KEMENTERIAN PERHUBUNGAN RI
BADAN PENGEMBANGAN SDM PERHUBUNGAN
POLITEKNIK ILMU PELAYARAN SEMARANG
TAHUN ANGGARAN 2020
1
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
PEKERJAAN : PENGADAAN BAHAN PRAKTEK
DIKLAT PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
I. LATAR BELAKANG
1. Dasar Hukum
a. Undang-undang Nomor 1 Tahun 2009 Tentang Penerbangan (Lembaran Negara
Republik IndonesiaTahun 2009 Nomor 1, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4956);
2
i. Perubahan Atas Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM 84 Tahun 2009
Tentang Tata Cara Pemberian Bantuan Pendidikan Dan Pelatihan Serta Beasiswa
Di Bidang Transportasi;
2. Gambaran Umum
Sejalan dengan visi terwujudnya konektivitas nasional yang handal, berdaya
saing dan memberikan nilai tambah. Untuk dapat menjalankan visi tersebut maka misi
yang diemban oleh Kementerian Perhubungan adalah :
a. Meningkatkan aksesibilitas masyarakat terhadap pelayanan jasa transportasi untuk
mendukung pengembangan konektivitas antar wilayah;
b. Meningkatkan keselamatan dan keamanan transportasi dalam upaya peningkatan
pelayanan jasa transportasi;
c. Meningkatkan kinerja pelayanan jasa transportasi;
d. Meningkatkan kapasitas sarana dan prasarana pelayanan transportasi;
e. Melanjutkan konsolidasi melalui restrukturisasi, reformasi dan penguatan dibidang
peraturan, kelembagaan, sumber daya manusia, dan pengakuan hukum secara
konsisten;
f. Mewujudkan pengembangan inovasi dan teknologi transportasi yang ramah
lingkungan untuk mengantisipasi perubahan iklim;
g. Meningkatkan peran daerah, BUMN dan swasta dalam penyediaan instruktur sektor
transportasi.
Visi dan Misi Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan
(BPSDM) Kementerian Perhubungan selain mengacu pada tugas pokok dan fungsi
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan, visi dan misi
Kementerian Perhubungan dan menindaklanjuti amanat Undang – undang di bidang
transportasi antara lain :
3
a. Undang – undang Nomor 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian;
b. Undang – undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran;
c. Undang – undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan;
d. Undang – undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.
4
Selain itu, dalam menggerakan roda organisasi sesuai tugas dan fungsi yang telah
diamanatkan Kementerian Perhubungan, BLU PIP Semarang mempunyai cita-cita
dan harapan yang dituangkan dalam visi organisasi sebagai berikut:
” Menjadi Perguruan Tinggi Pelayaran Niaga yang Profesional, Mandiri dan
Berwawasan Global”. Visi PIP Semarang akan terwujud dengan baik sesuai yang
dicita-citakan dengan membuat perencanaan dan penetapan misi sebagai langkah-
langkah konkret organisasi yang dijabarkan sebagai berikut :
5
Diklat Basic Safety Training terdiri dari 4 (empat) jenis kegiatan yang
dilaksanakan secara terpadu, meliputi : Elementary First Aid, Fire Prevention and
Fire Fighting, Personal Survival Technique dan Personal Safety and Social
Responsibilities.
Tujuan Diklat
Diklat Basic Safety Training memiliki tujuan sebagai berikut:
(1) Tujuan Umum: Mendidik dan Melatih Peserta Basic Safety Training agar:
(a) Mampu melakukan pertolongan pertama pada kecelakaan di kapal secara
individual dan kelompok kepada korban dengan menggunakan metoda,
obat dan peralatan yang tersedia pada situasi darurat;
(b) Memiliki pengetahuan dan keterampilan untuk mampu mencegah dan
mengatasi kebakaran dengan menggunakan peralatan pemadam kebakaran;
(c) Mampu menggunakan teknik bertahan hidup di laut secara individual dan
kelompok dengan menggunakan perlengkapan survival dalam situasi
darurat;
(d) Memiliki pengetahuan dan keterampilan mental maupun fisik dalam
menghadapi situasi darurat, pencegahan pencemaran dan keselamatan
kerja, komunikasi serta hubungan masyarakat di atas kapal.
(2) Tujuan Khusus: Mendidik dan Melatih Peserta Basic Safety Training agar:
(a) Terampil menggunakan obat, peralatan dan metoda pertolongan pertama
pada kecelakaan secara individual maupun kelompok kepada korban
maupun penderita secara benar dan tepat waktu yang sesingkat –
singkatnya;
(b) Terampil mencegah dan mengatasi kebakaran secara individual dan
kelompok dengan menggunakan peralatan pemadam kebakaran sederhana
hingga modern secara tepat dan benar dalam waktu yang sesingkat –
singkatnya;
(c) Terampil menggunakan teknik bertahan hidup secara individual maupun
kelompok dengan menggunakan perlengkapan survival dalam situasi
darurat secara tepat dan benar;
6
(d) Memiliki kemampuan mental dan fisik secara individual atau kelompok
untuk menghadapi situasi darurat, mencegah pencemaran laut, keselamatan
kerja secara benar dan tepat dalam kehidupan diatas kapal.
(3) Fasilitas yang didapatkan adalah :
(a) Penginapan peserta
(b) Uang harian diklat
(c) Perlengkapan diklat
(d) Transportasi bagi peserta/kelompok yang membutuhkan
(e) Konsumsi
(f) Sertifikat diklat
(g) Asuransi
7
(a) Mampu melakukan pertolongan pertama pada kecelakaan di kapal secara
individual dan kelompok kepada korban dengan menggunakan metoda,
obat dan peralatan yang tersedia pada situasi darurat;
(b) Memiliki pengetahuan dan keterampilan untuk mampu mencegah dan
mengatasi kebakaran dengan menggunakan peralatan pemadam kebakaran;
(c) Mampu menggunakan teknik bertahan hidup di laut secara individual dan
kelompok dengan menggunakan perlengkapan survival dalam situasi
darurat;
(d) Memiliki pengetahuan dan keterampilan mental maupun fisik dalam
menghadapi situasi darurat, pencegahan pencemaran dan keselamatan
kerja, komunikasi serta hubungan masyarakat di atas kapal.
(2) Fasilitas yang didapatkan adalah :
(a) Penginapan peserta
(b) Uang harian diklat
(c) Perlengkapan diklat
(d) Transportasi bagi peserta/kelompok yang membutuhkan
(e) Konsumsi
(f) Sertifikat diklat
(g) Asuransi
3. Rumusan Masalah
Mengingat pentingnya kualitas lulusan Diklat Pemberdayaan Masyarakat (DPM)
SDM Transportasi BPSDM Perhubungan setiap tahun yang prima, profesional, beretika
dalam jumlah dan kompetensi sesuai dengan kebutuhan maka harus mengoptimalkan
dukungan layanan pendidikan dan pelatihan yang diselenggarakannya kepada para
peserta diklat.
Hal ini juga sejalan dengan misi dari PIP Semarang, yakni salah satunya adalah
Memberikan pelayanan pendidikan dan pelatihan berstandar nasional maupun
internasional untuk membekali sumber daya manusia yang profesional, mandiri,
berwibawa dan berwawasan global.
8
II. MAKSUD DAN TUJUAN
1) Maksud Kegiatan
Maksud dari pengadaan bahan praktek Diklat Pemberdayaan Masayarakat adalah
untuk memenuhi wujud nyata Misi dari PIP Semarang sebagai proses pemberian
layanan dukungan pendidikan dan pelatihan kepada para peserta didik.
2) Tujuan Kegiatan
c) Mendidik para Sumber Daya Manusia yang prima, profesional dan beretika
sebagai upaya menghasilkan sumber daya manusia yang mampu bersaing pada
pasar nasional dan internasional.
III. TARGET/SASARAN
Target dan Sasaran
Target dan sasaran adalah ketersediaan layanan dukungan pendidikan dan pelatihan
berupa pengadaan bahan praktek Diklat Pemberdayaan Masyarakat PIP Semarang periode
tahun anggaran 2020.
9
Advance Fire Fighting (AFF) 720 30
Basic Safety Training (BST) Kapal Layar Motor 5.496 229
10
KEBUTUHAN
BAHAN YANG TOTAL PER
NO KEBUTUHAN SATUAN
DIBUTUHKAN KELOMPOK KELOMPOK
(24 ORANG)
1 Solar 30 50 1500 Liter
2 Pertamax 30 5 150 Liter
3 Smoke signal 30 1 30 Buah
4 Masker 30 24 720 Buah
5 Sarung tangan 30 24 720 Pasang
6 Kacamata Safety 30 24 720 Buah
7 Red Hand Flare 30 1 30 Buah
8 Bubuk Foam AB 30 4 120 Kg
Dry Chemical Refill (1 Botol = 5
9 Kg) 30 5 150 Botol
10 Foam Refill (1 Botol = 9 Liter) 30 5 150 Botol
Co2 Apar Refill (1 Botol = 4,6
11 Kg) 30 5 150 Botol
Co2 Life Raft Refill (1 Botol = 3
12 Kg) 30 1 30 Botol
13 Cutton Regs ( Kain Perca) 30 1 30 Kg
14 O2 OBA Refill (1 Botol = 5 Kg) 30 1 30 Botol
15 Battery AA 30 8 240 Buah
16 Battery C 30 8 240 Buah
17 Plastik Kado 30 1 30 Buah
18 Korek Api Kayu 30 3 90 Kotak
19 Kayu Bakar 30 3 90 Ikat
11
KEBUTUHAN BAHAN PRAKTEK AFF (ADVANCED FIRE FIGHTING) KAPAL NIAGA
KEBUTUHAN
TOTAL PER
NO BAHAN YANG DIBUTUHKAN KEBUTUHAN SATUAN
KELOMPOK KELOMPOK
(24 ORANG)
1 Solar 30 120 3600 Liter
2 Pertamax 30 5 150 Liter
3 Liquid Foam 30 3 90 Liter
4 Korek Api Kayu 30 3 90 Kotak
5 Masker 30 24 720 Buah
6 Sarung tangan 30 24 720 Pasang
7 Kacamata Safety 30 24 720 Buah
8 Battery AA 30 2 60 Buah
9 Battery C 30 6 180 Buah
KEBUTUHAN BAHAN PRAKTEK BST (BASIC SAFETY TRAINING) KAPAL LAYAR MOTOR
KEBUTUHAN
BAHAN YANG TOTAL PER
NO KEBUTUHAN SATUAN
DIBUTUHKAN KELOMPOK KELOMPOK
(24 ORANG)
1 Solar 229 50 11450 Liter
2 Pertamax 229 5 1145 Liter
3 Smoke signal 229 1 229 Buah
4 Masker 229 24 5496 Buah
5 Sarung tangan 229 24 5496 Pasang
6 Kacamata Safety 229 24 5496 Buah
7 Red Hand Flare 229 1 229 Buah
8 Bubuk Foam AB 229 4 916 Kg
Dry Chemical Refill (1 Botol = 5
9 Kg) 229 5 1145 Botol
12
10 Foam Refill (1 Botol = 9 Liter) 229 5 1145 Botol
Co2 Apar Refill (1 Botol = 4,6
11 Kg) 229 5 1145 Botol
Co2 Life Raft Refill (1 Botol = 3
12 Kg) 229 1 229 Botol
13 Cutton Regs ( Kain Perca) 229 1 229 Kg
14 O2 OBA Refill (1 Botol = 5 Kg) 229 1 229 Botol
15 Battery AA 229 8 1832 Buah
16 Battery C 229 8 1832 Buah
17 Plastik Kado 229 1 229 Buah
18 Korek Api Kayu 229 3 687 Kotak
19 Kayu Bakar 229 3 687 Ikat
1. Memiliki Surat Izin Usaha sesuai peraturan perundang-undangan dan bidang pekerjaan
yang diadakan Peserta Pengadaan yang berbadan usaha harus memiliki surat izin usaha
perdagangan (SIUP) Kecil dengan barang/jasa yaitu Perdagangan besar bahan bakar
padat/cair/gas, Perdagangan besar alat tulis dan gambar, Perdagangan besar peralatan dan
perlengkapan rumah tangga serta surat izin lain sesuai sebagaimana yang dipersyaratkan,
yaitu : Tanda Daftar Perusahaan (TDP) Persekutuan Komanditer yang masih berlaku;
Nomor Induk Berusaha (NIB) Persekutuan Komanditer yang masih berlaku; Surat izin
usaha perdagangan (SIUP) Kecil). Kode KBLI 46610 dan 46421 dan 46491.
2. Memiliki NPWP dan telah memenuhi kewajiban perpajakan tahun pajak terakhir (SPT
13
Tahunan) Tahun 2018/2019 beserta lampirannya;
3. Memperoleh paling sedikit 1 (satu) pekerjaan sebagai Penyedia dalam kurun waktu 4
(empat) tahun terakhir, baik di lingkungan pemerintah maupun swasta, kecuali bagi
Penyedia Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Koperasi Kecil yang baru berdiri kurang dari 3
(tiga) tahun;
4. Memiliki pengalaman pada bidang pekerjaan sejenis dengan minimal nilai kontrak
1.000.000.000,- (dilampirkan copy kontrak) baik instansi swasta ataupun pemerintah;
5. Surat Keterangan Domisili Perusahaan 2019;
6. Mempunyai atau menguasai tempat usaha/kantor dengan alamat yang benar, tetap dan jelas
berupa milik sendiri atau sewa;
7. Secara hukum mempunyai kapasitas untuk mengikatkan diri pada Kontrak yang dibuktikan
dengan:
a. Akta Pendirian Perusahaan dan/atau perubahannya;
b. Surat Kuasa (apabila dikuasakan);
c. Bukti bahwa yang diberikan kuasa merupakan pegawai tetap (apabila dikuasakan); dan
d. Kartu Tanda Penduduk.
8. Pernyataan Pakta Integritas yang berisi :
a. Tidak akan melakukan praktik Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme;
b. Akan melaporkan kepada PA/KPA/APIP jika mengetahui terjadinya praktik Korupsi,
Kolusi, dan Nepotisme dalam proses pengadaan ini.
c. Akan mengikuti proses pengadaan secara bersih, transparan, dan profesional untuk
memberikan hasil kerja terbaik sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan; dan
d. Apabila melanggar hal-hal yang dinyatakan dalam huruf a, b, dan c maka bersedia
dikenakan sanksi administratif, dikenakan sanksi Daftar Hitam, digugat secara perdata
dan/atau dilaporkan secara pidana sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
9. Pernyataan:
a. yang bersangkutan dan manajemennya tidak dalam pengawasan pengadilan, tidak
pailit, dan kegiatan usahanya tidak sedang dihentikan;
b. yang bersangkutan berikut pengurus badan usaha tidak sedang dikenakan sanksi daftar
hitam;
c. yang bertindak untuk dan atas nama badan usaha tidak sedang dalam menjalani sanksi
14
pidana;
d. pimpinan dan pengurus badan usaha bukan sebagai pegawai
Kementerian/Lembaga/Perangkat Daerah atau pimpinan dan pengurus badan usaha
sebagai pegawai Kementerian/Lembaga/Perangkat Daerah yang sedang mengambil
cuti diluar tanggungan Negara;
e. Pernyataan lain yang menjadi syarat kualifikasi yang tercantum dalam Dokumen
Pemilihan;
f. Pernyataan bahwa data kualifikasi yang diisikan dan dokumen penawaran yang
disampaikan benar, dan jika dikemudian hari ditemukan bahwa data/dokumen yang
disampaikan tidak benar dan ada pemalsuan maka direktur utama/pimpinan
perusahaan/pimpinan koperasi, atau kepala cabang, dari seluruh anggota Kemitraan
bersedia dikenakan sanksi administratif, sanksi pencantuman dalam daftar hitam,
gugatan secara perdata, dan/atau pelaporan secara pidana kepada pihak berwenang
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang undangan.
15