Anda di halaman 1dari 13

CRITICAL BOOK REPORT

Dosen Pengampu : Dra. Farihah M.Pd

Oleh :

NURUL HASANAH

5173143019

PENDIDIKAN TATA BUSANA

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN (UNIMED)

TAHUN 2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan kesehetan sehingga saya dapat menyelesaikan tugas CBR (Critical Book
Review). Dalam makalah ini saya telah mereview buku tentang Pengantar Kewirausahaan
dan penulisan ini saya sajikan secara ringkas dan sederhana sesuai dengan kemampuan
yang saya miliki.

Dalam penyusunan makalah ini dimungkinkan terdapat kesalahan dan kekurangan,


oleh karena itu kritik yang membangun dari setiap pihak sangat saya harapkan demi
kesempurnaan tugas ini.

Akhir kata saya sampaikan terima kasih. Semoga Tuhan selalu memberkati kita.
Amin.

Medan, September 2019

Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................................................ii
BAB I................................................................................................................................................3
PENDAHULUAN............................................................................................................................3
1.1 Latar belakang.................................................................................................................3
1.2 Tujuan Critical Book Report..........................................................................................3
1.3 Manfaat Penulisan Critcal Book Report........................................................................3
BAB II..............................................................................................................................................4
RINGKASAN ISI BUKU................................................................................................................4
2.1 Identitas Buku.........................................................................................................................4
2.2 Ringkasan Isi Buku.................................................................................................................4
BAB III...........................................................................................................................................15
PEMBAHASAN............................................................................................................................15
1.1 Keunggulan....................................................................................................................15
1.2 Kelemahan.....................................................................................................................15
BAB IV...........................................................................................................................................16
PENUTUP......................................................................................................................................16
4.1 Kesimpulan....................................................................................................................16
4.2 Saran...............................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................17
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Saat ini di Indonesia terdapat banyak pengangguran. Mulai dari yang tidak
pernah sekolah hingga yang berpendidikan perguruan tinggi. Hal ini terjadi
karena jumlah tenaga kerja tidak sebanding dengan jumlah lapangan pekerjaan
yang tersedia. Kesenjangan antara penawaran dan permintaan tenaga kerja
tersebut menimbulkan kemiskinan. Oleh karena itu, diperlukan cara untuk
mengatasi pengangguran. Solusi tenaga kerja dapat hidup sejahtera tanpa
menggantungkan dirinya menjadi pegawai atau karyawan adalah dengan
memberikan arahan agar bisa menjadi pengusaha mikro. Hasilnya adalah
tersedianya lapangan pekerjaan bagi orang lain. Dalam menjadi seorang
pengusaha, yang diperlukan adalah bekal keterampilan berwirausaha yang
cukup serta dituntut untuk selalu kreatif dan inovatif.

1.2 Tujuan Critical Book Report

1. Meringkas isi buku


2. Membandingkan danmenghubungkan isi buku yang direview.

1.3 Manfaat Penulisan Critcal Book Report

1.Menambah wawasan dan pengetahuan

2.Diharapkan dapat diterapkan dan dipahami.


BAB II
RINGKASAN ISI BUKU

2.1.Identitas Buku Utama

2.2.Identitas Buku Pembanding 1


Judul buku : Kewirausahaan teori dan Praktik

Penulis : Dr. H. A. Rusdiana, Drs., M.M.

ISBN : 978–979–076–396–8

Penerbit : CV Pustaka Setia

Tahun terbit : 2018

Tebal buku : 380 halaman

2.3.Identitas buku pembanding 3

Judul Buku : Materi Kuliah Kewirausahaan

Penulis : Maruji Pakpahan, S.Kom, M.AP

Tahun : 2013

3.1.Ringkasan isi buku utama 1

3.2 Ringkasan Isi Buku Pembanding 1


BAB 6

Pada bab ini menjelaskan tentang “ Hakikat Karakteristik dan Etika Profesional”.Sorotan
masyarakat menjadi semakin tajam ketika perilaku-perilaku sebagian para anggota profesi
yang tidak didasarkan pada nilai-nilai pergaulan yang telah disepakati bersama (tertuang dalam
kode etik profesi), sehingga terjadi kemerosotan etik pada masyarakat profesi
tersebut.Contohnya, pada profesi hukum dikenal adanya mafia peradilan. Demikianjuga, pada
profesi dokter dengan pendirian klinik superspesialis di daerah mewah, sehingga tidak terjamah
masyarakat miskin Karakteristik kewirausahaan yang berhasil dapat dilihat dari indicator berikut

1. Proaktif, yaitu selalu ada inisiatif dan assertiveness


2. Berorientasi pada prestasi, yang tercermin dalam ees and acts terhadap peluang, orientasi
efisiensi,mengutamakan kualitas pekerjaan,berencana,dan mengutamakan monitoring.

3.Komitmen terhadap perusahaan lain,misalnya dalam mengadakan kontrak kerja dan mengenal
hubungan baik dalam bisnis.

a. Karakteristik Wirausahawan Model McClelland

Menurut Mc Clelland, karakteristik wirausahawan adalah sebagai berikut

1) Keinginan untuk berprestasi Penggerak psikologis utama yang memotivasi wirausahawan


adalah kebutuhan untuk berprestasi, yang diidentifikasikan sebagai n ach Kebutuhan ini
didefinisikan sebagai keinginan atau dorongan dalam diri orang yang memotivasi perilaku ke arah
pencapaian tujuan Pencapaian tujuan merupakan tantangan bagi kompetensi individu.

2) Keinginan untuk bertanggung jawab Wirausahawan menginginkan tanggung jawab pribadi


bagi pencapaian tujuan Mereka memilih menggunakan sumber daya sendiri dengan cara bekerja
sendiri untuk mencapai tujuan dan bertanggung jawab terhadap hasil yang dicapai .Akan tetapi,
mereka akan melakukannya secara kelompok, sepanjang mereka bisa secara pribadi memengaruhi
hasil-hasil.

3) Preferensi pada risiko-risiko menengah. Wirausahawan bukan penjudi Mereka memilih


menetapkan tujuan-tujuan yang membutuhkan tingkat kinerja yang tinggi, suatu tingkatan yang
mereka percaya akan menuntut usaha keras, tetapi yang dipercaya dapat mereka.

4) Persepsi pada kemungkinan berhasil Keyakinan pada kemampuan untuk mencapai


keberhasilan adalah kualitas kepribadian wirausahawan yang penting.Mereka mempelajari fakta-
fakta yang dikumpulkan dan menilainya Ketika semua fakta tidak sepenuhnya tersedia, mereka
memiliki sikap percaya diri mereka yang tinggi dan melanjutkan tugas-tugas tersebut.

5) Rangsangan oleh umpan balik Wirausahawan ingin mengetahui hal yang mereka kerjakan,
yaitu umpan baliknya baik atau buruk. Mereka dirangsang untuk mencapai hasil kerja yang
lebih tinggi dengan mempelajari seberapa efektif usaha mereka.

6) Aktivitas energik Wirausahawan menunjukkan energi yang jauh lebih tinggi dibandingkan
dengan rata-rata orang Mereka bersifat aktif dan mempunyai proporsi waktu yang besar dalam
mengerjakan tugas dengan cara baru Mereka sangat menyadari perjalanan waktu.Kesadaran ini
merangsang mereka untuk terlibat secara mendalam pada kerja yang mereka lakukan.

7) Orientasi ke masa depan.Wirausahawan melakukan perencanaan dan berpikir ke depan.Mereka


mencari dan mengantisipasi kemungkinan yang terjadi jauh pada masa depan.
8) Keterampilan dalam pengorganisasian Wirausahawan menunjukkan keterampilan dalam
mengorganisasi kerja dan orang-orang dalam mencapai tujuan. Mereka sangat objektif dalam
memilih individuindividu untuk tugas tertentu Mereka akan memilih yang ahli dan bukan
teman agar pekerjaan dapat dilakukan dengan efisien.

9) Sikap terhadap keuntungan finansial adalah nomor dua dibandingkan dengan arti penting dari
prestasi kerja mereka.Mereka hanya memandang uang sebagai lambang konkret dari tercapainya
tujuan dan sebagai pembuktian bagi kompetensi mereka.

3.3.Ringkasan Isi buku pembanding 2

BAB VII.
ETIKA BISNIS DALAM BERWIRAUSAHA

7.1. Pengertian Etika Bisnis


Salah satu aspek yang sangat popular dan perlu mendapat perhatian dalam dunia bisnis
ini adalah norma dan etika bisnis. Etika bisnis selain dapat menjamin kepercayaan dan loyalitas
dari semua unsure yang berpengaruh pada perusahaan juga sangat menentukan maju atau
mundurnya perusahaan. Menurut zimmer (1996:20) , etika bisnis adalah suatu kode etik perilak
pengusaha berdasarkan nilai-nilai moral dan norma yang dijadikan tuntunan dalam membuat
keputusan dan memecahkan persoalan. Etika, pada dasarnya adalah suatu komitmen untuk
melakukan apa yang benar dan menghindari apa yang tidak benar. Oleh karena itu, perilaku etika
berperan melakukan “apa yang benar” untuk menentang apa yang salah dan buruk. Menurut
Ronald J Ebert dan icky M Griffin (200:80), etika bisnis adalah istilah yang sering digunakan untuk
menunjukkan perilaku etika dari seorang manajer atau karyawan suatu organisasi.

Etika bisnis sangat penting untuk mempertahankan loalitas pemilik kepentingan dalam
membuat keputusan dan memecahkan persoalan perusahaan. Mengapa demikian? Karena semua
keputusan perusahaan sangat mempengaruhi dan dipengaruhi oleh pemilik kepentingan. Pemilik
kepentingan adalah semua individu atau kelompok yang berkepentingan dan berpengaruh terhadap
keputusan perusahaan. Ada dua jenis pemilik kepentingan yang berpengaruh pada perusahaan yaitu
pemilik kepentingan internal dan eksternal. Investor, karyawan, manajemen dan pimpinan
perusahaan merupakan pemilik perusahaan merupakan pemilik kepentingan internal. Sedangkan
pelanggan, asosiasi dagang, kreditor, pemasok, pemerintah, masyarakat umum adalah pemilik
kepentingan eksternal.
7.2. Pentingnya Etika Bisnis
Etika bisnis sangat penting untuk mempertahankan loyalitas stakeholder dalam membuat
keputusan-keputusan perusahaan dan dalam memecahkan persoalan perusahaan.
Hal ini disebabkan semua keputusan perusahaan sangat mempengaruhi dan dipengaruhi oleh
stakeholder. Stakeholder adalah semua individu atau kelompok yang berkepentingan dan
berpengaruh pada keputusan-keputusan perusahaan.

7.3. Prinsip-prinsip Etika Perilaku Bisnis


Prinsip-prinsip etika dan perilaku bisnis
1. Kejujuran, yaitu penuh kepercayaan, bersifat jujur, sungguh-sungguh, terus terang, tidak curang,
tidak mencuri, tidak menggelapkan, tidak berbohong
2. Integritas, yaitu memegang prinsip, melakukan kegiatan dengan hormat, tulus hati, berani dan
penug pendirian/keyakinan, tidak bermuka dua, tidak berbuat jahat dan saling percaya.
3. Memelihara janji, yaitu selalu menepati janji, patut dipercaya, penuh komitmen, jangan
menginterpretasikan persetujuan dalam bentuk teknikal atau legalistik dengan dalih ketidakrelaan.
4. Kesetiaan, yaitu hormat dan loyal kepada keluarga, teman, karyawan dan Negara, jangan
menggunakan atau memperlihatkan informasi yang diperoleh dalam kerahasiaan, begitu juga dalam
konteks professional, jaga/melindungi kemampuan untuk membuat keputusan profesional yang
bebas dan teliti, hindari hal yang tidak pantas dan konflik kepentingan
5. Kewajaran/keadilan, yaitu berlaku adil dan berbudi luhur, bersedia untuk mengakui kesalahan,
dan perlihatkan komitmen keadilan, persamaan perlakuan individual dan toleran terhadap
perbedaan, jangan bertindak melampaui batas atau mengambil keuntungan yang tidak pantas dari
kesalahan atau kemalangan orang lain.
6. Suka membantu orang lain, yaitu saling membantu, berbaik hati, belas kasihan, tolong
menolong, kebersamaan, dan menghindari segala sesuatu yang membahayakan orang lain.
7. Hormat kepada orang lain, yaitu menghormati martabat manusia, menghormati kebebasan dan
hak untuk menentukan nasib sendiri bagi semua orang, bersopan santun, jangan merendahkan
orang lain, jangan mempermalukan orang lain.
8. Warga Negara yang bertanggung jawab, yaitu selalu menaati hukum/aturan, penuh kesadaran
sosial, menghormati proses demokrasi dalam mengambil keputusan.
9. Mengejar keunggulan, yaitu mengejar keunggulan dalam segala hal, baik dalam pertemuan
personal maupun pertanggungjawaban professional, tekun, dapat dipercaya/diandalkan, rajin penuh
komitmen, melakukan semua tugas dengan kemampuan terbaik, mengembangkan dan
mempertahankan tingkat kompetensi yang tinggi.
10. Dapat dipertanggungjawabkan, yaitu memiliki tanggung jawab, menerima tanggung jawab atas
keputusan dan konsekuensinya, dan selalu memberi contoh.
7.4. Cara-cara mempertahankan Etika
Cara mempertahankan standar etika
1. Menciptakan kepercayaan perusahaan
Hal ini akan menetapkan nilai-nilai perusahaan yang mendasari tanggung jawab etika bagi
stakeholder
2. Mengembangkan kode etik
Kode etik merupakan suatu catatan tentang standar tingkah laku dan prinsip-prinsip etika yang
diharapkan perusahaan dari karyawan
3. Menjalankan kode etik secara adil dan konsisten
4. Melindungi hak perorangan
5. Mengadakan pelatihan etika
6. Melakukan audit etika secara periodic
7. Mempertahankan standar yang tinggi tentang tingkah laku, jangan hanya aturan
8. Menghindari contoh etika yang tercela setiap saat dan diawali dari atasan
9. Menciptakan budaya yang menekankan komunikasi dua arah
10. Komunikasi dua arah sangat penting untuk menginformasikan barang dan jasa yang dihasilkan
dan untuk menerima aspirasi untuk perbaikan perusahaan
11. Melibatkan karyawan dalam mempertahankan standar etika. Para karyawan diberi kesempatan
untuk memberikan umpan balik tentang bagaimana standar etika yang harus dipertahankan
7.5. Tanggungjawab Perusahaan
Etika akan sangat berpengaruh pada tingkah laku individual, dalam hal ini tanggung jawab sosial
mencoba untuk menjembatani komitmen individu dan kelompok dalam suatu lingkungan sosial.

Tanggung jawab perusahaan, meliputi:


1. Tanggung jawab terhadap lingkungan
Perusahaan harus ramah lingkungan, artinya perusahaan harus memperhatikan, melestarikan dan
menjaga lingkungan.
2. Tanggung jawab terhadap karyawan
Semua aktivitas sumber daya manusia diarahkan pada tanggung jawab kepada karyawan, dengan
cara:
1. Mendengarkan dan menghormati pendapat karyawan
2. Memberikan umpan balik, baik yang positif maupun negative
3. Menceritakan kepada karyawan tentang kepercayaan
4. Membiarkan karyawan mengetahui keadaan perusahaan yang sebenarnya
5. Memberikan imbalan kepada karyawan dengan baik
6. Memberikan kepercayaan kepada karyawan

3. Tanggung jawab terhadap pelanggan


Tanggung jawab perusahaan kepada pelanggan, meliputi dua kategori, yaitu: Menyediakan barang
dan jasa yang berkualitas

7.6. Etos kerja dan soft skill


“ Beberapa Pengertian Etos Kerja ”
1. Keyakinan yang berfungsi sebagai panduan tingkah laku bagi seseorang, sekelompok orang atau
sebuah institusi.
2. Etos Kerja merupakan perilaku khas suatu komunitas atau organisasi, mencangkup motivasi
yang menggerakkan, karakteristik utama, spirit dasar, pikiran dasar, kode etik, kode moral,kode
perilaku.
3. Sehimpunan perilaku positif yang lahir sebagai buah keyakinan fundamental dan komitmen total
pada sehimpunan paradigma kerja yang integral.

Berbicara Etos kerja, maka tidak akan terlepas dari antara Hard Skill dan Soft Skill. Mengapa ?
Dunia kerja percaya bahwa sumber daya manusia yang unggul adalah mereka yang tidak hanya
memiliki kemahiran hard skill saja tetapi juga piawai dalam aspek soft skillnya. Dunia pendidikan
pun mengungkapkan bahwa berdasarkan penelitian di Harvard University Amerika Serikat ternyata
kesuksesan seseorang tidak ditentukan semata-mata oleh pengetahuan dan kemampuan teknis (hard
skill) saja, tetapi lebih oleh kemampuan mengelola diri dan orang lain (soft skill). Penelitian ini
mengungkapkan, kesuksesan hanya ditentukan sekitar 20% oleh hard skill dan sisanya 80% oleh
soft skill.
Adalah suatu realita bahwa pendidikan di Indonesia lebih memberikan porsi yang lebih
besar untuk muatan hard skill, bahkan bisa dikatakan lebih berorientasi pada pembelajaran hard
skill saja. Lalu seberapa besar semestinya muatan soft skill dalam kurikulum pendidikan?, kalau
mengingat bahwa sebenarnya penentu kesuksesan seseorang itu lebih disebabkan oleh unsur soft
skillnya.
BAB III

PEMBAHASAN
1.1.Keunggulan

Ketiga buku sama sama membahasa tentang karakteristik dan etika seorang wirausahawan
dalam berwirausaha,ketiga buku ini sama sama menggunakan pendapat para ahli dalam
menentukan etika dan karateristik wirausahawan dalam berwirausaha.

Pengelompokan ciri dan karakter wirausahawan secara umum adalah sebagai berikut :

1. Percaya Diri
2. Berani Mengambil Risiko
3. Kreatif-Inovatif
4. Berorientasi Tugas dan Hasil
5. Kepemimpinan
6. Sadar Arus Waktu
7. Terobsesi oleh Kesempatan
8. Memiliki Motif Berprestasi
9. Mampu Mengerjankan Tugas dengan Lebih Baik
10. Kesabaran dan Kesiapan
11. Tidak menunggu semua ada.
12. Memiliki Hubungan Sosial yang Baik
13. Menguasai Ilmu dalam Bidang Usaha yang Dilakukan

1.2.Kelemahan

Setelah dibaca , pada buku utama kecil ditemukannya kelemahan. Hanya ada beberapa
kata yang salah ketik. Sedangkan pada buku pembanding kekurangannya adalah tidak semua orang
lancar dan fasih dalam memahami bahasa inggris sehingga diharapkan akan adanya terjemahan dari
buku ini agar tidak terjadi kesalahpahaman dalam membaca.
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Dari hasil review buku ini dapat disimpulkan bahwa .Seorang wirausahawan hendaknya
memiliki etika dan karakter yang baik yang akan menjadi kunci dalam usahanya selain kualitas
produk atau jasa yang baik juga. Etika bisnis sangat penting untuk mempertahankan loyalitas
stakeholder dalam membuat keputusan perusahaan dalam memecahkan persoalan perusahaan

Dengan demikian, etika kewirausahaan dalam konteks bisnis adalah kode etik perilaku
pengusaha berdasarkan nilai-nilai moral dan norma yang dijadikan tuntunan dalam berusaha dan
memecahkan persoalan yang dihadapi dalam suatu perusahaan.

4.2 Saran

Ketiga buku ini layak untuk dijadikan sebagai referensi untuk mengetahui hal hal yang perlu
diperhatikan dalam berwirausaha.
DAFTAR PUSTAKA

Rusdiana,H.A.2018.Kewirausahaan dan Teori Praktik.Bandung:CV PUSTAKA SETIA

Anda mungkin juga menyukai