Disusunoleh:
Kelompok 4
1) Dian Yustika
2) Galang Erlangga
3) Khovifah
4) Maulia Annisa
5) Nanda Mahendra
6) Nopia
7) Syifa Nur A. O.
8) Syifani Noor H.
Penyusun
Kelompok 4
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
3.1 Kesimpulan.................................................................................................19
3.2 Saran...........................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LatarBelakang
Islam adalah agama yang kaya. Khazanahnya mencakup segenap aspek
kehidupan manusia, termasuk di antaranya masalah kesehatan dan
pengobatan. Ilmu pengobatan islam sebenarnya tidak kalah dengan ilmu
pengobatan barat. Contohnya, Ibnu sina seorang muslim yang menjadi pionir
ilmu kedokteran modern. Ilmu pengobatan islam bertumpu pada cara-cara
alami dan metode ilahiah. Yang sebenarnya sangat bermanfaat bagi seorang
muslim dalam menjaga kesehatan dan mengobati penyakitnya.
Sebagai khalifah di muka bumi, manusia dibekali akal oleh Allah SWT,
disamping sebagai instink yang mendorong manusia untuk mencari segala
sesuatu yang di butuhkan untuk melestarikan hidupnya seperti makan, minum
dan tempat berlindung. Dalam mencari hal-hal tersebut, manusia akan
mendapat pengalaman yang baik dan yang kurang baik maupun yang
membahayakan. Maka akal lah yang mengolah, meningkatkan serta
mengembangkan pengalaman tersebut untuk memperoleh hasil yang lebih
baik. Karena itu, manusia selalu dalam proses mencari dan menyempurnakan
hingga selalu progresif. Berbeda dengan binatang yang hanya dibekali dengan
instink saja, hingga hidup mereka sudah terarah dan dan bersifat statis. Akal
lah yang membentuk serta membina kebudayaan manusia dalam bebragai
aspek kehidupannya termasuk dalam bidang pengobatan.
1.2 RumusanMasalah
1. Apa pengertian pengobatan?
2. Apa petunjuk Al-Qur’an tentang pengobatan?
3. Apa metode pengobatan pada zaman Rasul Sebelumnya?
4. Apa konsep pengobatan?
5. Apa prinsip-prinsip pengobatan?
6. Apa kaidah pengobatan?
7. Apa sumber-sumber pengobatan?
8. Apa pengobatan tradisiona dalam pandangan Islam?
9. Apa pengobatan Modern dalam pandangan Islam?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui pengertian pengobatan
2. Mengetahui petunjuk Al-Qur’an tentang pengobatan
3. Mengetahui metode pengobatan pada zaman Rasul Sebelumnya
4. Mengetahui konsep pengobatan
5. Mengetahui prinsip-prinsip pengobatan
6. Mengetahui kaidah pengobatan
7. Mengetahui sumber-sumber pengobatan
8. Mengetahui pengobatan tradisiona dalam pandangan Islam
9. Mengetahui pengobatan Modern dalam pandangan Islam
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Pengobatan
Pengobatan adalah suatu kebudayaan untuk menyelamatkan diri dari dari
penyakit yang mengganggu hidup. Kebudayaan tidak saja dipengaruhi oleh
lingkungan, tetapi juga oleh kepercayaan dan keyakinan, karena manusia telah
merasa di alam ini ada sesuatu yang lebih kuat dari dia, baik yang dapat
dirasakan oleh pancaindera maupaun yang tidak dapat dirasakan dan bersifat
ghaib. Pengobatan ini pun tidak lepas dari pengaruh kepercayaan atau agama
yang di anut manusia.
Secara umum di dalam dunia pengobatan dikenal istilah medis dan non
medis. Para ahli berbeda pendapat tentang penjelasan batasan istilah medis
dan definisinya secara terminologis menjadi 3 pendapat, yaitu :
1. Pendapat pertama
Medis atau kedokteran adalah ilmu untuk mengetahui berbagai
kondisi tubuh manusia dari segi kesehatan dan penyakit yang
menimpanya. Pendapat ini di nisbat kan oleh para dokter klasik dan Ibnu
Rusyd Al-hafidz.
2. Pendapat kedua
Medis atau kedokteran adalah ilmu tentang berbagai kondisi tubuh
manusia untuk menjaga kesehatan yang telah ada dan mengembalikannya
dari kondisi sakit.
3. Pendapat ketiga
Ilmu pengetahuan tentang kondisi-kondisi tubuh manusia, dari segi
kondisi sehat dan kondisi menurunnya kesehatan untuk menjaga kesehatan
yang telah ada dan mengembalikannya kepada kondisi sehat ketika kondisi
nya tidak sehat. Ini adalah pendapat Ibnu sina.
Sehingga istilah pengobatan medis dapat disimpulkan sebagai suatu
kebudayaan untuk menyelamatkan diri dari penyakit yang menggaggu hidup
manusia di dasar kan kepada ilmu yang di ketahui dengan kondisi tubuh
manusia, dari segi kondisi sehat dan kondisi menurunnya kesehatan, untuk
menjaga kesehatan yang telah ada dan mengembalikannya ketika kondisi tidak
sehat. Pengobatan medis sendiri dalam sejarah manusia merupakan hasil
proses panjang yang di awali secara tradisional hingga menjadi modern seperti
sekarang.
c. Kuratif
Ibnul Qayim al Jauziyah dalam bukunya yang berjudul al Thibb al
Nabawi menyebutkan, banyak penyakit yang tindakan medisnya
direkomendasikan dari cara pengobatan Nabi SAW. Di antara
penyakit-penyakit yang menurut thibbun nabawi dapat diobati dengan
pengobatan alami adalah demam, luka, epilepsi, tekanan darah tinggi,
iritasi kulit, erupsi kulit, radang selaput dada (pleurisy), sakit kepala,
radang tenggorokan, pembesaran jantung, radang mata, otot kaku,
keracunan makanan, diare, hidung berdarah (mimisan), sakit gigi,
batuk, keseleo, mata merah, gigitan ular, gigitan kalajengking, pes,
dan kutu kepala.
Bentuk perawatan medis untuk penyakit-penyakit tersebut,
menurut Ibnu Qayyim, di antaranya adalah melakukan diet; air dingin
(untuk demam); serta mengonsumsi madu, susu, dan urine unta serta
jintan hitam (al habba al sauda).
Sedangkan, bentuk perawatan bedah yang dapat dilakukan adalah
bekam (al hijaamah) dan kauterisasi (teknik penyembuhan dengan
mempergunakan cairan, getah, larutan, atau penggunaan bahan larutan
kimia untuk membakar jaringan pada bagian yang terinfeksi; cara ini
hanya bisa dilakukan pada penyakit tertentu saja, seperti mimisan,
kanker, dan penyakit kulit).
a. Ruqyah
Ruqyah adalah metode penyembuhan dengan cara membacakan
sesuatu pada orang yang sakit akibat dari ‘ain (mata hasad), sengatan
hewan, sihir, racun, rasa sakit, sedih, gila, kerasukan, gangguan jin,
dan lainnya. Dari Aisyah radiallahu ‘anhaa berkata;
“Bahawasanya Rasulullah sallallahu alaihi wa sallam apabila sakit
baginda membaca sendiri Al-Muawwizat, kemudian meniup padanya.
Dan apabila rasa sakitnya bertambah aku yang membacanya kemudian
aku usapkan ke tangannya mengharap keberkahan dari surah-surah
tersebut.” (HR. Al-Bukhari)
b. Bekam
Bekam adalah mengeluarkan darah kotor dari tubuh dengan cara
menyedot pada sayatan ringan di kulit tubuh.
"Kesembuhan itu terdapat pada tiga hal, yakni minum madu,
sayatan alat bekam, dan kay (sundutan) dengan api, sesungguhnya aku
melarang umatku dari kay." (HR. Bukhari)
c. Mengkonsumsi Habbatus Sauda
Manfaat mengkonsumsi Habbatus Sauda’ (Jintan hitam/Syuwainiz)
menurut hadits nabi: Imam Bukhari meriwayatkan dari ‘Aisyah
radhiyallahu ‘anha. bahwa ia pernah mendengar Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda yang artinya:
“Sungguh dalam habbatus sauda’ itu terdapat penyembuh segala
penyakit, kecuali as-sam.” Saya bertanya, “Apakah as-sam itu?” Dia
menjawab, “Kematian”. (HR.Bukhari)
Habbatus sauda’ berkhasiat mengobati segala jenis penyakit
dingin, bisa juga membantu kesembuhan berbagai penyakit panas
karena faktor temporal. Biji habbatus sauda’ mengandung 40%
minyak takasiri dan 1,4% minyak atsiri, 15 jenis asam amino, protein,
Ca, Fe, Na dan K. kandungan aktifnya thymoquinone (TQ),
dithymouinone (DTQ), thymohydroquimone (THQ) dan thymol
(THY). Telah terbukti dari berbagai hasil penelitian ilmiah bahwa
habbatus sauda’ mengaktifkan kekebalan spesifik/kekebalan didapat,
karena ia meningkatkan kadar sel-sel T pembantu, sel-sel T penekan,
dan sel-sel pembunuh alami.
d. Mengkonsumsi Madu
“Dari perut lebah itu keluar cairan dengan berbagai warna, di
dalamnya terdapat kesembuhan bagi manusia.” (QS. An-Nahl: 69)
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pengobatan adalah suatu kebudayaan untuk menyelamatkan diri dari dari
penyakit yang mengganggu hidup. Kebudayaan tidak saja dipengaruhi oleh
lingkungan, tetapi juga oleh kepercayaan dan keyakinan, karena manusia telah
merasa di alam ini ada sesuatu yang lebih kuat dari dia, baik yang dapat
dirasakan oleh pancaindera maupaun yang tidak dapat dirasakan dan bersifat
ghaib. Pengobatan ini pun tidak lepas dari pengaruh kepercayaan atau agama
yang di anut manusia
Istilah pengobatan medis dapat disimpulkan sebagai suatu kebudayaan
untuk menyelamatkan diri dari penyakit yang menggaggu hidup manusia di
dasar kan kepada ilmu yang di ketahui dengan kondisi tubuh manusia, dari
segi kondisi sehat dan kondisi menurunnya kesehatan, untuk menjaga
kesehatan yang telah ada dan mengembalikannya ketika kondisi tidak sehat.
Pengobatan medis sendiri dalam sejarah manusia merupakan hasil proses
panjang yang di awali secara tradisional hingga menjadi modern seperti
sekarang.
3.2 Saran
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjdi pokok
pembahasan dalam maakalah ini, tentunya masih banyak kekurangannya,
karena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang
ada hibungannya dengan judul makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Thibbun_Nabawi
nusantara/18/10/02/pfyq8h313-mengenal-sistem-pengobatan-dalam-islam
Tersedia:https://keperawatanreligionririamalina.wordpress.com/2013/05/09/
metoda-pengobatan-para-rasul-sebelumnya/