-tanda kista Bartholin. Pasien
ini menjalani eksisi total lipoma (Gambar 2, 3, dan 4). Wanita tersebut membuat
pemulihan pasca operasi yang lancar, dan laporan histopatologi akhir menunjukkan
tumor jinak yang berkapsul dari jaringan adiposa matur.

Hasil

Pasien ini telah di tindak lanjuti, dan, pada akhir 2 tahun, tidak terjadi kekambuhan.

Diskusi

Meskipun lipoma sangat umum, lipoma labial jarang ditemukan, dengan literatur pada
presentasi ini sangat terbatas. Varian lipoma labia juga telah diamati pada beberapa
kesempatan, seperti hemangiofibrolipoma dan sel tulang belakang intradermal /
lipoma pleomorfik vulva. Timbul dari bantalan lemak labial, tumor ini bertindak
seperti lipoma dari bagian lain tubuh. Lipoma labial biasanya berkembang dengan
cara yang sama, seperti pembengkakan labial tunggal atau multipel, yang perlahan-
lahan berkembang, kadang-kadang menyebabkan kesulitan dalam ambulasi.

Pada pemeriksaan, tumor ini dinyatakan lunak, tidak melekat, dan dapat di gerakkan,
tanpa pecetus batuk. Mereka dapat difiksir dengan baik atau tidak jelas, dan dengan
atau tanpa tangkai. Dalam seri kasus oleh Oh et al., 6 dari 7 lipoma labial terjadi di
sisi kanan, meskipun tidak diketahui apakah ini murni hanya kebetulan.

Diagnosis banding massa labial meliputi kista yang timbul dari kelenjar atau kanal
Bartholin di Nuck. Massa ini juga dapat dipengaruhi dengan hernia inguinalis yang
memanjang dari vulva. Yang paling penting, sangat penting untuk membedakan
lipoma labial dari liposarkoma. Lebih sering daripada tidak, pembengkakan ini dapat
didiagnosis secara klinis. Namun, sonografi sangat membantu dalam membedakan
lipoma labial

Diagnosis banding massa labial meliputi kista yang timbul dari kelenjar atau kanal
Bartholin di Nuck. Massa ini juga dapat dikacaukan dengan hernia inguinalis yang
memanjang dari vulva. Yang paling penting, sangat penting untuk membedakan
lipoma labial dari liposarkoma. Lebih sering daripada tidak, pembengkakan ini dapat
didiagnosis secara klinis. Namun, sonografi sangat membantu dalam membedakan
tumor lipoma labial dari lesi lain, yang menunjukkan massa echogenik homogen
lobular konsisten dengan lemak. Computed tomography dan magnetic resonance
imaging (MRI), meskipun kadang-kadang dianggap berlebihan, namun dapat
membantu untuk mengidentifikasi ekstensi tumor, serta hubungan anatomi sekitarnya.
MRI yang ditunjang dengan penggunaan kontras juga dapat bertindak sebagai
tambahan untuk membedakan lipoma dari liposarkoma, memungkinkan visualisasi
yang baik terhadap septum. Telah ditemukan bahwa liposarkoma yang terdiferensiasi
dengan baik menunjukkan visualisasi septum yang sedang hingga jelas. Namun,
pengambilan sampel jaringan yang luas menghasilkan diagnosis yang lebih konklusif.
Etiologi lipoma labial masih ambigu, meskipun ada beberapa kasus yang dilaporkan
di mana trauma seperti dorongan. Tumor ini biasanya tumbuh lambat, dan berpotensi
dapat mencapai ukuran yang lebih besar jika tidak ditindak diobati.

Penatalaksanaan yang ideal untuk lipoma labial adalah eksisi bedah. Metode
nonoperatif termasuk injeksi steroid dan sedot lemak; Namun, eksisi total dari lesi
memberikan manfaat dan dapat mengesampingkan lesi sarkoma.

Kesimpulan

Meskipun lipoma labial jarang terjadi, namun harus dipertimbangkan dalam diagnosis
banding pembengkakan labial. Eksisi total sangat penting untuk menghindari
kekambuhan di masa depan.

Gambar 1. Preoperatif limfoma labia kiri


Gambar 2. Durante operasi saat eksisi

Gambar 3. Spesimen eksisi

Gambar 4. Postoperatif dari eksisi total


Gambar 5. Menunjukan tumor jinak berkapsul dari jaringan adipose matur

DAFTAR PUSTAKA

Agarwal U, Dahiya P, Sangwan K. Vulval lipoma: A rare occurrence. Arch Gynecol


Obstet 2004;270:59.

2. Boufettal H, Hermas S, Fareh M, Mahdaoui S, Noun M, Ezzoubi M, Samouh N.


Vulvar lipoma. Ann Dermatol Venereol 2012;139:506.

3. Oh JT, Choi SH, Ahn SG, Liu CY. Vulvar lipomas in children: An analysis of 7
cases. J Pediatr Surg 2009;44:1920.

4. Cheng CC, Ho CM, Liu CY. Atypical lipomatous tumors of the vulva. Taiwan J
Obstet Gynecol 2011;50:379.

5. Jo´z´wik M, Kołodziejczak M, Klonowska-Dziatkiewicz E, Jo´z´wik M. Giant


vulvar lipoma in an adolescent girl: A case study and literature review. J Pediatr
Adolesc Gynecol 2014; 27:e117.

6. Copcu E. Sport-induced lipoma. Int J Sports Med 2004; 25:182.

Anda mungkin juga menyukai