Anda di halaman 1dari 5

JENIS-JENIS PENGGUNAAN DAIRY PRODUCT KHUSUSNYA FOOD AND

BEVERAGE PADA HOTEL

1) Daily Store
Daily store merupakan gudang tempat menyimpan barang persediaan berupa makanan
dan minuman, dimana tingkat kegiatan atau sktifitasnya setiap hari sangat sibuk, jauh lebih
sibuk dibandingkan gudang lainnya seperti gudang material (general store). Di gudang ini,
transaksi keluar masuk barang (turn over-nya) sangat tinggi dan terjadi setiap hari, oleh
karena itu disebut dengan daily store. Di gudang ini, disimpan bahan-bahan makanan dan
minuman seperti di bawah ini;
1) Makanan yang cepat rusak (perishable).
2) Makanan yang terbuat dari susu dan sejenisnya (dairy product).
3) Makanan jenis daging , ungas dan ikan laut (meat, poultry, fish, sea food).
4) Makanan jenis sembako (groceries).
5) Jenis minuman (beverages).
2) Makanan Cepat Rusak/Layu (Perishable)
Bahan makanan yang termasuk perishable adalah: sayur-sayuran, buah-buahan, bumbu-
bumbu segar (fresh herb) seperti: bawang merah, bawang putih, cabai, green pepper, red
pepper, onion, white cabbage, leeks, lettuce, tomato, bayam, sayuran hijau, dan jenis sayuran
lainnya yang mudah rusak. Jenis bahan makanan perishable hanya bisa bertahan paling lama
tiga hari, sehingga dalam proses penyimpanannya memerlukan ruangan khusus yang bersuhu
antara 13 derajat sampai dengan 16 derajat selsius. Ruangan gudang untuk menyimpan jenis
makanan perishable ini disebut dengan chilled room. Oleh karena itu, pembelian makanan
jenis ini dilakukan setiap hari. Kendati pun fasilitas kamar pendingin telah tersedia, namun
penyimpanan seyuran dan buah perlu penanganan yang benar, berikut ini adalah penanganan
sayuran dan buah-buahan yang benar :
a) Sebelum disimpan sayuran dan buah yang perlu pencucian harus dicuci terlebih
dahulu kemudian disimpan menggunakan tempat isian yang mempunyai lubang-
lubang agar udara bebas masuk.
b) Jangan menyimpan sayuran dan buah-buahan dalam jumlah yang terlalu banyak
secara berhimpitan hingga udara tidak dapat bebas masuk.
c) Kecuali pisang dan bahan-bahan yang masih memerlukan proses kematangan lebih
lanjut dan harus disimpan dalam teperatur kamar, maka semua bahan harus disimpan
di ruangan pendingin.
d) Untuk sayuran seperti selada, seledry dan sebagainya perlu dibasahi terlebih dahulu
sebelum dimasukkan ke dalam ruangan pendingin. Karena dapat memperpanjang
daya tahan sayuran tersebut.
e) Sayuran tidak boleh terlalu lama direndam di dalam air karena dapat menghilangkan
tekstur, flavour serta menurunkan mutu.
3) Makanan Jenis Dairy Product
Yang termasuk bahan makanan jenis dairy product adalah: telur, susu dan atau yang
dibuat dari bahan susu misalnya ice cream, keju, yoghurt, fresh cream dan lain sebagainya.
Untuk bahan makanan jenis dairy product, umurnya juga relatif pendek yaitu berkisar 1
sampai 2 minggu (sesuai dengan informasi yang dicantumkan pada kemasan) sehingga dalam
proses pembelian bahan makanan ini,diperlukan ketelitian khusus dengan melihat tanggal
kadalursa (expired date) dari jenis makanan yang dibeli, pada bungkus atau kemasannya.
Bahan-bahan makanan jenis ini disimpan pada suhu/temperatur khusus, sama seperti bahan
makanan jenis perishable yaitu pada suhu 13 derajat sampai dengan 16 derajat selsius (chilled
room).

1. Bahan Makanan Jenis Daging,Unggas, Ikan Laut (Meat, Poultry, Fish and
Seafood)
a) Penyimpanan Daging ataupun Unggas
- Daging yang dibeli harus dalam keadaan segar dan disimpan menggunakan
peralatan yang bersih.
- Lama penyimpanannya berbeda-beda, tergantung dari temperatur kamar
pendingin. Makin rendah temperatur makin lama daging dapat disimpan.\
- Daging yang akan dibekukan disimpan dalam freezer, kecuali jika harus hendak
dimasak. Untuk mencairkan es pada daging yang beku harus dimasukkan pada
tempat dengan suhu ruangan sehingga es dapat mencair secara perlahan-lahan.
Mencairkan daging beku tidak boleh dengan merendam atau merebus atau
menyiramnya dengan air panas.
b) Penyimpanan Ikan
- Ikan yang disimpan harus masih dalam keadaan segar.
- Ikan harus dibersihkan terlebih dahulu sebelum dimasukkan ke dalam tempat
penyimpanan.
- Ikan ditempatkan di dalam box yang berisi es batu (es kristal) dan ditempatkan
pada refrigerator yang terpisah dari bahan-bahan lainnya.
- Temperatur diatur hingga sedikit di atas titik beku.
- Ikan yang akan dibekukan harus dimasukkan ke dalam freezer.
- Ikan asap seperti salem, trout dan sebagainya harus disimpan ke dalam
refrigerator.
2. Makanan Jenis Sembako (Groceries)
Groceries adalah sebutan untuk kelompok bahan makanan grosir/sembako seperti:
tepung terigu, beras, kacang-kacangan,kecap, saos, bahan-bahan kue, jenis-jenis mie,
minyak goreng, bumbu dalam botol atau kaleng, dan lain sebagainya. Penyimpanan
bahan makanan jenis groceries tidak diperlukan suhu atau temperatur udara yang khusus,
artinya jenis barang ini bisa disimpan pada temperatur yang normal atau sejuk antara 25
derajat selsius sampai dengan 35 derajat selsius. Barang-barang jenis ini ditempatkan
pada rak-rak seperti layaknya di mall atau supermarket dengan pengelompokan sesuai
dengan jenis dan ukuran barangnya masing- masing. Dengan pengaturan yang
sedemikian rupa, petugas gudang setiap saat dapat menjaga kebersihan dan kerapian
barang-barang ini.

Bahan makanan jenis groceries sangat memerlukan perhatian khusus dari petugas
penerima barang (receiving) dan petugas gudang dalam hal pengecekan umur pakai
(expired date) dari masing-masing barang itu. Selain itu selalu diperhatikan, apabila
bahan makanan jenis groceries/dry goods yang disimpan dalam gudang sudah lebih dari
tiga atau enam bulan dan sangat jarang dipergunakan (slow moving item) atau jika ada
bahan makanan yang sudah mendekati tanggal kadaluarsa, maka untuk menghindari
kerugian atau terjadinya kerusakan, petugas gudang segera membuat laporan atau
pemberitahuan kepada atasannya tentang keberadaan barang tersebut agar segera bisa
dipakai atau dimanfaatkan oleh bagian dapur, mungkin untuk dijual kepada tamu di
restoran dengan membuat menu special today atau untuk menu di banquet. Sama halnya
dengan bahan makanan yang disimpan di dalam freezer, dalam mengeluarkan barang
dari ruangan ini dipakai juga metode FIFO (first in first out).

3. Jenis Minuman (Beverage)


Jenis-jenis minuman yang disimpan dalam gudang daily store adalah:

1. Soft Drink
Soft drink seperti Coca Cola(botol dan kalengan), Sprite, Fanta, Seven Up, Beers,
dan lain sebagainya disimpan pada ruangan normal dengan suhu udara antara 25
derajat selsius sampai dengan 35 derajat selsius.

2. Hard Liqour
Merupakan jenis minuman keras seperti: Johny Walker, Grand Marnier,
Bwenedectine, Civas Regal, dan lain sebagainya. Untuk penyimpanan minuman jenis
ini diperlukan ruangan atau gudang dengan temperatur khusus antara 13 derajat
selsius sampai dengan 25 derajat selsius. Ruangan dengan temperatur seperti ini
diperlukan untuk menjaga agar minuman tetap dalam keadaan fresh dan tidak cepat
rusak.
3. Wine/Champagne
Merupakan jenis minuman yang bahan bakunya dari buah anggur, contohnya: Red
Burgundy, White Burgundy, Rose Wine, White Wine, dan lain sebagainya. Cara
menyimpannya memerlukan temperatur yang sangat khusus bersama-sama dengan
dengan minuman yang termasuk sparkling wine, dan keg beers atau draught beers,
dan lain sebagainya. Untuk penyimpanan minuman jenis wine/champagne diperlukan
ruangan/gudang dengan temperatur yang sejuk, antara 10 sampai dengan 16 derajat
selsius, untuk menjaga agar minuman ini tidak cepat rusak, karena minuman jenis
wine/champagne selalu dalam keadaan bereaksi atau masih dalam keadaan proses
fermentasi.
Untuk minuman wine/champagne yang tutup botolnya terbuat dari bahan
gabus maka cara menyimpannya berbeda dengan minuman yang tutup botolnya
dibuat dari bahan metal atau logam (tutup model ulir). Minuman yang tutup botolnya
terbuat dari gabus akan disimpan dengan posisi tidur, dengan tujuan agar tutup botol
selalu dalam keadaan basah sehingga minuman itu tidak meledak (blow up).
Sedangkan minuman yang tutup botolnya terbuat dari metal maka cara penyimpanan
bisa diletakkan dengan posisi berdiri karena tutup model ini lebih kuat menahan
tekanan dari dalam botol.

DAFTAR PUSTAKA
 Widanaputra, AAGP., Suprasto, H Bambang., Ariyanto, Dodik., Sari, Maria M Ratna.
2009. Akuntansi Hotel (Pendekatan Sistem Informasi). Denpasar: Graha Ilmu

Anda mungkin juga menyukai