2.3 Klasifikasi Trauma
2.3 Klasifikasi Trauma
3 Klasifikasi Trauma
Sistem klasifikasi yang saat ini digunakan secara umum adalah berdasarkan Application
of International Classification of Diseases to Dentristry and Stomatology dari World Health
Organization (WHO) dan dimodifikasi oleh Andreasen. Klasifikasi ini dapat digunakan untuk
mengklasifikasikan trauma gigi dan jaringan pendukungnya dan dapat digunakan baik pada gigi
sulung maupun gigi permanen. Klasifikasi ini terbagi menjadi 4 bagian, yaitu:25
f). Fraktur mahkota akar yang kompleks (complicated crown root fracture),
yaitu fraktur pada email, dentin dan sementum yang telah melibatkan pulpa.
g). fraktur akar (root fracture), yaitu fraktur yang melibatkan dentin,
sementum dan melibatkan pulpa.
Gambar 1. Kerusakan pada jaringan keras gigi dan pulpa
c). Fraktur dinding soket alveolar rahang atas yaitu fraktur pada bagian labial
atau palatal dinding soket tulang alveolar rahang atas.
d). Fraktur dinding soket alveolar rahang bawah yaitu fraktur pada bagian
labial atau lingual dinding soket tulang alveolar rahang bawah.
e). Fraktur prosesus alveolaris rahang atas, yaitu fraktur pada prosesus
alveolaris rahang atas, dengan atau tanpa melibatkan soket gigi.
f). Fraktur prosesus alveolaris rahang bawah, yaitu fraktur pada prosesus
alveolaris rahang bawah, dengan atau tanpa melibatkan soket gigi.
g). Fraktur rahang atas, yaitu fraktur pada tulang maksila dengan atau tanpa
melibatkan soket gigi.
h). Fraktur rahang bawah, yaitu fraktur pada tulang mandibula dengan atau
tanpa melibatkan soket gigi.
d). Luksasi ekstrusi, yaitu terlepasnya sebagian gigi dari soketnya yang menyebabkan
kerusakan pada jaringan periodontal. Luksasi ekstrusi disebut juga avulsi parsial.
e). Luksasi intrusi yaitu masuknya gigi ke dalam soket tulang alveolar yang menekan
ligamen periodontal dan umumnya menyebabkan fraktur pada soket tulang alveolar.
f). Avulsi, yaitu terlepasnya gigi secara keseluruhan dari soketnya. Pada kondisi ini,
ligamen periodontal terputus dan dapat disertai dengan fraktur pada tulang alveolar.
a). Laserasi adalah luka pada bagian mukosa berupa robeknya jaringan epitel
dan subepitel.
b). Kontusio yaitu luka memar tanpa disertai robeknya jaringan mukosa dan
biasanya menyebabkan perdarahan submukosa.
c). Luka abrasi yaitu luka superfisial yang disebabkan oleh gesekan atau
goresan pada permukaan mukosa.