PENDAHULUAN
1
untuk bekerja sama dengan produktif dan dengan perasaan puas. Bila ditinjau dari
sudut keperilakuan, meningkatkan produktivitas manusia dalam organisasi tidak
hanya menyangkut masalah penjadwalan pekerjaan dan ketrampilan dalam
menyelesaikan pekerjaan tetapi juga menyangkut kondisi dan suasana kerja serta
hubungan kerja yang terjalin diantara sesama anggota organisasi. Produktivitas
organisasi tergantung dari produktivitas kerja secara individu, dengan demikian
tergantung dari masing masing individu dalam melaksanakan kerjanya.
1.3 Tujuan
2
Bab II
PEMBAHASAN
2. 1 Definisi Organisasi
Sebuah organisasi dapat terbentuk karena dipengaruhi oleh beberapa aspek
seperti penyatuan visi dan misi serta tujuan yang sama dengan perwujudan eksistensi
sekelompok orang tersebut terhadap masyarakat.
Organisasi yang dianggap baik adalah organisasi yang dapat diakui
keberadaannya oleh masyarakat disekitarnya, karena memberikan kontribusi seperti;
pengambilan sumber daya manusia dalam masyarakat sebagai anggota-anggotanya
sehingga menekan angka pengangguran. Dalam berorganisasi setiap individu dapat
berinteraksi dengan semua struktur yang terkait baik itu secara langsung maupun
secara tidak langsung kepada organisasi yang mereka pilih. Agar dapat berinteraksi
secara efektif setiap individu bisa berpartisipasi pada organisasi yang
bersangkutan. Dengan berpartisipasi setiap individu dapat lebih mengetahui hal-hal
apa saja yang harus dilakukan.
3
mendorongnya untuk memberikan sumbangan kepada kelompok dalam usaha
mencapai tujuan.
4
hasil yang diharapkan. Dalam pendelegasian, wewenang yang dilimpahkan
meliputi kewenangan dalam pengambilan keputusan, melakukan hubungan
dengan orang lain, dan mengadakan tindakan tanpa minta persetujuan lebih
dahulu kepada atasannya lagi
e. Prinsip Pertanggungjawaban
Dalam menjalankan tugasnya setiap pegawai harus bertanggung jawab
sepenuhnya kepada atasan.
f. Prinsip Pembagian Pekerjaan.
Suatu organisasi, untuk mencapai tujuannya, melakukan berbagai
aktivitasataukegiatan. Agar kegiatan tersebut dapat berjalan optimal maka
dilakukan pembagian tugasataupekerjaan yang didasarkan kepada kemampuan
dan keahlian dari masing-masing pegawai . Adanya kejelasan dalam pembagian
tugas, akan memperjelas dalam pendelegasian wewenang, pertanggungjawaban,
serta menunjang efektivitas jalannya organisasi.
g. Prinsip Rentang Pengendalian.
Artinya bahwa jumlah bawahanataustaf yang harus dikendalikan oleh seorang
atasan perlu dibatasi secara rasional. Rentang kendali ini sesuai dengan bentuk
dan tipe organisasi, semakin besar suatu organisasi dengan jumlah pegawai yang
cukup banyak, semakin kompleks rentang pengendaliannya.
h. Prinsip Fungsional.
Bahwa seorang pegawai dalam suatu organisasi secara fungsional harus jelas
tugas dan wewenangnya, kegiatannya, hubungan kerja, serta tanggung jawab dari
pekerjaannya
i. Prinsip Pemisahan.
Bahwa beban tugas pekerjaan seseorang tidak dapat dibebankan tanggung
jawabnya kepada orang lain.
j. Prinsip Keseimbangan.
Keseimbangan antara struktur organisasi yang efektif dengan tujuan organisasi.
Dalam hal ini, penyusunan struktur organisasi harus sesuai dengan tujuan dari
organisasi tersebut. Tujuan organisasi tersebut akan diwujudkan melalui
aktivitasatau kegiatan yang akan dilakukan. Organisasi yang aktivitasnya
sederhana (tidak kompleks)
k. Prinsip Fleksibilitas
Organisasi harus senantiasa melakukan pertumbuhan dan perkembangan sesuai
dengan dinamika organisasi sendiri (internal factor) dan juga karena adanya
pengaruh di luar organisasi (external factor), sehingga organisasi mampu
menjalankan fungsi dalam mencapai tujuannya.
l. Prinsip Kepemimpinan.
5
Dalam organisasi apapun bentuknya diperlukan adanya kepemimpinan, atau
dengan kata lain organisasi mampu menjalankan aktivitasnya karena adanya
proses kepemimpinan yang digerakan oleh pemimpin organisasi tersebut.
6
sumber daya yang dipakai untuk menghasilkan outcome tersebut. Di sektor swasta
dan di banyak kasus sektor public, efesiensi dan produktivitas dianggap sinonim.
1. Fleksibilitas dalam
melakukan prosedur-prosedur pelayanan sipil
2. Sentralisasi manajemen yang
mendukung pelayanan, seperti mengetik, daftar gaji, dan pembelian.
3. Mengumpulkan laporan
--laporan keuangan untuk meningkatkan pendapatan
7
4. Desentralisasi yang terpilih
atau reorganisasi ke dalam unit -- unit yang sama
5. Pemakaian yang meningkat
mengenai ukuran -- ukuran kinerja dan standar -- standar kerja untuk memonitor
produktivitas
6. Konsulidasi pelayanan --
pelayanan
7. Penggunaan modal -- modal
keputusan ekonomi rasionalis untuk menjadwalkan dan masalah -- masalah
konservasi energi lainnya.
8. Recycling projects
Studi kerja yang digunakan untuk mempelajari pekerjaan orang dan mengindikasi
faktor yang memengaruhi efesiensi. Biasanya digunakan dalam usaha meningkatkan
output dari jumlah sumber daya tertentu dengan sedikit atau tanpa investasi kapital
lebih lanjut.
Merupakan alat untuk menganalisis situasi yang perlu diubah. Hal ini memfasilitasi
perubahan dalam organisasi dengan meminimalkan usaha dengan gangguan.
8
5. Nominal group technique
Bab III
Penutup
3.1 Kesimpulan
Produktivitas organisasi dapat dikatakan meningkat dengan menggunakan
Weick’s Organizing Theory sejauh organisasi mampu menyesuaikan diri dengan
lingkungannya, mampu menghasilkan inovasi-inovasi baru sesuai dengan keinginan
target audience, dan mampu mereduksi ketidakjelasan yang muncul. Tetapi harus
diingat bahwa organisasi pendidikan juga harus tetap memiliki tujuan utama yang
konsisten, yaitu pokok pemikiran utama yang menjaga oposisi rganisasi tetap pada
jalur yang sesuai dengan misi dan tujuannya, agar meskipun terbuka dengan kondisi
lingkungan yang ada namun tidak terombang-ambing atau kehilangan kestabilan
dalam sistem organisasinya sendiri.
3.2 Saran
Setelah kita membaca,memahami dan mengetahui pembahasan organisasi
dan produktivitas singkat di makalah ini, mudah-mudahan dapat berguna untuk
menambah wawasan serta dapat diterapkan dalam kehidupan kita sehari-hari.
9
Daftar pustaka
Effendy, Onong Uchjana. (2003). Ilmu, Teori, dan Filsafat Komunikasi. Bandung:
PT.Citra Aditya Bakti.
Pace, R. Wayne, and Don F. Faules. (1994). Organizational Communication. New York:
Prentice Hall.
Thoha, Miftah. (2008). Perilaku Organisasi Konsep Dasar dan Aplikasinya. Jakarta: Raja
Grafindo Perkasa.
Weick, K. E. (1995). Sensemaking in Organizations. Thousand Oaks, CA: Sage.
West, Richard dan Lynn H. Turner. (2007). Introducing Communication Theory: Analysis
and Application. New York: McGraw-Hill
Rachman,Abdul talib. 2010 . P ENGEMBANGAN O RGANISASI : “ENTREPRENEUR
MENDALAMI FAKTOR KUNCI ORGANISASI DALAM STRATEGI DAUR
HIDUP ORGANISASI”.http://organisasiatr.wordpress.com/
Septiyani,vivi indah. 2011. Perencanaan Organisasi Kewirausahaan
http://vivay.blog.com/2011/03/16/perencanaan-organisasi-kewirausahaan/
http://id.wikipedia.org/wiki/Organisasi
10