Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai
Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S. Pd.I)
Oleh:
Prasetyo Arif Fauzi
NIM: 1110011000044
i
ABSTRACT
Bismiilahirrahmanirrahiim
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Puji Syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan semesta alam yang telah
memberikan segala nikmat, taufik dan hidayah-Nya kepada penulis sehingga
penulis dapat menyelesaikan tugas akhir skripsi dengan judul “Implementasi
Hidden Curriculum dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMP
Negeri 14 Tangerang Selatan”.
Shalawat serta salam senantiasa penulis sanjungkan kepada Rasul-Nya yang
agung baginda Nabi Muhammad SAW. Rasul terakhir yang membawa risalah,
penyejuk dan penerang hati umat sehingga selamat bahagia dunia dan akhirat serta
mendapatkan syafa’at pada yaumul qiyamah kelak.
Dalam penulisan skripsi ini penulis banyak mendapatkan bimbingan, saran
dan bantuan dari berbagai pihak yang secara langsung maupun tidak langsung
sehingga penulisan skripsi ini terselesaikan. Oleh karena itu, dalam kesempatan
ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. Dede Rosyada, MA. Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Nurlena Rifa’I, MA, Ph.D, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Dr. H. Abdul Majid Khon, M.Ag, Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. Hj. Marhamah Saleh, Lc, MA, Sekretaris Jurusan Pendidikan Agama Islam
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
5. Drs. H. Masan AF. M.Pd, Dosen Pembimbing yang telah bersedia
meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk memberikan bimbingan serta
pengarahan dalam penyusunan skripsi ini.
6. Para Dosen di lingkungan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan pada
umumnya dan Jurusan Pendidikan Agama Islam khususnya yang telah
ii
membekali berbagai ilmu pengetahuan sehingga penulis mampu
menyelesaikan skripsi ini.
7. Bapak/Ibu karyawan Perpustakaan Tarbiyah dan Perpustakaan Utama UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta atas pelayanan selama penyusunan skripsi ini.
8. Drs. H. Muslih, M.Pd. Kepala Sekolah SMP Negeri 14 Tangerang Selatan
yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian di
SMP Negeri 14 Tangerang Selatan.
9. Endang Purnamasari, S.Ag. guru PAI di SMP Negeri 14 Tangerang Selatan
yang telah membimbing, memberikan arahan dan informasi kepada penulis
saat melakukan penelitian di SMP Negeri 14 Tangerang Selatan.
10. Siswa siswi SMP Negeri 14 Tangerang Selatan yang mendukung penulis
mengumpulkan data-data untuk penelitian.
11. Orang tua tercinta (Ibu Munaroh dan Bapak Faizin) yang selalu mendo’akan,
memotivasi dan memberikan kasih sayang tak terhingga kepada penulis dalam
setiap keadaan.
12. Seluruh keluarga besar di Tangerang dan Belitang yang selalu mendo’akan,
dan memotivasi penulis.
13. Wahyu Irfan, Ilham Fauzi, Agil Tri Antono, Rifki Rohmah K., seluruh
keluarga, dan sahabat penulis yang senantiasa memberikan do’a dan motivasi
kepada penulis.
14. Teman-teman Pendidikan Agama Islam angkatan 2010 terutama teman-teman
Kelas B. Khususnya untuk Aminudur Yusuf Putra, Yuda Setiadi, Albert
Ferdinan, Intan Rahma Yuri, dan semua sahabat lainnya, terima kasih atas
semangat, saran-saran, motivasi, bantuan, dan kebersamaan selama menimba
ilmu di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
15. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
membantu penulis.
iii
ibu dan sahabat sekalian dengan pahala yang berlipat ganda. Semoga skripsi ini
dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.
Alhamdulillaahi Rabbil’aalamin
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Penulis
iv
DAFTAR ISI
ABSTRAK ............................................................................................................. i
KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... v
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... vii
DAFTAR TABEL ............................................................................................... vii
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... viii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ......................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah .................................................................. 7
C. Pembatasan Masalah ................................................................ 7
D. Perumusan Masalah ................................................................. 7
E. Tujuan Penelitian ...................................................................... 8
F. Kegunaan Penelitian................................................................. 8
v
b. Dasar-dasar Pendidikan Agama Islam ........................... 25
c. Tujuan Pendidikan Agama Islam .................................... 27
d. Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam ..................... 30
e. Fungsi Pendidikan Agama Islam ..................................... 30
B. Hasil Penelitian yang Relevan ............................................... 31
vi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Komponen-komponen Kurikulum ………………………………. 13
Gambar 4.1 “Having knowledge, having goodness,having faith” ……………. 59
Gambar 4.2 “Discipline is a key of success in study” ………………………… 59
Gambar 4.3 “Budayakan hidup bersih, tertib, aman, indah, dan nyaman” …... 60
Gambar 4.4 Tempat sampah di halaman sekolah …………………………….. 60
Gambar 4.5 Karya-karya siswa yang dipajang di sekitar mushola sekolah ….. 61
Gambar 4.6 Siswa sedang mengambil wudhu ………………………………… 65
Gambar 4.7 Siswi SMP Negeri 14 Tangerang mengenakan jilbab …………… 66
Gambar 4.8 Siswi tetap berjilbab pada pelajaran olahraga ……………………. 66
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Data Siswa SMP Negeri 14 Tangerang Selatan Tiga tahun terakhir . 39
Tabel 3.2 Data Ruang Kelas …….....………………………………………….. 39
Tabel 3.3 Ruang Belajar Lainnya .…………………………………………… 40
Tabel 3.4 Kegiatan Pengembangan Diri ………………………………………. 41
Tabel 3.5 Muatan Lokal SMP Negeri 14 Tangerang Selatan .………………. 43
Tabel 3.6 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data ……………………………. 45
Tabel 3.7 Observasi Penelitian ………………………………………………… 46
Tabel 4.1 Kegiatan Pengembangan Diri Secara Terprogram ………………….. 54
Tabel 4.2 Kegiatan Pengembangan Diri Tidak Terprogram ………………….. 55
vii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Instrumen Penelitian
viii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan memiliki peranan penting dalam segala aspek kehidupan.
Pendidikan juga merupakan senjata utama untuk melawan kemiskinan dan
kebodohan. Kemiskinan dan kebodohan merupakan masalah sosial yang
masih dihadapi di negara kita. Melalui pendidikanlah pemerintah berupaya
untuk memerangi kebodohan dan kemiskinan di negeri ini.
Di dalam ajaran Islam Allah SWT mengangkat derajat orang-orang yang
beriman dan orang-orang yang berilmu. Allah SWT berfirman:
1
2
3) Standar proses,
4) Standar pendidik dan tenaga kependidikan,
5) Standar sarana dan prasarana,
6) Standar pengelolaan,
7) Standar pembiayaan, dan
8) Standar penilaian pendidikan.
Melalui Standar Nasional Pendidikan tersebut sekolah dapat bercermin
seberapa jauh setiap standar pendidikan yang sudah dapat dicapai.
Pemerintah melakukan berbagai macam usaha untuk meningkatkan mutu
pendidikan di Indonesia. Mengembangkan kurikulum adalah salah satu
caranya. Kurikulum di Indonesia sudah banyak mengalami perubahan dan
pergantian. Saat ini pemerintah sedang memberlakukan kurikulum 2013
untuk menggantikan kurikulum sebelumnya yakni kurikulum tingkat satuan
pendidikan atau KTSP. Pergantian tersebut tentu saja bertujuan untuk
memperbaiki mutu pendidikan di Indonesia, walaupun kurikulum 2013 belum
tentu sempurna dan masih memiliki kekurangan.
Kurikulum mempunyai kedudukan sentral dalam seluruh proses
pendidikan. Setiap praktik pendidikan diarahkan pada pencapaian tujuan-
tujuan tertentu, apakah berkenaan dengan penguasaan pengetahuan,
pengembangan pribadi, kemampuan sosial, ataupun kemampuan bekerja.
Untuk menyampaikan bahan pelajaran, ataupun mengembangkan
kemampuan-kemampuan tersebut diperlukan metode penyampaian serta alat-
alat bantu tertentu. Untuk menilai hasil dan proses pedidikan, juga diperlukan
cara-cara dan alat-alat penelitian tertentu pula. Keempat hal tersebut, yaitu
tujuan, bahan ajar, metode-alat, dan penilaian merupakan komponen-
komponen utama kurikulum. Dengan berpedoman pada kurikulum, interaksi
pendidikan antara guru dan siswa berlangsung. Interaksi ini tidak berlangsung
dalam ruang hampa, tetapi selalu terjadi dalam lingkungan tertentu, yang
mencakup antara lain lingkungan fisik, alam, sosial budaya, ekonomi, politik,
dan religi.
3
1
Subandijah, Pengembangan dan Inovasi Kurikulum, ( Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,
1996), h. 25
4
“Sesungguhnya Telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik
bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan)
hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.” (QS. Al Ahzab: 21).
Rasulullah Saw. selalu mengamalkan terlebih dahulu syari’at yang
diberikan kepada beliau sebelum mengajarkannya kepada para sahabat beliau.
Karena hal tersebut akhirnya beliau sukses menyebarluaskan ajaran Islam
keseluruh penjuru dunia. Rasulullah bersifat penuh kasih sayang dan lemah
lembut selain itu beliau juga selalu menjaga kepercayaan yang diberikan
kepada beliau, sampai-sampai beliau diberi julukan al-amin. Karena sifat
beliau ini banyak para musuh yang tadinya membenci balik mencintai.
Rasulullah merupakan contoh atau tauladan terbaik bagi ummatNya.
Sebagaimana Rasulullah maka guru juga seharusnya menjadi tauladan yang
5
baik bagi anak didiknya. Jika seorang guru berhasil mengambil hati muridnya
maka akan lebih mudah untuk mengajarkan nilai-nilai pendidikan kepada
anak didiknya.
Maraknya angka kekerasan anak-anak dan remaja, kejahatan terhadap
teman, pencurian, penyalahgunaan obat-obatan, pornografi, pemerkosaan, dan
perusakan milik orang lain sudah menjadi masalah sosial yang hingga saat ini
belum teratasi secara tuntas. Perilaku pelajar kita juga masih diwarnai dengan
gemar menyontek, bullying di sekolah, dan tawuran. Akibat yang ditimbulkan
cukup serius dan tidak dapat lagi dianggap sebagai suatu persoalan yang
sederhana, karena tindakan ini telah menjurus kepada tindakan criminal.
Perilaku orang dewasa juga tidak jauh berbeda, senang dengan konflik dan
kekerasan, korupsi merajalela dikalangan para pejabat yang dianggap dewan
terhormat, dan perceraian juga menjadi hal biasa.
Pendidikan diharapkan mampu menyelesaikan berbagai masalah di atas,
terutama pendidikan agama. Pendidikan agama biasanya berisi materi tentang
keimanan, ketakwaan, akhlak dan ibadah kepada Tuhan. Dengan demikian
pendidikan agama berkaitan dengan pembinaan sikap mental-spiritual yang
selanjutnya dapat mendasari tingkah laku manusia dalam berbagai bidang
kehidupan.
Pendidikan agama juga memiliki keterkaitan yang sangat erat dengan
pendidikan moral atau akhlak.
B. Identifikasi Masalah
1. Masih ada guru yang tidak menyadari peranan hidden curriculum.
2. Guru belum bisa menjadi contoh yang baik bagi anak didiknya.
3. Masih ada siswa yang melanggar tata tertib.
4. Hidden curriculum apa yang ada di sekolah SMPN 14 Tangerang Selatan.
5. Bagaimana hidden curriculum diimplementasikan dalam pembelajaran
pendidikan agama Islam di SMP Negeri 14 Tangerang Selatan.
C. Pembatasan Masalah
Untuk dapat memperjelas dan memberi arah yang tepat dalam penulisan
skripsi ini, maka peneliti membatasi masalah penelitian. Pembatasan masalah
yang akan diteliti disini yaitu pada masalah implementasi hidden curriculum
7
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka masalah yang
dirumuskan dan akan dikaji serta di teliti penulis dalam tulisan ini adalah
“Bagaimana implementasi dan hidden curriculum dalam pembelajaran
Pendidikan Agama Islam di SMP 14 Tangerang Selatan, dan pengaruhnya
bagi siswa”
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan yang dirumuskan dalam perumusan masalah,
maka tujuan yang ingin dicapai dari penulisan penelitian ini adalah untuk
mengetahui implementasi hidden curriculum dalam pembelajaran Pendidikan
Agama Islam di SMP 14 Tangerang Selatan dan pengaruhnya bagi siswa.
F. Kegunaan Penelitian
Penulisan penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, baik
sebagai kajian ilmiah maupun sebagai bentuk aplikasi langsung terhadap
upaya peningkatan mutu pendidikan. Besar harapan penulis agar banyak
pihak dapat merasakan manfaatnya baik secara langsung maupun tidak
langsung.
Manfaat penelitian:
1. Bagi Penulis, sebagai pengetahuan bagi penulis untuk mengembangkan
dan meningkatkan kompetensi sebagai calon pendidik dan juga sebagai
tugas akhir penulis untuk syarat kelulusan pada studi penulis.
2. Bagi Sekolah, sebagai bahan masukan dalam pengembangan hidden
curriculum di sekolah.
3. Bagi Guru, memberikan informasi/pengetahuan tambahan tentang
hidden curriculum agar para pendidik dapat memanfaatkan peranan
8
1
Imas Kurniasih dan Berlin Sani, Implementasi Kurikulum 2013 Konsep & Penerapan,
(Jakarta: Kata Pena, 2014), h 3
2
S. Nasution, Pengembangan Kurikulum, (Bandung: Citra Aditya Bakti, 1993), Cet. ke-5, h. 9.
3
Zainal Arifin, konsep dan model pengembangan kurikulum, (Bandung: PT Remaja Rosyda
Karya, 2011), Cet. 1, h. 3.
9
10
4
Ibid, h. 4.
5
Iskandar Wiryokusumo dan Usman Mulyadi, Dasar-dasar Pengembangan Kurikulum,
(Jakarta: Bina Aksara, 1988), Cet. ke-1, h. 6.
11
6
Kunandar, Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan
Sukses dalam Sertifikasi Guru, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2007), h. 123-124.
7
Oemar Hamalik, Manajemen Pengembangan Kurikulum, (Bandung: PT Remaja Rosyda
Karya, 2010), Cet. ke-4, h. 91-92.
8
Zainal Arifin, Konsep dan Model Pengembangan Kurikulum, (Bandung: PT Remaja Rosyda
Karya, 2011), Cet. ke-1, h. 80.
9
Nana Syaodih Sukmadinata, Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktek, (Bandung, PT.
Remaja Rosyda Karya, 2007) Cet. 9, h. 103.
12
10
Zainal Arifin, Konsep dan Model Pengembangan Kurikulum, (Bandung: PT Remaja Rosyda
Karya, 2011), Cet. ke-1, h. 88
13
Gambar 2. 1
Komponen-komponen Kurikulum
c. Peranan Kurikulum
Menurut Oemar Hamalik sebagaimana dikutip oleh Zainal Arifin,
terdapat tiga peranan kurikulum yang dinilai sangat penting, yaitu
“peranan konservatif, peranan kritis dan evaluative, dan peranan
kreatif”.12
11
Zainal Arifin, Konsep dan Model Pengembangan Kurikulum, (Bandung, PT Remaja Rosyda
Karya, 2011), Cet. 1 h. 93.
12
Ibid., h. 17
14
13
Oemar Hamalik, Manajemen Pengembangan Kurikulum,(Bandung: PT Remaja Rosyda
Karya, 2010), Cet. ke-4, h. 95.
16
14
Wina Sanjaya, Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta: Prenada Media Group, 2008), Cet. I,
h. 16.
17
15
Zainal Arifin, konsep dan model pengembangan kurikulum, (Bandung: PT Remaja Rosyda
Karya, 2011), Cet. 1, h. 7.
16
John M. Echols dan Hasan Syadily, Kamus Inggris Indonesia, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Utama), Cet. XXIII, h. 297.
17
Subandijah, Pengembangan dan Inovasi Kurikulum, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,
1996), Cet. II, h. 25.
18
18
Ibid., h. 26.
19
Wina Sanjaya, Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta: Prenada Media Group, 2008), Cet. I,
h. 26.
19
c) Variable budaya
Yang dimaksud dengan variable budaya adalah hal yang
meliputi system keyakinan dan nilai yang didukung oleh
masyarakat dan sekolah.
Berdasarkan penjelasan di atas hidden curriculum memiliki aspek
tetap yaitu kepercayaan dan nilai budaya masyarakat, selain aspek
tetap terdapat juga aspek tidak tetap yang terdiri dari variable
organisasi, sitem sosial dan budaya.
22
Basyirudin Usman, Metodologi Pembelajaran Agama Islam, (Jakarta: Ciputat Pers, 2002), h.
20.
23
Sa’dun Akbar, Instrumen Perangkat Pembelajaran, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2013), h. 133.
21
24
Muhammad Rahman dan Sofan Amri, Strategi dan Desain Pengembangan Sistem
Pembelajaran, (Jakarta: Prestasi Pustakaraya, 2013), h. 31.
25
WJS. Purwadarminta, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1976), cet.
Ke-5, hal.250
26
Peter Salim, Yeni Salim, Kamus Besar Bahasa Indonesia Kontemporer, (Jakarta: Modern
English, 1991), hal.353
27
Sudirman, Ilmu Pendidikan, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1991), h. 4.
22
۴۲
“Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan
penuh kesayangan dan ucapkanlah: "Wahai Tuhanku, kasihilah
mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua Telah mendidik
Aku waktu kecil". (QS. Al-Isra: 24)
28
Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan Dalam Perspektif Islam, (Bandung: Rosda Karya, 2000),
cet. Ke-3, hal.26
29
Alisuf Sabri, Ilmu Pendidikan¸ (Jakarta: Bumi Aksara, 2000), h. 98.
30
Abudin Nata, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Prenada Media, 2009), h. 6.
31
AW. Munawir, Kamus Lengkap Al-Munawwir Arab-Indonesia, (Yogyakarta: Pustaka
Progresive, 1984), h. 462.
23
32
Syed M. Naquib Al-Attas, Konsep Pendidikan dalam Islam, (Bandung: Mizan, 1997), h.66.
33
AW. Munawir, op. cit., h. 966.
34
Mahmud Yunus, Kamus Arab Indonesia, (Jakarta: PT. Hidakarya Agung, 2009), h. 11.
35
Abudin Nata, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Prenada Media, 2009), h. 11.
36
Abudin Nata, Filsafat Pendidikan Islam I, (Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1997), Cet. 1, h. 9
24
37
Abdul Majid dan Dian Andayani, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi, (Bandung:
PT Remaja Rosdakarya, 2006), Cet. 3, h. 130.
38
Ibid.
25
39
Ibid.
26
)۳(
40
M. Yatimin Abdullah, Studi Akhlak dalam Perspektif Al-Qur’an, (Jakarta: AMZAH, 2007)
hal. 4
27
41
Wina Sanjaya, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, (Jakarta: Kencana, 2008),
Cet. 4, h. 28.
28
42
Ibid., 135.
43
Muhaimin, Paradigma Pendidikan Islam, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2004), Cet. 3,
h. 78.
29
33
34
Ruang Jumlah
40
Uk. Uk
Jenis ruang Jml Jenis ruang Jml
(m2) (m2)
c. Lapangan
1) Lapangan olahraga.
(tersedia lahan tanah untuk lapangan olahraga, namun belum
diadakan pengerasan)
2) Lahan kosong yang tersedia/belum terbangun seluas + 6.226
m2.
a) Potensi lingkungan sekolah
Letak SMP Negeri 14 berada dalam lingkungan yang
sangat strategis, kondusif dan aman. Sehingga nyaman
untuk penyelenggaraan kegiatan pembelajaran.
b) Potensi masyarakat sekitar
41
Kegiatan Pelaksanaan
Kegiatan Pelaksanaan
Jurnalistik
B. Setting Penelitian
Penelitian ini akan dilakukan di SMP SMP Negeri 14 TAngerang
Selatan. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) yang
dilakukan melalui pengamatan langsung ke lokasi yang di jadikan obyek
penelitian yang berorientasi pada temuan atau gejala yang bersifat alami.
Penelitian ini menggambarkan proses implementasi hidden curriculum
dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Peneliti akan mengamati
aktivitas yang dilakukan guru pada saat kegiatan belajar mengajar sedang
berlangsung.
C. Metodologi Penelitian
Ditinjau dari jenis datanya pendekatan penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Menurut Sugiyono metode
penelitian kualitatif adalah;
Metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat post positivism,
digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, (sebagai
lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai
instrument kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi
(gabungan), analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian
kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi.1
Pola-pola yang biasa digunakan dalam metode deskriptif biasanya
adalah survey, case-study, causal comparative, correlation, dan
developmental.2 Dalam penelitian kualitatif ini secara spesifik lebih
diarahkan pada penggunaan metode studi kasus. Menurut Samiaji Sarosa
dalam bukunya menjelaskan bahwa;
Studi kasus merupakan satu metodologi penelitian yang mengunakan
bukti empiris (bukan hasil eksperimen laboratorium) untuk
membuktikan apakah suatu teori dapat diimplementasikan pada suatu
kondisi atau tidak. Studi kasus didefinisikan sebagai pendekatan
penelitian yang melakukan eksplorasi suatu fenomena dalam
konteksnya dengan menggunakan data dari berbagai sumber.3
1
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2012), Cet.
17, h. 9.
2
Ine I. mirman Yousda dan Zainal Arifin, Penelitian dan Statistik Pendidikan, (Jakarta: PT. Bumi
Aksara, 1993), h. 21.
3
Samiaji Sarosa, Penelitian Kualitatif Dasar-Dasar, (Jakarta: PT Indeks, 2012), h. 115
45
1. Observasi
Metode observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara
sistematis terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian. Metode
4
Emzir, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Jakarta: Rajawali Pers, 2011), h. 17.
46
2. Wawancara
Teknik pengumpulan data yang ke dua adalah wawancara.
Wawancara ialah tanya jawab lisan antara dua orang atau lebih secara
langsung. Wawancara sendiri terbagi dua yaitu: wawancara tidak
terpimpin atau wawancara yang tidak terarah dan wawancara
terpimpin, yaitu Tanya jawab yang terarah untuk mengumpulkan data
5
Tim Penyusun Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan, (Jakarta: FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2013), h. 66.
6
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2012),
cet. 17, h.227
47
7
Husaini Usman dan Purnomo Setiady Akbar, Metodologi Penelitian Sosial, (Jakarta: PT. Bumi
Aksara, 2008), h. 56.
8
Tim Penyusun Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Pedoman Penulisan ..., h. 67.
48
terhadap data itu. Teknik triangulasi yang paling banyak digunakan ialah
pemeriksaan melalui sumber lainnya”.9
Dalam memenuhi keabsahan data penelitian ini dilakukan triangulasi
dengan sumber. Triangulasi dengan sumber berarti membandingkan dan
mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui
waktu dan alat yang berbeda dalam penelitian kualitatif. Hal itu dapat
dicapai dengan jalan:
a) Membandingkan data hasil pengamatan dengan wawancara
b) Membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan
berbagai pendapat dan pandangan orang seperti bagian HRD,
R&D, kepala madrasah, koordinator mata pelajaran, guru, dan juga
staf jika penelitiannya disebuah madrasah/sekolah.
c) Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang
berkaitan.
d) Membandingkan hasil temuan dengan teori.10
Jadi triangulasi berarti cara terbaik untuk menghilangkan perbedaan-
perbedaan konstruksi kenyataan yang ada dalam konteks suatu studi
sewaktu mengumpulkan data tentang kejadian dan hubungan dari berbagai
pandangan. Dengan kata lain bahwa dengan tirangulasi, peneliti dapat me-
recheck temuannya dengan jalan membandingkannya dengan berbagai
sumber, metode, atau teori.
F. Analisis Data
Analisis data ialah kegiatan mengategorikan data untuk mendapatkan
pola hubungan, tema, menaksirkan apa yang bermakna, serta
11
menyampaikan kepada orang lain yang berminat.
Sugiyono mengutip pendapat Miles and Huberman yang
mengemukakan bahwa, “aktifitas dalam analisis data kualitatif dilakukan
9
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009),
h. 330.
10
Ibid., h. 331
11
Husaini Usman dan PurnomoSetiady Akbar, Metodologi Penelitian Sosial, (Jakarta: PT. Bumi
Aksara, 2008) cet. 1, h. 84
49
12
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2012),
cet. 17, h. 246
13
Ibid., h. 225
50
51
52
B. Pembahasan
1. Kurikulum di SMP Negeri 14 Tangerang Selatan
Pendidikan agama Islam merupakan salah satu mata pelajaran yang
sangat berperan dalam pembentukan karakter atau akhlak. Membentuk
manusia yang bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak
mulia adalah tujuan dari pendidikan Islam. Untuk mencapai tujuan dari
pendidikan Islam tersebut maka dirumuskanlah kurikulum PAI dengan
sebaik-baiknya.
SMP Negeri 14 Tangerang Selatan merupakan sekolah umum atau
bukan sekolah yang berbasis agama. Kurikulum yang berlaku di sekolah
SMP Negeri 14 Tangerang Selatan adalah kurikulum 2013 untuk kelas VII
dan VIII, dan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) untuk kelas
IX.
Muatan Kurikulum SMP meliputi sejumlah mata pelajaran, yang
keluasan dan kedalamannya merupakan beban belajar bagi peserta didik
dan materi muatan lokal. Mata pelajaran wajib yang diselenggarakan di
SMPN 14 Tangsel terdiri atas sepuluh (10) mata pelajaran. Disini penulis
hanya mengutip mata pelajaran Pendidikan Agama. Untuk lebih
lengkapnya dapat dilihat di lampiran.
Muatan Kurikulum Pendidikan Agama adalah sebagai berikut:
a. Tujuan:
Pendidikan agama yang diselenggarakan di SMPN 14 meliputi
agama Islam. Pendidikan agama Kristen dilaksanakan pada hari
Jumat. Untuk agama selain islam dan Kristen, kegiatan
pembelajarannya dilaksanakandi tempat ibadatnya masing–masing.
Nilai-nilai yang ditanamkan adalah jujur, disiplin, mencintai
kebersihan, kerapihan, religius, cinta damai, peduli sosial, toleran,
kerja keras, kreatif, mandiri, rasa ingin tahu, percaya diri,
bertanggung jawab, saling berbagi.
b. Ruang Lingkup:
1) Menerapkan tata cara membaca Al-qur’an menurut tajwid,
mulai dari cara membaca “Al”- Syamsiyah dan “Al”-
Qomariyah sampai kepada menerapkan hukum bacaan mad
dan waqaf.
54
1
Dokumentasi Struktur dan Muatan Kurikulum SMP Negeri 14 Tangerang Selatan, h. 20
55
Kegiatan Pelaksanaan
Layanan Informasi
Layanan Penempatan dan
Penyuluhan
Layanan Penguasaan Konten
Layanan Konseling Perorangan
Layanan Bimbingan Kelompok
Layanan Konseling Kelompok
Layanan Konsultasi
Layanan Mediasi
Layanan Advokasi
Ekstrakurikuler Rohis
Kepramukaan (wajib)
Volly
Futsal
Silat
Seni musik
Seni Tari
Englis Club
Science Club
Paskibra
Jurnalistik
Kegiatan Contoh
Kegiatan Contoh
Kegiatan Contoh
Kegiatan Contoh
2
Hasil Observasi di Sekolah SMP Negeri 14 Tangerang Selatan
59
Gambar 4. 1
“Having knowledge, having goodness,
having faith”
Gambar tersebut bertuliskan “having knowledge, having goodness, having
faith”. Ini merupakan pesan moral yang dapat mempengaruhi siswa.
Secara tidak langsung tulisan pada gambar tersebut mengingatkan siswa
untuk menjadi seseorang yang berilmu, beramal soleh, dan beriman.
Gambar 4.2
“Discipline is a key of success in study”
Gambar di atas “Discipline is a key of success in study”. Pesan yang ingin
disampaikan gambar tersebut adalah untuk menjadi seseorang yang sukses
maka kita harus disiplin. Karena disiplin adalah kunci kesuksesan. Secara
tidak langsung tulisan pada gambar tersebut sudah memberikan pendidikan
karakter disiplin kepada siswa.
60
Gambar 4.3
“Budayakan hidup bersih, tertib, sehat,
aman, indah, dan nyaman”
Gambar tersebut berisikan pesan “budayakan hidup bersih, tertib, sehat,
aman, indah, dan nyaman”. Tujuan dari pesan tersebut adalah agar siswa
membiasakan diri untuk hidup bersih, tertib, sehat, aman, indah, dan
nyaman. Jika sudah timbul kebiasaan untuk hidup seperti itu maka akan
lahir budaya yang peduli terhadap lingkungan. Secara tidak langsung
tulisan pada gambar tersebut sudah memberikan pendidikan karakter
peduli lingkungan kepada siswa.
Gambar 4.4
Tempat sampah di halaman sekolah
Kebersihan merupakan salah satu karakter yang ingin dibentuk oleh
sekolah. Dengan memfasilitasi siswa, diharapkan akan timbul kebiasaan
61
Gambar 4.5
Karya-karya siswa yang dipajang di sekitar mushola sekolah
Guru memasang poster buatan siswa. Ini addalah wujud apresiasi guru
terhadap hasil kerja siswa. Terdapat kurikulum tersembunyi pada apa yang
dilakukan guru tersebut, yaitu tentang menghargai orang lain. Hal seperti
ini secara tidak langsung akan mengajarkan siswa untuk menghargai karya
orang lain.
3. Implementasi Hidden Curriculum dalam Pembelajaran Pendidikan
Agama Islam
Berdasarkan hasil observasi, wawancara, dan dokumentasi yang
penulis lakukan di SMP Negeri 14 Tangerang Selatan, penulis melihat
pelaksanaan hidden curriculum pada saat pembelajaran PAI pada dasarnya
sudah direncanakan, tetapi tidak dinyatakan secara tegas di dalam rencana
pelaksanaan pembelajaran. Hidden curriculum disisipkan pada saat
pembelajaran berlangsung.
Berdasarkan pembatasan masalah, penulis hanya akan memaparkan
hidden curriculum yang berkaitan dengan pendidikan karakter/akhlak.
Dalam pembelajaran PAI yang berlangsung di SMP Negeri 14 Tangerag
Selatan tercatat beberapa bentuk hidden curriculum yang berisikan nilai-
nilai karakter.
a. Hidden curriculum yang diimplementasikan dalam bentuk tauladan
guru.
1) Kedisiplinan guru.
62
3
Hasil Wawancara dengan Ibu Endang (Guru PAI)
4
Ibid
63
tersebut sudah lewat satu minggu dari deadline waktu yang sudah
diberikan. Guru masih memberikan keringanan waktu bagi kedua
siswa tersebut namun dengan konsekuensi nilai mereka berkurang.
Kedua siswa tersebut mengadukan kesulitan mereka kepada guru
mereka. Lalu guru tersebut memberikan solusi kepada mereka.
Setelah mereka mendapatkan solusi dari guru mereka, kemudian
mereka pergi. Pada saat itu peneliti hanya diam dan mengamati.
Melihat interaksi antara guru dengan dua siswanya, peneliti
dapat melihat kelembutan hati guru tersebut. Beliau masih
memberikan kesempatan bagi siswanya yang belum menyelesaikan
tugas, dan beliau tidak memerintahkan mereka untuk
menyelesaikannya dengan nada tinggi. Padahal waktu itu adalah
dua hari sebelum deadline waktu kesempatan kedua habis.
Apabila tenggang waktu kedua yang diberikan telah habis
namun siswa belum menyelesaikan tugas mereka, guru tidak
memarahi siswanya. Guru menghukum siswanya dengan
memberikan tugas lain. Pada saat ditanya mengenai cara memberi
hukuman guru menjawab:
Ini terlambat bikin ini (menunjuk tugas siswa) udah 2
minggu belum selesai. Bu Endang tunggu sampe besok 1
hari lagi perpanjangan, kalo kamu tidak bikin juga sampai
hari sabtu, maka sudah Bu Endang tidak menerima tugas,
kamu ganti dengan al Quran tajwid, mau tau ini harganya
berapa? Sembilan puluh ribu, padahal kalo kamu membuat
tugas paling menghabiskan tiga piluh atau lima puluh ribu
lah paling mahal, nah itu adalah pengorbanan kamu karena
kamu lalai, terus Bu Endang tanya kamu ikhlas ga? Ini
pahalanya selama ada yang membaca kamu akan dapet
pahalanya juga.
Gitu ka pendidikan akhlak Bu Endang, Bu Endang lebih
seneng banyak memuji ketimbang kita menghakimi, terus
juga seperti sholat, kan ada yang ga solat, jadi Bu Endang
caranya begini, nah karena musola ini milik kita bersama,
jadi Bu Endang ingin, kamu kan diem-diem ga dapet
pahala, temen kamu solat, bagaimana kalo kamu
membersihkan musola, nyapu, ngepel, disekitar ini nih, ini
64
Gambar 4.6
Siswa sedang mengambil wudhu
Gambar 4.7
Siswi SMP Negeri 14 Tangerang mengenakan jilbab
Gambar 4.8
Siswi tetap berjilbab pada pelajaran olahraga
2) Peraturan kedua adalah setiap siswa yang ingin ikut belajar
harus sudah melaksanakan shalat dhuha minimal dua raka’at.
Implikasi dari peraturan tersebut adalah pertama, siswa akan
berwudhu sebelum melaksanakan shalat. Berwudhu atau
bersuci adalah amalan yang biasa dilaksanakan oleh Nabi Saw.
Nabi Muhammad Saw. selalu menjaga diri Beliau untuk selalu
dalam keadaan suci dan bersih. Kedua, jika diri dalam keadaan
bersih maka insya Allah belajar akan lebih nyaman sehingga
ilmu mudah masuk ke dalam pikiran dan hati. Ketiga, siswa
akan terbiasa melakukan shalat dhuha, sehingga akan timbul
kebiasaan mengamalkan shalat sunnah dhuha sehari-hari.
67
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan analisa yang telah penulis uraikan
pada bab-bab sebelumnya mengenai implementasi hidden curriculum pada
pembelajaran PAI di SMP Negeri 14 Tangerang Selatan, maka dapat
disimpulkan sebagai berikut:
Pelaksanaan hidden curriculum pada saat pembelajaran PAI di SMP
Negeri 14 Tangerang Selatan pada dasarnya sudah direncanakan. SMP 14
Tangerang selatan berkeinginan agar siswa memiliki tiga karakter utama,
yakni bersih, disiplin dan religious. Berdasarkan tujuan sekolah tersebut
maka guru PAI menyisipkan hidden curriculum pada saat pembelajaran
berlangsung. Hidden curriculum diimplementasikan dalam bentuk
tauladan guru kepada siswa, kegiatan-kegiatan yang dibiasakan, dan
aturan-aturan yang berlaku sesuai dengan kesepakatan bersama.
Hidden curriculum yang dilaksanakan cukup efektif dan memberikan
pengaruh yang positif bagi siswa, siswi SMP 14 Tangsel mulai memiliki
kesadaran untuk menggunakan jilbab setiap sekolah, hal ini terlihat dari
sebagian besar siswi SMP 14 Tangerang Selatan yang selalu mengenakan
jilbab di sekolah. Kesadaran membuang sampah pada tempatnya bisa
terlihat dari lingkungan sekolah yang selalu bersih. Tetapi sayangnya
masih ada siswa yang suka keluar kelas dan pergi ke kantin sekolah saat
jam pelajaran berlangsung karena guru yang mengajar tidak hadir.
B. Implikasi
Berdasarkan kesimpulan di atas hidden curriculum memiliki pengaruh
yang cukup besar pada pembentukan karakter siswa. Implikasi dari
kesimpulan tersebut adalah perbaikan dan pengembangan hidden
curriculum secara terencana dan sistematis melalui peranan seluruh warga
sekolah dalam membentuk lingkungan belajar yang berkarakter.
70
71
C. Saran
Melihat besarnya pengaruh hidden curriculm bagi pendidikan karakter
siswa, maka peneliti memberikan beberapa saran sebagai berikut:
1. Hidden Curriculum dapat dipandang sebagai tujuan pendidikan
yang tidak tertulis (tersembunyi), akan tetapi pencapaiannya perlu
dipertimbangkan oleh setiap guru agar kualitas pembelajaran lebih
bermakna.
2. Hidden curriculum yang telah diterapkan dalam pembelajaran PAI
di SMP Negeri 14 Tangerang Selatan lebih dikembangkan dan
ditingkatkan lagi melalui peranan seluruh warga sekolah dalam
membentuk lingkungan belajar yang mendidik dan membangun
karakter.
3. Kompetensi guru perlu ditingkatkan lagi melalui berbagai training
yang diselenggarakan di sekolah ataupun di luar sekolah agar
kompetensi yang dimiliki oleh guru PAI terus bertambah dan
berkembang mengikuti majunya dunia pendidikan. Sehingga dalam
proses pembelajaran guru PAI mampu mengaktualisasikan situasi
pembelajaran agar lebih efektif dan efisien.
71
DAFTAR PUSTAKA
Echols, John M., dan Hasan Syadily. Kamus Inggris Indonesia. Jakarta: PT
Gramedia Pustaka Utama), Cet. XXIII, h. 297.
Kurniasih, Imas., dan Berlin Sani. Implementasi Kurikulum 2013 Konsep &
Penerapan. Jakarta: Kata Pena, 2014.
Nata, Abudin. Filsafat Pendidikan Islam I. Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1997.
71
72
Salim, Peter ., dan Yeni Salim. Kamus Besar Bahasa Indonesia Kontemporer.
Jakarta: Modern English, 1991.
Tafsir, Ahmad Ilmu Pendidikan Dalam Perspektif Islam. Bandung: Rosda Karya,
2000.
Tim Penyusun Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Pedoman Penulisan Skripsi
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, (Jakarta: FITK UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta, 2013), h. 66.
Yousda, Ine I. mirman., dan Zainal Arifin. Penelitian dan Statistik Pendidikan.
Jakarta: PT. Bumi Aksara, 1993.
Yunus, Mahmud. Kamus Arab Indonesia. Jakarta: PT. Hidakarya Agung, 2009.
LAMPIRAN 1
Pedoman Wawancara Kepala Sekolah
No Variabel Pertanyaan
1 Pendidikan Akhlak Sekolah bapak bukanlah sekolah yang
berbasis Islam, bagaimana bapak
menerapkan pendidikan akhlak di sekolah
ini?
No Variable Pertanyaan
1 Pendidikan Akhlak Pendidikan akhlak apa saja yang sudah dan
akan ibu ajarkan kepada siswa?
Bagaimana cara Ibu memberikan
pendidikan akhlak pada siswa di SMP
Negeri 14 Tangerang Selatan?
Interviewee Interviewer
Interviewee Interviewer
Tujuan Pembelajaran :
Setelah peserta didik mempelajari tentang perilaku Qanaah dan Tasamuh
diharapkan memiliki motivasi untuk berperilaku Qanaah dan Tasamuh dalam
kehidupan sehari-hari
Karakter yang dibiasakan : Qanaah dan Tasamuh
Materi Pembelajaran : Qanaahdan Tasamuh ( Terlampir )
Metode Pembelajaran : Penugasan :
1. Peserta didik mengamati film tentang seorang motivator dunia yang
berperilaku Qanaah dan Tasamuh
2. Peserta didik diminta membuat ringkasan tentang Perilaku Qanaah dan
Tasamuh
Diskusi : Guru dan peserta didik mendiskusikan film tentang perilaku Qanaah
dan Tasamuh
Langkah-langkah Pembelajaran :
A. Kegiatan Pendahuluan :
Appersepsi : Peserta didik membaca bersama QS At Tin dan Al Insyirah
Guru menyampaikan materi pembelajaran beserta kompetensi yang akan
dicapai peserta didik
B. Kegiatan Inti :
1. Eksplorasi
Peserta didik diminta membaca hasil ringkasannya tentang Qanaah dan
Tasamuh
Peserta mengamati tayangan film tentang seorang motivator cacat yang
sukses
dalam hidupnya karena berperilaku Qanaah dan Tasamuh
2. Elaborasi
Peserta didik dan guru mendiskusikan tentang pengertian Qanaah dan
Tasamuh
serta dalil Naqlinya
Peserta didik menanyakan hal-hal yang belum dipahaminya dari
tayangan film
Setelah menyaksikan film yang baru ditayangkan, peserta didik diminta
mencatat 2 contoh perilaku Qanaah dan Tasamuhnya John dan manfaat
yang diraih John karena mau berperilaku qanaah dan Tasamuh
3. Konfirmasi :
Setiap kelompok mempresentasikan hasil 2 contoh perilaku Qanaah dan
Tasamuhnya John dan manfaat yang diraih John karena mau
berperilaku
Qanaah dan Tasamuh dalam kehidupannya
Kelompok lain dan guru melengkapi jawaban kelompok yang
mempresentasikan
C. Penutup
Guru dan peserta didik menyimpulkan materi hari itu
Peserta didik diminta membuat mindmapping tentang pengertian,
dalil naqli dan manfaat Qaanaah / Tasamuh dan cara John
menerapkan perilaku Qanaah dan Tasamuh dalam kehidupannya
Alat dan Sumber Belajar :
1. Alquran
2. LCD
3. Power Point
4. Film tentang John motivator cacat yang sukses karena berperilaku
Qanaah dan tasamuh
Penilaian :
1. Tes Perbuatan : a. Keaktifan peserta didik mengungkapkan pendapatnya
tentang film
b. Keberanian peserta didik bertanya tentang hal yang
belum dipahaminya
2. Tes Tertulis : Hasil Ringkasan materi
3. Tes Sikap : Kerja sama dalam berdiskusi
DAFTAR PENILAIAN
RINGKASAN MATERI
b. Landasan Yuridis
Secara yuridis KTSP ini dikembangkan berdasarkan:
1. Undang-undang Dasar 1945 Pasal 31
2. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional
3. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan
4. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Standar
Nasional Pendidikan
5. PeraturanPemerintah 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan
Penyelenggaraan Pendidikan
6. Peraturan Pemerintah dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi
7. Permendikbud Nomor 64 Tahun 2013 tentang Standar Isi
8. Peraturan Pemerintah dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan
9. Permendikbud Nomor 54 Tahun 2013 tentang Standar Kompetensi
Lulusan
10. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 6 Tahun 2007 tentang
Perubahan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional dan nomor 24
Tahun 2006 tentang pelaksanaan Standar Isi dan Standar
Kompetensi Lulusan, “Satuan pendidikan dapat mengadopsi atau
mengadaptasi model Kurikulum Tingkat Satuan Pedidikan Dasar dan
Menengah yang disusun oleh Badan Penelitian dan Pengembangan
Departemen Pendidikan Nasional bersama unit terkait”.
11. Peraturan Pemerintah danPeraturan Menteri Pendidikan Nasional
Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan
12. Peraturan Pemerintah dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Nomor 20 Tahun 2007 standar Penilaian Pendidikan
13. Permendikbud Nomor 66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian
14. Peraturan Pemerintah dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Nomor 24 Tahun 2007 tentang Standar Sarana dan Prasarana
15. Peraturan Pemerintah dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Nomor 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses
16. Permendikbud Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses
17. Permendikbud Nomor 68 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan
Struktur Kurikulum SMP/MTs
18. Permendikbud Nomor 81A Tahun 2013 tentang Implementasi
Kurikulum
2.2 Visi
Visi SMP Ngeri 14 Tangerang Selatan adalah:
“ Terwujudnya Lulusan SMP yang Beriman, Bertakwa, Disiplin, Jujur,
Hidup Bersih dan Unggul dalam Prestasi serta Berwawasan Lingkungan“
Indikator :
1. Unggul dalam aktifitas keagamaan.
2. Unggul dalam perolehan Nilai Ujian Akhir.
3. Unggul dalam persaingan melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih
tinggi.
4. Unggul dalam kerja sama ilmiah remaja
5. Unggul dalam lomba kreativitas
6. Unggul dalam lomba kesenian
7. Unggul dalam lomba olahraga
8. Unggul dalam kejujuran
9. Unggul dalam disiplin
10. Unggul dalam menjaga kebersihan, dan berwawasan lingkungan.
11. Unggul dalam kepedulian sosial.
2.3 Misi
1. Mengembangkan sikap dan perilaku religiusitas dan juga budaya bangsa
sehingga menjadi sumber kearifan dalam bertindak baik di lingkungan
dalam dan luar sekolah.
2. Mengembangkan budaya gemar membaca, rasa ingin tahu, bertoleransi,
bekerja sama, saling menghargai, disiplin, jujur, kerja keras, kreatif, dan
mandiri.
3. Menciptakan lingkungan sekolah yang asri, aman, rapi, bersih, dan
nyaman.
4. Menciptakan suasana pembelajaran yang menantang, menyenangkan,
komunikatif, tanpa takut salah, dan demokratis.
5. Mengupayakan pemanfaatan waktu belajar, sumber daya fisik, dan
manusia agar memberikan hasil yang terbaik bagi perkembangan peserta
didik.
6. Menanamkan kepedulian sosial dan lingkungan, cinta damai, cinta tanah
air, semangat kebangsaan, dan hidup demokratis.
C. Pengembangan Diri 2* 2* 2*
1. Bimbingan Konseling
2. Kegiatan Ekstrakurikuler:
a. Rohis
b. Pramuka
c. Futsal
d. Volly
e. Pencak Silat
f. Seni music
g. Tari
h. English Club
i. Science Club
j. Paskibra
Jumlah 42 42 33
2) Pendidikan Kewarganegaraan
Tujuan :
Memberikan pemahaman terhadap peserta didik tentang kesadaran
hidup berbangsa dan bernegara dan pentingnya penanaman rasa
persatuan dan kesatuan. Nilai-nilai yang ditanamkan adalah jujur,
disiplin, mencintai kebersihan, semangat kebangsaan, cinta tanah air,
menghargai prestasi, bersahabat, komunikatif, cinta damai, senang
membaca, peduli sosial, peduli lingkungan, religius, toleran, kerja
keras kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, percaya diri,
respek, bertanggung jawab, saling berbagi.
Ruang lingkup:
a) Persatuan dan kesatuan bangsa, meliputi: hidup rukun dalam
perbedaan, cinta lingkungan, kebanggaan sebagai bangsa
Indonesia, Sumpah Pemuda, keutuhan Negara Kesatuan
Republik Indonesia, partisipasi dalam pembelaan negara, sikap
positif terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia,
keterbukaan dan jaminan keadilan.
b) Norma, hukum, dan peraturan yang meliputi: tertib dalam
kehidupan keluarga, tata tertib di sekolah, norma yang berlaku di
masyarakat, peraturan-peraturan daerah, norma-norma dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara, sistem hukum dan peradilan
nasional, hukum dan peradilan internasional.
c) Hak asasi manusia, meliputi: hak dan kewajiban anak, hak dan
kewajiban anggota masyarakat, instrumen nasional dan
internasional HAM, pemajuan, penghormatan dan perlindungan
HAM.
d) Kebutuhan warga negara, meliputi: hidup gotong royong, harga
diri sebagai warga masyarakat, kebebasan berorganisasi,
kemerdekaan mengeluarkan pendapat, menghargai keputusan
bersama, prestasi diri, persamaan kedudukan warganegara.
e) Konstitusi negara, meliputi: proklamasi kemerdekaan dan
konstitusi yang pertama, konstitusi-konstitusi yang pernah
digunakan di Indonesia, hubungan dasar negara dengan
konstitusi.
f) Kekuasan dan politik, meliputi: pemerintahan desa dan
kecamatan, pemerintahan daerah dan otonomi, pemerintah pusat,
demokrasi dan sistem politik, budaya politik, budaya demokrasi
menuju masyarakat madani, sistem pemerintahan, pers dalam
masyarakat demokrasi.
g) Pancasila, meliputi: kedudukan Pancasila sebagai dasar negara
dan ideologi negara, proses perumusan Pancasila sebagai dasar
negara, pengamalan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-
hari, Pancasila sebagai ideologi terbuka.
h) Globalisasi, meliputi: globalisasi di lingkungannya, politik luar
negeri Indonesia di era globalisasi, dampak globalisasi, hubungan
internasional dan organisasi internasional, serta mengevaluasi
globalisasi.
3) Bahasa Indonesia
Tujuan :
Membina keterampilan berbahasa secara lisan dan tertulis serta dapat
menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi dan sarana
pemahaman terhadap IPTEK. Nilai-nilai yang ditanamkan adalah
jujur, disiplin, cinta kebersihan, religius, toleran, kerja keras, kreatif,
mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, cinta tanah air, menghargai
prestasi, bersahabat atau komunikatif, cinta damai, peduli sosial,
peduli lingkungan, kritis, terbuka, kemanusiaan, optimis.
Ruang lingkup :
a) Mendengarkan
Memahami wacana lisan dalam kegiatan wawancara, pelaporan,
penyampaian berita radio/TV, dialog interaktif,
pidato,khotbah/ceramah, dan pembacaan berbagai karya sastra
berbentuk dongeng, puisi, drama, novel remaja, syair, kutipan,
dan synopsis novel.
b) Berbicara
Menggunakan wacana lisan untuk mengungkapkan pikiran,
perasaan, informasi, pengalaman, pendapat, dan komentar dalam
kegiatan wawancara, presentasi laporan, diskusi, protokoler, dan
pidato, serta dalam berbagai karya sastra berbentuk cerita
pendek, novel remaja, puisi, dan drama.
c) Membaca
Menggunakan berbagai jenis membaca untuk memahami
berbagai bentuk wacana tulis, dan berbagai karya sastra
berbentuk puisi, cerita pendek, drama, novel remaja, antologi
puisi, novel dari berbagai angkatan.
d) Menulis
Melakukan berbagai kegiatan menulis untuk mengungkapkan
pikiran, perasaan, dan informasi dalam bentuk buku harian, surat
pribadi, pesan singkat, laporan, surat dinas, petunjuk, rangkuman,
teks berita, slogan, poster, iklan baris resensi, karangan, karya
ilmiah sederhana, pidato, surat pembaca, dan berbagai karya
sastra berbentuk pantun, dongeng, puisi, drama, dan cerpen.
4) Bahasa Inggris
Tujuan :
Membina keterampilan berbahasa dan berkomunikasi secara lisan
dan tertulis untuk menghadapi perkembangan IPTEK dalam
menyongsong era globalisasi. Nilai-nilai yang ditanamkan adalah
jujur, disiplin, cinta kebersihan, religius, toleran, kerja keras, kreatif,
mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, cinta tanah air, menghargai
prestasi, bersahabat atau komunikatif, cinta damai, peduli sosial,
peduli lingkungan, kritis, terbuka, kemanusiaan, optimis.
Ruang lingkup:
a) Kemampuan berwacana, yakni kemampuan memahami dan/atau
menghasilkan teks lisan dan/atau tulis yang direalisasikan dalam
empat keterampilan berbahasa, yakni mendengarkan, berbicara,
membaca dan menulis secara terpadu untuk mencapai tingkat
literasi functional;
b) Kemampuan memahami dan menciptakan berbagai teks
fungsional pendek dan monolog serta esei berbentuk procedure,
descriptive, recount, narrative, dan report. Gradasi bahan ajar
tampak dalam penggunaan kosa kata, tata bahasa, dan langkah-
langkah retorika;
c) Kompetensi pendukung, yakni kompetensi linguistik
(menggunakan tata bahasa dan kosa kata, tata bunyi, tata tulis),
kompetensi sosiokultural (menggunakan ungkapan dan tindak
bahasa secara berterima dalam berbagai konteks komunikasi),
kompetensi strategi (mengatasi masalah yang timbul dalam
proses komunikasi dengan berbagai cara agar komunikasi tetap
berlangsung), dan kompetensi pembentuk wacana (menggunakan
piranti pembentuk wacana).
5) Matematika
Tujuan :
Memberikan pemahaman logika dan kemampuan dasar Matematika
dalam rangka penguasaan IPTEK. Nilai-nilai yang ditanamkan
adalah jujur, disiplin, mencintai kebersihan, kerapihan, teliti, kreatif,
pantang meyerah, rasa ingin tahu.
Ruang lingkup:
a) Bilangan
Memahami konsep bilangan real, operasi hitung dan sifat-
sifatnya ( komulatif, asosiatif, distributive ), barisan bilangan
sederhana (barisan aritmatika dan sifat-sifatnya ), serta
penggunaannya dalam pemecahan masalah.
b) Aljabar
Memahami konsep aljabar meliputi : bentuk aljabar dan unsure-
unsurnya, persamaan dan pertidaksamaan linear serta
penyelesaiannya, himpunan dan operasinya, realisasi fungsi dan
grafiknya, system persamaan linear dan penyelesaiannya, serta
menggunakannya dalam pemecahan masalah.
c) Geometri dan Pengukuran
Memahami bangun-bangun geometri, unsure-unsur dan sifat-
sifatnya, ukuran dan pengukurannya, meliputi : hubungan antar
garis, sudut (melukis sudut dan membagi sudut), segitiga
(termasuk melukis segi tiga) dan segi empat, teorema Pythagoras,
lingkaran (garis singgung sekutu lingkaran luar dan lingkaran
dalam segitiga dan melukisnya), kubus, balok, prima, limas dan
jarring-jaringnya, kesebangunan dan kongruensi, tabung,
kerucut, bola serta menggunakannya dalam pemecahan masalah.
d) Statistika dan Peluang
Memahami konsep data, pengumpulan dan penyajian data
(dengan table, gambar, diagram, grafik), rentangan data rata-rata
hitung, modus dan median, serta menerapkannya dalam
pemecahan masalah.
8) Seni Budaya
Tujuan:
Mengembangkan apresiasi seni, daya kreasi, dan kecintaan pada seni
budaya nasional. Nilai-nilai yang ditanamkan adalah jujur, disiplin,
mencintai kebersihan, religious, kreatif, kerja keras, mandiri, rasa
ingin tahu, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat atau
berkomunikasi, percaya diri, sportifitas.
Ruang lingkup:
a) Seni Rupa, mencakup pengetahuan, keterampilan, dan nilai dalam
menghasilkan karya seni berupa lukisan, patung, ukiran, cetak-
mencetak, dan sebagainya.
b) Seni Musik, mencakup kemampuan untuk menguasai olah vokal,
memainkan alat musik, apresiasi karya musik.
c) Seni Tari, mencakup keterampilan gerak berdasarkan olah tubuh
dengan dan tanpa rangsangan bunyi, apresiasi terhadap gerak tari.
d) Seni Teater, mencakup keterampilan olah tubuh, olah pikir, dan
olah suara yang pementasannya memadukan unsur seni musik, seni
tari, dan seni peran.
b. Muatan Lokal
Muatan Lokal yang dipilih ditetapkan berdasarkan ciri khas, potensi
dan keunggulan daerah, serta ketersediaan lahan, sarana prasarana, dan
tenaga pendidik. Sasaran pembelajaran muatan lokal adalah
pengembangan jiwa kewirausahaan dan penanaman nilai-nilai budaya
sesuai dengan lingkungan. Nilai-nilai kewirausahaan yang
dikembangkan antara lain inovasi, kreatif, berpikir kritis, eksplorasi,
komunikasi, kemandirian, dan memiliki etos kerja. Nilai-nilai budaya
yang dimaksud antara lain kejujuran, tanggung jawab, disiplin, kepekaan
terhadap lingkungan, dan kerja sama.
Penanaman nilai-nilai kewirausahaan dan budaya tersebut
diintegrasikan di dalam proses pembelajaran yang dikondisikan supaya
nilai-nilai tersebut dapat menjadi sikap dan perilaku dalam kehidupan
sehari-hari.
Muatan Lokal merupakan mata pelajaran, sehinggga satuan pendidikan
harus mengembangkan standar kompetensi (SK) dan kompetensi dasar
(KD) untuk setiap muatan lokal yang diselenggarakan.
Muatan Lokal yang diselenggarakan di SMP ini adalah sebagai
berikut.
Alokasi Waktu
No. Jenis Muatan Lokal
VII VIII IX
1. Seni Budaya 2 2 2
2. Prakarya 2 2 -
3. BTQ 2 2 -
4. English Conversation - - 2
5. Budi Pekerti 1 1 1
c. Pengembangan Diri
Kegiatan pengembangan diri adalah kegiatan yang bertujuan
memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan
dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, dan minat.
Kegiatan pengembangan diri dapat dilakukan dalam bentuk bimbingan
konseling dan kegiatan ekstrakurikuler.
Pengembangan diri terdiri atas 2 (dua) bentuk kegiatan, yaitu
terprogram dan tidak terprogram.
1. Kegiatan pengembangan diri secara terprogram dilaksanakan
dengan perencanaan khusus dalam kurun waktu tertentu untuk
memenuhi kebutuhan peserta didik secara individual, kelompok, dan
atau klasikal melalui penyelenggaraan kegiatan sebagai berikut ini.
Kegiatan Pelaksanaan
Kegiatan Pelaksanaan
Layanan dan kegiatan Individual
pendukung konseling Kelompok: tatap muka guru BK
Layanan BK masuk ke kelas
Layanan Orientasi
Layanan Informasi
Layanan Penempatan dan Penyuluhan
Layanan Penguasaan Konten
Layanan Konseling Perorangan
Layanan Bimbingan Kelompok
Layanan Konseling Kelompok
Layanan Konsultasi
Layanan Mediasi
Layanan Advokasi
Ekstrakurikuler Rohis
Kepramukaan (wajib)
Volly
Futsal
Silat
Seni musik
Seni Tari
Englis Club
Science Club
Paskibra
Jurnalistik
Pada Pasal 53 ayat (2) butir a PP Nomor 19 Tahun 2005 tentang SNP
sebagaimana telah diubah dengan PP nomor 32 Tahun 2013 bahwa
kegiatan ekstrakurikuler merupakan salah satu perangkat operasional
kurikulum, yang perlu disusun dan dituangkan dalam rencana kerja
tahunan/kalender pendidikan satuan pendidikan serta dievaluasi
pelaksanaannya setiap semester oleh satuan pendidikan.
Eksrakurikuler wajib, yaitu Pramuka merupakan kegiatan
ekstrakurikuler yang harus diikuti oleh seluruh peserta didik, terkecuali
peserta didik dengan kondisi tertentu yang tidak memungkinkannya
untuk mengikuti kegiatan ekstrakurikuler tersebut
2. Kegiatan pengembangan diri secara tidak terprogram dapat
dilaksanakan sebagai berikut.
Kegiatan Contoh
IX 40 33 36 1188 47520
VII dan VIII 35 42 36 1512 52920
Selain tatap muka, beban belajar yang harus diikuti peserta didik
adalah penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur yang
waktunya maksimal lima puluh persen (50%) dari jumlah jam tatap
muka. Penugasan terstruktur di antaranya pekerjaan rumah (PR),
penyusunan program/perencanaan kegiatan, laporan pelaksanaan
kegiatan.
Penugasan mandiri tidak terstruktur terdiri dari tugas-tugas
individu atau kelompok yang disesuaikan dengan potensi, minat, dan
bakat peserta didik.
f. Penilaian
NILAI PADA LAPORAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK
A. Lingkup Penilaian
Penilaian yang harus dilakukan mencangkup semua mata pelajaran dalam
struktur kurikulum satuan pendidikan yang bersangkutan termasuk muatan
lokal dan kegiatan pengembangan diri. Selain itu penilaian itu juga
dilakukan untuk akhlak dan kepribadian peserta didik.
B. Ketentuan Umum tentang Sumber dan Penghitungan Nilai Mata
Pelajaran pada Laporan Hasil Belajar Peserta Didik
Laporan hasil belajar peserta didik memiliki beberapa bagian utama yang
harus diisi, yaitu identitas, nilai mata pelajaran, kegiatan pengembangan
diri, akhlak dan kepribadian, ketidak hadiran, tanda tangan, keputusan
kenaikan kelas/keputusan, pindah sekolah, catatan prestasi dan catatan
khusus. Berikut adalah model format laporan hasil belajar peserta didik
semester 1 dan semester 2.
1. Nilai mata pelajaran
Bagian nilai mata pelajaran terdiri atas 4 (empat) kolom, yaitu kolom
mata pelajaran, KKM, nilai angka dan huruf, serta deskripsi kemajuan
belajar.
b. Kolom KKM
Kolom ini diisi dengan nilai yang dicapai peserta didik yang
bersangkutan dalam bentuk satu nilai untuk masing-masing mata
pelajaran yang diikutinya. Bila seseorang peserta didik
memperoleh nilai 75 pada mata pelajaran matematika, pada kolom
nilai angka matematika ditulis 75, dan pada nilai huruf ditulis tujuh
puluh lima.
Nilai huruf dapat ditulis dalam dua baris. Nilai angka dan huruf
sebaiknya ditulis dengan menggunakan tinta hitam, berapapun
nilainya.
Namun untuk kelas VII dan VIII yang menggunakan kurikulum
2013 nilai menggunakan nilai konversi kompetensi pengetahuan,
keterampilan untuk semua mata pelajaran yang berupa predikat A,
A-, B+, B, B-, C+, C, C-, D+, D dan untuk nilai sikap berupa
predikat SB, B, C, K.
a. Kolom jenis
b. Kolom nilai
Kolom ini diisi dengan nilai yang dicapai oleh peserta didik yang
dinyatakan secara kualitatif dengan nilai A (sangat baik), B (baik),
C (cukup), D (kurang), atau E (sangat kurang)
c. Kolom keterangan
4. Ketidakhadiran
5. Tanda tangan
Laporan hasil belajar peserta didik ditandatangani oleh wali kelas dan
diketahui oleh orang tua/wali peserta didik. Wali kelas menuliskan
nama lengkap, NIP jika memiliki, dan membubuhkan tanda tangan dan
orangtua/wali peserta didik menuliskan nama lengkap dan
membubuhkan tanda tangan pada ruang masing-masing
g. Ketuntasan Belajar
Dalam penetapan ketuntasan belajar, sekolah menetapkan kriteria
ketuntasan minimal dengan mempertimbangkan tingkat kompleksitas,
daya dukung, dan tingkat kemampuan awal peserta didik (intake) dalam
penyelenggaraan pembelajaran.
Sekolah secara bertahap dan berkelanjutan menetapkan Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM) untuk mencapai ketuntasan ideal.
Setiap mata pelajaran memiliki karakteristik dan hasil analisis yang
berbeda. Oleh karena itu, maka ditetapkan KKM sebagai berikut ini.
Penetapan KKM
Kriteria Ketuntasan
Komponen Belajar
VII VIII IX
A. Mata Pelajaran
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 2,88 3,00 75
2. Pendidikan Kewarganegaraan 2,80 2,88 76
Kriteria Ketuntasan
Komponen Belajar
VII VIII IX
3. Bahasa Indonesia 2,88 2,92 75
4. Bahasa Inggris 2,88 2,88 75
5. Matematika 2,66 2,88 72
6. Ilmu Pengetahuan Alam 2,80 2,88 75
7. Ilmu Pengetahuan Sosial 2,84 2,88 75
8. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan
2,84 3,00 77
Kesehatan
9. Teknologi Informasi dan
- - 75
Komunikasi
B. Muatan Lokal
1. BTQ 2,88 3,00 -
2. Seni Budaya 2,80 2,88 75
3. Prakarya 2,88 2,88 -
3. English Conversation - - 75
4. Budi Pekerti - - 75
2. Program Pengayaan
a. Pengayaan boleh diikuti oleh peserta didik yang telah mencapai
KKM dalam setiap kompetensi dasar.
b. Kegiatan pengayaan dilaksanakan di dalam/di luar jam
pembelajaran.
c. Penilaian dalam program pengayaan dapat berupa tes maupun
nontes.
d. Nilai pengayaan yang lebih tinggi dari nilai sebelumnya dapat
digunakan.
2. Tujuan
Tujuan penyelenggaraan pendidikan berbasis keunggulan lokal dan
global adalah agar siswa mengetahui keunggulan lokal daerah dimana
dia tinggal, memahami berbagai aspek yang berhubungan dengan
keunggulan lokal daerah tersebut, selanjutnya siswa mampu mengolah
sumber daya, terlibat dalam pelayanan / jasa atau kegiatan lain yang
berkaitan dengan keunggulan lokal sehingga memperoleh pendapatan
dan melestarikan budaya / tradisi / sumber daya yang menjadi ungulan
daerah serta mampu bersaing secara nasional maupun global.
Supaya keunggulan yang dimiliki daerah dapat dipahami siswa dan
keunggulan daerah dapat mensejahterakan masyarakatnya diharapkan
keunggulan daerah dapat menjadi kebanggaan bagi masyarakat pada
umumnya.
Sehingga masyarakat dapat menjaga kelestarian potensi daerahnya
dan dapat memanfaatkan potensi daerahnya sendiri dengan semaksimal
mungkin, sehingga bermanfaat bagi hidupnya, dan bagi masyarakat pada
umumnya.
3. Ruang Lingkup
Ruang lingkup penyelenggaraan pendidikan berbasis keunggulan lokal
dan global
a. Lingkup situasi dan kondisi daerah adalah bercocok tanam tanaman
hias , komplek perumahan, daerah perdagangan supermarket dan
ruko..
b. Lingkup keunggulan lokal dan global, adalah masarakat
membudidayakan tanaman hias dipasarkan sepanjang jalan regensi,
melakukan kegiatan niaga, bekerja disupermarket, menawarkan jasa,
sehingga mampu menghasilkan nilai tambah bagi daerah dan dapat
meningkatkan tarap hidup / kesejahteraan maupun Pendapatan Asli
daerah (PAD) dan mampu bersaing secara global. Maka dipandang
perlu Penyelenggaraan Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan
global dikembangkan di SMPN 14 Tangerang Selatan.
3.5. Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa