Anda di halaman 1dari 9

e-ISSN 2442-5419 Vol. 5, No.

2 (2016) 152-160
p-ISSN 2089-8703

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS MASALAH


PADA MATA KULIAH MATEMATIKA EKONOMI
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

Rina Agustina1), Ira Vahlia2)


1), 2)
Pendidikan Matematika FKIP Universitas Muhammadiyah Metro
E-mail: aasyiqun1212@gmail.com1), iravahlia768@yahoo.co.id2)

Abstract

Teaching materials are needed for students to support the lecture. The purpose of this
study was to determine how to develop problem-based teaching materials on the
subjects of mathematical economics mathematics education courses. This research was
conducted at the University of Muhammadiyah Metro by selecting a student of
mathematics education as a research subject.This study is a research development. The
method used as follows: (1) research and information gathering, (2) planning, (3)
product development, (4) the initial trials, (5) product revision, (6) the field trials, (7)
the revised product field trials, (8) the operational testing of products, (9) the revision
of the product and (10) the implementation and dissemination. To obtain problem-based
teaching materials will be validated teaching materials by 2 experts math education
materials and one person linguists. The achievement of this research is problem-based
teaching materials that can support economic mathematics lectures. The achievement
that will be produced is ≥ 50% students of mathematics education are getting the
optimal learning course on the math economy. Based on the results of questionnaires
percentage obtained validation criteria of 80% of teaching materials and meet the
criteria are valid for.

Keywords: teaching material, problem solving, economic math

PENDAHULUAN kehidupan sehari-hari. Salah satu mata


Program studi pendidikan kuliah yang mengajarkan matematika
matematika merupakan salah satu dalam kehidupan sehari-hari adalah
program studi yang banyak diminati mata kuliah matematika ekonomi.
mahasiswa ketika akan masuk Pada mata kuliah matematika
perguruan tinggi. Salah satu yang ekonomi, mahasiswa diberi
menjadi minat masyarakat pada pengetahuan terkait dengan
program studi pendidikan matematika menghitung besarnya jumlah
adalah peluang yang lebih besar untuk penduduk, pertumbuhan penduduk,
mendapatkan pekerjaan setelah selesai besarnya suku bunga, dan lain
menumpuh pendidikan sarjana. Pada sebagainya. Dengan adanya mata
program studi pendidikan matematika, kuliah matematika ekonomi,
mahasiswa tidak hanya diberi mahasiswa diharapkan dapat
pengetahuan pembelajaran untuk mengaplikasikan materi-materi
menjadi seorang guru, tetapi juga diberi matematika yang telah didapat pada
pengetahuan agar dapat masalah kehidupan sehari-hari. Dalam
mengaplikasikan ilmu matematika pada proses perkuliahan, sangat dibutuhkan

152 | Aksioma
Jurnal Pendidikan Matematika FKIP Univ. Muhammadiyah Metro
e-ISSN 2442-5419 Vol. 5, No. 2 (2016) 152-160
p-ISSN 2089-8703

sarana penunjang yang baik agar proses ekonomi adalah bahan ajar yang
perkuliahan dapat optimal. Salah satu berbasis umum. Bahan ajar ini sulit
sarana penunjang yang dibutuhkan dipahami mahasiswa dikarenakan tidak
adalah adanya bahan ajar yang focus pada masalah yang sebenarnya di
digunakan secara jelas oleh dosen kehidupan sehari-hari. Sehingga sangat
pengajar. diperlukan adanya bahan ajar berbasis
Untuk menunjang proses masalah pada mata kuliah matematika
perkuliahan matematika ekonomi ekonomi bagi mahasiswa program studi
dibutuhkan bahan ajar yang memuat pendidikan matematika agar capaian
masalah-masalah kehidupan sehari-hari perkuliahan lebih optimal.
yang dapat diselesaikan dengan Menurut Bock dalam “Getting It
menggunakan materi matematika. Right : R&D Methods in Science and
Selama ini, pada program studi Engineering” dalam bukunya Putra
pendidikan matematika belum ada (2012: 68) menjelaskan pengertian
bahan ajar yang digunakan secara pengembangan: “Development is a
khusus oleh dosen untuk menunjang process that applies knowledge to
proses perkuliahan matematika create new device on effects”.
ekonomi. Dalam proses perkuliahan, Menurut Trianto (2010: 189)
mahasiswa masih dibebaskan untuk “model pengembangan 4-D tahap
menggunakan bahan ajar yang utama yaitu Define, Design, Develop,
bersumber dari mana saja. Sedangkan dan Disseminate atau diadaptasikan
dalam proses perkuliahan, mahasiswa menjadi model 4-P, yaitu
sangat membutuhkan bahan ajar yang pendefinisian, perancangan,
memang digunakan secara khusus oleh pengembangan, dan penyebaran”.
dosen pengampu. Sriraman (2010: 294)
Bahan ajar matematika ekonomi menyatakan bahwa “ dalam proses
haruslah bahan ajar yang banyak pembelajaran siswa dapat memecahkan
memuat masalah dalam kehidupan masalah dengan diberi kesempatan
sehari-hari. Bahan ajar ini merupakan untuk menghadapi situasi realitas
bahan ajar yang berbasis masalah dalam kehidupan sehari-hari. Dengan
sehingga dapat membantu mahasiswa model pembelajaran problem solving,
agar dapat berpikir lebih kritis dan siswa dapat menggeneralisasi dan
optimal selama proses perkuliahan. mendapatkan solusi dari
Dengan adanya bahan ajar ini permasalahan.”
diharapkan dapat menunjang proses Dari beberapa pendapat diatas
perkuliahan matematika ekonomi. berbasis masalah merupakan rangkaian
Berdasarkan hasil penelitian tindakan yang digunakan untuk
Husniyah (2013), didapatkan bahwa menyelesaikan masalah dalam
salah satu keunggulan bahan ajar mencapai tujuan pembelajaran
berbasis masalah adalah dapat sesuai sehingga dapat membantu mengatasi
dengan karakteritik siswa. Selain itu, masalah yang sedang dihadapi
bahan ajar berbasis masalah dapat mahasiswa. Pengembangan bahan ajar
memudahkan mahasiswa dalam berbasis masalah yaitu pengembangan
mempelajari materi sehingga dapat bahan ajar yang digunakan untuk
membantu mengembangkan memfasilitasi pencapaian kemampuan
kemampuan berpikir mahasiswa. belajar mahasiswa terutama mata
Selama ini, bahan ajar yang digunakan kuliah matematika ekonomi yang
dalam perkuliahan matematika

Aksioma | 153
Jurnal Pendidikan Matematika FKIP Univ. Muhammadiyah Metro
e-ISSN 2442-5419 Vol. 5, No. 2 (2016) 152-160
p-ISSN 2089-8703

didalamnya terdapat permasalahan analysis) dan perumusan tujuan


dalam kehidupan nyata. pembelajaran (specifying instructional
objectives).

METODE PENELITIAN Tahap II: Design (Perancangan)


Tahap perancangan bertujuan
1. Tahapan-Tahapan Penelitian untuk merancang perangkat
Menurut Borg dan Gall (dalam pembelajaran. Menurut Trianto (2010:
Suwahono, 2012: 153) “prosedur yang 191) ada Empat langkah yang harus
ditempuh dalam pengembangan di dilakukan pada tahap ini, yaitu:(1)
bidang pendidikan ini memiliki dua penyusunan standar tes (criterion-test
tujuan utama, yaitu: (1) construction), (2) pemilihan media
mengembangkan produk dan (2) (media selection) yang sesuai dengan
menguji keefektifan produk. Fungsi karakteristik materi dan tujuan
pertama merupakan pengembangan pembelajaran, (3) pemilihan format
sedangkan fungsi kedua merupakan (format selection), yakni mengkaji
validasi.” format-format bahan ajar yang ada dan
menetapkan format bahan ajar yang
I. Define akan dikembangkan, dan (4) membuat
(Pendefinisian) rancangan awal (initial design) sesuai
format yang dipilih.

II. Design Tahap III: Develop (Pengembangan)


(Perancangan) Tahap pengembangan adalah
tahap untuk menghasilkan produk
pengembangan yang dilakukan melalui
dua langkah, yakni: (1) penilaian ahli
III. Develop (expert appraisal) yang diikuti dengan
(Pengembangan) revisi, (2) uji coba pengembangan
(developmental testing).
Gambar 1. Skema Tahapan - Tahapan
Penelitian 2. Lokasi Penelitian
Penelitian dilaksanakan di
Tahap I: Define (Pendefinisian) Universitas Muhammadiyah Metro
Tahap define merupakan tahap Propinsi Lampung dan subjek
untuk menetapkan dan mendefinisikan penelitian adalah mahasiswa semester 6
syarat-syarat yang dibutuhkan dalam yang terdiri dari 2 kelas. Kelas A untuk
pengembangan pembelajaran. 2 kelompok besar. Masing-masing
Penetapan syarat-syarat yang kelompok besar terdiri dari 10
dibutuhkan dilakukan dengan mahasiswa. Kelas B untuk 2 kelompok
memperhatikan serta menyesuaikan kecil. Masing-masing kelompok kecil
kebutuhan pembelajaran untuk terdiri dari 5 mahasiswa yang
mahasiswa matematika. Tahap define mengambil mata kuliah matematika
mencakup lima langkah pokok, yaitu ekonomi.
analisis ujung depan (front-end
analysis), analisis peserta didik 3. Peubah yang Diamati/Diukur,
(learner analysis), analisis konsep Dalam penelitian ini, peubah
(concept analysis), analisis tugas (task yang diamati adalah bahan ajar

154 | Aksioma
Jurnal Pendidikan Matematika FKIP Univ. Muhammadiyah Metro
e-ISSN 2442-5419 Vol. 5, No. 2 (2016) 152-160
p-ISSN 2089-8703

berbasis masalah pada mata kuliah sampai 7 yang juga sudah diadaptasi
matematika ekonomi program studi sesuai dengan keperluan penelitian ini.
pendidikan matematika. Dari skema pengembahan bahan ajar,
saat ini bahan ajar sudah pada tahap
4. Model Yang Digunakan hasil validasi ahli.
Jenis penelitian ini adalah
penelitian pengembangan (Research 6. Teknik Pengumpulan Data
and Development) yaitu jenis penelitian Data dalam penelitian ini adalah
yang mengembangkan suatu produk informasi tentang efektivitas bahan ajar
baru atau menyempurnakan produk berbasis masalah yang di dapat dari
yang telah ada sebelumnya. Penelitian angket respon mahasiswa. Berikut
pengembangan ini mengacu pada langkah-langkah untuk mendapatkan
model pengembangan bahan ajar 4-D data penelitian:
(four-D Model) yang terdiri dari empat a. Menyiapkan bahan ajar
tahapan yaitu tahap pendefinisian b. Memvalidasi bahan ajar. Bahan
(define), tahap perancangan (design), ajar akan divalidasi oleh 3 orang
tahap pengembangan(develop), dan validator.
tahap penyebaran (disseminate). Model c. Merevisi bahan ajar yang didapat
pengembangan 4-D digunakan peneliti dari validator.
karena tahapan penelitian d. Menguji coba bahan ajar kepada
pengembangan 4- D memiliki mahasiswa.
kelebihan, yaitu dalam model 4-D e. Memberikan angket respon
melibatkan analisis materi dan analisis mahasiswa.
tugas dalam menentukan tujuan f. Merivisi bahan ajar berdasarkan
pembelajaran khusus, sehingga akan hasil angket mahasiswa.
memudahkan dalam menjabarkan g. Mencetak bahan ajar.
tujuan pembelajaran umum ke tujuan i. Teknik pengumpulan data yang
pembelajaran khusus. Model telah dilaksanakan pada tahap ini
pengembangan ini sudah terfokus pada telah sampai pada langkah 3 dan
pengembangan bahan ajar. Pada didapatkan bahan ajar yang valid
penelitian ini hanya sampai pada tahap dari para ahli.
pengembangan (develop).
7. Analisis Data
5. Rancangan Penelitian Tahap ini dilaksanakan setelah
Penelitian pengembangan didapatkan data dari angket yang diisi
meliputi : 1) penelitian dan oleh 3 validator yang terdiri dari 2 ahli
pengumpulan informasi, 2) materi matematika dan 1 ahli bahasa.
perencanaan, 3) pengembangan
produk, 4) uji coba awal, 5) revisi Tabel 1 Kriteria Jawaban Item
produk, 6) uji coba lapangan, 7) revisi Instrumen Validasi Beserta Skornya
produk uji coba lapangan, 8) uji coba
operasional produk, 9) revisi produk No Jawaban Skor
dan 10) implementasi dan desiminasi. 1 Sangat baik 4
Semua langkah diatas akan dicakup 2 Cukup baik 3
dalam pengembangan produk dan 3 Kurang baik 2
validasi produk yang mengacu pada 4 Tidak baik 1
pendapat Borg & Gall pada penelitian
ini cukup menggunakan langkah 1

Aksioma | 155
Jurnal Pendidikan Matematika FKIP Univ. Muhammadiyah Metro
e-ISSN 2442-5419 Vol. 5, No. 2 (2016) 152-160
p-ISSN 2089-8703

Kemudian data dianalisis secara menggunakan rumus di atas, dihasilkan


deskriptif kuantitatif, yaitu menghitung angka dalam bentuk persen. Klasifikasi
persentase skor bahan ajar yang skor tersebut kemudian ditafsir dengan
dikembangkan kalimat bersifat kualitatif yang
Jumlah Skor per indikator tercantum dalam Tabel 2.
Persentase Skor  x 100 %
Jumlah Skor Maks.Indikator
Dari hasil perhitungan
Tabel 2 Kriteria Persentase Indikator Bahan Ajar (dalam Sibuea, 2013: 6)
Kriteria Validitas Tingkat Validitas
Sangat valid, atau dapat digunakan tanpa 85% < X ≤ 100%
revisi
Cukup valid, atau dapat digunakan dengan 70% < X ≤ 85%
revisi kecil
Kurang valid, disarankan tidak 50% < X ≤ 70%
dipergunakan karena perlu revisi besar
Tidak valid, atau tidak boleh dipergunakan 0% < X ≤ 50%

Bahan ajar dikatakan baik HASIL PENELITIAN DAN


dan layak digunakan jika PEMBAHASAN
dinyatakan valid oleh validator Pengembangan bahan ajar
dengan rata rata kriteria dimulai pada tanggal 1 Agustus 2016
minimal“Cukup Valid”. dengan cara menyebar angket kepada
Berdasarkan hasil validasi dari mahasiswa yang pernah mengikuti
angket didapatkan kriteria perkuliahan matematika ekonomi.
persentase bahan ajar sebesar 80% Angket ini berisi tentang kondisi bahan
dan masuk dalam kriteria cukup ajar yang digunakan dalam perkuliahan
valid. dan efektifitas dari penggunaan bahan
ajar tersebut. Dari penyebaran angket
8 Indikator Capaian Hasil tersebut, ketua dan anggota melakukan
Penelitian koordinasi pada tanggal 3 Agustus
Indikator capaian hasil penelitian 2016 untuk melakukan analisis hasil
ini adalah: angket mahasiswa. Berdasarkan hasil
a. Bahan ajar berbasis masalah dapat angket tersebut, didapatkan data
menunjang pembelajaran mahasiswa informasi bahwa bahan ajar yang
pada mata kuliah matematika digunakan kurang memadai dan
ekonomi. membantu mahasiswa dalam
b. Mahasiswa yang mendapatkan hasil pembelajaran. Hal ini dapat dilihat
belajar optimal dengan pada sampel hasil angket mahasiswa
menggunakan bahan ajar berbasis pada Gambar 2.
masalah mencapai  50% .

Gambar 2. Sampel Hasil Angket Mahasiswa

156 | Aksioma
Jurnal Pendidikan Matematika FKIP Univ. Muhammadiyah Metro
e-ISSN 2442-5419 Vol. 5, No. 2 (2016) 152-160
p-ISSN 2089-8703

Setelah dilakukan penyebaran menempuh studi S3 pada Universitas


angket, langkah selanjutnya melakukan Negeri Jakarta, dan (3) Ibu Siti
validasi bahan ajar. Bahan ajar tersebut Khoiriyah, M. Pd. Dosen Pendidikan
divalidasi oleh: (1) Bapak Swadiyta Matematika STKIP Muhammadiyah
Rizki, M. Sc Ketua Program Studi Pringsewu.
Pendidikan Matematika Universitas Pada tanggal 5 Agustus 2016,
Muhammadiyah Metro, (2) Ibu Dra. bahan ajar telah selesai divalidasi.
Sutrisni Andayani, M. Pd. Dosen Berdasarkan hasil validasi didapatkan,
Pendidikan Matematika Universitas data berikut:
Muhammadiyah Metro yang sedang

Tabel 3 Nilai Hasil Validasi Bahan Ajar


No Nama Nilai Kategori
1. Dra. Sutrisni Andayani. M.Pd. 90 % Sangat Valid
2. Swaditya Rizki, M. Pd. 82 % Cukup Valid
3. Siti Khoiriyah, M. Pd. 90 % Sangat Valid
RATA-RATA 87 % Sangat Valid

Dari Tabel 3, dapat terlihat Penggunaan bahan ajar berbasis


bahwa nilai validasi bahan ajar yang masalah ini di mulai pada hari Senin,
diperoleh dari validator 1 sebesar 90 %, tanggal 10 September 2016 pada materi
validator 2 sebesar 82 %, dan validator aplikasi diferensial dalam bidang
3 sebesar 90 %. Sehingga berdasarkan ekonomi. Dari hasil uji coba kelompok
nilai dari 3 validator tersebut, dapat kecil yang pertama ini didapatkan data
diambila rata-rata nilai validasi bahan bahwa ada materi yang kurang lengkap
ajar sebesar 87 % dan memenuhi pada bahan ajar. Pada materi elastisitas,
kriteria sangat valid. Dari hasil validasi terdapat kekurangan tentang grafik
tersebut, maka bahan ajar berbasis fungsi elastisitas. Sehingga pada bahan
masalah ini telah siap untuk di gunakan ajar, akan ditambahkan materi grafik
dan diuji coba pada mahasiswa dalam fungsi elastisitas. Berikut sampel saran
perkuliahan matematika ekonomi. dari mahasiwa pada uji kelompok kecil
pertama.

Gambar 3 Komentar dan saran mahasiswa pada uji kelompok kecil pertama

Setelah analisis dan revisi hasil dan saran bahwa bahan ajar ini dapat
uji kelompok kecil pertama, maka meningkatkan keaktifan belajar
dilakukan uji kelompok kecil kedua mahasiswa. Komentar ini dapat dilihat
pada hari Selasa, 20 September 2016. pada Gambar 4.
Dari hasil uji ini, didapatkan komentar

Aksioma | 157
Jurnal Pendidikan Matematika FKIP Univ. Muhammadiyah Metro
e-ISSN 2442-5419 Vol. 5, No. 2 (2016) 152-160
p-ISSN 2089-8703

Gambar 4 Komentar dan saran mahasiswa pada uji kelompok kecil kedua
Setelah dilakukan dua kali uji pertama dilakukan pada hari Selasa
kelompok kecil, maka langkah tanggal 27 September 2016. Dari uji
selanjutnya melaksanakan uji bahan kelompok besar ini, didapatkan saran
ajar berbasis masalah pada kelompok seperti pada gambar 5.
besar. Uji kelompok besar yang

Gambar 5 Komentar dan saran mahasiswa pada uji kelompok besar pertama

Setelah analisis dan revisi ajar berbasis masalah ini dapat


hasil uji kelompok besar pertama, bermanfaar bagi mahasiswa agar
maka dilakukan uji kelompok kecil menjadi lebih rajin dalam
kedua pada hari Selasa, 8 Oktober mengerjakan latihan-latihan soal.
2016. Dari hasil uji ini, didapatkan Komentar ini dapat dilihat pada
komentar dan saran bahwa bahan Gambar 6.

Gambar 6 Komentar dan saran mahasiswa pada uji kelompok besar kedua

158 | Aksioma
Jurnal Pendidikan Matematika FKIP Univ. Muhammadiyah Metro
e-ISSN 2442-5419 Vol. 5, No. 2 (2016) 152-160
p-ISSN 2089-8703

Setelah melakukan uji orang mahasiswa. Sebelum dilakukan


kelompok besar yang kedua, maka uji tes soal, terlebih dahulu mahasiwa
langkah selanjutnya adalah menguji pada kelas A diberikan angket evaluasi
efektivitas penggunaan bahan ajar ini. dari penggunaan bahan ajar berbasis
Untuk pengujian efektivitas bahan ajar masalah. Dari angket mahasiswa ini
berbasis masalah ini menggunakan didapatkan persentase sebesar 74,6 %
kelas A sebagai kelas eksperimen yang dan memenuhi kriteria cukup valid
terdiri dari 41 orang mahasiswa. dengan revisi kecil. Berikut Tabel nilai
Sedangkan yang menjadi kelas kontrol rata-rata dari penggunaan bahan ajar
adalah kelas B yang terdiri dari 31 berbasis masalah.

Tabel 4 Nilai rata-rata mahasiswa pada penggunaan bahan ajar berbasis masalah
Kelas Nilai Rata-Rata
A (Kelas Eksperimen) 66,85
B (Kelas Kontrol) 63,45

Tabel 5 Hasil Uji Efektivitas Penggunaan Bahan Ajar


Kelas Kelas B Kelas A
Jumlah
N 31 41
X 63,45 66,85
Varians 408,72 434,72
Standar deviasi 20,21 20,85
Ket:
t hit = 18,2527
t tabel = 0,1499
Karena t hitung > t tabel Dari hasil penelitian yang
maka Ho ditolak dapat disimpulkan diperoleh, maka peneliti memberikan
bahwa terjadi perbedaan rata-rata saran kepada peneliti lain yang ingin
hasil belajar kelas yang menggunakan bahan ajar ini, agar
menggunakan bahan ajar mengembangkan bahan ajar menjadi
matematika ekonomi berbasis bahan ajar berISBN.
masalah. Dari tabel tersebut, dapat
terlihat bahwa kelas A sebagai DAFTAR PUSTAKA
kelas eksperimen memiliki nilai
Husniyah, Ahfidatul. 2013.
rata-rata sebesar 66,85 yang lebih
Pengembangan Bahan Ajar
tinggi dibandingkan kelas B yang
Berbasis Masalah Untuk
memiliki rata-rata sebesar 63,45.
Meningkatkan Kemampuan
Berpikir Kritis Fisika Siswa Kelas
KESIMPULAN DAN SARAN
XI IPA MAN 3 Malang.
Dari hasil penggunaan bahan ajar
Universitas Negeri Malang.
berbasis masalah didapatkan, bahwa:
(Skripsi tidak diterbitkan)
1. Nilai rata-rata hasil belajar
mahasiswa sebesar 66,85.
Putra, Nusa. 2012. Research &
2. Presentase angket respon
Development Penelitian dan
mahasiswa sebesar 74,6 %
Pengembangan. Jakarta: Raja
yang memenuhi kriteria cukup
Gravindo Persada.
valid.

Aksioma | 159
Jurnal Pendidikan Matematika FKIP Univ. Muhammadiyah Metro
e-ISSN 2442-5419 Vol. 5, No. 2 (2016) 152-160
p-ISSN 2089-8703

Trianto. 2010. Mendesain Model


Pembelajaran Inovatif-Progresif.
Jakarta: Kencana Prenada Media
Group.

Sibuea, Ris Irawati. 2013.


Pengembangan Bahan Ajar
Matematika melalui Pendekatan
Matematika Realistik Berbasis
Kurikulum 2013 untuk
Meningkatkan Kemampuan
Komunikasi Matematis Siswa di
Kelas VIII SMP Tri Jaya Medan.
Paradikma Jurnal Pendidikan
Matematika. Vol. 6, No.2. Hal 1-
10

Sriraman, B. 2010. Conjecturing via


reconceived classical analogy.
Columbia. J. of Educational
Studies in Mathematics. Vol 76
(No. 2): 123-140.

Suwahono. 2012. Pengembangan


Sistem Penilaian Keterampilan
Matematika”.. Yogyakarta:
Progam Pascasarjana UNY.
(Disertasi Tidak Diterbitkan.

160 | Aksioma
Jurnal Pendidikan Matematika FKIP Univ. Muhammadiyah Metro

Anda mungkin juga menyukai