1
seluas ± 8.630 m² di daerah Jl. Lingkar Mojosongo,
Kampung Randusari, Kelurahan Mojosongo, Kecamatan
Jebres, Kota Surakarta. Sedangkan untuk renacana
penggunaan lahan tertuang dalam Masterplan Rencana
Pengembangan LPFK Surakarata untuk 10 (sepuluh) tahun
kedepan.
2
Pembangunan Gedung Penunjang Pelayanan LPFK
Surakarta Tahap II ini merupakan lanjutan dari Tahap I.
Bangunan gedung ini terdiri dari 4 (empat) lantai dari
bagian belakang dan 3 (tiga) lantai dari bagian depan. Hal
ini terjadi karena mengikuti struktur/bentuk tanah
eksisting. Masing-masing lantai mempunyai fungsi yang
berbeda-beda yaitu lantai dasar/basement untuk ruang
parkir kendaraan, lantai 1 (satu) untuk Pealayan
Laboratorium Pengujian dan Kalibrasi Alat Kesehatan,
lantai 2 (dua) untuk kegiatan administrasi dan manajemen
serta lantai 3 (tiga) untuk auditorium dan ruang kelas
Diklat.
3
2. Maksud dan Maksud :
Tujuan Maksud Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini merupakan
petunjuk bagi Penyedia Jasa Konstruksi Pembangunan
Gedung Penunjang Pelayanan LPFK Surakarta Tahap II
yang memuat masukan, azaz, kriteria,
Persyaratan/Ketentuan, keluaran - keluaran yang memadai
dan yang harus dipenuhi dan diperhatikan serta
diinterprestasikan dalam pelaksanaan tugas.
Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini diharapkan bahwa
Penyedia Jasa dapat melaksanakan tugasnya dengan baik
penuh tanggung jawab, tepat waktu sesuai jadwal dan
sesuai dengan perencanaan sehingga menghasilkan
bangunan yang berkualitas.
Tujuan :
Tujuan kegiatan ini adalah dapat terlaksananya Gedung
Penunjang Pelayanan LPFK Surakarta sesuai dengan
perencanaan dan dapat mengoptimalkan penggunaan
anggaran yang efisien, tepat sasaran serta hasil optimal
sehingga dapat digunakan sebaik-baiknya.
4
b. Perkiraan Biaya
Biaya yang digunakan untuk proses Pembangunan
Gedung Penunjang Pelayanan LPFK Surakarta Tahap II
ini dengan pagu sebesar Rp.9.004.203.000,- (Sembilan
Milyar Empat Juta Dua Ratus Tiga Ribu Rupiah).
Data Penunjang2
5
1) Undang-undang Nomor 23/1997 tentang
Lingkungan Hidup.
2) UU No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;
3) Undang-undang Nomor 18 Tahun 1999 tentang
Jasa Konstruksi.
4) Undang-undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang
Bangunan Gedung.
5) Peraturan Presiden No. 16 Tahun 2018 tentang
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.
6) PP No. 27 Tahun 1999 tentang Analisa Mengenai
Dampak Lingkungan;
7) Peraturan Pemerintah No. 28 Tahun 2000 Tentang
Usaha dan Peran Masyarakat Jasa Konstruksi.
8) Peraturan Pemerintah No. 29 Tahun 2000 Tentang
Penyelenggaraan Jasa Konstruksi.
9) Peraturan Pemerintah No. 30 Tahun 2000 Tentang
Penyelenggaraan Pembinaan Jasa Konstruksi.
10) Peraturan Pemerintah Nomor 36 tahun 2005
tentang Peraturan Pelaksanaan Undang Undang
Nomor 28 tahun 2002 tentang Bangunan Gedung.
11) Peraturan Pemerintah No. 51 Tahun 2008 Tentang
Pajak Penghasilan atas Penghasilan Dari Usaha
Jasa Konstruksi.
12) Peraturan Pemerintah No. 40 Tahun 2009 Tentang
Perubahan Atas Peraturan Pemerintah No. 51
Tahun 2008 Tentang Pajak Penghasilan Atas
Penghasilan Dari Jasa Usaha Jasa Konstruksi.
13) Peraturan Pemerintah No. 4 Tahun 2010 Tentang
Perubahan Atas Peraturan Pemerintah No. 28
Tahun 2000 Tentang Usaha dan Peran Masyarakat
Jasa Konstruksi.
14) Peraturan Pemerintah No. 59 Tahun 2010 Tentang
Perubahan Atas Peraturan Pemerintah No. 29
Tahun 2000 Tentang Penyelenggaraan Jasa
Konstruksi.
15) Peraturan Pemerintah No. 92 Tahun 2010 Tentang
Perubahan Kedua Atas Peraturan Pemerintah No.
28 Tahun 2000 Tentang Usaha dan Peran
Masyarakat Jasa Konstruksi.
16) Peraturan Presiden No. 73 Tahun 2011 Tentang
Pembangunan Bangunan Gedung Negara.
17) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor
468/KPTS/1998 tanggal 1 Maret 1998, tentang
persyaratan teknis aksesibilitas pada bangunan
6
umum dan lingkungan.
18) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor
10/KPTS/2000 tentang Ketentuan Teknis
Pengamanan terhadap Bahaya Kebakaran pada
bangunan Gedung dan Lingkungan.
19) Keputusan Menteri Negara Pekerjaan Umum No.
11/KPTS/2000 tentang Ketentuan Teknis
Manajemen Penanggulangan Kebakaran di
Perkotaan;
20) Kepmenkes No. 876/Menkes/SK/VII/2001
tentang Pedoman teknis analisis dampak
kesehatan lingkungan;
21) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.
29/PRT/M/2006 tentang Pedoman Pesyaratan
Teknis Bangunan Gedung;
22) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.
30/PRT/M/2006 tentang Pedoman Teknis
Aksesbilitas dan Fasilitas pada Bangunan Gedung
dan Lingkungan.
23) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.
33/PRT/M/2006 Tentang Pedoman Pelaksanaan
Sistem Pengendalian Manajemen Penyelenggaraan
Kontrak Jasa Konsultansi.
24) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.
34/PRT/M/2006 Tentang Pedoman Pelaksanaan
Sistem Pengendalian Manajemen (SISDALEMEN)
Penyelenggaraan Kontrak Jasa Konstruksi.
25) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.
06/PRT/M/2007 tentang Pedoman Umum
Penyusunan RTBL;
26) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.
06/PRT/M/2008, Tentang Pedoman Pengawasan
Penyelenggaraan Dan Pelaksanaan Pemeriksaan
Konstruksi.
27) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.
09/PER/M/2008 Tentang Pedoman Sistem
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum.
28) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.
15/PRT/M/2008 Tentang Perubahan Atas
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.
43/PRT/M/2007, Tentang Standar Pedoman
Pengadaan Jasa Konstruksi.
29) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.
7
08/PRT/M/2011,Tentang Pembagian Klasifikasi
dan Subklasifikasi Usaha Jasa Konstruksi,
30) Peraturan Mentri Perumahan Rakyat
No.31/PRT/M/2015 Tentang perubahan ketiga
atas peraturan Mentri Pekerjaan Umum
No.7/PRT/M/2015,
31) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor
22/PRT/M/2018 tahun 2018 tentang Pedoman
Pembangunan Bangunan Gedung Negara;
32) Peraturan Gubernur Jawa Tengah No.73 tahun
2018, tanggal 21 Agustus 2018 tentang
Standarisasi Biaya Kegiatan, Honorarium, Biaya
Pemeliharaan dan Standarisasi Harga Pengadaan
Barang/Jasa Kebutuhan Pemerintahan Propinsi
Jawa Tengah 2019.
33) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat Nomor 07/PRT/M/2019 tahun
2019 tentang Standar dan Pedoman Pengadaan
Jasa Konstruksi melalui Penyedia;
34) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat Nomor 897/KPTS/M/2017
tentang Besaran Remunerasi Minimal Tenaga
Kerja Konstruksi pada Jenjang Jabatan Ahli Untuk
Layanan Jasa Konsultansi Konstruksi.
35) A.V (Algemens Voowaarden voo de uitvoesing bij
anneming van openbear warken) 1941, yang
disyahkan dengan Surat Pemerintah Hindia
Belanda No. 09 Tanggal 28 mei 1941 dan
Tambahan Lembaran Negara Nomor 1457 (khusus
untuk pasal-pasal yang berlaku).
36) Ketentuan-ketentuan yang diatur diatas sepanjang
masih berlaku dan jika telah dirubah maka
mengacu kepada perubahannya.
37) Peraturan Perundang-Undangan dan Peraturan
Daerah terkait Standar Teknis dan Pedoman Teknis
lainnya yang dianggap perlu.
38) Edaran Dirjen Bina Kontruksi Kementerian PU –
PR tentang Protokol pencegahan covid 19 di
proyek kontruksi
b. Persyaratan kelayakan keamanan dan fungsi
bangunan harus memenuhi syarat :
1) Ketahanan bahan dan bangunan menerima beban
angin, gempa dan beban bangunan itu sendiri.
2) Ketahanan bahan dan bangunan terhadap
8
kelusuhan dan keausan baik oleh aktifitas
manusia maupun karena pengaruh cuaca dan
iklim.
3) Keamanan penggunaan pada waktu terjadi
bencana karena aktifitas manusia ataupun alam.
c. Persyaratan guna yaitu bangunan yang harus dapat
menampung semua kegiatan secara efisien dan terpadu
sesuai fungsi dan peruntukannya dengan aman dan
nyaman.
Ruang Lingkup
10
oleh penyedia jasa perencanaan konstruksi.
11. Melaksanakan perbaikan kerusakan-kerusakan yang
terjadi dimasa pemeliharaan konstruksi.
b. Fasilitas penunjang yang disediakan oleh PA/PPK :
11. Kualifikasi Penyedia tidak ada.
Barang dan Jasa
Penyedia Jasa Konstruksi harus memiliki surat izin
untuk menjalankan kegiatan/ Usaha Jasa Konstruksi
(IUJK) dan Sertifikat Badan Usaha (SBU) dengan
kualifikasi usaha Kecil yang masih berlaku dengan
ketentuan harus memiliki bidang usaha sebagai
berikut :
SBU/
SERTIFIKAT
No. JENIS LAINNYA KUALIFIKASI
USAHA
1 Bidang
usaha
Jasa BG Kecil
Pelaksana
Konstruksi
11
Minimal D3
Program Minimal
Minimal studi Teknik, Sertifikat K3
4. 1
Petugas K3 Pengalaman Konstruksi.
Kerja Min. 5
Tahun
Keterangan :
1. Sertifikat Kompetensi Kerja/ ijazah dibuktikan pada
saat rapat persiapan penunjukan penyedia.
2. Pengalaman kerja dilihat dari daftar riwayat hidup
(CV) dan dihitung per tahun tanpa memperhatikan
lamanya pelaksanaan konstruksi (dihitung
berdasarkan Tahun Anggaran).
3. Pengalaman kerja yang tercantum dalam daftar
riwayat hidup (CV) dapat dipertanggung jawabkan
kebenarannya dan bila perlukan dapat dilakukan
pengecekan,
4. Setiap Personel melampirkan Surat pernyataan
kepemilikan sertifikat kompetensi kerja/ijazah
sedangkan yang persyaratan ijazah tetap harus
melampirkan Surat Pernyataan Kepemilikan Ijazah.
12
2. Mobile 10 Ton 1 unit Milik Sendiri
Crane / Sewa
3. Waterpass 2 unit Milik Sendiri
/ Sewa
4. Total 2 unit Milik Sendiri
Station / Sewa
5. Scafolding 2500 set Milik Sendiri
/ Sewa
6. Dump 5 M² 3 unit Milik Sendiri
Truck 5 M3 / Sewa
7. Concrete 5 unit Milik Sendiri
Vibrator / Sewa
8. Bar Bending 2 unit Milik Sendiri
/ Sewa
9. Bar Cutting 2 unit Milik Sendiri
/ Sewa
10. Universal Lift 300 kg 1 unit Milik Sendiri
/ Sewa
11. Welding 250 A 2 unit Milik Sendiri
machine / Sewa
12. Water Pump 3” 1 unit Milik Sendiri
/ Sewa
13. APAR 3.5 kg 3 buah Milik Sendiri
/ Sewa
14. Air 2 unit Milik Sendiri
Compressor / Sewa
15. Tangki Air 3000 ltr 2 buah Milik Sendiri
/ Sewa
16. Mobil Pick 1 unit Milik Sendiri
up / Sewa
17. Concrete 350 liter 1 unit Milik Sendiri
mixer / Sewa
18. Peralatan ls Milik Sendiri
K3 sesuai / Sewa
dengan
peraturan
yang
berlaku
Keterangan :
1) Daftar Peralatan Utama minimal yang diperlukan
untuk pelaksanaan pekerjaan harus dalam
kondisi baik/ laik operasi dan berfungsi dengan
baik;
2) Peralatan harus dilengkapi dengan bukti berupa :
a. Milik sendiri, bukti kepemilikan peralatan,
b. Sewa beli, bukti pembayaran sewa beli,
c. Sewa, surat perjanjian sewa sepanjang masa
pelaksanaan konstruksi,
c. Pekerjaan Utama yang dilaksanakan pada proses
Gedung Penunjang Pelayanan LPFK Surakarta Tahap II
ini meliputi :
13
- Pekerjaan Plafond dan Rangka Plafond
- Pekerjaan Sanitasi
- Pekerjaan Atap
- Pekerjaan Pengecatan
Mekanikal, Elektrikal dan Plumbing
- Pekerjaan Instalasi Plumbing
- Pekerjaan Instalasi Pemadam Kebakaran
- Pekerjaan Instalasi Gas
- Pekerjaan Instalasi Sistem AC
- Pekerjaan Instalasi Elektrikal
- Pekerjaan Instalasi Fire Alarm
- Pekerjaan Instalasi Telepon
- Pekerjaan Instalasi Tata Suara
- Pekerjaan Instalasi Pengolah Data
- Pekerjaan Instalasi CCTV
- Pekerjaan Instalasi Penangkal Petir
15
Kontraktor harus membuat saluran pembuangan
sementara untuk menjaga agar daerah bangunan
selalu dalam keadaan kering/tidak basah tergenang
air hujan atau air buangan. Saluran dihubungkan ke
parit/selokan yang terdekat atau menurut petunjuk
Pengawas,
Kontraktor harus menyediakan perlengkapannya,
los kerja, gudang dan halaman kerja (work yard) di
dalam halaman pekerjaan, yang diperlukan untuk
pelaksanaan pekerjaan sesuai Kontrak. Kontraktor
harus juga menyediakan untuk pekerja/buruhnya
fasilitas sementara (tempat mandi dan peturasan)
yang memadai untuk mandi dan buang air.
Kontraktor harus menyediakan perlengkapan untuk
Direksi di tempat pekerjaan ruang kantor/Direksi
Keet beserta seperangkat furniture termasuk kursi-
kursi, meja dan lemari serta harus selalu
membersihkan dan menjaga keamanan kantor
tersebut beserta peralatannya.
Kontraktor harus menyediakan/memasang
pengaman secukupnya disekeliling konstruksi
bangunan untuk mencegah jatuhnya bahan-bahan
bangunan dari atas yang membahayakan baik
pekerja maupun aktivitas lain disekitar bangunan.
Kontraktor wajib membuat dan memasang papan
nama proyek di bagian depan halaman proyek
sehingga mudah dilihat umum. Ukuran dan redaksi
papan nama tersebut 90 x 150 cm dipotong dengan
tiang setinggi 250 cm atau sesuai dengan petunjuk
Pemerintah Daerah setempat.
Kontraktor tidak diijinkan menempatkan atau
memasang reklame dalam bentuk apapun di
halaman dan di sekitar proyek tanpa ijin dari
Pemberi Tugas.
Kontraktor harus melakukan pembersihan lahan
yaitu :
Semua penghalang di dalam batas tanah yang
menghalangi jalannya pekerjaan seperti adanya
pepohonan, batu-batuan atau puing-puing
bekas material bangunan harus dibersihkan
serta dipindahkan dari lingkungan bangunan
kecuali barang-barang yang ditentukan harus
dilindungi agar tetap utuh.
Pelaksanaan pembersihan harus dilakukan
16
dengan sebaik-baiknya dan untuk barang yang
tidak dipergunakan harus diangkut keluar dari
halaman proyek.
b. Pekerjaan Struktur,
Kontraktor harus melakukan pekerjaan kolom,
pekerjaan balok dan pekerjaan pelat lantai seperti
ditunjukkan dalam Gambar Kerja atau disyaratkan
dalam Spesifikasi Teknis.
c. Pekerjaan Kedap Air/Waterproofing.
Meliputi penyediaan bahan dan pemasangan
waterproofing pada permukaan plat beton, tempat
daerah basah (toilet) dan tanki/ground reservoar
penampungan air atau sesuai dengan gambar kerja.
d. Pekerjaan Baja.
Penyediaan tenaga kerja, bahan, peralatan,
pengangkutan dan pekerjaan pendukung yang
diperlukan untuk melaksanakan dan membuat
konstruksi baja.
Spesifikasi ini meliputi syarat-syarat perencanaan,
fabrikasi dan pemasangan tentang konstruksi baja
untuk rangka atap, penyokong dan sebagainya.
e. Pekerjaan Isolasi Atap.
Semua isolasi bangunan harus dipasang sesuai
petunjuk pemasangan dari pabrik pembuat dan/atau
sesuai Gambar Kerja.
Isolasi bangunan, antara lain harus dipasang pada
tempat-tempat berikut :
1) Semua ruang yang dikondisikan dan/atau ruang
lain seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja atau
sesuai petunjuk Pengawas Lapangan/MK.
2) Di bawah penutup atap seperti ditunjukkan dalam
Gambar Kerja.
f. Arsitektur dan Interior.
Kontraktor harus melakukan pekerjaan seperti
ditunjukkan dalam Gambar Kerja atau disyaratkan
dalam Spesifikasi Teknis.
g. Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal dan Plumbing.
Pekerjaan Plumbing :
Kontraktor harus menawarkan seluruh lingkup
pekerjaan yang dijelaskan baik dalam spesifikasi
teknis ini ataupun yang tertera dalam gambar-
gambar perencanaan, dimana bahan dan peralatan
yang digunakan sesuai dengan ketentuan pada
spesifikasi teknis ini. Bila ternyata terdapat
17
perbedaan antara spesifikasi bahan dan atau
peralatan yang dipasang dengan spesifikasi teknis
yang dipersyaratkan maka merupakan kewajiban
Kontraktor untuk mengganti bahan atau peralatan
tersebut sehingga sesuai dengan ketentuan tanpa
adanya tambahan biaya. Lingkup pekerjaan yang
dimaksud adalah sebagai berikut :
1. Pekerjaan sistem Penyediaan dan Distribusi
Air-Bersih (Air Dingin).
2. Pekerjaan Penyaluran Air-kotor dan Air Bekas
dalam bangunan sampai dengan Bak Kontrol
Sewage Pit yang menuju drainase saluran
buang atau pengolahan limbah (IPAL) bila
salurannya tersedia.
4. Pekerjaan talang air hujan sampai Saluran
Luar bangunan.
5. Peralatan bantu dan pendukung lainnya yang
diperlukan untuk kesempurnaan kerja sistem,
meskipun peralatan tersebut tidak disebutkan
secara jelas atau terinci di dalam Gambar
Perencanaan dan Persyaratan Teknis.
6. Testing dan Commissioning seluruh sistem
hingga berjalan dengan baik dan sempurna
sesuai dengan spesifikasi teknis.
Pekerjaan Air Bersih :
1. Pengadaan dan pemasangan Sistem
Penyediaan Air Bersih secara lengkap sehingga
sistem dapat bekerja dengan baik.
2. Pengadaan dan pemasangan Sistem Pemipaan
Distribusi air bersih dari Roof Tank sampai ke
titik-titik distribusi air bersih sesuai dengan
gambar perencanaan.
3. Pengadaan dan Pemasangan Roof Tank dan
peralatan bantunya.
4. Pengadaan serta pemasangan pompa-pompa
air bersih (Packaged Booster Pump), diafragma
tank, beserta segala instrumennya.
5. Pengadaan, pemasangan dan pengujian
peralatan utama, terdiri dari Pompa Air
Bersih, Pressure Tank dan peralatan lainnya.
6. Pengadaan dan pemasangan Panel Daya, Panel
Kontrol beserta pengabelannya.
Pekerjaan Air Kotor Dalam Bangunan.
Pemipaan air kotor dari sanitary fixtures sampai
18
dengan drainase/saluran buang ke STP Bio Sistem.
Pekerjaan Talang.
1. Pekerjaan Pengadaan dan pemasangan talang
air hujan (tegak/datar).
2. Pembuatan Instalasi Pipa dari gedung menuju
ke saluran drainase luar bangunan (saluran
air hujan tapak).
Pekerjaan Hydrant dan Sprinkler.
Kontraktor harus menawarkan seluruh lingkup
pekerjaan yang di jelaskan baik dalam spesifikasi
teknis ataupun yang tertera dalam gambar-gambar
perencanaan, dimana bahan-bahan dan peralatan
yang digunakan sesuai dengan ketentuan pada
spesifikasi teknis.
Bila ternyata terdapat perbedaan antara spesifikasi
bahan dan atau peralatan yang dipasang dengan
spesifikasi teknis yang dipersyaratkan pada pasal
ini, merupakan kewajiban Kontraktor untuk
mengganti bahan atau peralatan tersebut sehingga
sesuai dengan ketentuan pada pasal ini tanpa
adanya ketentuan tambahan biaya.
Lingkup pekerjaan yang dimaksud adalah sebagai
berikut :
1. Pengadaan dan pemasangan kepala sprinkler,
unit kotak hidran, pillar hidran, tabung fire
extinguisher berikut isinya, dan lainnya secara
lengkap.
2. Pengadaan unit-unit kontrol otomatis secara
lengkap.
3. Pengadaan dan pemasangan sistem instalasi
pemipaan sprinkler dan pipa tegak hidran dari
ruang mesin sampai ke dalam bangunan
berikut peralatan bantunya secara lengkap.
4. Pekerjaan lain yang masih termasuk dalam
pekerjaan ini sesuai dengan Persayaratan
Teknis dan gambar perancangan.
5. Peralatan bantu dan pendukung yang
diperlukan untuk kesempurnaan kerja sistem,
meskipun peralatan tersebut tidak
disebutkan secara jelas atau terinci di dalam
Gambar rancangan dan Persyaratan Teknis.
6. Pekerjaan testing dan comissioning terhadap
seluruh sistem sehingga dapat bekerja dengan
baik sesuai dengan fungsinya.
19
Pekerjaan Sistem Tata Udara dan Penghawaan.
1. Kontraktor wajib mengadakan, melakukan
pemasangan bahan dan peralatan yang
diperlukan didalam instalasi ini dengan baik
dan rapi, melakukan penyetelan pada bagian
yang memerlukan serta mengadakan
pengujian, baik untuk setiap bagian dari sistem
maupun untuk keseluruhan sistem, guna
mendapatkan suatu operasi dari sistem secara
sempurna dan memuaskan.
2. Kontraktor wajib melengkapi seluruh bagian
dari sistem sehingga secara keseluruhan
merupakan sistem yang lengkap dan dapat
berfungsi dengan baik.
3. Kontraktor wajib menyatakan kekurangan dan
atau ketidakjelasan dan atau kesalahan yang
terdapat didalam dokumen pelelangan pada
saat Rapat Penjelasan Pelelangan.
4. Penawaran yang diajukan oleh Kontraktor
dinilai berlaku untuk seluruh sistem yang
dikehendaki tanpa adanya kekurangan dalam
bentuk apapun juga.
Pekerjaan Listrik.
1. Kontraktor wajib mengadakan, melakukan
pemasangan bahan dan peralatan yang
diperlukan didalam instalasi ini dengan baik
dan rapi, melakukan penyetelan pada bagian
yang memerlukan serta mengadakan
pengujian, baik untuk setiap bagian dari sistem
maupun untuk keseluruhan sistem, guna
mendapatkan suatu operasi dari sistem secara
sempurna dan memuaskan.
2. Kontraktor wajib melengkapi seluruh bagian
dari sistem sehingga secara keseluruhan
merupakan sistem yang lengkap dan dapat
berfungsi dengan baik.
3. Kontraktor wajib menyatakan kekurangan dan
atau ketidak jelasan dan atau kesalahan yang
terdapat didalam dokumen pelelangan pada
saat rapat penjelasan pelelangan.
4. Penawaran yang diajukan oleh Kontraktor
dinilai berlaku seluruh sistem yang
dikehendaki tanpa adanya kekurangan dalam
bentuk apapun juga.
20
Pekerjaan Tanda Bahaya Kebakaran (Fire Alarm).
1. Kontraktor wajib mengadakan, melaksanakan
pemasangan bahan bahan dan peralatan yang
diperlukan didalam sistem instalasi ini secara
baik dan melakukan penyetelan pada bagian
bagian yang memerlukan serta mengadakan
pengujian, baik untuk setiap sistem maupun
untuk keseluruhan sistem, guna mendapatkan
suatu operasi dari sistem secara sempurna dan
memuaskan.
2. Kontraktor diwajibkan melaksanakan seluruh
lingkup pekerjaan yang diuraikan dalam
dokumen ini untuk setiap jenis pekerjaan
dengan baik.
3. Kontraktor wajib melengkapi seluruh bagian
dari sistem sehingga secara keseluruhan
merupakan sistem yang lengkap dan dapat
berfungsi dengan baik.
4. Kontraktor wajib menyatakan kekurangan dan
atau ketidak jelasan dan atau kesalahan yang
terdapat didalam dokumen pelelangan pada
saat Rapat Penjelasan Pelelangan.
5. Penawaran yang diajukan oleh Kontraktor
dinilai berlaku untuk seluruh sistem yang
dikehendaki tanpa adanya kekurangan dalam
bentuk apapun juga.
Pekerjaan Telekomunikasi dan Data Internet.
1. Kontraktor wajib mengadakan, melakukan
pemasangan bahan dan peralatan yang
diperlukan didalam instalasi ini dengan baik
dan rapi, melakukan penyetelan pada bagian
yang memerlukan serta mengadakan
pengujian, baik untuk setiap bagian dari sistem
maupun untuk keseluruhan sistem, guna
mendapatkan suatu operasi dari sistem secara
sempurna dan memuaskan.
2. Kontraktor wajib melengkapi seluruh bagian
dari sistem sehingga secara keseluruhan
merupakan sistem yang lengkap dan dapat
berfungsi dengan baik.
3. Kontraktor wajib menyatakan kekurangan dan
atau ketidakjelasan dan atau kesalahan yang
terdapat didalam dokumen pelelangan pada
saat Rapat Penjelasan Pelelangan.
21
4. Penawaran yang diajukan oleh Kontraktor
dinilai berlaku untuk seluruh sistem yang
dikehendaki tanpa adanya kekurangan dalam
bentuk apapun juga.
Pekerjaan Tata Suara.
1. Kontraktor wajib mengadakan, melakukan
pemasangan bahan dan peralatan yang
diperlukan didalam instalasi ini dengan baik
dan rapi, melakukan penyetelan pada bagian
yang memerlukan serta mengadakan
pengujian, baik untuk setiap bagian dari
sistem maupun untuk keseluruhan sistem,
guna mendapatkan suatu operasi dari sistem
secara sempurna dan memuaskan.
2. Kontraktor wajib melengkapi seluruh bagian
dari sistem sehingga secara keseluruhan
merupakan sistem yang lengkap dan dapat
berfungsi dengan baik.
3. Kontraktor wajib menyatakan kekurangan dan
atau ketidak-jelasan dan atau kesalahan
yang terdapat didalam dokumen pelelangan
pada saat Rapat Penjelasan Pelelangan.
4. Penawaran yang diajukan oleh Kontraktor
dinilai berlaku untuk seluruh sistem yang
dikehendaki tanpa adanya kekurangan dalam
bentuk apapun juga.
Pekerjaan CCTV.
1. Kontraktor wajib mengadakan, melakukan
pemasangan bahan dan peralatan yang
diperlukan didalam instalasi ini dengan baik
dan rapi, melakukan penyetelan pada bagian
yang memerlukan serta mengadakan
pengujian, baik untuk setiap bagian dari
sistem maupun untuk keseluruhan sistem,
guna mendapatkan suatu operasi dari sistem
secara sempurna dan memuaskan.
2. Kontraktor wajib melengkapi seluruh bagian
dari sistem sehingga secara keseluruhan
merupakan sistem yang lengkap dan dapat
berfungsi dengan baik.
3. Kontraktor wajib menyatakan kekurangan dan
atau ketidak-jelasan dan atau kesalahan
yang terdapat didalam dokumen pelelangan
pada saat Rapat Penjelasan Pelelangan.
22
4. Penawaran yang diajukan oleh Kontraktor
dinilai berlaku untuk seluruh sistem yang
dikehendaki tanpa adanya kekurangan dalam
bentuk apapun juga.
16. Rencana
Keselamatan Penyedia Jasa menyampaikan pakta komitmen dan
Konstruksi (RKK): penjelasan manajemen risiko serta penjelasan rencana
tindakan sesuai tabel jenis pekerjaan dan identifikasi
bahaya berikut ini :
Jenis/ Tipe
No. Identifikasi Bahaya
Pekerjaan
1 Pekerjaan Tertimpa Alat Pancang
Pondasi Terperosok Galian Pondasi
Tertimpa Tiang Pancang
2 Pekerjaan Terjatuh dari ketinggian
Beton Struktur Tertimpa alat atau material yang terjatuh
Tertimpa/ Tertimbun Material Beton Ready
Mix/ Besi / kayu/ Scafolding
3 Pekerjaan Terjatuh dari ketinggian
Baja Profil Tertimpa alat atau material yang terjatuh
Terbakar akibat alat las
Iritasi pada kulit, mata atau saluran
pernafasan dari alat las
4 Pekerjaan Tertimpa Bata
Pasangan Iritasi pada kulit, mata atau saluran
Dinding Bata, pernafasan
Plesteran dan
Acian
5 Pekerjaan Terluka akibat peralatan bor dan gergaji
Kusen Pintu Terjatuh dari ketinggian.
Jendela dan
ACP
6 Pengecatan Menghirup uap cat
Iritasi pada kulit, mata atau saluran
pernafasan
7 Pekerjaan Tersengat aliran listrik
Elektrikal Terluka akibat kabel atau alat bantu
Terbakar akibat konsleting
8 Pekerjaan Tergores/Luka akibat tertimpa bahan atau
Mekanikal & alat sanitari
Plumbing Terbakar akibat alat las pipa hydrant
9 Pekerjaan Gas Tersengat api pada saat pengelasan pipa
instalasi.
Terbakar akibat kebocoran pipa gas.
Iritasi pada kulit, mata atau saluran
pernafasan dari alat las
10 Pekerjaan Air Tersengat api pada saat pengelasan pipa
Conditioning instalasi.
(AC) Terbakar akibat alat las.
24
19. Tanggung Jawab tahapan kemajuan pelaksanaan konstruksi fisik.
Pelaksana
Konstruksi a. Pelaksana konstruksi bertanggung jawab secara
profesional atas jasa pelaksanaan konstruksi yang
dilakukan sesuai ketentuan dan kode tata laku profesi
yang berlaku.
b. Secara umum tanggung jawab pelaksana konstruksi
adalah sebagai berikut :
1) Hasil karya pembangunan yang dihasilkan harus
memenuhi persyaratan standar yang berlaku.
2) Hasil karya pembangunan yang dihasilkan harus
telah mengakomodasi batasan-batasan yang telah
diberikan oleh proyek, termasuk melalui KAK ini,
seperti dari segi pembiayaan, waktu penyelesaian
pekerjaan dan mutu bangunan yang diwujudkan.
3) Hasil karya Pembangunan Gedung Penunjang
Pelayanan LPFK Surakarta Tahap II harus
memenuhi peraturan, standar dan pedoman teknis
20. Pedoman konstruksi bangunan gedung yang berlaku.
Pengumpulan Data
Pengumpulan data lapangan harus diperoleh dari sumber
Lapangan
yang benar dan dapat dipertanggungjawabkan, seperti
pengukuran lapangan, dan Instansi lain yang terkait, hasil
pengujian bahan dll.
21. Alih Pengetahuan
25
26
JDIH Kementerian PUPR